• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGIRIM BERI TANDA JIKA

Dalam dokumen Komunikasi Dokter-Pasien Secara Efektif. (Halaman 33-46)

• Yang dikatakan tampak berhasil

• Bicara dengan jelas

• Suara yang bervariasi

• Hanya mengemukakan satu ide, menghindari kompleksitas

• Selalu lihat lawan bicara

• Memberi contoh, menghindari ketidak jelasan

• Berhenti untuk memberi kesempatan bertanya

• Menyimpulkan pembicaraan agar lawan bicara mengerti

• Menghormati lawan bicara, bersikap ramah

• Pesan verbal sama dengan pesan non-verbal

PENERIMA.

• Pertahankan kontak mata dengan pembicara

• Saling berhadapan dengan santai dan terbuka

• Tidak menyela pembicaraan

• Menanyakan pertanyaan yang relevan

• Tampak tertarik

• Mengetahui perasaan pembicara

• Meminta penjelasan jika tidak mengerti • Tidak bersikap kritis, tidak sabaran atau bosan

• Duduk atau berdiri dengan tenang

• Tidak mengambil alih pembicaraan

• Menyimpulkan

3. Masing-masing kelompok meminta pembicara untuk berbicara selama 5-10 menit

(sesuai dengan topik yang dipilih) pendengar menyimak dan bertanya jika tidak mengerti apa yang dibicarakan. Dan pengamat melihat interaksi yang terjadi, setelah selesai mengamati melaporkan apa yang dilihat dan di dengarnya yang membantu

untuk mengganggu komunikasi diantara keduanya selama 5 menit, kemudian mereka bergiliran menjadi pembicara, pendengar dan pengamat.

4. Berikut ini contoh topik yang dibicarakan.

• Buku, film atau acara tv terbaik yang pernah dilihat

• Pekerjaan yang sangat diinginkan

• Jika aku memenangkan uang 100.000

• Suka dan duka tempat dimana aku tinggal

• Kekerasan, vandalism dan apa yang bisa dilakukan

• Tipe orang yang tidak disukai

• Apa yang aku suka dari temanmu

• Apa yang aku suka dan benci tentang sekolah

• Saat aku takut

• Pendapatku tentang agama/politik

• Orang yang ingin aku nikahi

• Hal terbaik yang pernah aku alami

• Orang yang aku kagumi dan alasannya.

5. Setiap orang diberi waktu 5 menit untuk memikirkan dan mempersiapkan apa yang akan mereka katakan.

6. Beritahu kapan mulai, berakhir dan pergantian supaya semua mendapat giliran.

7. Luangkan waktu untuk tanggapan dan komentar setelah selesai. (Alternatif

berkomunikasi dengan tiga orang dapat berupa permintaan kepada pembicara memberikan instruksi yang jelas bagaimana memanggang kue, memperbaiki sepeda yang bocor, membuat rok, membuat minuman, memainkan permainan olah raga tertentu, memperbaiki sekring, membersihkan busi, dsb, atau menceritakan kembali cerita yang disukai)

8. Untuk menjelaskan nilai komunikasi dua arah dibanding satu arah, bagi siswa

menjadi berpasangan. Mereka saling berhadapan dan duduk berseberangan dengan menggunakan penghalang sehingga mereka tidak mengetahui apa yang teman mereka lakukan. Putuskan siapa yang menjadi si A dan si B. Si A menggambar benda tanpa diketahui si B. Suruh si B menggambar sesuai petunjuk si A, si B tidak

diizinkan untuk bertanya. Kemudian si B menggambar seperti apa yang diinstruksikan oleh si A setelah itu penghalang di buka dan gambar keduanya dibandingkan. Biasanya mereka tidak begitu dekat sama dengan yang lain. Ulangi kegiatan yang sama tapi kali ini si B dapat bertanya sebanyak mungkin. Lakukan secara bergiliran dan bandingkan hasil gambarnya. Nilai komunikasi dua arah pun akan tampak

Pekerjaan Rumah.

‘Tuliskan apa yang dapat seseorang pelajari mengenai komunikasi dari latihan terakhir yaitu komunikasi satu dan dua arah.

Latihan 6: Memilih

Tujuan

Memberikan kesempatan untuk berlatih dan mendapat timbal balik mengenai macam- macam komunikasi antar individu.

Materi

Perlengkapan Video-Camera , alat perekam, monitor untuk pilihan 6.

Langkah-langkah

1. Latihan ini memberikan banyak kesempatan kepada kelompok kecil untuk melatih

keterampilan berkomunikasi. Pilihan dapat diberikan kepada sub-kelompok yang berbeda dari keseluruhan atau bisa juga semua sub-kelompok diberi latihan yang sama.

PILIHAN 1 (sekitar 1 jam)

Mengeksplorasi bidang yang mungkin lebih sulit untuk dibicarakan kepada orang-orang tertentu:

• Kelompok mulai diskusi dengan ‘sulit untuk membicarakan tentang kepada’ Dan

hal apa yang sulit dibicarakan, kepada siapa hal tersebut sulit untuk dibicarakan, seperti :

‘ Sulit untuk berbicara tentang… Kepada….

Benci sekolah/pelajaran yang membosankan Guru Keingin untuk pergi ke pesta sepanjang malam Orang tua

Atau pergi berlibur bersama teman

Menjadi pengangguran Orang yang menganggapnya sebagai pemalas Seks Orang tua

Memutuskan hubungan Teman dekat Menginginkan pekerjaan Pimpinan Hal yang ditakuti Orang dewasa

Teman yang hamil tetapi tidak ingin diketahui Orang dewasa yang dapat membantu orang lain

Sifat jelek seseorang Orang yang dimaksud

• Setelah bertukar pikiran siswa membahas setiap poin dalam daftar (selama 20

menit)

9 Mengapa topik ini sulit

9 Apakah setiap orang akan menganggapnya sulit

9 Apa yang dapat dicapai dengan komunikasi yang baik dalam situasi

tersebut

9 Bagaimana perasaan dan kecemasan yang dirasakan pembicara dan

pendengar ?

• Kelompok dibagi menjadi dua dan mempersiapkan peran dari topik yang dipilih dari daftar secara terpisah ( 10 menit untuk persiapan) sebagian mempersiapkan peran sebagai PENGIRIM mereka memilih topik dan mendiskusikan;

9 Apa yang ingin dikatakan ?

9 Bagaimana cara terbaik untuk mengatakannya ? dimana ? kapan?

9 Bagaimana perasaan PENERIMA tentang hal ini apa yang akan

diutarakan ? apa yang mungkin mereka katakan bagaimana kita menjawabnya ?

9 Harapan apa yang ingin kamu raih

Sebagian lainnya mempersiapkan peran sebagai penerima Memilih peran dan mendiskusikan

9 Apa yang dipikirkan dan dirasakan pembicara tentang topik ini dan

mengapa ?

9 Masalah apa yang ditimbulkan dari diskusi ini kepada pembicara dan

mengapa ?

9 Apa yang akan dikatakan pembicara dalam diskusi dan mengapa ?

• Selanjutnya seorang perwakilan dari kelompok ‘pengirim’ dan ‘penerima’

mensimulasikan bagaimana diskusi tentang topik yang telah disiapkan, berlangsung sementara yang lainnya mengamati dan mendengarkan. Luangkan beberapa saat untuk bertukar pendapat dan komentar tentang apa saja yang telah dipelajari dari sesi ini

LATIHAN 2 :

Untuk melatih mengirimkan dan menerima pesan.

• Latihan dilakukan berpasangan setiap orang mempersiapkan pandangan mereka

dengan topik yang tidak mereka setujui, seperti hukuman seumur hidup harus di tarik , gerakan wanita itu baik, agama sudah ketinggalan jaman, pernikahan sudah ketinggalan jaman, melegalkan praktek aborsi, imigrasi harus dihentikan , semua sekolah harus konperhensif , musik, funk itu hebat, meninggalkan sekolah itu baik dari pada tetap bersekolah, dsb

• Mendiskusikan topik tersebut dan saling bertukar pendapat terhadap point yang

dikemukakan, peraturan, sebelum menjawab pembicara harus menyimpulkan apa yang didengarnya, hanya pembicara yang mengikuti peraturanlah yang dapat mengemukakan pendapatnya

• Setelah 10 – 15 menit mereka harus berhenti untuk mendiskusikan:

9 Seberapa mudah menyimak dengan seksama terhadap apa yang dikatakan

9 Seberapa mudah menyimak pembicara saat kamu ingin mengatakan sesuatu akibat apa yang ditimbulkan jika tidak mendengarkan

9 Membantu mendengarkan kesimpulan yang dibuat seseorang ?

PILIHAN 3:

• Menggali makna yang berbeda dari kata dan frase melalui nada bicara, penekanan pada kata yang berbeda, dan menggunakan perilaku non-verbal (seperti ekspresi wajah, posisi tubuh, gerak tangan, dsb)

• Satu kelompok yang terdiri dai 4 orang coba mengatakan kata-kata dibawah ini

dengan berbeda dengan kemungkinan makna dari versi yang berbeda sebagai contoh: ‘Kumohon jangan katakan’ diucapkan sambil tersenyum, memiliki arti yang berbeda jika diucapkan dengan ekspresi takut atau cucuran air mata.

Ucapkan dengan cara yang berbeda

9 Kamu benar-benar hebat, sungguh

9 Aku tidak yakin tentang hal itu

9 Jangan

9 Aku suka menyendiri aku tidak butuh orang lain

9 Apa kabar

9 Jika itu yang di inginkan silahkan lakukan

9 Apa yang terjadi

9 Tolong

9 Apa yang akan kamu lakukan

9 Semuanya baik-baik saja

9 Mampirlah aku ingin tetap tinggal di sekolah

9 Kami akan terus menghubungimu

9 dsb

Setelah frase diucapkan dengan cara yang berbeda maka diskusikan makna dari masing-masing versi secara berkelompok.

• Sebagai tindak lanjut siswa dapat mencoba berdiskusi dengan mata tertutup selama 3 atau 4 menit diskusikan topik yang menarik, seperti cara mengisi waktu luang, berapa jumlah uang yang dimiliki usia kita, pekerjaan apa yang gajinya paling

tinggi, mengapa sebuah pekerjaan itu dikatakan baik. Setiap orang tetap menutup matanya selama diskusi, diakhir waktu siswa membuka matanya dan mendiskusikan:

9 Bagaimana kita mengetahui seseorang dari suaranya

9 Mengapa menanyakan ’bagaimana perasaannya’ pada diri sendiri itu

penting dibandingkan ‘apa yang ia katakan’

9 Apa yang kita lewatkan jika kita tidak melihat si pembicara saat ia bicara.

PILIHAN 4

Untuk mengalami kesulitan menggabungkan, mengirim, dan menerima dalam komunikasi: • Buat kelompok terdiri dari 4 orang dan diberi nomor 1 sampai dengan 4

• Setiap orang diberi waktu 3 sampai 4 menit untuk mempersiapkan cerita untuk apa saja dengan durasi 2 sampai 3 menit seperti karakter yang disukai di film, masa depan yang aku impikan, sifat baik dan jelek orang tua, tipe orang yang disukai, apa yang tidak dimengerti tentang hidup, negara yang ingin aku kunjungi, olah raga yang disukai

• Pelajaran dimulai dengan orang ke-1 menceritakan kepada orang ke-2 dan ke-3 ke- 4 tentang topik yang dipilih selama 2 menit. Setelah selesai , mereka bergiliran bercerita 2 ke 1 dan 4 ke 3 tentang topic yang mereka pilih. Setelah 2 menit selesai mereka bercerita bergantian 1 bercerita ke 4 dan 2 ke- 3 tentang topik yang sama sebelumnya. Terakhir 4 bercerita ke 1 dan 3 ke 2 selama 2 menit tentang topik yang dipilihnya.

• Setelah semuanya berperan sebagai pengirim dan penerima siswa berdiskusi

mengenai

9 Apakah menggabungkan kegiatan mendengar dan berbicara merupakan

hal yang mudah dilakukan

9 Berapa lama penyesuaian untuk berganti peran

9 Ketika menjadi pengirim apakah mereka mendapatkan perhatian penuh

dari penerima ?

9 Apakah mereka memikirkan topiknya ketika mendengarkan yang lain

9 Apakah komunikasi secara berkelompok lebih mudah dilakukan antara dua orang saja ?

PILIHAN 5

Berlatih sesuatu yang ingin dikatakan tetapi tidak pernah dilakukan.

• Buat kelompok yang terdiri dari 4 – 6 orang. Duduk mengelilingi kursi kosong ,

setiap orang memikirkan apa yang ingin dikatakan kepada seseorang tapi tidak pernah diutarakan karena beberapa alasan

• Setiap membayangkan orang yang akan diajak bicara duduk di kursi yang kosong (disarankan menutup mata untuk membantu mereka membayangkan)

• Dengan membayangkan orang untuk duduk didepan mereka, setiap orang

memikirkan hal yang tidak pernah diutarakannya dan ingin melakukannya saat ini

• Setiap orang membayangkan mengutarakan hal yang ingin dibicarakannya kepada

orang yang duduk di depan mereka

• Selanjutnya mereka membayangkan diri mereka duduk di kursi kosong itu dan

memikirkan seperti apa reaksi orang itu setelah mendengar apa yang di utarakan pembicara. Bagaimana perasaannya ? Apa yang akan mereka katakan ?

• Setelah selesai membayangkan sebagai pembicara dan pendengar mereka

membuka matanya dan duduk dengan tenang sampai semuanya selesai • Setelah beberapa saat siswa mendiskusikan:

9 Mengapa terkadang kita tidak mengatakan apa yang ingin kita katakan?

9 Apa yang mungkin terjadi jika kita mengatakan segala hal yang ada

dalam pikiran kita ? di banding memikirkannya terlebih dulu ?

9 Apa akibatnya jika kita tidak mengatakan banyak hal yang sebenarnya

ingin kita utarakan ?

9 Apakah menempatkan diri sendiri menjadi orang lain itu mudah apa

manfaat dari mencobanya ?

9 Apakah dengan berlatih membayangkan cara mengatakan sesuatu yang

dapat membantu, apakah hal itu membantu anda ? untuk mengatakan apa yang belum anda utarakan ?

9 Terakhir. Siswa yang siap dapat mengatakan situasi yang ia bayangkan kepada orang yang pernah ia utarakan keinginannya. Jika waktu memungkinkan semua dapat bergiliran untuk bercerita dan yang lainnya berperan sebagai konsultan, memberikan pandangan mereka tentang kebaikan dan keburukan mengutarakan atau menyembunyikan keadaan yang mereka gambarkan.

PILIHAN 6

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara dan mendengar diri mereka sendiri berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain.

• Buat kelompok yang terdiri dari 6 – 8 orang. Satu per satu dari mereka berbicara didepan kamera supaya terbiasa melihat dan mendengar diri sendiri di televisi. Ini merupakan bentuk timbal balik yang menarik, selain membuat mereka akrab dengan alat merekam, video juga membantu mereka untuk lebih focus

• Rekaman video digunakan untuk mendiskusikan

™ Jika mereka terdampar disuatu pulau terpencil sepuluh tahun mendatang

peraturan apa yang harus dibuat. Waktu yang diberikan untuk diskusi hanya 15 menit.

• Setelah selesai berdiskusi, mereka melihat rekaman saat mereka berdiskusi. Ketika melihat tanyakan pada diri masing-masing :

™ Hal apa yang telah saya perbuat untuk membantu berdiskusi?

™ Apakah saya terlalu banyak bicara ? ataukah terlalu banyak mendengarkan

orang lain ?

™ Seberapa banyak mendengarkan berlangsung dalam diskusi ?

™ Apakah setiap orang menyumbang idenya ?

™ Apa akibatnya jika ada yang diam saja ?

™ Bagaimana rasanya mendengar diri sendiri berbicara ? Sambil terus melihat rekaman, diskusikan:

™ Keterampilan apa yang diperlukan orang untuk berdiskusi dalam sebuah

™ Apakah jika tidak setiap orang ikut berdiskusi mempengaruhi hasil yang dicapai ?

™ Apakah mendengarkan lebih penting dari berbicara ?

™ Apakah terkejut melihat dan mendengar diri sendiri di rekaman merupakan

hal yang biasa ?

™ Bagaimana suara membuat diskusi menarik ?

PILIHAN 7

Melatih keterampilan dalam menjelaskan diri sendiri dengan lebih spesifik.

• Buat kelompok yang terdiri dari enam orang, setiap orang diberi waktu selama 5

menit untuk bercerita tentang dirinya, disukai dan tidak disukai, pendapat mereka tentang sekolah, pekerjaan, keluarga, dsb. Misalnya; di sekolah itu membosankan, mempunyai teman itu penting, saya benci kekerasan, dsb

• Setiap orang membacakan cerita tentang dirinya dan siswa yang lain memberikan pendapat tentang hal yang perlu diceritakan secara spesifik dalam waktu 3 menit. Misalnya, jika kamu mengatakan sekolah itu membosankan, apa maksudnya ? apakah semuanya membosankan atau hanya beberapa? Apakah ada hal lain yang kamu sukai, permainan, rekreasi, disko, waktu bersama teman, apakah hanya sekolah yang membuatmu bosan ? apakah kebosanan itu baru muncul ? Apakah yang harus diubah membuatnya menyenangkan ? apakah yang terjadi saat kamu merasa bosan ? dsb

• Setelah selesai, siswa yang lain secara bergantian melakukan hal yang sama.

Kegiatan ini dilakukan bukan dalam hal interogasi tetapi mendorong seseorang untuk mengungkapkan suatu hal dengan lebih jelas.

• Setelah semuanya mendapat giliran, siswa berdiskusi secara berkelompok

tentang:

™ Seberapa pentingkah untuk lebih spesifik dalam mengutarakan maksud ?

™ Kemungkinan apa yang timbul jika kita mengutarakan tidak jelas dan

terlalu umum, dan apa akibatnya jika kita terlalu teliti dalam mengatakan maksud kita ?

™ Bagaiman kita membantu orang lain untuk mengerti apa yang kita maksudkan ?

PILIHAN 8

• Pilihan terakhir yaitu dengan memberikan daftar berikut ini, dan meminta mereka menuliskan apa yang mereka pahami tentang makna dari setiap kata.

™ Apa maksud anda (secara spesifik) jika mengatakan bahwa seseorang itu; ramah,

menarik, malas, pintar, lucu, hebat, sulit, spesial ?

™ Apa makna kata ini bagi anda: baik, buruk, jujur, keluarga, benci, cinta ?

• Siswa mendiskusikan kata tersebut secara bergiliran, setiap orang membacakan

pendapatnya tentang makna kata tersebut. Setiap orang dapat melihat perbedaan dan persamaan dari makna kata-kata tersebut.

• Kelompok dapat mendiskusikan perbedaannya setiap satu kata atau setelah

semuanya dibacakan.

• Terakhir kelompok mendiskusikan:

™ Apakah kita mengharapkan orang lain berpendapat yang sama dengan kata-kata

tersebut ?

™ Apa akibatnya jika kita tidak mengetahui makna kata yang sama menurut orang lain

™ Bagaimana mengurangi perbedaan pendapat antara kita dan mereka ?

PILIHAN 9

Mengetahui bagaimana harapan kita terhadap orang lain mempengaruhi komunikasi.

• Buat kelompok yang terdiri dari empat orang. Beritahukan kepada mereka bahwa

anda akan menjelaskan sesuatu tentang komunikasi dengan cara simulasi.

• Anda ingin setiap anggota berperan menjadi: Anak nakal yang terkenal suka

mencuri dan berkelahi; seseorang yang rumahnya dirampok; seseorang yang ingin melihat narapidana dibebaskan; seorang polisi.

• Berikan kartu instruksi dibawah ini kepada mereka. Setiap orang diberi waktu 5 menit untuk berdiskusi apakah ‘hukuman yang diberikan kepada setiap penjahat harus lebih berat’

Anak nakal !

Kamu merasa diperlakukan dengan sangat buruk. Polisi dan pengadilan bersikap tidak adil. Diskusikanlah

Korban !

Kamu sedih karena barang yang hilang. Kamu merasa masyarakat terlalu bersikap lemah, dan hukum berat dapat melindungi yang tidak bersalah.

Diskusikanlah

Mantan narapidana

Kamu merasa penjara membuat orang lebih jahat dan pelayanan sosial kepada masyarakat lebih bermanfaat. Diskusikanlah.

Polisi.

Teman anda mungkin mengharapkan anda untuk berubah terhadap anak nakal dan mantan napi. Anda membantu mereka sekuat tenaga mendapatkan hukuman yang lebih ringan dan bertentangan dengan si korban.

• Pikirkan untuk siapa masing-masing peran diberikan, dan waktu yang diberikan untuk

diskusi hanya 5 menit

• Selanjutnya, setelah diskusi selesai minta mereka untuk menanggapi latihan tersebut. Mungkin hal yang tak terduga terjadi pada peran polisi. Jelaskan bahwa polisi diminta untuk memberi pandangan yang tidak biasa dan hal yang tdak terduga didasarkan atas harapan yang muncul pada apa yang akan dikatakan polisi.

™ Apakah kita mempunyai harapan tertentu tentang apa yang akan orang pikirkan dan katakan, seperti guru, orang tua, remaja, pendeta, polisi, anak-anak, dsb ? ™ Apa yang terjadi jika orang lain tidak mengatakan sesuai dengan apa yang kita

harapkan ?

™ Jika kita merasa tahu akan apa yang akan orang lain katakan apakah kita akan

mendengarkannya dengan saksama ?

™ Bagaimana kita menghindari untuk mengatur apa yang akan orang lain katakan ? Mempersiapkan diri

Pada pilihan terakhir guru tidak seluruhnya merancang apa yang akan terjadi. Ini merupakan contoh bagaimana komunikasi dilakukan sebagaimana manipulasi merusak kepercayaan dan hubungan. Berhati-hati dalam memilih latihan dan kepekaan perasaan mungkin dapat merusak metode yang ada.

Saran tambahan dari guru

Saya menyuruh siswa berpasangan daripada menggunakan perwakilan dari kelompok ‘pengirim dan penerima’. Hal ini dapat membuat mereka percaya diri dan setiap orang memberikan tanggapannya.

KOMUNIKASI KESEHATAN

Komunikasi efektif yang selama ini dianggap seni oleh profesional medis justru merupakan obat paling mujarab bagi pasien, bahkan diprediksi bisa meningkatkan angka kesembuhan.Demikian dikatakan Prof DR Deddy Mulyana dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar dalam Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Padjadjaran di Bandung, Salah satu upaya memperbaiki pelayanan tenaga medis kepada masyarakat adalah dengan meningkatkan keterampilan komunikasi dan memahami faktor-faktor sosial budaya yang mempengaruhi komunikasi mereka dengan pasien. Keterampilan komunikasi, bukan bawaan melainkan dipelajari, namun sayang banyak tenaga medis khususnya dokter tak menyadari hal ini. Posisi mereka yang istimewa pada masyarakat membuat mereka etnosentrik, menganggap bahwa mereka tak membutuhkan keahlian lain kecuali mendiagnosis penyakit, memberi obat dan melakukan tindakan medis untuk menyembuhkan penyakit pasien."Suatu prinsip dasar komunikasi kesehatan, bahwa seorang dokter yang cakap harus juga seorang komunikator yang cakap yang memiliki pemahaman yang jelas mengenai ketidakpastian yang dialami pasien dan keluarganya," profesional medis yang terlalu mengandalkan keahlian medis dengan mengabaikan pentingnya komunikasi dengan pasien dianggap arogan namun pada saat yang sama juga membahayakan kehidupan pasien dan karier mereka sendiri. Komunikasi efektif profesional medis dengan orang lain, termasuk dengan pasien, akan membuat mereka lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih sukses dalam karier mereka, korelasi positif komunikasi yang efektif dengan kesehatan dan usia panjang telah didukung banyak penelitian seperti yang dilakukan Michael Babyak dari Universitas Duke. Dikatakan, salah satu aspek komunikasi nonverbal yang penting dalam dunia medis adalah sentuhan. Riset dalam komunikasi kesehatan menunjukan kebutuhan pasien akan sentuhan tidak dipenuhi oleh profesional medis. Pijatan dan sentuhan oleh dokter dan perawat telah menghasilkan efek positif pasa pasien yang dirawat di rumah sakit, meskipun efek fisiologis, prilaku dan sikap tidak selalu positif. Oleh karena itu, dokter dan perawat seyogianya sering menyentuh pasien mereka agar pasien merasa nyaman dan diperhatikan, namun harus tetap memperhatikan bentuk, frekuensi, lokasi sentuhan, jenis kelamin, budaya dan agama agar pasien merasa nyaman dengan sentuhan tersebut. Kesalahpahaman non verbal orang-orang berbeda budaya juga potensial untuk terjadi dalam komunikasi kesehatan. Tidak banyak dokter yang menyadari bahwa penataan ruang pun bersifat

Dalam dokumen Komunikasi Dokter-Pasien Secara Efektif. (Halaman 33-46)

Dokumen terkait