• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Pengolahan Data

Data yang dianalisis adalah hasil tes penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa dan hasil skor sikap siswa. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software SPSS 16 dan Microsoft Excell 2007.

3.6.1 Data Tes

Hal yang pertama dilakukan dalam mengolah data tes adalah melakukan analisis deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang pencapaian yang diperoleh siswa dalam kemampuan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa yang terdiri dari nilai maksimum, nilai minimum, rerata, dan deviasi standar. Kemudian dilakukan analisis terhadap kemampuan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan uji perbedaan dua rerata.

Pretest adalah gambaran kemampuan awal siswa sebelum diberikannya perlakuan dan postest adalah gambaran kemampuan siswa setelah diberikannya perlakuan. Peningkatan kemampuan dalam penelitian ini diperoleh dari selisih antara skor pretest dan postest serta skor ideal kemampuan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa yang dinyatakan dalam skor gain ternormalisasi sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hake (Meltzer, 2002: 3), yaitu:

Gain ternormalisasi (N-Gain) =

(3.1)

3.6.2 Pemberian Skor

Penskoran hasil tes hasil belajar kognitif siswa menggunakan aturan penskoran untuk tes pilihan ganda yaitu 1 atau 0. Skor satu jika jawaban tepat, dan skor 0 jika jawaban salah. Skor maksimum ideal sama dengan jumlah soal yang diberikan.

Penskoran hasil tes keterampilan proses sains siswa menggunakan aturan penskoran untuk tes uraian yaitu menggunakan rubrik penskoran dan masing-masing soal diberi bobot sesuai tingkat kesukarannya, yaitu bobot 5 untuk soal yang sukar, 4 untuk soal sedang, dan 3 untuk soal yang mudah. Di hitung dengan rumus (Arifin, 2010):

� =

��

(3.2)

Keterangan:

X = skor setiap soal

B = Bobot sesuai dengan tingkat kesukaran soal ƩXB = Jumlah hasil perkalian X dengan B

Rubrik penskoran instrumen uji coba dan pretest-posttes keterampilan kognitif proses sains siswa dan pembobotan soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.1.

3.6.3 Pengolahan Data Tes Unjuk Kerja

� = �+

2 (3.3) Keterangan: X = skor siswa B = Banyak butir

Tabel 3.7. Kategori Tes Unjuk Kerja

Rentang Skor Kategori

41< � ≤ 50 Sangat Berhasil

31< � ≤ 40 Berhasil

21< � ≤ 30 Kurang Berhasil

10 < � ≤ 20 Gagal

3.6.4 Pengolahan Data Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Model Pembelajaran

Data mengenai keterlaksanaan model pembelajaran fisika berbasis pengalaman dengan pendekatan inkuiri merupakan data yang diambil dari observasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara mencari persentase keterlaksanaan model pembelajaran fisika berbasis pengalaman dengan pendekatan inkuiri. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk mengolah data tersebut adalah dengan:

1. Menghitung jumlah jawaban “ya” dan “tidak” yang observer isi pada format keterlaksanaan model pembelajaran.

2. Melakukan perhitungan persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan persamaan berikut:

� � � =

Untuk mengetahui kategori keterlaksanaan model pembelajaran fisika berbasis pengalaman dengan pendekatan inkuiri yang dilakukan oleh guru, dapat diinterpretasikan pada Tabel 3.8. (Koswara, 2010).

Tabel 3.8. Kriteria Keterlaksanaan Model

KM (%) Kriteria

KM = 0 Tak satu kegiatan pun terlaksana 0 < KM < 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana 25 < KM < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana KM = 50 Setengah kegiatan terlaksana

50 < KM < 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana 75 < KM < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana KM = 100 Seluruh kegiatan terlaksana

3.6.5 Pengolahan Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Model Pembelajaran

Data mengenai keterlaksanaan model pembelajaran fisika berbasis pengalaman dengan pendekatan inkuiri oleh siswa merupakan data yang diperoleh dari observasi. Data tersebut dianalisis dengan menghitung persentase dengan cara yang sama dengan yang digunakan untuk menganalisis data hasil keterlaksanaan model pembelajaran pada guru. Kriteria penilaian keterlaksanaan model pembelajaran oleh siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran .

3.6.6 Pengolahan Angket Tanggapan Guru dan Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Pengalaman dengan Pendekatan inkuiri

Data mengenai penerapan model pembelajaran fisika berbasis pengalaman dengan pendekatan inkuiri merupakan data yang diambil dari

observasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara mencari persentase tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran fisika berbasis pengalaman dengan pendekatan inkuiri. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk mengolah data tersebut adalah dengan:

1. Menghitung jumlah jawaban “SS” dan “S” atau “TS” dan “STS” yang observer isi pada format angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran. 2. Melakukan perhitungan persentase angket tanggapan siswa terhadap

pembelajaran dengan menggunakan persamaan berikut:

(3.5)

Untuk mengetahui kategori angket model pembelajaran fisika berbasis pengalaman dengan pendekatan inkuiri oleh guru dan siswa, dapat diinterpretasikan pada Tabel 3.9. (Koswara, 2010).

Tabel 3.9.

Kriteria Angket Tanggapan Guru dan Siswa Terhadap Pembelajaran

ATGS (%) Kriteria

ATS = 0 Tak satu responden

0 < ATS < 25 Sebagian kecil responden 25 ≤ ATS < 50 Hampir setengah responden

ATS = 50 Setengah responden

50 < AT S < 75 Sebagian besar responden 75 ≤ AT S< 100 Hampir seluruh responden

ATS = 100 Seluruh responden

3.6.7 Perhitungan Gain yang dinormalisasi

Pengolahan data secara garis besar dilakukan dengan menggunakan bantuan pendekatan secara hierarkhi statistik. Data primer hasil tes siswa sebelum dan sesudah perlakuan, dianalisis dengan cara membandingkan skor tes awal dan tes akhir. Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung

∑ Responden yang menjawab (SS/S) atau (TS/STS)

%Tanggapan Responden =

dengan rata-rata gain yang dinormalisasi <g> dengan rumus Hake (Cheng, et.al, 2004) :             pre maks pre post S S S S g (3.6) Keterangan:

<g> : rata-rata gain yang dinormalisasi <Spost> : rata-rata skor posttest

<Spre> : rata-rata skor pretest

<Smaks> : rata-rata skor maksimum ideal

Tabel 3.10. Kategori Tingkat Gain yang Dinormalisasi

Batasan Kategori

<g> > 0,7 Tinggi 0,3 ≤ <g> ≤ 0,7 Sedang <g> < 0,3 Rendah

Pengolahan data rata-rata skor gain dinormalisasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan software Microsoft Office Excel 2007.

3.6.8 Analisis Korelasi dan Regresi Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains.

Untuk mengetahui apakah di antara dua variabel terdapat hubungan yang dalam hal ini adalah hasil penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa, maka dilakukan analisis korelasi. Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel maka kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006):

Tabel 3.11. Makna koefisien korelasi Product Moment

Angka Korelasi Makna

R = 0 Tidak ada korelasi antara dua variabel 0 < R ≤0,25 Korelasi sangat lemah

0,25 < R ≤0,5 Korelasi cukup 0,5 < R ≤0,75 Korelasi kuat 0,75 < R ≤ 0,99 Korelasi sangat kuat

R = 1 Korelasi sempurna

Perhitungan koefisisen korelasi dilakukan dengan bantuan Program software SPSS 16.

BAB V

Dokumen terkait