• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penghawaan Alami

Dalam dokumen PENGHAWAAN ALAMI RUMAH TINGGAL (Halaman 26-33)

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka 1. Rumah Tinggal

2. Penghawaan Alami

a. Pengertian Penghawaan alami

Menurut Probo Hindarto (2007:3), penghawaan adalah aliran udara di dalam rumah, yaitu proses pertukaran udara kotor dan bersih.

Menurut PalinoArienday dalam Bella

Selviana(2010),Pengertianpenghawaanalamiadalahpergantianudarasecaraalami(tid ak melibatkan peralatan mekanis seperti mesin penyejuk udara atau yang lebih dikenal dengan Air conditioner atau AC).Sedangkan pengertian dari alami adalah secara alamiah, tidak menggunakanalat, berjalan berdasarkan sifat alam.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penghawaan alami adalah sirkulasi udara dalam rumah secara alami tanpa menggunakan alat penyejuk udara (AC).

commit to user

b. Arah Angin

Penghawaan alami merupakan penghawaan yang memanfaatkan datangnya arah angin. Aliran angin yang masuk ke dalam rumah melalui bukaan akan menciptakan kenyamanan bagi penghuni rumah tersebut. Menurut Rakyan Tantular (2009:25), menggambarkan aliran angin dalam rumah tinggal sebagai berikut:

1) Aliran angin dalam gambar denah

a) Aliran angin yang menabrak dinding bangunan tanpa bukaan. Dinding bangunan tidak terdapat bukaan sehingga aliran udara tidak dapat masuk kedalam bangunan.

Gambar 1. Gerakan angin yang tidak bisa masuk ruangan Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi

b) Aliran angin yang masuk melalui bukaan dari samping dan keluar melalui bukaan yang lainnya. Sehingga ada pergerakan udara dalam ruangan.

Gambar 2. Gerakan angin yang masuk ke dalam ruangan Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi

commit to user

c) Aliran angin masuk melalui bukaan dari samping tetapi tidak ada bukaan yang lain sehingga udara dalam ruangan tidak dapat bergerak.

Gambar 3. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan samping saja Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi

d) Aliran angin masuk melalui bukaan yang menyebar di satu dinding dan keluar melalui bukaan yang besar di tengah. Sehingga udara dalam ruangan dapat menyebar ke seluruh ruangan.

Gambar 4. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan yang menyebar Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi

e) Aliran angin masuk melalui beberapa bukaan yang besar di tengah dan keluar melalui bukaan yang menyebar di satu dinding. Udara dapat menyebar ke seluruh ruangan tetapi sisi samping arah masuknya udara tidak dilewati udara.

Gambar 5. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan di tengah Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi

commit to user

f) Aliran angin yang dibelokkan oleh pohon sebagai kanopi sehingga udara dapat masuk ke dalam ruangan.

Gambar 6. Gerakan angin yang masuk karena dibelokkan pohon Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi

g) Aliran udara melewati samping kanan dan kiri bangunan dan masuk melalui bukaan samping.

Gambar 7. Gerakan angin yang masuk melalui kedua bukaan Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi

2) Aliran angin dalam gambar potongan

a) Aliran angin masuk melalui bukaan yang berada di atas dan di bawah kemudian keluar melalui bukaan yang lain. Sehingga bagian atas dan bawah ruangan dilewati udara.

Gambar 8. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan atas dan bawah Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi

commit to user

b) Aliran angin masuk melalui bukaan yang berada dibawah dan keluar melalui bukaan lainyang berada di atas. Sehingga udara bergerak di tengah-tengah ruangan dan di pojok ruangan tidak dilewati udara.

Gambar9. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan bawah Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi

c) Aliran angin masuk melalui bukaan yang lebih besar yang berada di bawah dan keluar melalui bukaan yang lain. Hal ini menyebabkan udara lebih menyebar ke dalam ruangan.

Gambar10. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan bawahyang lebih besar Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi

d) Aliran angin masuk melalui bukaan yang berada di sisi bawah dan keluar melali dinding yang terdapat bukaan pada sisi atas dan bawah dinding. Dalam hal ini udara melewati sisi atas dan tengah pada ruangan.

Gambar 11. Gerakan angin yang keluar melalui bukaan atas dan bawah Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi

commit to user

e) Aliran angin masuk melalui bukaan yang berada di bawah dan keluar pada bukaan yang lain yang juga berada dibawa. Sehingga udara hanya melewati sisi aras pada ruangan.

Gambar 12. Gerakan angin yang masuk dan keluar melalui bukaan bawah Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi

f) Aliran udara dibelokkan oleh sebuah pohon dan terdapat sebuah benda di depan bukaan. Sehingga udara tidak dapat masuk dalam ruangn.

Gambar 13. Gerakan angin yang tidak dapat masuk karena terdapat penghalang Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi

g) Aliran udara ditahan oleh sebuah dinding dan dibelokkan oleh pohon, sehingga udara dapat masuk ke dalam ruangan.

Gambar 14. Gerakan angin yang masuk karena dibelokkan angin Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi

commit to user

c. Arah Hadap Rumah Tinggal

Arah hadap rumah tinggal sangat berpengaruh penting terhadap penghawaan alami. arah hadap rumah tinggal hubungannya dengan arah angin yang datang dan melewati rumah tinggal tersebut. Dengan arah hadap rumah tinggal dan arah angin datangnya angin yang dapat dipadukan akan menciptakan penghawaan alami bagi penghuni di dalamnya. Sebelum menentukan arah hadap rumah tinggal sebaiknya diperhatikan besarnya kecepatan angin yang datang. Dalam penghawaan alami tentu saja kecepatan angin yang datang dan masuk ke dalam ruangan bervariasi besarnya.

Menurut Setyo Soetiadji (1986:39) mengatakan bahwa:

“Salah satu cara yang paling mudah untuk mendapatkan aliran udara di dalam bangunan kita adalah dengan membuka diri ke arah angin datang. Dalam keadaan demikian maka kita tinggal mengatur besar kecilnya pembukaan untuk mengalirkan udara ke dalam bangunan kita sehingga bisa mendapatkan tingkat kenyamanan yang sesuai dengan keinginan kita.”

Gambar 15. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan dan keluar melalui bukaan yang lainnya.

Sumber. Setyo Soetiadji (1986:27), Anatomi Utilitas

Jadi arah hadap rumah tinggal yang baik yakni adanya bukaan pada arah datangnya angin. Sehingga angin dapat masuk melalui bukaan tersebut dan keluar melalui bukaan yang lain. Dengan bukaan yang baik maka sirkulasi udara dalam ruangan akan baik pula.

Menurut Probo Hindarto.(2007:30), Udara dalam ruangan rumahtinggal dapat diusahakan untuk tetap mengalir dengan berbagai cara, antara lain:

1) Membuat bukaan-bukaan yang diperlukan. Yang dimaksud bukaan adalah lubang-lubang pada dinding yang dapat mengalirkan udara,

commit to user

jendela,lubangventilasi,atapterbukadansebagainya.Minimallebarbuka an

untukpenghawaanadalah5%dariluaslantaisebuahruangan.Padadasarn ya luas penghawaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Semakin baik penghawaansuatu

ruangmakasemakinsehatlahruangtersebut.Perhatikan pula lebar bukaan agar tidak memasukkan debu jalanan dan polusi udara terlalu banyak.

Gambar 16.Ruangan dengan ventilasi yang cukup

Sumber: Probo Hindarto.(2007:30), InspirasiRumahSehatdi Perkotaan.

2) Menggunakanpenghawaansilang.Udaramengalirdarisatubukaankebu

kaan

lainnya.Carainiadalahcarayangsangatmudahdandapatdirencanakansej ak perencanaanrumah.

d. Sistem Ventilasi yang Baik

Sistem ventilasi dalam rumah perlu diperhatikan dengan baik agar sirkulasi udara ruangan dalam rumah dapat berlangsung lancar. Menurut

http://bambino.blogdetik.com/2010/09/19/pentingnya-ventilasi-dalam-rumah/terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistem ventilasiyang baik, antara lain:

Dalam dokumen PENGHAWAAN ALAMI RUMAH TINGGAL (Halaman 26-33)

Dokumen terkait