• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengolahan Data

Dalam dokumen TESIS DIAH KURNIAWATI DIAH KURNIAWATI (Halaman 45-53)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

L. Pengolahan Data

Karakteristik sampel data kontinu dideskripsikan dalam n, mean, SD (standar deviasi), minimum, maksimum. Karakteristik sampel data kategorikal dideskripsikan dalam n dan persentase.

Perbedaan efektivitas antara terapi albumin teknologi nano dengan kapsul albumin terhadap mean peningkatan kadar albumin diuji secara statistik dengan uji t bila sampel berdistribusi normal dan dengan uji Mann-Whitney bila sampel berdistribusi tidak normal. Hasilnya ditunjukkan dengan nilai p.

28 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Data demografi karakteristik pasien

Data demografi pasien dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, nadi, dan suhu tubuh. Berikut ini gambaran data demografi karakteristik pasien.

Tabel 4.1. Deskripsi karakteristik sampel pasien yang dirawat di ICU RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Variabel Kelompok Albumin nano (n=15) Kelompok Albumin Kapsul (n=15) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Umur (tahun)

Tekanan Darah Sistolik (mmHg) Tekanan Darah Diastolik (mmHg) Nadi (kali per menit)

Suhu (Derajad Celcius)

5 (35.7%) 10 (62.5%) 40.20 +17.33 130.07 +9.49 86.00 +6.12 92.60 +6.84 37.69 +0.57 9 (64.3%) 6 (37.5%) 45.13 +5.62 123.33 +12.34 78.47 +5.49 80.40 +6.03 36.81 +0.29

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa pasien yang berjenis kelamin laki-laki ada 14 orang dengan 5 orang (35,7%) berada dikelompok albumin nano dan 9 orang (64,3%) berada di kelompok albumin kapsul. Sedangkan yang berjenis kelamin Perempuan ada 16 orang dengan 10 orang (62,5%) ada pada kelompok albumin nano dan 6 orang (37,5%) ada pada kelompok albumin kapsul. Umur pasien pada kelompok albumin nano rata-rata 40.20 +17.33 tahun dan pada kelompok commit to user

albumin kapsul rata-rata 45.13 + 5.62 tahun, dengan total umur rata-rata 42.67 +12.91 tahun. Tekanan darah sistolik pada kelompok albumin nano rata-rata 130.07 +9.49 mmHg dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata 123.33 +12.34 mmHg, dengan total tekanan darah sistolik rata-rata 126.70 +11.35 mmHg. Tekanan darah diastolik pada kelompok albumin nano rata-rata 86.00 +6.12 mmHg dan pada kelompok albumin kapsul rata 78.47 +5.49 mmHg, dengan total tekanan darah diastolik rata-rata 82.23 +6.88 mmHg. Denyut nadi pasien pada kelompok albumin nano rata-rata 92.60 +6.84 /menit dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata 80.40 +6.03 /menit, dengan total denyut nadi rata-rata 86.50 +8.87 /menit. Suhu tubuh pasien pada kelompok albumin nano rata-rata 37.69 +0.57 0C dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata 36.81 +0.29 0C, dengan total suhu tubuh rata-rata 37.25 +0.63 0C.

2. Deskripsi data penelitian

Variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini meliputi lama perawatan, kadar albumin sebelum perlakuan, kadar albumin sesudah perlakuan, serta selisih kadar albumin sebelum dan sesudah diberikan perlakuan yaitu pemberian terapi sachet albumin teknologi nano pada kelompok eksperimen dan kapsul albumin pada kelompok kontrol. Berikut ini adalah deskripsi data penelitian.

Tabel 4.2 Deskripsi Data Penelitian Variabel Kelompok Albumin Nano (n=15) Kelompok Albumin Kapsul (n=15) Total (n=30) Kadar Albumin Sebelum Terapi

Kadar Albumin Sesudah Terapi Selisih Peningkatan Albumin Lama Perawatan 2.33 + 0.42 3.59 + 0.21 1.26 + 0.30 3.60 + 1.06 2.88 + 0.30 3.74 + 0.42 0.86 + 0.52 4.13 + 1.19 2.60 + 0.46 3.66 + 0.34 1.06 + 0.47 3.87 + 1.14 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa kadar albumin sebelum diberikan perlakuan pada pasien kelompok albumin nano rata-rata 2.33 + 0.42 mg/dl dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata 2.88 + 0.30 mg/dl, dengan total kadar albumin rata-rata 2.60 + 0.46 mg/dl.

Kadar albumin setelah diberikan perlakuan pada pasien kelompok albumin nano rata-rata 3.59 + 0.21 mg/dl dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata 3.74 + 0.42 mg/dl, dengan total kadar albumin rata-rata 3.66 + 0.34 mg/dl.

Selisih peningkatan kadar albumin sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada pasien kelompok albumin nano rata-rata dengan selisih 1.26 + 0.30 mg/dl dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata dengan selisih 0.86 + 0.52 mg/dl, dengan total selisih peningkatan kadar albumin rata-rata 1.06 + 0.47mg/dl.

Lama perawatan pasien pada kelompok albumin nano rata-rata 3.60 + 1.06 hari dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata 4.13 + 1.19 hari, dengan total lama perawatan rata-rata 3.87 + 1.14 hari.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini sebagai prasyarat untuk menentukan jenis uji statistik sebelum uji hipotesis. Dimana jika sebaran data berdistribusi normal menggunakan uji statistik parametric yaitu uji t, sedangkan jika sebaran data tidak normal mengunakan uji statistik non parametric yaitu uji Mann-whitney. Data penelitian dikatakan berdistribusi normal jika nilai p > 0,05

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas dengan Shapiro Wilk

Variabel Kelompok P Keterangan

Kadar Albumin Sebelum Terapi Kadar Albumin Sesudah Terapi Selisih Peningkatan Kadar Albumin Lama Perawatan Albumin Nano Kapsul Albumin Albumin Nano Kapsul Albumin Albumin Nano Kapsul Albumin Albumin Nano Kapsul Albumin 0.425 0.002 0.025 0.004 0.258 0.006 0.015 0.015 Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa ada salah satu atau kedua data penelitian berdistribusi tidak nomal, maka uji yang digunakan adalah uji non parametric yaitu uji beda mean dengan Mann-Whitney.

4. Analisis Hasil Penelitian

a. Efektivitas Terapi Albumin Teknologi Nano Dengan Kapsul Albumin Terhadap Peningkatan Kadar Albumin.

1) Perbedaan kadar albumin pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan.

Tabel 4.4 Hasil uji Mann-Whitney tentang perbedaan kadar albumin sebelum perlakuan berdasarkan kelompok pemberian Albumin

Kelompok Mean + SD Median Man-Whitney (Z) P Albumin Nano Albumin Kapsul 2.33 + 0.42 2.88 + 0.30 2.30 2.70 3.33 0.001

Pada Tabel 4.4 diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) dan SD kadar albumin pada kelompok albumin nano sebesar 2.33 + 0.42 mg/dl dan pada kelompok albumin kapsul sebesar 2.88 + 0.30 mg/dl. Dan nilai p 0,001 (p<0,05) , yang artinya ada perbedaan yang signifikan nilai rerata kadar albumin pada kelompok albumin nano dan kelompok albumin kapsul, dimana nilai kadar albumin pada kelompok albumin kapsul lebih tinggi daripada kelompok albumin nano. Dikarenakan nilai kadar albumin sebelum perlakuan nilainya berbeda signifikan, maka hasil yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian adalah dengan menggunakan nilai selisih kadar albumin sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok albumin nano dan kelompok albumin kapsul.

2) Perbedaan kadar albumin pada kelompok albumin nano dan kelompok albumin kapsul sesudah diberikan perlakuan.

Tabel 4.5 Hasil uji Mann-Whitney tentang perbedaan kadar albumin sesudah perlakuan berdasarkan kelompok pemberian albumin

Kelompok Mean+SD Median Man-Whitney (Z) P Albumin Nano Albumin Kapsul 3.59 + 0.21 3.74 + 0.42 3.60 3.50 0.10 0.935 Pada Tabel 4.5 diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) dan SD kadar albumin sesudah pemberian, pada kelompok albumin commit to user

nano sebesar 3.59 + 0.21 mg/dl, dan pada kelompok albumin kapsul sebesar 3.74 + 0.42 mg/dl dengan nilai p 0,935 (p>0,05) , yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan nilai rerata kadar albumin pada kelompok albumin nano dan kelompok albumin kapsul. Karena pada Tabel 4.4 hasilnya signifikan maka nilai p dalam Tabel 4.5 ini tidak relevan sebagai hasil penelitian.

3) Perbedaan selisih peningkatan kadar albumin sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok albumin nano dan kelompok albumin kapsul.

Tabel 4.6 Hasil Uji Mann-Whitney tentang Perbedaan selisih peningkatan kadar albumin sebelum dan sesudah perlakuan berdasarkan kelompok pemberian albumin Kelompok Mean+SD Median Man-Whitney

(Z) P Albumin Nano Albumin Kapsul 1.26 + 0.30 0.86 + 0.52 1.20 0.70 2.73 0.006 Pada Tabel 4.6 diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) dan SD selisih kadar albumin pada kelompok albumin nano sebesar 1.26 + 0.30 mg/dl dan pada kelompok albumin kapsul sebesar 0.86 + 0.52 mg/dl, dengan nilai p 0,006 (p<0,05), yang artinya ada perbedaan yang signifikan nilai rerata selisih kadar albumin pada kelompok albumin nano dan kelompok albumin kapsul, dimana nilai selisih peningkatan kadar albumin pada kelompok albumin nano lebih tinggi daripada kelompok albumin kapsul.

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa pemberian terapi albumin teknologi nano lebih efektif dalam meningkatkan kadar albumin dibandingkan dengan pemberian kapsul albumin.

Berikut ini adalah perbedaan selisih peningkatan kadar albumin dalam bentuk gambar diagram batang.

Gambar 4.1 Diagram batang nilai rerata selisih peningkatan kadar albumin sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok albumin nano dan kelompok albumin kapsul.

b. Perbandingan Terapi Albumin Teknologi Nano Dengan Kapsul Albumin Terhadap lama rawat inap.

Tabel 4.7 Hasil Uji Mann-Whitney tentang perbedaan lama rawat inap berdasarkan kelompok pemberian Albumin

Kelompok Mean+SD Median Man

Whitney (Z) P Albumin Nano Albumin Kapsul 3.60 + 1.06 4.13 + 1.19 3.00 4.00 1.28 0.223

Pada Tabel 4.7 diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) dan SD lama rawat inap pada kelompok albumin nano sebesar 3.60 + 1.06 hari, dan

0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40

Kelompok Albumin Nano Kelompok Albumin Kapsul 1,26

0,86

pada kelompok albumin kapsul sebesar 4.13 + 1.19 hari, yang berarti lama rawat inap kelompok albumin nano lebih cepat dari pada kelompok albumin kapsul. Akan tetapi nilai p = 0,223 (p>0,05), yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan nilai rerata lama rawat inap pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Gambar 4.2 Diagram batang nilai rerata lama perwatan pada kelompok eksperimen dan kelompok control

Dalam dokumen TESIS DIAH KURNIAWATI DIAH KURNIAWATI (Halaman 45-53)

Dokumen terkait