• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LAPORAN KASUS

A. Pembahasan

1. Pengkajian Keperawatan…

Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus-menerus tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga. Dalam pengkajian keluarga mencakup, antara lain data umum meliputi kepala keluarga, umur, alamat, pekerjaan, pendidikan dan komposisi keluarga (Suprajitno 2004).

 ϭϲ

Dari data umum yang penulis kumpulkan adalah Tn. D sebagai kepala keluarga, berumur 59 tahun, tempat tinggal di Desa Baratan, Kelurahan Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Pekerjaan Tn. D adalah sebagai guru Sekolah Dasar dan pendidikan terakhir Tn. D adalah Diploma III. Keluarga Tn. D beranggotakan Tn. D, Ny. N sebagai istri, dan lima orang anak yaitu Sdr. W, Sdri. A, Sdri.I, Sdr. T, dan Sdri. I.

Tipe keluarga Tn. D adalah keluarga inti atau nuclear family. Hal ini didukung oleh teori menurut Suprajitno (2004), keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya adalah nuclear family.

Pengkajian status sosial keluarga menurut Suprajitno (2004), antara lain meliputi penghasilan seluruh anggota keluarga, kebutuhan dan barang yang di miliki oleh keluarga. Pengkajian status sosial ekonomi keluarga Tn. D di dapatkan Ny. N mengatakan pendapatan seluruh keluarga kurang lebih Rp. 3.500.000,00 per bulan dan pengeluaran per bulan kurang lebih Rp. 2.900.000,00 untuk keperluan sekolah, bayar listrik, pajak motor, makan dan beli pakaian. Ny. N mengatakan bahwa dalam keluarga memiliki kendaraan pribadi berjumlah 6 buah, Ny. N mengatakan tidak mempunyai tabungan khusus untuk kesehatan.

Pengkajian tahap perkembangan keluarga saat ini, didapatkan bahwa Ny. N mengatakan mempunyaianak lima, yang tertua adalah Sdr. W berusia 23 tahun. Maka tahap perkembangan keluarga Tn. D adalah keluarga dengan anak remaja. Didukung oleh teori keluarga menurut

 ϭϳ

Suprajitno (2004), bahwa dalam tahapan perkembangan keluarga terdapat tugas perkembangan utama yang harus di penuhi secara urut antara lain adalah memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki

otonomi, mempertahankan hubungan intim dalam keluarga,

mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, serta mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan (anggota) keluarga untuk memenuhi tumbuh kembang anggota keluarga.

Menurut Suprajitno (2004), pada riwayat kesehatan keluarga inti hal yang dikaji adalah riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya pencegahan penyakit, upaya dan pengalaman keluarga terhadap pelayanan kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan. Dalam pengkajian yang penulis dapatkan pada keluarga Tn. D adalah Ny. N mengatakan sudah menikah selama kurang lebih 24 tahun yang lalu, sekarang diberi anak lima orang. Tn. D mengatakan batuk dan pilek kurang lebih tiga hari yang lalu, kemudian diperiksakan ke puskesmas dan batuk pilek berkurang, Tn. D mengatakan hal ini tidak mengganggu aktivitasnya sehari-hari untuk mengajar. Ny. N mengeluh nyeri di ulu hati kira-kira tiga hari yang lalu, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan hilang timbul dan sangat terasa saat batuk, skala nyeri 4, Ny. N mengatakan suka makan tidak teratur, makan-makanan asam, pola makan tidak pasti. Ny. N mengatakan bahwa kondisi seperti ini sangat mengganggu aktivitasnya sebagai ibu rumah

 ϭϴ

tangga karena selama sakit rumah tidak ada yang membersihkan. Sdr. W, Sdri. A, Sdri.I, Sdr. T dan Sdr. F mengatakan bahwa kondisi badannya dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah dengan kesehatan.

Saat dikaji tentang riwayat keluarga sebelumnya Tn. D menjawab, bahwa dalam keluarga Tn. D ayah dan ibu kandung Tn. D tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes mellitus. Dan dari keluarga Ny. N pun juga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Sesuai dengan teori hal yang perlu dikaji riwayat generasi diatas orang tentang riwayat penyakit keturunan, upaya generasi tersebut tentang upaya penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang di pertahankan sampai saat ini (Suprajitno 2004).

Menurut Suprajitno (2004), hal-hal yang perlu di kaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas dan perawatan keluarga adalah mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan. Hal yang dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui fakta dari masalah kesehatan, meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan faktor yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah terutama yang dialami oleh salah satu anggota keluarga. Dalam pengkajian didapatkan Ny. N mengatakan tidak tahu apa itu gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis dan faktor pencetus gastritis. Ny. N mengatakan nyeri di ulu hati sudah tiga hari yang lalu, nyeri seperti

 ϭϵ

ditusuk-tusuk, skala nyeri 4, nyeri dirasakan saat batuk, Ny. N mengatakan suka makan-makanan asam, makan tidak teratur, pola makan tidak pasti.

Hasil pengkajian kemampuan keluarga pada keluarga Tn. D dalam mengambil keputusan adalah Ny. N mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit di belikan obat di warung bila dalam waktu tiga hari belum berkurang di periksakan ke Puskesmas atau dokter terdekat, sesuai dengan teori menurut Suprajitno (2004), hal yang dikaji antara lain kemampuan keluarga dalam memahami sifat dan luasnya masalah, masalah dirasakan keluarga atau tidak, keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami, keluarga merasa takut terhadap akibat dari masalah kesehatan yang dialami anggota keluarga, keluarga tidak mendukung upaya kesehatan, keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan, dan kepercayaan terhadap tenaga kesehatan.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis di fokuskan pada abdomen Ny. N, pada pengkajian tanggal 25 April 2013 di rumah Tn. D, dari palpasi yang dilakukan penulis di daerah abdomen Ny. N terdapat nyeri tekan di ulu hati. Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superficial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung (Sukarmin 2012). Menurut Smelzer, dalam Ardiansyah (2012) gastritis adalah inflamasi mukosa lambung, akibat diet yang sembarangan. Biasanya

 ϮϬ

individu ini akan makan terlalu banyak, terlalu cepat, atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab penyakit. Hasil dari pengkajian pada Ny. N dengan gastritis dikarenakan makan tidak teratur yang dapat menyebabkan nyeri akut. Nyeri akan dirasakan terutama pada saat lambung kosong (secara siklus selama kurang lebih 3 jam asam lambung akan mengalami peningkatan) (Sukarmin 2012).

Menurut Ardiansyah (2012), penyebab dari gastritis adalah konsumsi obat yang mengandung kimia digitalis, konsumsi alkohaol yang berlebihan, terapi radiasi, kondisi stress dan infeksi bakteri seperti

helicobater pilory, salmonella. Tanda dan gejala pada penyakit gastritis antara lain anoreksia, mual dan muntah, perdarahan saluran cerna dan nyeri ulu hati. Sehingga sesuai dengan teori Ardiansyah (2012), nyeri ulu hati yang dirasakan oleh Ny. N adalah tanda dan gejala dari penyakit gastritis yang baru pertama kali dialami oleh Ny. N.

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut Shoemaker dalam Hariyanto (2005), diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung jawab melaksanakannya.

 Ϯϭ

Pada Ny. N gejala yang dirasakan adalah nyeri di ulu hati, nyeri dirasakan saat batuk, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4, nyeri karena makan tidak teratur. Hasil pemeriksaan abdomen pada Ny. N ketika di palpasi Ny. N merasakan nyeri tekan di daerah ulu hati.Dari hasil pengkajian maka penulis menuliskan problem nyeri akut. Hal ini di karenakan nyeri adalah salah satu gejala yang dikeluhkan oleh Ny. N dan berkaitan dengan rasa aman dan nyaman dalam kebutuhan dasar manusia.

Pada dasarnya nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan emosional yang terlokalisasi pada suatu bagian tubuh sering kali dijelaskan dalam istilah proses distruktif, jaringan seperti ditusuk-tusuk, panas yang terbakar, melilit seperti emosi perasaan kaku, mual dan takut. Nyeri biasanya terjadi karena adanya rangsangan mekanik atau kimia pada daerah kulit di ujung-ujung syaraf bebas yang disebut nosireseptor. Pada kehidupan nyeri dapat bersifat lama dan ada yang singkat, berdasarkan lama waktu terejadinya inilah maka nyeri dibagi menjadi dua, yaitu nyeri kronik dan nyeri akut. Nyeri akut biasanya terjadi kurang dari enam bulan, nyeri akut biasanya berkurang sejalan dengan terjadinya penyembuhan. Sedangkan nyeri kronik lebih sulit untuk menentukan awitannya, nyeri ini dapat berlangsung lebih lama (lebih dari enam bulan) dibandingkan dengan nyeri akut dan resisten terhadap pengobatan (Judha 2012).

Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan actual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan (NANDA 2011).

 ϮϮ

Ketika dikaji apakah Ny. N mengerti tentang penyakit gastritis meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta faktor pencetus dari gastritis, Ny. N menjawab tidak tahu tentang penyakit tersebut dan ingin dijelaskan. Dari data tersebut penulis menuliskan etiologi ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis. Menurut teori, kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan dapat ditentukan dari sejaauh mana keluarga mengetahui fakta dari masalah kesehatan, meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan faktor yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan terutama yang dialami anggota keluarga (Suprajitno 2004). Dari problem dan etiologi di atas penulis merumuskan masalah kesehatan nyeri akut pada Ny. N berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis.

Dokumen terkait