LANDASAN TEORI
RESPONDEN 6 Persentase Perubahan
5.2. Pengolahan Data
Pengolahan data ini untuk mengidentifikasi strategi objektif perusahaan berdasarkan model SMART (Strategic Management Analysis and Reporting
Technique) System, mengukur kinerja dan menganalisis pencapaian target dari strategi objektif, dan menganalisis skala prioritas perbaikan strategi objektif untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Metode penelitian adalah Identifikasi Strategi Objektif dan Key Performance Indicator (KPI), Penstrukturan Key Performance Indicator (KPI), Pembobotan Key Performance Indicator, dan Penilaian Kinerja.
5.2.1. Identifikasi Strategi Objektif dan Key Performance Indicator (KPI)
Dengan menggunakan kerangka kerja SMART System, strategi objektif perusahaan dilihat dari level bisnis perusahaan dan perspektif masing-masing level bisnisnya. Melalui data perusahaan dan wawancara dengan para manajer perusahaan, strategi objektif perusahaan dalam menentukan supplier dapat ditentukan. Dalam penelitian ini, strategi objektif dalam pemilihan supplier yang dibahas meliputi quality, cost, delivery, reliability, dan responsiveness.
5.2.2. Penstrukturan Key Performance Indicator (KPI)
Pihak manajemen telah menyimpulkan bahwa hasil KPI dianggap valid kemudian dilakukan penstrukturan sesuai dengan jenis perspektif yang terdapat pada kerangka kerja SMART System. Kriteria-kriteria di atas kemudian disusun kedalam struktur hirarki, dapat dilihat pada gambar 5.1.
Level 0
Gambar 5.1. Struktur Hirarki untuk Penilaian Kinerja Supplier
5.2.3. Pembobotan Key Performance Indicator
Pembobotan KPI dengan Proses Hierarkhi Analitik (AHP) didasarkan pada strukturisasi hierarkhi sistem pengukuran kinerja. Pembobotan diperlukan agar preferensi dari pihak manajemen terhadap tingkat kepentingan kriteria (Perspektif, Strategi, dan KPI) dapat diketahui. Desain kuesioner bersifat tertutup dan diberikan kepada pihak manajemen yang mengerti terhadap kriteria-kriteria yang hendak ditanyakan. Hasil data dari kuesioner kemudian diolah.
Pembobotan kriteria supplier dilakukan sesuai dengan hirarki yang terbentuk. Pembobotan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antar kriteria yang dipentingkan dalam evaluasi supplier. Nilai bobot tersebut diperoleh dengan menggunakan data-data tingkat kepentingan (importance) dari sudut pandang Active Participant melalui kuisioner tersebut, Bobot yang diberikan mempunyai skala 1-9, dimana 1 menyatakan bahwa hubungan antara kriteria sama pentingnya, nilai 3 menyatakan kriteria yang satu sedikit lebih penting dibandingkan kriteria yang lain, nilai 5 menyatakan kriteria yang satu lebih penting dibanding kriteria yang lain, nilai 7 menyatakan kriteria yang satu sangat lebih penting dibanding kriteria lain, nilai 9 menyatakan kriteria yang satu mutlak lebih penting dibanding kriteria yang lain, nilai 2, 4, 6, 8, menyatakan nilai-nilai kompromi diantara dua nilai yang berdekatan.
Indikator yang digunakan bersifat larger is better yang berarti bahwa semakin besar nilai yang diperoleh maka semakin baik. Adapun kuesioner pembobotan antar kriteria dapat dilihat pada Lampiran 2.
5.2.4. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Masing-masing Elemen dan Unsur Perhitungan rata-rata pembobotan untuk masing-masing elemen dan unsur adalah dengan menggunakan rata-rata geometrik. Nilai rata-rata geometrik ini dianggap sebagai hasil penilaian kelompok dari nilai-nilai yang diberikan oleh 6 orang responden. Berikut ini adalah contoh perhitungan rata-rata geometrik untuk elemen level 1 antara quality dengan cost.
Responden 1 : 1/5 Responden 2 : 5 Responden 3 : 1 Responden 4 : 1 Responden 5 : 9 Responden 6 : 7
Maka rata-rata geometriknya adalah:
1,9948
7
* 9
* 1
* 1
* 5 5*
6 1
Perhitungan rata-rata pembobotan dapat dilihat pada tabel 5.8.
Tabel 5.8. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Elemen Level 1
Elemen Quality Cost Delivery Flexibility Responsiveness
Quality 1.0000 1.9948 2.6085 5.4258 3.2666
Cost 0.5013 1.0000 0.7873 1.4422 1.4422
Delivery 0.3834 1.2702 1.0000 3.0429 1.3077
Tabel 5.8. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Elemen Level 1 (lanjutan) Flexibility 0.1843 0.6934 0.3286 1.0000 0.7647 Responsiveness 0.3061 0.6934 0.7647 1.3077 1.0000 Keterangan: Diperoleh dari perhitungan rata-rata geometrik level 1
Perhitungan rata-rata pembobotan untuk elemen quality level 2 dapat dilihat pada tabel 5.9.
Tabel 5.9. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Elemen Quality Level 2
Unsur Kuat tekan Kuat tarik Ketebalan material
Kuat tekan 1.0000 0.5459 0.4174
Kuat tarik 1.8320 1.0000 1.7321
Ketebalan
material 2.3956 0.5774 1.0000
Keterangan: Diperoleh dari perhitungan rata-rata geometrik level 2 untuk elemen quality
Perhitungan rata-rata pembobotan untuk elemen cost level 2 dapat dilihat pada tabel 5.10.
Tabel 5.10. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Elemen Cost Level 2
Unsur Harga Periode
Harga 1.0000 0.6368
Periode 1.5704 1.0000
Keterangan: Diperoleh dari perhitungan rata-rata geometrik level 2 untuk elemen cost
Perhitungan rata-rata pembobotan untuk elemen delivery level 2 dapat dilihat pada tabel. 5.11.
Tabel 5.11. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Elemen Delivery Level 2
Unsur Ketepatan
Keterangan: Diperoleh dari perhitungan rata-rata geometrik level 2 untuk elemen quality
Perhitungan rata-rata pembobotan untuk elemen Flexibility level 2 dapat dilihat pada tabel 5.12.
Tabel 5.12. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Elemen Flexibility Level 2
Unsur Persentase Perubahan Jumlah
Keterangan: Diperoleh dari perhitungan rata-rata geometrik level 2 untuk elemen flexibility
Perhitungan rata-rata pembobotan untuk unsur responsiveness level 2 dapat dilihat pada tabel 5.13.
Tabel 5.13. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Unsur Responsiveness Level 2
Unsur Respon
Respon Problem 1.0000 1.5704 1.5704
Respon Permintaan
Kuantitas 0.6368 1.0000 1.4422
Respon Permintaan
Bahan 0.6368 0.6934 1.0000
Keterangan: Diperoleh dari perhitungan rata-rata geometrik level 2 untuk elemen responsiveness
5.2.5. Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks
Perhitungan bobot parsial dan konsistensi matriks merupakan perhitungan rasio konsistensi menggunakan rumus-rumus yang disajikan secara jelas sebagai berikut:
a. Perhitungan Rasio Konsistensi
Rasio Konsistensi = (Matriks Perhitungan Rata-rata Pembobotan) * (Vektor Bobot tiap baris)
b. Perhitungan Konsistensi Vektor
Konsistensi Vektor = (Rasio Konsistensi / Bobot Parsial tiap baris) c. Rata-rata entri (m aks)
m aks
=n
iVektor Konsistens
n
1 i
d. Consistency Index (CI)
1 n CI maks n
e. Consistency Ratio (CR)
Index y Consistenc Random
CR CI
dimana jawaban responden akan konsisten jika CR ≤ 0.1, dengan Random Index (RI) n = 5 adalah 1.12 dan n = 3 adalah 0.58 (nilai diperoleh dari Tabel Random Index).
5.2.5.1. Level 1
Untuk mendapatkan jumlah matriks pada tabel 5.14., maka dijumlahkan semua nilai-nilai di setiap kolom matriks komparasi pasangan seperti berikut ini.
Tabel 5.14. Jumlah Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Elemen Level 1 Elemen Quality Cost Delivery Flexibility Responsiveness
Quality 1.0000 1.9948 2.6085 5.4258 3.2666
Cost 0.5013 1.0000 0.7873 1.4422 1.4422
Delivery 0.3834 1.2702 1.0000 3.0429 1.3077
Flexibility 0.1843 0.6934 0.3286 1.0000 0.7647 Responsiveness 0.3061 0.6934 0.7647 1.3077 1.0000
Jumlah 2.3751 5.6517 5.4891 12.2186 7.7812
Sumber: Diperoleh dari perhitungan rata-rata pembobotan untuk elemen level 1
Berikutnya, dibagi masing-masing angka di setiap sel dengan jumlah kolom masing-masing dan menghasilkan matriks normalisasi dimana angka di setiap kolom berjumlah 1 (satu). Sementara bobotnya diperoleh dengan menghitung rata-rata setiap baris yang didapat dengan cara menjumlahkan dan membaginya dengan jumlah data.
Matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk elemen level 1 dapat dilihat pada tabel 5.15.
Tabel 5.15. Matrik Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Elemen Level 1
Elemen Quality Cost Delivery Flexibility Responsiveness Bobot Parsial
Quality 0.4210 0.3529 0.4752 0.4441 0.4198 0.4226
Cost 0.2111 0.1769 0.1434 0.1180 0.1853 0.1670
Delivery 0.1614 0.2247 0.1822 0.2490 0.1681 0.1971
Flexibility 0.0776 0.1227 0.0599 0.0818 0.0983 0.0881 Responsiveness 0.1289 0.1227 0.1393 0.1070 0.1285 0.1253
Jumlah 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000
Sumber: Diperoleh dari perhitungan matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk elemen level 1
Perhitungan Rasio Konsistensi (CR): Index. Jika CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten.
0134
Karena CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten.
5.2.5.1. Level 2
5.2.5.1.1. Unsur-unsur dari Elemen Quality
Jumlah perhitungan rata-rata pebobotan untuk unsur elemen quality level 2 dapat dilihat pada tabel 5.16.
Tabel 5.16. Jumlah Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Unsur Elemen Quality Level 2
Unsur Kuat dapat dilihat pada tabel 5.17.
Tabel 5.17. Matrik Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Unsur Elemen Quality Level 2
Unsur Kuat Tekan Kuat Tarik Ketebalan
Material Bobot
Kuat Tekan 0.1913 0.2571 0.1325 0.1936
Kuat Tarik 0.3504 0.4710 0.5499 0.4571
Ketebalan
Material 0.4583 0.2719 0.3175 0.3492
Jumlah 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000
Perhitungan Rasio Konsistensi (CR):
1,0770/0,3492=3,0840 Index. Jika CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten.
0375
Karena CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten.
5.2.5.1.2. Unsur-unsur dari Elemen Cost
Jumlah perhitungan rata-rata pembobotan untuk unsur elemen cost level 2 dapat dilihat pada tabel 5.18.
Tabel 5.18. Jumlah Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Unsur Elemen Cost Level 2
Unsur Harga Periode
Harga 1.0000 0.6368
Periode 1.5704 1.0000
Matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk unsur elemen cost level 2 dapat dilihat pada tabel 5.19.
Tabel 5.19. Matrik Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Unsur Elemen Cost
Perhitungan Rasio Konsistensi (CR):
2219 Index. Jika CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten.
0009
Karena CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten.
5.2.5.1.3. Unsur-unsur dari Elemen Delivery
Jumlah perhitungan rata-rata pembobotan untuk unsur elemen delivery level 2 dapat dilihat pada tabel 5.20.
Tabel 5.20. Jumlah Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Unsur Elemen Delivery Level 2
Unsur Ketepatan Quantity Ketepatan Waktu
Ketepatan Quantity 1.0000 1.0000
ketepatan Waktu 1.0000 1.0000
Matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk unsur elemen delivery level 2 dapat dilihat pada tabel 5.21.
Tabel 5.21. Matrik Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Unsur Elemen Delivery Level 2
Unsur Ketepatan
Quantity
Ketepatan
Waktu Bobot Ketepatan Quantity 0.5000 0.5000 0.5000
Ketepatan Waktu 0.5000 0.5000 0.5000
Jumlah 1.0000 1.0000 1.0000
Perhitungan Rasio Konsistensi (CR):
1
dimana Index. Jika CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten.
0 CR 0
5.2.5.1.4. Unsur-unsur dari Elemen Flexibility
Jumlah pendatangan rata-rata pembobotan untuk unsur elemen flexibility level 2 dapat dilihat pada tabel 5.22.
Tabel 5.22. Jumlah Perhitungan Rata-Rata Pembobotan untuk Unsur Elemen Flexibility Level 2
Unsur Persentase Perubahan Jumlah
Matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk unsur elemen flexibility level 2 dapat dilihat pada tabel 5.23.
0009
Tabel 5.23. Matrik Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Unsur Elemen Flexibility
Perhitungan Rasio Konsistensi (CR):
8189 Index. Jika CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten.
0009
5.2.5.1.5. Unsur-unsur dari Elemen Responsiveness
Jumlah perhitungan rata-rata pembobotan untuk unsur elemen responsiveness level 2 dapat dilihat pada tabel 5.24.
Tabel 5.24. Jumlah Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Unsur Elemen Responsiveness Level 2
Unsur Respon problem Respon Permintaan Kuantitas
Matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk unsur elemen responsiveness level2 dapat dilihat pada tabel 5.25.
Tabel 5.25. Matrik Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Unsur Elemen Responsiveness Level 2
Unsur Respon
Perhitungan Rasio Konsistensi (CR):
Index. Jika CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten.
0075
Karena CR ≤ 0,1 maka jawaban tidak responden konsisten.
Rekapitulasi bobot parsial dapat dilihat pada tabel 5.26.
Tabel 5.26. Rekapitulasi Bobot Parsial
Level II Level III
Quality (0,4226)
Kuat tekan (0,1936) Kuat tarik (0,4571) Ketebalan material (0,3492)
Tabel 5.26. Rekapitulasi Bobot Parsial (Lanjutan)
Level II Level III
Cost (0,1670)
Harga (0,3890) Periode (0,6110) Delivery
(0,1971)
Ketepatan quantity (0,5000) ketepatan waktu (0,5000) Flexibility
(0,0881)
Persentase Perubahan jumlah (0,5905)
Persentase perubahan waktu (0,4095)
Responsiveness (0,1253)
Respon problem (0,4375) Respon permintaan kuantitas
(0,3153)
respon permintaan bahan (0,2472)
5.2.6. Penentuan Bobot Prioritas untuk Alternatif
Tahap selanjutnya adalah melakukan perhitungan bobot prioritas untuk alternatif. Tahap ini dilakukan untuk menentukan alternatif mana yang dipilih.
Perhitungan bobot prioritas ini dimulai dari level yang terendah dan kemudian dilanjutkan ke level berikutnya. Adapun langkah perhitungan penentuan bobot prioritas untuk alternatif adalah:
Bobot Prioritas Level 2 = Bobot Parsial Level 2 * Bobot Parsial Level 1 Bobot Prioritas Level 1 = 3
5.2.7. Perhitungan Bobot Parsial dan Prioritas Level 1 dan 2
Perhitungan bobot parsial dan prioritas level 1 dan level 2 yang diperoleh merupakan hasil perhitungan langkah-langkah yang telah dilakukan di atas dan dapat dilihat pada tabel 5.27.
Tabel 5.27. Perhitungan Bobot Parsial dan Prioritas Level 1 dan 2
Bobot Parsial Bobot Prioritas
Level 1 Level 2 Level 2 Level 1
0,4226
0,1936 0,0818
0,4226
0,4571 0,1932
0,3492 0,1476
0,1670 0,3890 0,0650
0,1670
0,6110 0,1020
0,1971 0,5000 0,0985
0,1971
0,5000 0,0985
0,0881 0,5905 0,0520
0,0881
0,4095 0,0361
0,1253
0,4375 0,0548
0,1253
0,3153 0,0395
0,2472 0,0310
5.2.8. Perhitungan Total Bobot
Total bobot dapat dihitung dengan cara:
Total Bobot J1: (Bobot parsial J1 * Bobot parsial a1 * Bobot parsial A) + (Bobot parsial J1 * Bobot parsial a2 * Bobot parsial A) + (Bobot
parsial J1 * Bobot parsial a3 * Bobot parsial A) + (Bobot parsial J1 * Bobot parsial d3 * Bobot parsial A)
Perhitungan total bobot dapat dilihat pada tabel 5.28.
Tabel 5.28. Perhitungan Total Bobot
No. Variabel Bobot Persentase Rankimg
1 Quality 0.4226 42.26% I
2 Cost 0.1670 16.70% III
3 Delivery 0.1971 19.71% II
4 Flexibility 0.0881 8.81% V
5 Responsiveness 0.1253 12.53% IV
Jumlah 1.0000 100%
Gambar 5.2. Bobot Prioritas Key Performance Indicator Pemilihan Supplier
Dari gambar 5.2 dapat diketahui bahwa unsur yang paling diprioritaskan adalah quality kemudian diikuti delivery kemudian cost kemudian responsiveness dan flexibility.
5.2.9. Perhitungan Konsistensi Hierarki Level 2 : Kriteria Kinerja Supplier
Nilai matriks CI2 dan RI2 untuk perhitungan konsistensi hierarki pada level ini adalah 0 karena level ini merupakan level terendah.
CI2 =
5.2.9.1. Unsur Kekuatan Tekan
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui: CI1 = 0,0088
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
0098
5.2.9.2. Unsur Kekuatan Tarik
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui: CI1 = 0,0142
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
5.2.9.3. Unsur Ketebalan Material
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui: CI1 = 0,0188
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2) konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui: CI1 = 0,0023
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
5.2.9.5. Unsur Periode Pembayaran
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui: CI1 = 0,0048
EV1 =
0,2569 0,1497 0,4169 0,1764
RI1 = 0,9
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
5.2.9.6. Unsur Ketepatan Kuantitas
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui: CI1 = 0,0046
EV1 =
0,1602 0,4661 0,2607 0,1130
RI1 = 0,9 Maka: CH = CI1 +EV1(CL2)
CH = 0,0046 +
0,1602 0,4661 0,2607 0,1130
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
5.2.9.7. Unsur Ketepatan Waktu Pengiriman
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui: CI1 = 0,0072
CH = 0,0072
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
5.2.9.8. Unsur Persentase Dipenuhinya Permintaan Perubahan Jumlah
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui: CI1 = 0,0273
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
5.2.9.9. Unsur Persentase Dipenuhinya Permintaan Perubahan Waktu
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui: CI1 = 0,0356
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
CH = 0,9 +
0,2220 0,4578 0,1922 0,1280
5.2.9.10. Kecepatan Supplier Merespon Problem
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui: CI1 = 0,0063
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
CH = 0, 9
5.2.9.11. Unsur Kecepatan Supplier Merespon Permintaan Perubahan Kuantitas Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui: CI1 = 0,0088
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
Sehingga: 0,0098
5.2.9.12. Unsur Supplier Merespon Permintaan Perubahan Perubahan Jadwal Pengiriman
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui: CI1 = 0,0078
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
5.2.10. Perhitungan Konsistensi Hierarki Level 1: Kriteria 5.2.10.1. Kriteria Quality
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui:
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
5.2.10.2. Kriteria Cost
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui:
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
5.2.10.3. Kriteria Delivery
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui:
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
5.2.10.4. Kriteria Flexibility
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui:
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
5.2.10.5. Kriteria Responsiveness
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan pada landasan teori, maka konsistensi hierarki, maka CH dapat dihitung dengan prosedur berikut ini.
Diketahui:
Sedangkan CH dapat dihitung sebagai berikut.
CH = RI1 + EV1(RI2)
5.2.11. Perhitungan Peringkat untuk variabel Commitment dari Masing-masing Supplier
Perhitungan peringkat pemilihan supplier berdasarkan kriteria commitment yang berasal dari persentase nilai bobot terbesar skala likert yang diperoleh dari kuesioner. Adapun bobot kuesioner dari pertanyaan adalah:
Sangat Setuju = bobot 5
Setuju = bobot 4
Ragu-ragu = bobot 3
Tidak Setuju = bobot 2 Sangat Tidak Setuju = bobot 1
Tabel 5.29. Persentase Kuesioner untuk Commitment dari Supplier No.
Responden
Pertanyaan Responden
Jumlah Persentase
1 2 3 4 5 6 7 8 9
SMP 5 5 5 5 4 4 5 5 4 42 24.71%
MW 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33 19.41%
BL 4 3 3 3 3 4 4 4 4 32 18.82%
MT 3 3 3 3 4 3 4 4 4 31 18.24%
BT 4 4 4 4 4 3 3 2 4 32 18.82%
∑ 21 21 22 23 24 24 26 26 28 170 100%
Sehingga diperoleh ranking terbesar dari perhitungan di atas adalah responden pertama, yaitu BT sebesar 24,71%.
81 6.1. Analisis
Penentuan kepada supplier mana material harus dipesan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran produksi dan penjualan karena apabila salah dalam menentukan/memilih supplier akan menyebabkan ketidaktepatan mutu dan jadwal pendatangan jika hal tersebut tidak tercapai maka akan menyebabkan keluhan dari pelanggan dan biaya produksi juga akan meningkat.
Hasil penelitian ini, menunjukkan analisis kriteria dalam pemilihan/
penilaian kinerja supplier untuk mendapatkan daftar peringkat supplier dan menentukan daftar persentase pemberian order. Berikut gambar 6.1 dapat dilihat model sistem baku penilaian kinerja supplier.