LANDASAN TEORI
4.4. Rancangan penelitian
4.4.4. Pengolahan Data
Pengolahan data meliputi langkah sebagai berikut 1. Formulasi Fungsi
a. Variabel Keputusan
Variabel keputusan merupakan output yang dioptimalkan sehingga memenuhi criteria kendalan dan tujuan. Variabel keputusan pada perencanaan dan pengendalian produksi di PTPN IV kebun air batu adalah sebagai berikut :
�11 = Jumlah TBS Kebun Inti (Air Batu) triwulan I (ton)
�21 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan I (ton)
�12 = Jumlah TBS Kebun Inti (Air Batu) triwulan II (ton)
�21 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan II (ton)
�31 = Jumlah produksi CPO Triwulan I (ton) �32 = Jumlah produksi CPO Triwulan II (ton)
�41 = Jumlah persediaan tangki timbun Triwulan I (ton) �42 = Jumlah persediaan tangki timbun Triwulan II (ton)
X51 = Jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan triwulan I (org) X52 = Jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan triwulan II (org) X61 = Jumlah truk yang dibutuhkan triwulan I (buah)
b. Fungsi Kendala 1. Volume Produksi
Pada penelitian ini fungsi kendala pertama adalah volume produksi CPO yang dihasilkan sesuai pasokan TBS. Sebelum TBS diolah maka pemeriksaan spesifikasi dilakukan terlebih dahulu. Diperkirakan ada jumlah tertentu TBS yang tidak layak untuk diolah. Faktor rendemen TBS juga akan mempengaruhi CPO yang dihasilkan. Selain itu, jumlah produksi CPO tidak boleh dibawah prakiraan permintaan dan tidak boleh melebihi kapasitas pabrik. Secara matematis fungsi kenadala pertama untuk ketersediaan pihak ke SWASTA dapat dirumuskan sebagai berikut :
��1�11+��1�21 ≥D11 ��2�12+��2�22≥ D12 �1�11+�12 ≤Kp11 �2�21+�22≤ ��12 Dimana,
�11 = Jumlah TBS Kebun Inti (Air Batu) triwulan I (ton)
�21 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan I (ton)
�12 = Jumlah TBS Kebun Inti (Air Batu) triwulan II (ton)
�22 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan II (ton)
��11 = Faktor Rendemen Kebun Inti (Air Batu)triulan I
��11 = Faktor Rendemen Kebun pihak SWASTA triulan I
��12 = Faktor Rendemen Kebun Inti (Air Batu)triulan I I
�11= Persentase TBS Kebun Inti memenuhi spesi�ikasi triwulan I �12= Persentase TBS Kebun Inti memenuhi spesi�ikasi triwulan II
D11 = Permintaan CPO triulan I tahun 2012 (ton)
D12 = Permintaan CPO triulan II tahun 2012 (ton)
��12 = Faktor Rendemen Kebun pihak SWASTA triwulan II
Kp11= Kapasitas Pabrik triwulan I (ton) Kp12= Kapasitas Pabrik triwulan II (ton)
2. Ketersediaan TBS
Pada penelitian ini fungsi kendala kedua adalah ketersediaan TBS. Pada proes pengolahan TBS berbagai sumber digunakan baik dari kebun inti maupun kebun pihak SWASTA/swasta. Ketersediaan TBS dari kebun inti menjadi prioritas pertama dalam pengolahan, sehingga ketersediaan jumlah TBS inti diharapkan sama dengan jumlah perkiraan ketersediaannya. Kekurangan pasokan TBS dibeli dari pihak SWASTA. Untuk itu, kebutuhan akan TBS pihak SWASTA diharapkan lebih kecil dari perkiraan ketersediaannya. Ketersediaan TBS dari kebun inti dan pihak SWASTA ini didasarkan pada jumlah TBS yang diolah periode sebelumnya yaitu triwulan I dan II tahun 2012. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
�11= �11 �21≤ �21 �12= �12
�22≤ �22 Dimana,
�11= Jumlah TBS Kebun Inti (Air Batu) triwulan I (ton)
�21 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan I (ton)
�12= Jumlah TBS Kebun Inti (Air Batu) triwulan II (ton)
�22 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan II (ton)
�11 = Ketersediaan TBS Kebun Inti (Air Batu) triwulan I tahun 2012 (ton)
�21=
Ketersediaan TBS Kebun pihak SWASTA triwulan I tahun 2012 (ton)
�12 = Ketersediaan TBS Kebun Inti (Air Batu) triwulan II tahun 2012 (ton)
�22
= Ketersediaan TBS Kebun pihak SWASTA triwulan II tahun 2012 (ton)
3. Persediaan
Pada penelitian ini fungsi kendala ketiga adalah mengenai pengendalian persediaan CPO di tangki timbun. Status CPO ditangki timbun ditentukan oleh persediaan periode sebelumnya, produksi saat ini dan permintaan pada saat ini. Hubungannya dapat diformulasikan sebagai berikut ini :
�41= ��−1+�31− �11 �42=���−1+�32− �12 Dimana,
�32 = Jumlah produksi CPO Triwulan II (ton)
�41 = Jumlah persediaan tangki timbun Triwulan I (ton) �42 = Jumlah persediaan tangki timbun Triwulan II (ton)
D11 = Permintaan CPO triulan I tahun 2012 (ton)
D12 = Permintaan CPO triulan II tahun 2012 (ton)
II-1 = Jumlah persediaan tangki timbun sebelumnya (ton) III-1 = Jumlah persediaan tangki timbun sebelumnya (ton)
Kondisi tambahan yang perlu diperhatikan adalah kebijakan stok pengaman yang harus selalu dipenuhi, sehingga jumlah persediaan CPO diharapkan lebih besar dari jumlah safety stok. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan. Formulasinya sebagai berikut :
�41 ≥ ��11 �42 ≥ ��12 Dimana,
St11 = Tingkat persediaan pengaman pada Triwulan 1 (ton) St12 = Tingkat persediaan pengaman pada Triwulan 2 (ton)
Selain itu, untuk menjamin CPO bisa disimpan di dalam tangki timbun, maka persediaan tidak boleh melebihi kapasitas tangki timbun. Formulasinya sebagai berikut :
�41≤ ��11 �42≤ ��12 Dimana,
4. Kebutuhan Tenaga Kerja
Fungsi kendala keempat adalah kebutuhan tenaga kerja panen TBS tidak boleh melebihi jumlah tenaga kerja panen maksimal yang ada pada kebun inti dan kurang dari tenaga kerja minimum yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan untukdapat memenuhi kebutuhan TBS. Formulasinya adalah sebagai berikut : �51 ≥ �����1 �51 ≤ ������1 �52 ≥ �����2 �52≤ ������2 ������1 = ��1 ��1 ������2 = ��2 ��2 Dimana,
Tk1 = Ketersediaan tenaga kerja panen Kebun PTPN IV Air Batu triwulan I (org) Tk2 = Ketersediaan tenaga kerja panen Kebun PTPN IV Air Batu triwulan II (org) X51 = Jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan triwulan I (org)
X52 = Jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan triwulan II (org) Jp1 = Jumlah panen tertinggi triwulan I (ton)
5. Kebutuhan Truk Pengangkut TBS
Fungsi kendala keempat adalah kebutuhan truk pengangkut TBS tidak boleh melebihi jumlah truk maksimal yang tersedia dan tidak boleh lebih kecil dari jumlah truk minimal yang tersedia, agar TBS bisa diangkut ke pabrik. Formulasinya adalah sebagai berikut :
�61≥ �����1 �61≤ ������1
�62 ≥ �����2 �62 ≤ ������2 Dimana,
KA1 = Ketersediaan truk Kebun PTPN IV Air Batu triwulan I (buah) KA2 = Ketersediaan truk Kebun PTPN IV Air Batu triwulan II (buah) X61 = Jumlah truk yang dibutuhkan triwulan I (buah)
X62 = Jumlah truk yang dibutuhkan triwulan II (buah)
6. Kendala Non Negativitas
Fungsi kendala kelima berhubungan dengan nilai non-negativitas setiap variabel keputusan dan variabel keputusan jumlah truk dan tenaga kerja bertipe bilangan bulat (general integer). Formulasinya adalah sebagai berikut :
c. Fungsi Sasaran
Sasaran pemecahan masalah ini merupakan sasaran yang didasarkan pada keinginan pihak perusahaan yaitu optimisasi keuntungan melalui minimisasi biaya-biaya faktor produksi
���� =� �1�11+�1�21+�2�12+�2�22+�1�31+�1�41+�2�32 +�2�42+�1�51+�2�52+ℎ1�61+ℎ2�62
Dimana,
�11 = Jumlah TBS Kebun Inti (Air Batu) triwulan I (ton)
�21 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan I (ton)
�12 = Jumlah TBS Kebun Inti (Air Batu) triwulan II (ton)
�22 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan II (ton)
�31 = Jumlah produksi CPO Triwulan I (ton) �32 = Jumlah produksi CPO Triwulan II (ton)
�41 = Jumlah persediaan tangki timbun Triwulan I (ton) �42 = Jumlah persediaan tangki timbun Triwulan II (ton)
X51 = Jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan triwulan I (org) X52 = Jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan triwulan II (org) X61 = Jumlah truk yang dibutuhkan triwulan I (buah)
X62 = Jumlah truk yang dibutuhkan triwulan II (buah) c1 = Harga TBS per ton dari Kebun inti pada triwulan 1
p1 = Harga TBS per ton dari Kebun Pihak SWASTA pada triwulan 1 p2 = Harga TBS per ton dari Kebun Pihak SWASTA pada triwulan 2 b1 = Biaya pengolahan TBS per ton pada triwulan 1
b2 = Biaya pengolahan TBS per ton pada triwulan 2 d1 = Biaya di tangki timbun pada triwulan 1
d2 = Biaya di tangki timbun pada triwulan 2 u1 = Biaya tenaga kerja panen pada triwulan 1 u2 = Biaya tenaga kerja panen pada triwulan 2 h1 = Biaya pengangkutan TBS pada triwulan 1 h2 = Biaya pengangkutan TBS pada triwulan 2 d. Menyelesaikan Fungsi Sasaran