• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

5. Pengolahan Citra Digital

Citra adalah suatu gambaran, imitasi atau kemiripan sebuah objek. Putra (2010:19) mengatakan bahwa citra digital merupakan sebuah larik (array) yang berisi nilai-nilai real maupun komplek yang direpresentasikan dengan deretan bit tertentu. Sedangkan menurut Sutoyo (2009:1) citra digital adalah citra yang dapat diolah oleh komputer. Ilmu yang melahirkan teknik-teknik untuk mengolah citra dinamakan Pengolahan Citra Digital (Digital Image Processing). Umumnya pengolahan citra digital merujuk pada pemrosesan gambar 2 dimensi menggunakan komputer sebagai alatnya. Proses perubahan citra analog menjadi citra digital disebut dengan digitalisasi.

35

Dalam pembentukan citra digital terdapat 3 tahapan yaitu:

a. Akuisisi Citra

Akuisisi citra adalah pemetaan suatu objek atau gambar menjadi citra kontinu menggunakan sensor.

b. Sampling

Sampling adalah proses perubahan citra analog menjadi citra digital dengan membagi citra analog menjadi M kolom dan N baris menjadi citra diskrit. Contoh peralatan yang menghasilkan proses sampling adalah kamera digital dan scanner.

c. Kuantisasi

Kuantisasi adalah proses perubahan intensitas analog yang bersifat kontinu menjadi intensitas diskrit. Contoh alat yang menghasilkan proses kuantisasi adalah scanner dan kamera digital.

Elemen-elemen yang terdapat pada citra digital menurut Sutoyo (2009:24) adalah sebagai berikut:

a. Kecerahan (brightness)

Kecerahan merupakan intensitas cahaya yang dipancarkan piksel dari citra yang dapat ditangkap oleh sistem penglihatan. Kecerahan pada sebuah titik (piksel) di dalam citra merupakan intensitas rata-rata dari suatu area yang melingkupinya.

b. Kontras (contrast)

Kontras menyatakan sebaran terang gelap dalam sebuah citra. Pada citra yang baik, komposisi gelap terang tersebar secara merata.

c. Kontur (contour)

Kontur adalah keadaan yang ditimbulkan oleh perubahan intensitas pada piksel-piksel yang bertetangga. Karena adanya perubahan intensitas inilah mata mampu mendeteksi tepi-tepi objek di dalam citra.

d. Warna

Warna sebagai persepsi yang ditangkap sistem visual terhadap panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek.

36

e. Bentuk (Shape)

Bentuk adalah properti intrinsik dari objek 3 dimensi, dengan pengertian bahwa bentuk merupakan properti intrinsik utama untuk sistem visual manusia.

f. Tekstur (Texture)

Tekstur dicirikan sebagai distribusi spasial dari derajat keabuan didalam sekumpulan piksel-piksel yang bertetangga. Tekstur adalah keteraturan pola-pola tertentu yang terbentuk dari susunan piksel-piksel dalam citra digital.

Format file citra yang sering digunakan ada 2 jenis yaitu format file citra bitmap dan format file citra vektor. Istilah-istilah seperti ini digunakan saat melakukan desain grafis.

a. Format File Citra Bitmap

Citra ini biasa disebut dengan citra raster. Citra bitmap penyimpanannya adalah per piksel. Citra bitmap sulit mengubah objek, akan tetapi lebih mudah untuk mengubah warna. Salah satu ciri citra bitmap yaitu ketika diperbesar maka akan terlihat seperti pecah. Contoh aplikasi yang menggunakan citra bitmap yaitu Adobe Phothoshop.

b. Format File Citra Vektor

Citra vektor penyimpannya berbentuk vektor posisi yang dihasilkan dari perhitungan matematis. Pada citra ini mudah untuk mengubah bentuk objek, akan tetapi sulit untuk mengubah warna. Salah satu ciri dari citra vektor adalah ketika diperbesar, maka hasilnya akan sama saja (tidak pecah). Contoh aplikasi yang menggunakan citra vektor adalah CorelDRAW.

Mata pelajaran pengolahan citra digital merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu ditekuni oleh siswa SMK jurusan multimedia. Hal ini dikarenakan mata pelajaran pengolahan citra digital mengajarkan ilmu-ilmu

37

untuk kemahiran siswa jurusan multimedia. Sehingga ketika siswa lulus dari SMK sudah memiliki bekal untuk terjun di dunia kerja.

Materi Efek khusus merupakan salah satu materi yang terdapat dalam mata pelajaran pengolahan citra digital. Materi ini biasanya diajarkan kepada siswa setelah siswa sudah mengerti dasar-dasarnya. Dengan adanya materi efek khusus, siswa diharapkan mampu membuat berbagai macam-macam efek.

Jurusan Multimedia SMK PGRI Sukoharjo pada mata pelajaran pengolahan digital menggunakan software aplikasi adobe photoshop. Hal ini dikarenakan software aplikasi adobe photoshop memiliki fasilitas yang lengkap untuk membuat desain grafis. Materi efek khusus sendiri sebenarnya tidak memiliki patokan menggunakan efek-efek yang seperti apa. Akan tetapi yang biasa digunakan dalam mempelajari materi efek khusus adalah penggunaan sub menu pada menu filter. Dengan menggunakan menu filter ini kita bisa membuat berbagai macam efek diantara lain yaitu efek api, efek asap, efek awan, efek refleksi air, dan masih banyak lagi untuk pengembangannya.

Di dalam aplikasi Adobe photoshop terdapat menu filter. Menu ini dirancang agar pemula pun bisa menggunakannya. Pada menu ini pengguna bisa berkarya membuat efek-efek yang ingin diciptakan. Di menu filter ini dapat dijumpai beberapa fitur seperti:

a. Extract : fitur ini dapat menghapus background pada gambar menjadi transparan.

38

b. Liquify : fitur ini berfungsi untuk membuat bentuk gambar menjadi yang lebih kreatif dan imajinatif.

c. Pattern Maker : fitur ini digunakan untuk membuat pola.

d. Artistic : dalam fitur ini terdapat beberapa fitur lagi yaitu Colored Pencil, Cutout, Dry Brush, Film Grain, Fresco, Neon Glow, Paint Daubs, Palette Knife, Plastic Wrap, Poster Edges, Rough Pastels, Smudge Stick, Spoge, Underpainting, dan WaterColor.

e. Blur : dalam fitur ini terdapat beberapa fitur lagi yaitu Blur, Blur More, Box Blur, Gaussian Blur, Lens Blur, Motion Blur, Radial Blur, Shape Blur, Smart Blur, dan Surface Blur.

f. Brush Strokes : dalam fitur ini terdapat beberapa fitur lagi yaitu Accented Edges, Angled Strokes, Crosshatch, Dark Strokes, Ink Outlines, Spatter, Sprayed Strokes, dan Sumi-e.

g. Distort : dalam fitur ini terdapat beberapa fitur lagi yaitu Diffuse Glow, Displace, Glass, Lens Correction, Ocean Ripple, Pinch, Polar Coordinates, Ripple, Shear, Spherize, Twirl, Wave, dan Zigzag.

h. Noise : dalam fitur ini terdapat beberapa fitur lagi yaitu Add noise, Despeckle, Dust and Scratches, Median, dan Reduce Noise.

39

i. Pixelate : dalam fitur ini terdapat beberapa fitur lagi yaitu Color Halftone, Crystallize, Facet, Fragment, Mezzotint, Mosaic, dan Pointilize.

j. Render : dalam fitur in terdapat beberapa fitur lagi yaitu Clouds, Difference Clouds, Fibers, Lens Flare, dan Lighting Effects.

k. Sharpen : dalam fitur ini terdapat beberapa fitur lagi yaitu Sharpen, Sharpen Edges, Sharpen More, Smart Sharpen, dan Unsharp Mask.

l. Sketch : dalam fitur ini terdapat beberapa fitur lagi yaitu Bas Relief, Chalk&Charcoal, Charcoal, Chrome, Conte Crayon, Graphic Pen, Halftone Patter, Note Paper, Photocopy, Plaster, Reticulation, Stamp, Torn Edges, dan Water Paper.

m. Stylize : dalam fitur ini terdapat beberapa fitur lagi yaitu Diffuse, Emboss, Extrude, Find Edges, Glowing Edges, Solarize, Tiles, Trace Contour, Wind. n. Texture : dalam fitur ini terdapat beberapa fitur lagi yaitu

Craquelure, Grain, Mosaic Tiles, Patchwork, Stained Glass, dan Texturizer.

Dokumen terkait