• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1Implementasi

4.2 Pengujian Aplikasi Edges Detection

Hasil Pengujian edges detection menggunakan operator Sobel untuk memperbaiki kualitas citra teksberfungsi untuk menampilkan hasiledges detection citra pada citra

manuscript. Adapaun jumlah citra yang diuji adalah 3 citra berformat JPG dan 3 citra berformat BMP.

4.2.1 Pengujian Citra Format JPG Operator Sobel

Pengujian edges detection menggunakan operator Sobel sebagai berikut: 1. Citra 201.jpg (Museum Negeri Sumatera Utara, 2016)

Pada Gambar 4.6fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil Edges Detection yang lebih jelas dengan warna tulisan dibuat keabu-abuan serta warna kertas hitam. Hasil edges detection pada objek yang berwarna merah muda memberikan hasil yang kurang baik karna memiliki nilai warna 50 dengan nilai MSE 18.831.

2. Citra 204.jpg (Museum Negeri Sumatera Utara, 2016)

Gambar 4.7 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Sobel File Citra 204.jpg Pada Gambar 4.7fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil yang lebih jelas dengan warna tulisan dibuat keabu-abuan serta warna putih telah berubah menjadi hitam karna nilai warna putih menjadi 204 dengan MSE 2.236.

3. Citra 225.jpg(Museum Negeri Sumatera Utara, 2016)

Gambar 4.8 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 225.jpg Pada Gambar 4.8fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil teks

4. Citra 1.jpg

Gambar 4.9 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 1.jpg Pada Gambar 4.9fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil teks

manuscript sehingga teks pada citra 1.jpg terlihat jelas dengan MSE 4.33. 5. Citra 2.jpg

Gambar 4.10 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 2.jpg Pada Gambar 4.10fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil teks

6. Citra 3.jpg

Gambar 4.11 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 3.jpg

Pada Gambar 4.11fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil teks

manuscript sehingga teks pada citra 3.jpg terlihat jelas dengan MSE 11.83.

4.2.2 Pengujian Citra Format JPG Operator Prewit

Pengujian edges detection menggunakan operator Prewit sebagai berikut: 1. Citra 201.jpg (Museum Negeri Sumatera Utara, 2016)

Gambar 4.12 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 201.jpg

Pada Gambar 4.12fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil deteksi prewit, dibandingkan dengan sobel diatas fox dikurangi lebih banyak, sehingga citra terlihat lebih baik dengan MSE 9.59.

2. Citra 204.jpg (Museum Negeri Sumatera Utara, 2016)

Gambar 4.13 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Prewit File Citra 204.jpg Pada Gambar 4.13fox pada citra teks manuscriptdikurangi dengan deteksi tepi prewit. Maka citra yang dihasilkan lebih baik disbanding sobel dengan MSE 10.34.

3. Citra 225.jpg(Museum Negeri Sumatera Utara, 2016)

Pada Gambar 4.14fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan memblurkan fox dengan menggunakan deteksi tepi prewit. Namun tepi citra belum terlihat jelas dengan MSE 1.73

4. Citra 1.jpg

Gambar 4.15 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Prewit File Citra 1.jpg

Pada Gambar 4.15fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil deteksi prewit, dibandingkan dengan sobel diatas fox dikurangi lebih banyak, sehingga citra terlihat lebih baik dengan MSE 12.56.

5. Citra 2.jpg

Gambar 4.16 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Prewit File Citra 2.jpg Pada Gambar 4.16fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil deteksi prewit, dibandingkan dengan sobel diatas fox dikurangi lebih banyak, sehingga citra terlihat lebih baik dengan MSE 4.89.

6. Citra 3.jpg

Gambar 4.17 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Prewit File Citra 3.jpg

Pada Gambar 4.17fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil deteksi prewit, dibandingkan dengan sobel diatas fox dikurangi lebih banyak, sehingga citra terlihat lebih baik dengan MSE 8.12.

4.2.3 Pengujian Citra Format JPG Operator Kombinasi

Pengujian edges detection menggunakan operator Kombinasi sebagai berikut: 1. Citra 201.jpg (Museum Negeri Sumatera Utara, 2016)

Pada Gambar 4.18Dapat dilihat dari hasil deteksi kombinasi didapatkan citra yang lebih baik dan jelas. Fox atau noise telah dikurangi sehingga tepi teks menjadi jelas dan tajam dengan MSE 12.6.

2. Citra 204.jpg (Museum Negeri Sumatera Utara, 2016)

Gambar 4.19 Tampilan Hasil Edges DetectionKombinasi File Citra 204.jpg Pada Gambar 4.19Sudah tidak ada fox atau noise pada citra 204 dapat dilihat dari hasil deteksi tepi dengan metode kombinasi. Sehingga citra yang dihasilkan menjadi lebih jelas tanpa fox dengan MSE 13.8.

3. Citra 225.jpg(Museum Negeri Sumatera Utara, 2016)

Gambar 4.20 Tampilan Hasil Edges DetectionKombinasi File Citra 225.jpg Pada Gambar 4.20fox pada citra teks manuscripttelah dikurangi dengan deteksi tepi kombinasi. Terlihat jelas pada citra asli yang dalam lingkaran terdapat fox atau noise, namub noise tidak terlihat lagi pada hasil deteksi tepi kombinasi. Sehingga didapat citra manuscript yang lebih baik dengan MSE 8.18.

4. Citra 1.jpg

Gambar 4.21 Tampilan Hasil Edges DetectionKombinasi File Citra 1.jpg Pada Gambar 4.21Sudah tidak ada fox atau noise pada citra 1.jpg dapat dilihat dari hasil deteksi tepi dengan metode kombinasi. Sehingga citra yang dihasilkan menjadi lebih jelas tanpa fox dengan MSE 12.22.

Gambar 4.22 Tampilan Hasil Edges DetectionKombinasi File Citra 2.jpg

Pada Gambar 4.22Dapat dilihat dari hasil deteksi kombinasi didapatkan citra yang lebih baik dan jelas. Fox atau noise telah dikurangi sehingga tepi teks menjadi jelas dan tajam dengan MSE 10.78.

6. Citra 3.jpg

Gambar 4.23 Tampilan Hasil Edges DetectionKombinasi File Citra 3.jpg

Pada Gambar 4.23Dapat dilihat dari hasil deteksi kombinasi didapatkan citra yang lebih baik dan jelas. Fox atau noise telah dikurangi sehingga tepi teks menjadi jelas dan tajam dengan MSE 11.78.

4.2.4 Pengujian Citra Format BMP Operator Sobel

Pengujian edge detection yang kedua ini adalah dengan menggunakan format citra yang belum dikompresi yaitu format BMP. Hasil pengujian citra dengan format BMP adalah sebagai berikut:

Gambar 4.24 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Sobel File Citra 203.bmp Pada Gambar 4.24fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE 10.77.

2. Hasil Edges DetectionOperator SobelCitra 254.bmp

Gambar 4.25 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Sobel File Citra 254.bmp Pada Gambar 4.25fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE 3.60.

3. Hasil Edges DetectionOperator SobelCitra 250.bmp

Gambar 4.26 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 250.bmp Pada Gambar 4.26fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dan kanan bawah dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE 13.96.

4. Hasil Edges DetectionOperator SobelCitra 1.bmp

Gambar 4.27 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 1.bmp

Pada Gambar 4.27fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dan kanan bawah dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE 14.62.

Gambar 4.28 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 2.bmp Pada Gambar 4.28fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dan kanan bawah dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE 9.05.

6. Hasil Edges DetectionOperator SobelCitra 3.bmp

Gambar 4.29 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 2.bmp Pada Gambar 4.29fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dan kanan bawah dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE 9.59.

4.2.5 Pengujian Citra Format BMP Operator Prewit

Pengujian edge detection yang kedua ini adalah dengan menggunakan format citra yang belum dikompresi yaitu format BMP. Hasil pengujian citra dengan format BMP adalah sebagai berikut:

Gambar 4.30 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 240.bmp Pada Gambar 4.30fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE 9.84.

2. Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 254.bmp

Gambar 4.31 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 254.bmp Pada Gambar 4.31fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE 7.07.

3. Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 250.bmp

Gambar 4.32 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 250.bmp Pada Gambar 4.32fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dan kanan bawah dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE 17.05.

4. Hasil Edges DetectionOperator Prewit Citra 1.bmp

Gambar 4.33 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 1.bmp Pada Gambar 4.33fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE 10.67.

5. Hasil Edges DetectionOperator Prewit Citra 2.bmp

Pada Gambar 4.34fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE 11.18.

6. Hasil Edges DetectionOperator Prewit Citra 3.bmp

Gambar 4.35 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 3.bmp Pada Gambar 4.35fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE 10.24.

4.2.6 Pengujian Citra Format BMP Operator Kombinasi

Pengujian edge detection yang kedua ini adalah dengan menggunakan format citra yang belum dikompresi yaitu format BMP. Hasil pengujian citra dengan format BMP adalah sebagai berikut :

1. Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 240.bmp

Pada Gambar 4.36fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan dengan MSE 6.92.

2. Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 254.bmp

Gambar 4.37 Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 254.bmp Pada Gambar 4.37fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE 14.21.

3. Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 250.bmp

Gambar 4.38 Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 250.bmp

Pada Gambar 4.38fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dan kanan bawah dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE 7.07.

4. Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi Citra 1.bmp

Gambar 4.39 Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 1.bmp Pada Gambar 4.39fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE 9.31.

5. Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi Citra 2.bmp

Pada Gambar 4.40fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE 7.42.

6. Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi Citra 3.bmp

Gambar 4.41 Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 3.bmp Pada Gambar 4.41fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE 6.55.

4.2.7 PengujianHasil Angket Edges Detection

Pengujian Angket edges detection menggunakan angket dengan lima level skala Likert adalah SB= Sangat Baik, B= Baik, C=Cukup,TB=Tidak Baik,STB=Sangat Tidak Baik adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Angket Citra Hasil Edges Detection No Nama Citra Jumlah Responden Yang Memilih

SB B C TB STB Jumlah

1 Citra Hasil Sobel 0 2 5 3 0 10

2 Citra Hasil Prewit 0 7 3 0 0 10

3 Citra Hasil Kombinasi 4 5 1 0 0 10

Jumlah 4 14 9 3 0

Rumus Interval yang digunakan adalah: I = 100 / Jumlah Skor (likert)

Maka = 100 / 5 = 20

Hasil (I) = 20 adalah intervalnya jarak dari terendah 0 % hingga tertinggi 100% Berikut kriteria interpretasi skornya berdasarkan interval :

Angka 0% – 19,99% = Sangat Tidak Baik Angka 20% – 39,99% = Tidak Baik Angka 40% – 59,99% = Cukup Angka 60% – 79,99% = Baik Angka 80% – 100% = Sangat Baik

Nilai Kriteria interpretasi skor berdasarkan interval dapat dilihat seperti pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Nilai Kriteria No Jawaban (%) Keterangan

1 0 – 19,99 Sangat Tidak Baik 2 20 – 39,99 Tidak Baik

3 40 – 59,99 Cukup

4 60 – 79,99 Baik

5 80 – 100 Sangat Baik

Data bobot nilai yang digunakan dapat dilihat seperti pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Bobot Nilai

Nilai Bobot A 5 B 4 C 3 D 2 E 1

Dari data yang didapat diatas kemudian diolah dengan cara mengkalikan setiap point jawaban dengan bobot yang sudah ditentukan dengan tabel bobot nilai.

Maka Hasil Perhitungan jawaban responden sebagai berikut :

1. Pertanyaan Pertama Citra Hasil Sobel

a) Responden yang menjawab Sangat Baik (5) = 0 x 5 = 0 b) Responden yang menjawab Baik (4) = 2 x 4 = 8 c) Responden yang menjawab Cukup (3) = 5 x 3 = 15 d) Responden yang menjawab Tidak Baik (2) = 3 x 2 = 6

e) Responden yang menjawab Sangat Tidak Baik (1) = 0 x 1 = 0 Total Skor untuk citra hasil Metode Sobel = 0 + 8 + 15 + 6 + 0 = 29 2. Pertanyaan Pertama Citra Hasil Prewit

a) Responden yang menjawab Sangat Baik (5) = 0 x 5 = 0 b) Responden yang menjawab Baik (4) = 7 x 4 = 28 c) Responden yang menjawab Cukup (3) = 3 x 3 = 9 d) Responden yang menjawab Tidak Baik (2) = 0 x 2 = 0

e) Responden yang menjawab Sangat Tidak Baik (1) = 0 x 1 = 0 Total Skor untuk citra hasil Metode Prewit = 0 + 28+ 9 + 0 + 0 = 37 3. Pertanyaan Pertama Citra Hasil Kombinasi

a) Responden yang menjawab Sangat Baik (5) = 4 x 5 = 20 b) Responden yang menjawab Baik (4) = 5 x 4 = 20 c) Responden yang menjawab Cukup (3) = 1 x 3 = 3 d) Responden yang menjawab Tidak Baik (2) = 0 x 2 = 0

e) Responden yang menjawab Sangat Tidak Baik (1) = 0 x 1 = 0

Total Skor untuk citra hasil Metode Kombinasi = 20 + 20 + 3 + 0 + 0 = 43

Untuk mendapatkan hasil interpretasi citra 201.jpg, harus diketahui dulu skor tertinggi (X) dan angka terendah (Y) untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut : Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden

Y = 5 x 10 = 50

X = Skor terendah likert x jumlah responden X = 1 x 10 = 10

Jumlah skor tertinggi untuk item Sangat Baik ialah 5 x 10 = 50, sedangkan item Sangat Tidak Baik ialah 1 x 10 = 10. Jadi, jika total skor responden di peroleh angka 250, maka penilaian interpretasi responden terhadap citra hasil sobel tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan dengan menggunakan rumus Index %.

Rumus Index % citra hasil sobel = Total Skor / Y x 100 = 29 / (50 x 100)

= 5.8 % Kategori Tidak Baik

Untuk mendapatkan hasil interpretasi citra hasil prewit Rumus Index % citra 204.jpg = Total Skor / Y x 100 = 37 / (50 x 100)

= 24.66 % Kategori Tidak Baik

Untuk mendapatkan hasil interpretasi citra hasil kombinasi Rumus Index % citra 225.jpg = Total Skor / Y x 100 = 43 / (50 x 100)

= 28.6 % Kategori Tidak Baik

BAB 5

Dokumen terkait