• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

4.5. Pengolahan dan Analisis Data

Pada penelitan ini analisis statistik akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS. Nilai korelasi pearson yang diperoleh r>0, maka berarti adanya hubungan antara Body Mass Index (BMI) dengan tekanan darah pada mahasiswa tersebut.

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang berjudul: Hubungan Body Mass Index (BMI) dengan Tekanan Darah pada Mahasiswa Allianze College of Medical Sciences (ACMS) yang Mempunyai Riwayat Keluarga Hipertensi, diperoleh dari pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah mahasiswa yang telah dilakukan di Hostel ACMS Putra Villa bermula dari tanggal 20 Oktober hingga 2 November 2010. Penelitian analitik dan potong lintang (cross sectional) ini mengambil sampel secara consecutive sampling. Hasil dari penelitian ini dapat disajikan seperti berikut:

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Allianze College of Medical Sciences (ACMS) adalah kolej yang ditubuhkan khusus untuk perobatan dan kesehatan. Kolej ACMS ditubuhkan pada tahun 2002 sebagai pusat pengajian perobatan di Malaysia. Kampus ACMS terletak di Bertam, Pulau Pinang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan dapat memenuhi lebih dari 2000 mahasiswa. ACMS telah mengadakan program berkembar dengan Universitas Sumatera Utara dengan bertujuan memberi peluang belajar kepada mahasiswa untuk menimba ilmu. Kampus ACMS terletak di 55 Jalan Seri Serdang 3, Taman Seri Serdang, , 13200, Kepala Batas, Penang.

5.1.2. Karakteristik Responden

Berdasarkan karakteristik riwayat keluarga hipertensi, mahasiswa yang terlibat adalah sebanyak 100 orang yang terdiri daripada Fakultas Fisiologi dan Fakultas Kedokteran. Semua mahasiswa yang terlibat berumur 18-23 tahun sahaja. Mahasiswa yang terlibat telah bersetuju untuk memberi kerjasama setelah diberi penjelasan mengenai kriteria inklusi yaitu tidak mempunyai riwayat penyakit seperti diabetes, penyakit jantung koroner, gangguan hormon dan kelainan ginjal. Selain itu mahasiswa juga tidak menghisap rokok 30 menit sebelum pengukuran dilakukan dan tidak mengambil kafein sehari sebelumnya.

Tabel 5.1 Frekuensi Mahasiswa

Mahasiswa Frekuensi Persentase (%) Kedokteran 57 57 Fisioterapi 43 43 Total 100 100 5.1.3 Distribusi Body Mass Index pada Mahasiwa

Dari Penelitian yang telah dilakukan klasifikasi Body Mass Index mahasiswa dapat diklasifikasikan sebagai underweight, normalweight, overweight dan obese. Body Mass Index dihitung setelah pengukuran tinggi badan dan berat badan mahasiswa. Sebanyak 6 orang dari mahasiswa mengalami underweight. Responden yang paling dominan adalah noramalweight yaitu sebanyak 70 orang. Manakala overweight sebanyak 16 orang dan obese sebanyak 8 orang. Secara ringkas, distribusi Body Mass Index pada mahasiswa dapat dilihat pada gambar dibawah:

5.1.4 Tekanan Darah Pada Mahasiswa

Tekanan darah yang diambil dikategorikan sesuai dengan kriteria hipertensi mengikut JNC7 (2003). Dalam penelitian ini yang dinilai adalah klasifikasi tekanan darah mahasiswa yaitu normal, prehipertensi dan hipertensi. Tujuan klasifikasi dilakukan adalah untuk melihat adanya kecenderungan mahasiswa untuk mengalami hipertensi tanpa melihat hubungannya dengan Body Mass Index. Tekanan darah mahasiswa menunjukkan paling dominan normal yaitu sebanyak 84%. Namun sebanyak 14% daripada mahasiswa adalah prehipertensi dan sebanyak 2% dari mahasiswa mengalami hipertensi.

Tabel 5.2. Frekuensi Klassifikasi TD berbanding mahasiswa

Mahasiswa Kedokteran Mahasiswa Fisioterapi Total Normal 47 37 84 Prehipertensi 9 5 14 Hipertensi 1 1 2 Total 57 43 100

5.1.5 Tekanan Darah Mengikut Body Mass Index

Berdasarkan Body Mass Index, pada BMI underweight sebanyak 5 orang mempunyai tekanan darah normal dan 1 orang mengalami prehipertensi. Pada BMI normal pula sebanyak 65 orang mempunyai tekanan darah normal dan 5 orang mengalami prehipertensi. Sebanyak 16 mahasiswa mempunyai BMI overweight, 10 orang daripadanya mempunyai tekanan darah normal, 5 mengalami prehipertensi dan 1 mahasiswa mengalami hipertensi. Pada kelompok mahasiswa yang mempunyai BMI obese, 4 mahasiswa mempunyai tekanan darah normal, 5 mengalami prehipertensi dan 1 mempunyai hipertensi

Tabel 5.3. Frekuensi Tekanan Darah mengikut BMI

Normal Prehipertensi Hipertensi Total

Underweight 5 1 0 6 Normaweight 65 5 0 70 Overweight 10 5 1 16 Obese 4 3 1 8 Total 84 14 2 100

5.1.6 Hasil Analisis Statistik

Dengan menggunakan analisis regresi-kolerasi dan koefision korelasi pearson didapatkan kekuatan hubungan antara Body Mass Index dan tekanan darah dengan standard deviasi tertentu.

Tabel 5.4 Rata-rata tekanan darah kelompok BMI dan standard deviasi

Mean Std. Deviation N

KlassifikasiBMI 2.26 0.69078 100

KlassifikasiTD 1.18 0.43531 100

Tabel 5.5. Korelasi BMI dengan Tekanan Darah

KlassifikasiBMI KlassifikasiTD KlassifikasiBMI Pearson Correlation 1 .380** Sig. (2-tailed) 0 N 100 100 KlassifikasiTD Pearson Correlation .380** 1 Sig. (2-tailed) 0 N 100 100

Gambar 5.3. Grafik Hubungan BMI dengan Tekanan Darah

Grafik linier menunjukkan terbentuk garis lurus yang diantara Body Mass Index dan tekanan darah pada mahasiswa. Kekuatan hubungan dapat ditentukan dengan dikuantifikasi dengan koefission korelasi pearson (r). Hasil dari koefission pearson terhadap hubungan body mass index terhadap tekanan darah pada mahasiswa yang mempunyai riwayat keluarga hipertensi menunjukkan nilai r ialah 0.380. Menurut Colton, ini berarti derajat hubungan antara body mass index dan tekanan darah pada mahasiswa yang mempunyai riwayat keluarga hipertensi adalah sedang.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Tekanan Darah pada Mahasiswa

Dalam penelitian ini, tekanan darah pada mahasiswa kebanyakkan adalah normal sama ada pada mahasiswa kedokteran maupun fisiologis. Namun, sebanyak 16% dari mahasiswa yang diteliti menunjukkan tekanan darah yang lebih tinggi. Hal ini sangat membimbangkan kerana mahasiswa telah menunjukkan kecenderungan untuk mengalami hipertensi pada usia lanjut. Hal ini mungkin diakibatkan terdapatnya pengaruh genetik dari keluarga.

Faktor genetik berperan sebanyak 30% hingga 40% dalam hipertensi primer. Gen polymorfin yang dipercayai terlibat adalah gen reseptor angiotensin II, angiotensinogen, dan gen renin. Selain itu, gen endothelialial nitric oxide synthetase, gen aldosteron dan gen reseptor adrenergik turut berperan dalam meningkatkan tekanan darah. Gen yang terlibat dengan sensitivitas garam juga turut berperan seperti kalsium transport dan sodium-hydrogen antiporter gene.

Adducin adalah protein membrane-skeletal yang memainkan peranan penting dalam menentukan morfologi sellular dan motiliti serta regulasi transprotasi ion di membrane sel. Adducin berinteraksi dengand Na+,K+-ATPase dan menyebabkan regulasi pompa sodium-potassium. Mutasi pada kode genen yang menyebabkan adducin meningkatkan reabsorpsi sodium pada tubular ginjal. Hal ini mengakibatkan peningkatkan sebanyak 50-70% resiko untuk hipertensi pada orang putih. Terdapatnya mutasi gen adducin ini menunjukkan individu ini lebih sensitif pada garam dan lebih efektif untuk terapi diuretik pada hipertensi. (Kingwell B, 2007)

5.2.2 Hubungan Body Mass Index dan Tekanan Darah

Pada penelitian ini nilai koefission korelasi pearson, r=0.38 menunjukkan terdapat hubungan dengan kekuatan hubungan sedang diantara BMI dengan tekanan darah pada mahasiswa dengan riwayat keluarga hipertensi. Hal ini berlaku mungkin karena terdapat faktor genetik dan pengaruh lingkungan dari masyarakat. Dalam penelitian lain didapati tiada hubungan antara BMI dan tekanan darah pada golongan remaja tanpa riwayat keluarga hipertensi (Siti Khatijah, 2009). Manakala dalam penelitian ini, penelitian dilakukan keatas remaja yang mempunyai riwayat keluarga hipertensi. Dari satu penelitian lain juga menunjukkan onset hipertensi essensial biasanya muncul pada usia 25-55 tahun. Ini menunjukkan mahasiswa yang mempunyai riwayat keluarga hipertensi cenderung untuk mengalami hipertensi. Selain itu, dengan meningkatnya BMI kecenderungan untuk mengidap hipertensi adalah sangat tinggi. Screening awal harus dilakukan untuk mendeteksi perubahan tekanan darah terutama pada golongan mahasiswa atau remaja.

Hipertensi dapat terjadi pada kelompok obesitas atau kegemukan akibat dari beberapa mekanisme seperti peningkatan curah jantung, kenaikan volume tubuh serta peningkatan resistensi vaskular perifer. Selain itu, faktor genetik dan lingkungan (persekitaran) juga berperan penting dalam terjadinya peningkatan tekanan darah (Rosamond W et al, 2008). Pada populasi penelitian ini terdapat hubungan sedang antara BMI dan tekanan darah. Ini membuktikan bahawa BMI dapat mengakibatkan hipertensi dan langkah-langkah pencegahan harus segera dilakukan saat remaja. Hal ini turut dipengaruhi oleh faktor lain seperti kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol, kurangnya olahraga, stress dan pengaruh obat.

Obesitas juga dapat mengakibatkan hipertensi akibat dari abnormalitas hormon. Adiposit (sel lemak) akan mensekresi leptin dan adiponektin. Fungsi

utama leptin adalah untuk berinteraksi dengan hipotalamus untuk mengkontrol berat badan dan akumulasi lemak melalui penghambatan selera makan dan peningkatan metabolic rate. Bagaimanapun, peningkatan sekresi leptin yang tinggi akibat dari obesitas dapat mengakibatkan resistensi terhadap fungsi penurunan berat badan ini. Sebaliknya, peningkatan leptin mengakibatkan inflamasi dan aktivasi sistem saraf simpatis serta menurunkan sekresi ginjal dan menstimulasi hipertrofi miosite. Adiponektin pula adalah suatu protein yang dihasilkan oleh jaringan adiposa tetapi akan berkurang pada penderita obesitas. Penurunan adiponektin dikaitkan dengan resistensi insulin, penurunan penghasilan nitric oxide (vasodilator), dan aktivasi sistem renin-angintensin-aldosteron. Kedua-dua ini akan mengakibatkan perubahan seperti vasokonstriksi, retensi garam dan air dan disfungsi ginjal sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan darah pada penderita obesitas (Beltowski J, 2006)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Dari penelitian ini didapati terdapat hubungan antara Body Mass Index (BMI) dengan tekanan darah pada mahasiswa yang mempunyai riwayat keluarga hipertensi. Tekanan darah pada mahasiswa ACMS yang mempunyai riwayat keluarga hipertensi menunjukkan 16 orang mempunyai tekanan darah yang lebih tinggi. Nilai Body Mass Index dapat menentukan status gizi seseorang seperti kelompok underweight, normaweight, overweight dan obese. Dari penelitian ini didapati 24 mahasiswa memngalami overweight atau obese. Manakala, 6 orang mengalami underweight.

6.2. Saran

Penelitian ini masih banyak kekurangan. Peneliti berharap terdapat penelitian lain yang dapat meneruskan penelitian ini agar lebih sempurna. Penelitian terhadap remaja yang mempunyai gaya hidup yang sehat harus dilakukan dengan tujuan membuktikan lagi bahwa peranan genetik sangat berperan didalam kasus hipertensi. Selain itu juga, peneliti berharap penilitian yang sederhana ini dapat digunakan oleh badan-badan tertentu supaya screening awal dapat dilakukan dari usia remaja untuk mencegah terjadinya hipertensi yang dapat mengakibatkan pelbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung koroner, gangguan fungsi ginjal dan stroke.

DAFTAR PUSTAKA

Adcock B.B. and Ireland R.B., 1997. Secondary Hypertension: a practical diagnostic approach. Am Famm Physician. 55(4): 1263-1270

Aneja A., El-Atat F., McFarlane S.I., and Sowers J.R., Hypertension and obesity. Recent Progress in Hormone Research. 59:169-205.

Arief, Irfan. 2007. Hipertensi Penyebab Utama Penyakit Jantung.

Armilawati., Amalia H., Amiruddin R., Hipertensi dan Faktor Resikonya dalam Kajian Epidemiologi: 2007

Barnes LA, Opitz JM, Gilbert-Barness E: Obesity: genetic, molecular and environmental aspects, 2007

Center for Disease Control and Prevention: BMI- body mass index: BMI calculator for children and teen, 2004. Available at

Chobanian AV: The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. JNC Report,2003.

Available at

Dosh S.A., 2009. The Diagnosis of Essential and Secondary Hypertension in Adults. The Journal of Family Practice

Feldman R.D., Campbell N, Larochelle P, Bolli P, Burgess E.D., Carruthers S.G et al., 1999. 1999 Canadian recommendations for the management of hypertension. CMAJ. 161 (12)

Flier J.SS and Flier E.M., 2008. Biology of obesity. Principle of Internal Medicine 17th ed, USA. 462-473.

Gerard, JT., Bryan D., 2006. Hemodynamic: Factors Affecting Blood Flow.

In:Principle of Anatomy and Physiology 11th ed. International: Wiley, 746-748

Imron, TA., Amrul, Munif., 2009. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan: Sagung Seto.

Kingwell B, Boutouyrie P, Kohara K, Weber AB: Genetic and Hypertension,2007

National Heart, Lung, and Blood Institute, National Institutes of Health: Clinical Guidelines on the identification, evaluation, and treatment of overweight and obesity in adult, 1998. Available at

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2005. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Asdi Maha Satya.

Schultz H.D., Li Y.L.,Ding Y.: Arterial chemoreceptor and symphtahtethic nerve activity: implication for hypertension and heart failure, Hypertension:6-13: 2007

Volek JS, Vanheest JL, Forsythe CE: Diet and exercise for weight loss: a review of current issues, Sports Med 35(1):1-9,2005

World Health Organization: fact sheet No317, cardiovascular disease, Februari 2007. Available at

Accessed on 15 April 2010.

Yap .M.A., Tan W.L., Factors associated with obesity in primaryschool children in Singapore. Asia Pacific J Clin Nutr 2002;3:65-8.

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama: Mohd Ilham Bin Abdul Karim

Tempat / Tanggal Lahir : 31 Desember 1988 / Kelantan, Malaysia Agama : Islam

Alamat : Kampung Chabang Empat Chetok, 17040 Pasir Mas, Kelantan, Malaysia Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Kebangsaan Chabang 3 Chetok,Pasir mas

2. Sekolah Menengah Kebangsaan Kangkong 3. Maktab Rendah Sains MARA Pengkalan Chepa 4. Alliaze College Of Medical Sciences (ACMS) 5. Universitas Sumatera Utara, Medan

Riwayat Pelatihan : 1. Peserta Penyambutan Mahasiswa Baru 2007 FK Riwayat Organisasi : 1. Ahli Persatuan Kebangsaan Pelajar-Pelajar Malaysia

KlassifikasiTD dan Fakultas Crosstabulationa Count Fakultas Total kedokteran fisiologis KlassifikasiTD Normal 47 37 84 Prehipertensi 9 5 14 Hipertensi 1 1 2 Total 57 43 100 KlassifikasiBMI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Underweight 6 6.0 6.0 6.0 normalweight 70 70.0 70.0 76.0 Overweight 16 16.0 16.0 92.0 Obese 8 8.0 8.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

KlassifikasiBMI * KlassifikasiTD Crosstabulation

Count

KlassifikasiTD

Total Normal Prehipertensi Hipertensi

KlassifikasiBMI Underweight 5 1 0 6

normalweight 65 5 0 70

Overweight 10 5 1 16

Obese 4 3 1 8

Frekuensi tekanan darah mengikut BMI

Rata-rata tekanan darah dan BMI

Mean Std. Deviation N

KlassifikasiBMI 2.2600 .69078 100

Korelasi klassifikasi BMI dan Tekanan Darah

KlassifikasiBMI KlassifikasiTD

KlassifikasiBMI Pearson Correlation 1 .380**

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

KlassifikasiTD Pearson Correlation .380** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dokumen terkait