• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3 PEMBAHASAN

3.2 Pengolahan Data

3.2.1 Pemakaian Bahan Baku BBM pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

a. Tahun 2008

Tabel 3.1 Pemakaian Bahan Baku BBM tahun 2008

Bulan Penggunaan (liter) Harga Pembelian (rupiah) 1 554.338 4.300 2.383.653.400 2 473.181 4.300 2.034.678.300 3 499.840 4.300 2.149.312.000 4 490.227 4.300 2.107.976.100 5 501.258 4.300 2.155.409.400 6 490.045 4.300 2.107.193.500 7 496.375 4.300 2.134.412.500 8 486.089 4.300 2.090.182.700 9 466.745 4.300 2.007.003.500 10 501.115 4.300 2.154.794.500 11 460.720 4.300 1.981.096.000 12 496.840 4.300 2.136.412.000 Jumlah 5.916.773 25.442.123.900 Rata-rata 493.064,4167 2.120.176.991,67 Sumber: PT. Kereta Api (Persero) Medan

Dari tabel 3.1 dapat diketahui pemakaian BBM pada tahun 2008 mengalami fluktuasi yaitu jumlah pemakaian BBM berbeda disetiap periode waktunya. Pemakaian terendah terjadi di bulan November yaitu sebanyak 490.045 liter, sedangkan pemakaian terbesar terjadi di bulan Januari yaitu sebanyak 554.338 liter. Total pemakaian BBM pada tahun 2008 adalah sebesar 5.916.773 liter dengan pembelian sebesar Rp.25.442.123.900,00.

b. Tahun 2009

Tabel 3.2 Pemakaian Bahan Baku BBM tahun 2009

Bulan Penggunaan (liter) Harga Pembelian (rupiah) 1 499.830 4.300 2.149.269.000 2 439.680 4.300 1.890.624.000 3 486.400 4.300 2.091.520.000 4 459.580 4.300 1.976.194.000 5 494.360 4.300 2.125.748.000 6 497.480 4.300 2.139.164.000 7 509.050 4.300 2.188.915.000 8 520.603 4.300 2.238.592.900 9 466.810 4.300 2.007.283.000 10 496.710 4.300 2.135.853.000 11 470.590 4.300 2.023.537.000 12 497.250 4.300 2.138.175.000 Jumlah 5.838.343 25.104.874.900 Rata-rata 486.528,5833 2.092.072.908,3333 Sumber: PT. Kereta Api (Persero) Medan

Dari tabel 3.2 dapat diketahui pemakaian BBM pada tahun 2009 juga masih mengalami fluktuasi. Pemakaian terendah terjadi di bulan Februari yaitu sebanyak 439.680 liter, sedangkan pemakaian terbesar terjadi di bulan Agustus yaitu sebanyak 520.603 liter. Total pemakaian BBM pada tahun 2009 adalah sebesar 5.838.343 liter dengan pembelian sebesar Rp.25.104.874.900,00.

c. Tahun 2010

Tabel 3.3 Pemakaian Bahan Baku BBM tahun 2010

Bulan Penggunaan (liter) Harga Pembelian (rupiah) 1 469.410 4.500 2.112.345.000 2 445.490 4.500 2.004.705.000 3 487.350 4.500 2.193.075.000 4 487.480 4.500 2.193.660.000 5 509.220 4.500 2.291.490.000 6 496.420 4.500 2.233.890.000 7 522.670 4.500 2.352.015.000 8 538.730 4.500 2.424.285.000 9 505.000 4.500 2.272.500.000 10 540.650 4.500 2.432.925.000 11 494.120 4.500 2.223.540.000 12 506.250 4.500 2.278.125.000 Jumlah 6.002.790 27.012.555.000 Rata-rata 500.232,50 2.251.046.250.00 Sumber: PT. Kereta Api (Persero) Medan

Dari tabel 3.3 dapat diketahui pemakaian BBM pada tahun 2010 juga mengalami fluktuasi. Pemakaian terendah terjadi di bulan Februari yaitu sebanyak 445.490 liter, sedangkan pemakaian terbesar terjadi di bulan Oktober yaitu sebanyak 540.650 liter. Total pemakaian BBM pada tahun 2010 adalah sebesar 6.002.790 liter dengan pembelian sebesar Rp.27.012.555.000,00.

3.2.2 Biaya Pemesanan pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

Biaya pemesanan adalah semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar hingga sampainya barang di gudang. Dalam hal ini biaya pemesanan perushaan meliputi biaya ekspedisi, biaya administrasi, biaya pembuatan faktur dan biaya bongkar.

Tabel 3.4 Biaya Pemesanan per Pesanan BBM pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

Jenis Biaya Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 B. Ekspedisi dan Adm Rp. 450.000,00 Rp. 450.000,00 Rp. 485.000,00 B. Pembuatan faktur Rp. 325.000,00 Rp. 325.000,00 Rp. 350.000,00 B. Bongkar Rp. 950.000,00 Rp. 925.000,00 Rp. 960.000,00 Jumlah Rp. 1.725.000,00 Rp. 1.700.000,00 Rp. 1.795.000,00 Sumber: PT. Kereta Api (Persero) Medan

3.2.3 Biaya Penyimpanan pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

Biaya penyimpanan (H) merupakan biaya yang terkait dengan proses penyimpanan bahan baku di gudang. Biaya ini meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah persediaan BBM yang disimpan, begitu juga sebaliknya akan mengalami penurunan jika persediaan BBM yang disimpan juga berkurang. Biaya penyimpanan pada PT. Kereta Api (Persero) Medan adalah sebesar 1,5 % dari harga persediaan BBM per liternya, yaitu sebesar Rp. 64,5 pada tahun 2008, Rp 64,5 juga pada tahun 2009, dan Rp. 67,5 pada tahun 2010.

3.2.4 Economic Order Quality (EOQ)

Perhitungan EOQ pada PT. Kereta Api (Persero) Medan adalah sebagai berikut:

1. EOQ tahun 2008

=

=

=

= 562.564,2682 = 562.564 liter

Dari perhitungan di atas , pembelian bahan baku yang optimal untuk sekali pesan oleh perusahaan pada tahun 2008 adalah sebanyak 469.211,0349 liter dengan frekuensi sebesar = 10.5175 atau 11 kali.

Jumlah uang pada pembelian yang optimal pada tahun 2008 adalah

562.564 liter x Rp 4.300 = Rp. 2.419.025.200

2. EOQ pada tahun 2009

=

=

=

= 554.759,0608 = 554.759 liter

Dari perhitungan di atas , pembelian bahan baku yang optimal untuk sekali pesan oleh perusahaan pada tahun 2009 adalah sebanyak 469.211,0349 liter dengan frekuensi sebesar = 10,5241 atau 11 kali.

Jumlah uang pada pembelian yang optimal pada tahun 2009 adalah

3. EOQ pada tahun 2010 =

=

=

= 565.030,5282 = 565.031 liter

Dari perhitungan di atas , pembelian bahan baku yang optimal untuk sekali pesan oleh perusahaan pada tahun 2010 adalah sebanyak 469.211,0349 liter dengan frekuensi sebesar = 10.6238 atau 11 kali.

Jumlah uang pada pembelian yang optimal pada tahun 2010 adalah

565.031 liter x Rp 4.500 = Rp. 2.542.639.500

3.2.5 Persediaan Pengaman (Safety Stock)

Perhitungan Persediaan Pengaman dilakukan untuk melindungi atau menjaga perusahaan dari kemungkinan terjadinya kekurangan barang, misalnya karena penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan dalam penerimaan barang yang dipesan.

1. Safety Stock Tahun 2008

Dari Tabel Deviasi 2008 diperoleh nilai standar deviasi normal pada tahun 2008 adalah = 22.652,3908.

Maka besarnya safety stock pada tahun 2008 adalah = x

= 1,65 x 22.652,3908

= 37.376,4448 = 37.376 liter

Jadi, persediaan pengaman yang harus disediakan oleh PT. Kereta Api pada tahun 2008 adalah 37.376 liter.

2. Safety Stock Tahun 2009

Dari Tabel Deviasi 2008 diperoleh nilai standar deviasi normal pada tahun 2008 adalah = 22.001,8480.

Maka besarnya safety stock pada tahun 2009 adalah = x

= 1,65 x 22.001,8480

= 36.303,0493 = 36.303 liter

Jadi, persediaan pengaman yang harus disediakan oleh PT. Kereta Api pada tahun 2009 adalah 36.303 liter.

3. Safety Stock Tahun 2010

Dari Tabel Deviasi 2010 diperoleh nilai standar deviasi normal pada tahun 2010 adalah = 25.958,3616.

Maka besarnya safety stock pada tahun 2009 adalah = x

= 1,65 x 25.958,3616

= 42.831,2966 = 42.831 liter

Jadi, persediaan pengaman yang harus disediakan oleh PT. Kereta Api pada tahun 2010 adalah 42.831 liter.

3.2.6 Pemesanan Kembali (Reorder Point)

Perusahaan melakukan pemesanan kembali yaitu disaat sebelum persediaan yang ada di gudang habis. Hal ini diperlukan karena tidak selamanya pesanan bahan baku dapat segera terkirim atau terpenuhi oleh pihak pemasok, sehingga diperlukan waktu tenggang atau lead time.

Reorder Point diperoleh dengan memperhitungkan lead time ( ) dan tingkat kebutuhan per hari (d). merupakan hasil kali L dan d ditambah dengan persediaan pengaman (safety stock). Pada PT. Kereta Api Medan lamanya lead time adalah hanya 1 hari, pemesanan kembali bahan baku BBM akan langsung dapat

tersedia keesokan harinya dikarenakan bahan baku dipesan langsung dengan menggunakan lokomotif yang biasanya menarik rangkaian BBM dari Dipo BBM Pertamina Labuan yang berdekatan dengan Stasiun Labuan.

1. Reorder Point Tahun 2008 =

= ( x 1) + 37.376

= (16.435,4806 x 1) + 37.376

= 53.811,4806 = 53.811 liter.

2. Reorder Point Tahun 2009

= ( x 1) + 36.303

= (16.217,6194 x 1) + 36.303

= 52.520,6194 = 52.521 liter.

3. Reorder Point Tahun 2010

= ( x 1) + 42.831

= (16.674,4167 x 1) + 42.831

= 59.505,4167 = 59.505 liter.

3.2.7 Persediaan Maksimal (Maximum Inventory)

Persediaan Maksimal merupakan persediaan yang paling banyak yang boleh ada di gudang. Maximum Inventory diperlukan uantuk menghindari jumlah persediaan yang berlebihan di gudang, sehingga tidak menimbulkan biaya yang lebih besar untuk penyimpanan persediaan tersebut.

Besarnya persediaan maksimal atau maximum inventory yang ada di gudang dapat dicari dengan menjumlahkan kuantitas persediaan menurut EOQ dengan jumlah persediaan pengaman (safety stock).

1. Maximum Inventory Tahun 2008

= +

= 37.376 + 562.564 = 599.940 liter.

2. Maximum Inventory Tahun 2009

= +

= 36.303 + 554.759 = 591.062 liter.

3. Maximum Inventory Tahun 2010

= +

= 42.831 + 565.031 = 607.862 liter.

3.2.8 Biaya Total Persediaan (Total Inventory Cost)

Perhitungan Biaya Total Persediaan menurut metode EOQ (Economic Order Quantity) pada PT. Kereta Api (Persero) Medan adalah sebagai berikut:

1. Total Inventory Cost tahun 2008 =

=

=

2. Total Inventory Cost tahun 2009 =

=

=

= Rp. 35.781.959,4195

3. Total Inventory Cost tahun 2010 =

=

=

= Rp. 38.139.560,6523

Sebagai perbandingan, maka Biaya Total Persediaan menurut perusahaan adalah sebagai berikut:

1. = = (493.064,4167 x 64,5) + (12 x 1.725.000) = 31.802.654,8772 + 20.700.000 = Rp. 52.502.654,8772 = = (486.528,5833 x 64,5) + (12 x 1.700.000) = 31.381.093,6229 + 20.400.000 = Rp. 51.781.093,6229 = = (500.232,50 x 67,5) + (12 x 1.795.000) = 33.765.693,75 + 21.540.000 = Rp. 55.305.693,75

Adapun perbandingan perusahaan dengan menurut metode dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.6 Perbandingan Perusahaan Dengan menurut Metode .

Tahun TIC Perusahaan TIC EOQ Selisih

2008 Rp. 52.502.654,8772 Rp. 36.285.395,2965 Rp. 16.217.259,5807 2009 Rp. 51.781.093,6229 Rp. 35.781.959,4195 Rp. 15.999.134,2034 2010 Rp. 55.305.693,75 Rp. 38.139.560,65 Rp. 17.166.133,1 Jumlah Rp.159.589.442,2501 Rp. 110.206.915,366 Rp. 49.382.526,8841

Dari tabel dapat dilihat bahwa Total Inventory Cost menurut metode EOQ lebih baik dari metode yang digunakan oleh perusahaan, karena terbukti lebih optimal. Pada tahun 2008, penghematan yang dapat dilakukan adalah sebesar Rp. 16.217.259,5807 yang diperoleh dari selisih biaya total persediaan menurut perusahaan tahun 2008 dengan biaya total persediaan menurut metode EOQ tahun 2008. Penghematan pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 berturut-turut sebesar Rp. 15.999.134,2034 dan Rp. 17.166.133,10. Jadi, jumlah biaya total persediaan yang dapat dihemat pada tahun 2008 hingga 2010 yaitu sebesar Rp. 49.382.526,8841.

3.3 Hubungan antara dan Maximum Inventory pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

Dari pengolahan data diperoleh hubungan dan Maximum Inventory pada PT. Kereta Api (Persero) Medan pada tahun 2008, 2009 dan 2010:

1. Tahun 2008

Perusahaan melakukan pemesanan kembali bahan baku BBM sebanyak 53.811 liter dengan lead time 1 hari pada saat persediaan pengaman (safety stock) sebanyak 37.376 liter. Jumlah pembelian optimum yang harus dilakukan perusahaan adalah sebanyak 562.564 liter agar tidak melebihi Maximum Inventory 599.940 liter.

Secara grafis, model persediaan pada tahun 2008 dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Model Persediaan Tahun 2008

2. Tahun 2009

Perusahaan melakukan pemesanan kembali bahan baku BBM sebanyak 52.521 liter dengan lead time 1 hari pada saat persediaan pengaman (safety stock) sebanyak 36.303 liter. Jumlah pembelian optimum yang harus dilakukan perusahaan adalah sebanyak 554.759 liter agar tidak melebihi Maximum Inventory 591.062 liter.

Secara grafis, model persediaan pada tahun 2008 dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Model Persediaan Tahun 2009

3. Tahun 2010

Perusahaan melakukan pemesanan kembali bahan baku BBM sebanyak 59.505 liter dengan lead time 1 hari pada saat persediaan pengaman (safety stock) sebanyak 42.831 liter. Jumlah pembelian optimum yang harus dilakukan perusahaan adalah sebanyak 565.031 liter agar tidak melebihi Maximum Inventory 607.862 liter.

Secara grafis, model persediaan pada tahun 2010 dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data menurut Metode Economic Order Quantity pada PT. Kereta Api (Persero) Medan diperoleh kesimpulan:

1. Pembelian bahan baku yang optimal untuk sekali pesan oleh perusahaan pada tahun 2008 adalah sebanyak 469.211 liter, tahun 2009 sebanyak 554.759 liter, dan tahun 2010 sebanyak 565.031 liter dengan frekuensi pemesanan yang sama pada tiap tahunnya yaitu sebanyak 11 kali.

2. Perusahaan melakukan pemesanan kembali (Reorder Point) disaat persediaan di gudang yang tinggal yaitu: sebanyak 53.811 liter pada tahun 2008, 52.521 liter pada tahun 2009, dan 59.505 liter pada tahun 2010. Dengan persediaan pengaman pada tahun 2008, 2009, dan 2010 berturut-turut sebanyak 37.376 liter, 36.303 liter dan 42.831 liter.

3. Total Biaya Persediaan menurut metode yaitu sebanyak: Rp.36.285.395,2965 pada tahun 2008, Rp.35.781.959,4195 pada tahun 2009, dan Rp.38.139.560,65 pada tahun 2010 dan dibandingkan dengan total biaya persediaan menurut perusahaan yaitu dapat menghemat biaya dengan total sejumlah Rp.49.382.526,8841 selama periode tahun 2008 s/d 2010.

4.2Saran

PT. Kereta Api (Persero) Medan sebaiknya mempertimbangkan kembali kebijakan dalam menentukan persediaan bahan baku BBM dengan menggunakan metode Economic Order Quantity karena terbukti lebih efisien dan jika tidak terjadi perubahan pada batasan-batasan masalah pada perusahaan, maka perusahaan dapat menentukan persediaan optimal pada dari metode pada periode tahun sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 1986. Manajemen Produksi: Pengendalian Produksi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Assauri, Sofjan. 1988. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI

Buffa S,Elwood dan Rakesh K. Sarin, 1996. Manajemen Operasi / Produksi Modern. Terjemahan N. Agus Maulana MSM. Jakarta : Binarupa Aksara

Herjanto, Eddy. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Grasindo

Matz, Adolph. 1994. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Jilid I. Jakarta: Erlangga

Nasution, Arman H. dan Prasetyawan, Yudha. 2008. Perencanaan & Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Ristono, Agus. 2009. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Siagian, P. 2006. Penelitian Operasional : Teori dan Praktek. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Subagyo, Pangestu. Asri, Marwan. dan Handoko, T. Hani. 1984. Dasar-Dasar Operation Research. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung

Taha, Hamdy A. 1982. Operation Research an Introduction. New York: MacMillan Publishing Co, Inc.

Lampiran 3. Mencari Nilai Standar Deviasi Tahun 2008, 2009 dan 2010

Tabel Deviasi Tahun 2008

Bulan 1 554338 493064.4167 61273.5833 3754452014.5069 2 473181 493064.4167 -19883.4167 395350258.3403 3 499840 493064.4167 6775.5833 45908529.5069 4 490227 493064.4167 -2837.4167 8050933.3403 5 501258 493064.4167 8193.5833 67134807.8403 6 490045 493064.4167 -3019.4167 9116877.0069 7 496375 493064.4167 3310.5833 10959962.0069 8 486089 493064.4167 -6975.4167 48656437.6736 9 466745 493064.4167 -26319.4167 692711693.6736 10 501115 493064.4167 8050.5833 64811892.0069 11 460720 493064.4167 -32344.4167 1046161289.5070 12 496840 493064.4167 3775.5833 14255029.5069 Jumlah 5916773 6157569724.9167 Standar Deviasi = = = 22652.3908 Safety Stock (SS) = x = 1,65 x 22652.3908 = 37376.4448

Tabel Deviasi Tahun 2009 Bulan 1 499830 486528.5833 13301.4167 176927685.3403 2 439680 486528.5833 -46848.5833 2194789760.3403 3 486400 486528.5833 -128.5833 16533.6736 4 459580 486528.5833 -26948.5833 726226143.6736 5 494360 486528.5833 7831.4167 61331087.0069 6 497480 486528.5833 10951.4167 119933527.0069 7 509050 486528.5833 22521.4167 507214208.6736 8 520603 486528.5833 34074.4167 1161065871.1736 9 466810 486528.5833 -19718.5833 388822528.6736 10 496710 486528.5833 10181.4167 103661245.3403 11 470590 486528.5833 -15938.5833 254038438.6736 12 497250 486528.5833 10721.4167 114948775.3403 Jumlah 5838343 5808975804.9167 Standar Deviasi = = = 22001.8480 Safety Stock (SS) = x = 1,65 x 22001.8480 = 36303.0492

Tabel Deviasi Tahun 2010 Bulan 1 469410 500232.5 -30822.5 950026506.25 2 445490 500232.5 -54742.5 2996741306.25 3 487350 500232.5 -12882.5 165958806.25 4 487480 500232.5 -12752.5 162626256.25 5 509220 500232.5 8987.5 80775156.25 6 496420 500232.5 -3812.5 14535156.25 7 522670 500232.5 22437.5 503441406.25 8 538730 500232.5 38497.5 1482057506.25 9 505000 500232.5 4767.5 22729056.25 10 540650 500232.5 40417.5 1633574306.25 11 494120 500232.5 -6112.5 37362656.25 12 506250 500232.5 6017.5 36210306.25 Jumlah 6002790 8086038425.00 Standar Deviasi = = = 25958.3616 Safety Stock (SS) = x = 1,65 x 25958.3616 = 42831.2966

Lampiran 4. Kurva dan Tabel Standar Deviasi Distribusi Normal

Kurva Standar Deviasi Normal Tabel Standar Deviasi Distribusi Normal

Dokumen terkait