• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penghitungan Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan BPRS AlSalaam Cabang Depok

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPRS AL-SALAM

B. Penghitungan Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan BPRS AlSalaam Cabang Depok

1. Uji Persyaratan Data Uji Validitas dan Reabilitas

Dalam penelitian ini kuesioner harus diuji validitas dan reabilitasnya terlebih dahulu. Uji validitas bertujuan untuk mencari pertanyaan-pertanyaan yang tidak layak sehingga harus dihilangkan. Sementara itu uji reabilitas untuk mengetahui apakah kuesioner dapat dipakai berulang-ulang sebagai ciri dari instrumen yang realibel. Kuesioner yang disebar untuk uji validitas dan rabilitas berjumlah 20 kuesioner.

Dibawah ini adalah hasil uji validitas dan reabilitas variabel gaya kepemimpinan dan kinerja dengan menggunakan program SPSS.16.

a) Variabel Gaya Kepemimpinan

Tabel 4.40 Hasil Uji Reabilitas Variabel

Gaya Kepemimpinan

Cronbach's Alpha N of Items

.927 18

Tabel 4.41

Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Item

Pertanyaan G K

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted Hasil pengujian GK 1 .874 .921 Valid GK 2 .675 .922 Valid GK 3 .797 .925 Valid GK 4 .632 .924 Valid GK 5 .579 .926 Valid GK 6 .532 .925 Valid GK 7 .578 .925 Valid GK 8 .609 .924 Valid GK 9 .481 .926 Valid GK 10 .679 .924 Valid GK 11 .584 .924 Valid GK 12 .818 .925 Valid GK 13 .584 .924 Valid GK 14 .890 .921 Valid GK 15 .580 .923 Valid GK 16 .701 .922 Valid GK 17 .701 .920 Valid GK 18 .829 .924 Valid b) Variabel Kinerja Tabel 4.42 Hasil Uji Reabilitas Variabel

Kinerja

Cronbach's Alpha N of Items

Tabel 4.43

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Item pertanyaan

Kinerja

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted Hasil pengujian KINERJA 19 .564 .943 Valid KINERJA 20 .534 .943 Valid KINERJA 21 .563 .942 Valid KINERJA 22 .678 .940 Valid KINERJA 23 .679 .944 Valid KINERJA 24 .693 .942 Valid KINERJA 25 .820 .942 Valid KINERJA 26 .673 .942 Valid

KINERJA 27 .820 .944 Tidak Valid

KINERJA 28 .531 .942 Valid KINERJA 29 .491 .942 Valid KINERJA 30 .601 .943 Valid KINERJA 31 .775 .943 Valid KINERJA 32 .734 .941 Valid KINERJA 33 .628 .940 Valid KINERJA 34 .820 .942 Valid

Dari hasil uji validitas dan reabilitas diatas tampak bahwa hasil uji variabel gaya kepemimpinan keseluruhan item valid dan variabel kinerja 15 item pertanyaan adalah valid, karena nilai-nilai korelasi (corrected item total correlation) berada diatas standar. Menurut tabel r (product moment) untuk n sebesar 20 dan alpha 5%, ditetapkan r = 0,444, sedangkan terdapat 1 variabel kinerja yang tidak valid karena berada dibawah standar, sehingga item ini dihilangkan. Untuk uji reabilitas diketahui bahwa nilai alpha dan uji Cronbach pada variabel gaya kepemimpinan sebesar 0,927 dan variabel kinerja sebesar 0,944 lebih besar dari 0,444 maka kuesioner adalah realibel.

Didalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan (variabel independen) terhadap kinerja karyawan (variabel dependen) menggunakan analisis regresi sederhana. Persamaan regresi linear sederhana yaitu:

Y = a + bX

Dimana: Y adalah variabel dependen X adalah variabel independen

a adalah intersep

b adalah koefisien variabel x

Untuk menganalisis regresi linear sederhana, analisisnya menggunakan program SPSS.16. dibawah ini adalah hasil analisisnya.

Tabel 4.44 Hasil Uji Korelasi Model Summaryb

Model R R Square

1 .723a .523

Berdasarkan tabel Model Summary, hasil penelitian ini nilai R = 0,723 artinya korelasi antara variabel gaya kepemimpinan dengan kinerja sebesar 0,723. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel dibawah ini

Tabel 4.45

Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat .

Berdasarkan tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,723 termasuk pada kategori kuat. Jadi terdapat hubungan yang kuat antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan.

Hasil pada tabel model summary menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,523 artinya bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar (52,3%) sedangkan sisanya (47,7%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini.

Tabel 4.46 Hasil Persamaan Regresi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 36.400 10.168 3.580 .001 Gaya kepemimpinan .943 .123 .723 7.655 .000

Dari tabel coefficient diatas Model persamaan regresinya dapat dilihat dari koefisien (unstandardized coefficients B), yaitu:

Y = 36,400 + 0,943 X

Dari persamaan regresi diatas dapat diartikan bahwa nilai 36,400 merupakan nilai konstanta a yang menunjukkan bahwa apabila variabel gaya kepemimpinan konstan atau tetap maka kinerja karyawan sebesar 36,400. Jika terjadi peningkatan untuk variabel gaya kepemimpinan mengalami peningkatan 1 satuan, maka kinerja karyawan mengalami peningkatan sebesar 0,943.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian, diketahui sebagai berikut.

1. Gaya kepemimpinan yang dipakai oleh kepala cabang BPRS Al-Salam tidak mengacu hanya kepada salah satu model gaya kepemimpinan, tetapi menggunakan model gaya kepemimpinan yang bersifat konfergensi yaitu keadaan menuju satu titik pertemuan yang berarti menggabungkan semua model gaya kepemimpinan baik Direktif, melatih, Supportif, maupun Mendelegasikan. Gaya Kepemimpinan Direktif (direktur) gaya kepemimpinan seperti ini digunakan kepala cabang BPRS pada saat menginstruksikan karyawan untuk menjalankan perintah serta menyelesaikan tugas-tugas pembiayaan yang belum terselesaikan dengan menggunakan gaya kepemimpinan seperti ini dipandang berhasil dan pengaruh pemimpin sangat kuat didalamnya, Gaya Kepemimpinan Melatih (coaching) gaya kepemimpinan melatih digunakan oleh kepala cabang BPRS pada saat memberikan arahan-arahan dan mengawasi penyelesaian aktifitas, juga memberikan penjelasan cara mengambil sikap, memberikan usulan yang tepat dan mendukung setiap peningkatan karyawannya dengan begitu kepala cabang dapat lebih dekat dengan karyawan, gaya kepemimpinan dipandang kepala cabang cukup berhasil serta pengaruh pemimpin cukup kuat. Gaya Kepemimpinan Supportif (mendukung) gaya kepemimpinan seperti ini digunakan kepala cabang BPRS pada saat kepala cabang merasa bahwa karyawannya sudah memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan berkompeten. Gaya Kepemimpinan Delegasi gaya kepemimpinan seperti ini digunakan

2. Dari uji regresi sederhana pengaruh antara gaya kepemimpinan sebagai variabel X terhadap kinerja karyawan sebagai variabel Y. bahwa korelasi antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan sebesar R = 0,723 termasuk kategori hubungan kuat. Koefisien determinasinya sebesar 0,523 yang berarti gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 52,3% sedangkan 47,7% dipengaruhi faktor lain. Dan hasil persamaan regresinya yaitu: Y = 36,400 + 0,943 X, artinya bahwa nilai 36,400 merupakan nilai konstanta a yang menunjukkan bahwa apabila variabel gaya kepemimpinan konstan atau tetap maka kinerja karyawan sebesar 36,400. Jika terjadi peningkatan untuk variabel gaya kepemimpinan mengalami peningkatan 1 satuan, maka kinerja karyawan mengalami peningkatan sebesar 0,943.

3. Kesesuaian gaya kepemimpinan kepala cabang BPRS dianggap telah memenuhi kriteria kepemimpinan islam dalam manajemen syariah yang telah menjadi landasan dari berdirinya BPRS Al-Salaam yaitu memegang teguh nilai-nilai keislaman diantaranya: pemimpin yang berakhlak mulia, amanah, menerapkan syariah dalam kegiatan muamalat (pembiayaannya) dan bernafaskan keislaman.

hendaknya kepala cabang lebih meningkatkan interaksi dengan seluruh karyawan sehingga gaya kepemimpinan yang dipakai sekarang akan lebih optimal dan lebih berpengaruh terhadap karyawan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan kedepannya.

2. Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, dengan ditemukan 47,7% dipengaruhi faktor lain, maka hal ini bisa diteliti oleh peneliti lain.

Dokumen terkait