• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

G. Pengintegrasian Pendidikan Karakter

Pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter akan diintegrasikan ke setiap pokok bahasan atau materi dalam pembelajaran membaca. Materi yang akan diberikan kepada siswa harus mengandung kedelapan belas nilai karakter. Nilai-nilai karakter tersebut juga akan dicantumkan ke dalam RPP beserta dengan materi pembelajarannya. Materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa pun harus dapat memberikan manfaat dan

pengaruh baik bagi siswa. Perlu adanya kriteria materi yang seperti apa yang layak untuk diberikan kepada siswa.

Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pembelajaran, yang perlu dikembangkan setelah dilakukan pengkajian kurikulum dan silabus, sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru merancang materi pembelajaran.

Materi pembelajaran (instructional materials) adalah bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan (BNSP, 2006b:3). Oleh karena itu, dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus memperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur), aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik, serta memperhatikan keluasan dan kedalaman materinya.

Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik khususnya dalam keterampilan berbahasa membaca. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. Materi pembelajaran yang

akan diterapkan dalam penelitian ini, yaitu materi yang mengandung nilai-nilai karakter. Dengan bacaan yang demikian diharapkan siswa mempunyai jiwa berkarakter yang nantinya dapat diimplememtasikan dalam kehidupan sosial. Materi tersebut berdasarkan pada SK, KD yang terdapat dalam KTSP.

Berkenaan dengan penentuan materi pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dalam praktiknya untuk menentukan materi pembelajaran perlu memperhatikan keterkaitan antara hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya dengan kriteria yang diperlukan untuk mengetahui sejauh mana materi yang akan disusun dapat digunakan dalam pembelajaran. Terdapat lima kriteria yang diperlukan untuk menentukan materi yang akan diajarkan, diantaranya sebagai berikut.

a. Kesasihan

Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran hendaknya benar-benar telah teruji kesahihannya. Materi yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan zaman dan memberi kontribusi untuk pemahaman ke depan.

b. Tingkat Kepentingan

Dalam memilih materi pembelajaran perlu dipertimbangkan tiga hal, yakni sejauh mana materi tersebut penting untuk dipelajari, penting untuk siapa, dan mengapa penting, sehingga materi yang dipilih benar-benar diperlukan siswa.

Manfaat tersebut dilihat dari semua sisi, baik secara akademis (materi yang diajarkan memberi dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan) maupun non akademis (materi yang diajarkan dapat mengembangkan kecakapan dan sikap dalam kehidupan sehari-hari).

d. Layak Dipelajari

Materi harus layak dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya maupun dari aspek kelayakan terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi lingkungan siswa.

e. Menarik Minat

Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memberi motivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut dalam belajar. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menyusun materi pembelajaran menurut Mulyasa (2008:144), adalah tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, struktur keilmuan, kedalaman dan keluasan materi, relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, yang terakhir adalah alokasi waktu. Hal tersebut perlu dipertimbangkan dalam penyusunan materi karena materi yang diberikan dalam pembelajaran akan berpengaruh besar pada perkembangan siswa itu sendiri. Selain itu, materi yang diajarkan juga harus melalui proses memilih dan memilah agar nantinya mempunyai kebermanfaatan bagi siswa sehingga siswa dapat mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini, peneliti juga akan berpedoman pada hal di atas.

Materi yang dikembangkan berupa materi bacaan yang mengandung nilai-nilai karakter sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan memperoleh manfaat khususnya dalam mengembangkan karakter dirinya.

Selain itu, peneliti juga akan memperhatikan langkah-langkah dalam menyusun materi agar materi yang disampaikan kepada siswa nantinya dapat sesuai dengan kebutuhan. Pertama, peneliti akan mempertimbangkan antara sasaran dan tujuan yang akan dicapai. Kedua, peneliti akan menyeleksi materi atau bahan bacaan yang akan diberikan kepada siswa sesuai dengan ktiteria yang telah disampaikan di atas. Ketiga, peneliti akan menyajikan bahan secara urut dan memperhatikan keajegan materi dan juga porsi materi yang akan diberikan kepada siswa. Hal ini perlu dilakukan peneliti agar materi sampai kepada siswa secara utuh.

Sebagai salah satu sumber belajar, materi pembelajaran yang berkualitas wajib memenuhi empat kelayakan, yaitu (BNSP, 2006c) : a. Kelayakan Isi

1) isi materi harus mendukung tercapainya SK (standar kompetensi) dan KD (kompetensi dasar),

2) materi harus memenuhi tingkat kelengkapan, keluasan, dan kedalaman materi.

b. Kelayakan Bahasa

1) materi ditulis mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang benar dan jelas,

2) sesuai dengan tingkat perkembangan dan jenjang pendidikan peserta didik,

3) menggunakan bahasa yang komunikatif,

4) bahasanya runtut dan memiluki kesatuan gagasan. c. Kelayakan penyajian

1) mempertimbangkan kebermaknaan dan kebermanfaatan, 2) melibatkan siswa secara aktif,

3) mengembangkan proses pembentukan pengetahuan. d. kelayakan kegrafikan

Berdasarkan keterangan kriteria di atas, peneliti berusaha mengembangkan materi pembelajaran agar materi yang akan disampaikan kepada siswa sesuai dengan kriteria kelayakan yang telah ditetapkan. Materi yang layak akan mempermudah siswa dalam menyerap materi dalam suatu proses pembelajaran.

2.3 Kerangka Berpikir

Pada penelitian ini, peneliti menentukan dasar pengembangan. Pengembangan yang akan dilakukan penelti, yaitu mengembangkan materi pembelajaran membaca yang terintegrasi dengan pendidikan karater

berdasarkan KTSP bahasa Indonesia kelas VIII SMP semester 1 dan 2. Sebagai langkah awal peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan menyebar koesioner kepada siswa dan wawancara dengan guru bahasa Indonesia serta siswa di sekolah.

Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara peneliti menyusun materi pembelajaran. Kemudian hasil penyusunan materi pembelajaran diujicobakan kepada siswa dan dinilai oleh guru bahasa Indonesia. Hasil akhir dari penelitian pengembangan ini, yaitu berupa buku teks bahasa Indonesia yang nantinya akan menjadi pedoman siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Dokumen terkait