• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODA PEMBUATAN

4.3 Pengujian dan Analisa Hasil Pengujian

Pengujian bisa dilakukan setelah pembuatan dan perakitan rangka dan pemasangan sistem suspensi selesai. Hal ini bertujuan untuk mengecek apakah semua komponen dapat berkerja dengan baik. Pengecekan dan pengujian ini dilakukan agar tidak adanya kecelakaan akibat kecerobohan pada saat pembuatan dan perakitan.

Hal-hal yang dilakukan pada pengujian pada rangka dengan sistem suspensi adalah menguji ketahanan dan kekuatan yang dapat diterima oleh sistem suspensi tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban keatas rangka seberat 65 kg dan beban berat pengemudi 55 kg. Pada saat kendaraan berjalan pada jalanan rata dan jalanan tidak rata untuk bagian suspensi belakang dan pada suspensi bagian depan saat normal dan saat pengereman. Pada suspensi belakang saat berjalan pada jalan rata ukuran 21cm jalanan bergelombang 17cm. Pada suspensi depan saat normal 21cm dan pada saat pengereman 15cm. Ketinggian ini dianggap cukup aman pada kendaraan gokart karena tidak beresiko terkena tekanan langsung dengan permungkaan jalan, dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengendara dan beban tersebut.

Pada saat gokart melaju pada kecepatan yang cukup tinggi sambil menaiki jalan mendaki, suspensi mampu untuk menahan beban berat tersebut, seimbang pada saat menikung, goncangan dan getaran yang dirasakan pada saat melakukan pengujian tersebut tidak begitu dirasakan oleh pengemudi. Ini lah syarat baik dan aman dari suspensi.

4.4 Pemeliharaan (Perawatan dan Perbaikan)

4.4.1 Pemeliharaan Secara Umum

Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992)

Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga mencapai hasil atau kondisi yang dapat diterima dan diinginkan.

Tujuan dilakukannya pemeliharaan adalah :

1. Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. 2. Kualitas produk yang dihasilkan oleh Mesin dapat terjaga dan sesuai dengan

harapan.

3. Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi.

4. Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin yang bersangkutan.

5. Tingkat Ketersediaan Mesin yang maksimum (berkurangnya downtime) 6. Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja.

Dari pengertian dan tujuan di atas jelas bahwa kegiatan perawatan itu adalah kegiatan yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk mendapatkan hasil/kondisi yang disepakati. Perawatan hendaknya merupakan usaha atau kegiatan yang dilakukan secara rutin atau terus menerus agar peralatan atau sistem selalu dalam keadaan siap pakai.

Pengertian dari perbaikan sendiri adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi dari suatu benda atau alat yang rusak akibat pemakaian alat tersebut pada kondisi semula.

Proses perbaikan tidak menuntut penyamaan sesuai kondisi awal, yang diutamakan adalah alat tersebut bisa berfungsi normal kembali. Perbaikan memungkinkan untuk terjadinya pergantian bagian alat atau spare part. Terkadang dari beberapa produk yang ada dipasaran tidak menyediakan spare part untuk penggantian saat dilakukan perbaikan, meskipun ada, harga spare part tersebut hampir mendekati harga baru satu unit produk tersebut. Hal ini yang memaksa pelanggan untuk membeli baru produk yang sama

Jenis-jenis dalam perbaikan yaitu : 1. Check up (Pemeriksaan)

Suatu tindakan yang dilakukan untuk memeriksa bagian ataupun komponen-komponen peralatan. Menjaga agar peralatan siap untuk digunakan.

2. Reparasi (Perbaikan)

Suatu tindakan yang dilaksanakan untuk penggantian atau perbaikan komponen-komponen yang sudah rusak atau tidak dapat dapat digunakan lagi.

3. Overhaul (Pembongkaran)

Suatu tindakan membongkar dan memasang terhadap suatu peralatan didalam melakukan pemeliharan baik itu dalam perawatan dan perbaikan.

4.4.2 Pemeliharaan pada Rangka dan Sistem Suspensi

1. Melakukan pemeriksaan secara berkala pada rangka gokart apabila ada kerusakan atau keretakan untuk segera melakukan perbaikan.

2. Melakukan pengecatan pada rangka gokart agar tidak timbul nya korosi (pengkaratan).

3. Melakukan pengecekan berkala pada shock absorber apabila ada kerusakan langsung diperbaiki

4. Melakukan pengecekan pada dudukan shock absorber apabila terjadi retakan akibat dari tekanan yang telalu kuat segera dilakukan perbaikan.

5. Ganti seal shock absorber apabila terjadi kebocoran oli. Dan ganti shock absorber tersebut.

6. Hindari jalanan yang tidak rata atau berlobang terlalu dalam, yang bisa berakibat shock absorber mendapatkan tekanan yang berlebihan dan dapat mengurangi kemampuan dalam menerima tekanan dan getaran.

7. Agar lebih awet, bersihkan as (poros) pastikan tidak ada debu atau kotoran yang mengeras.

8. Periksa secara berkala karet shock bagian atas dan bawah, kalau sudah longgar atau oblak harus diganti. Kalau tidak diganti maka bisa membuat hidrolik di dalamnya jadi bocor.

Selanjutnya pastikan juga baut harus selalu bersih, karena kalau karatan mengurangi daya ayun suspensi.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Sistem suspensi yang aplikasikan pada masing sistem suspensi roda depan adalah sistem suspensi independent (bebas) tipe double wishbone dengan pegas coil dan sistem suspensi roda belakang adalah sistem dependent (kaku) dengan pegas coil. Dari hasil pengujian dan analisa hasil pengujian Pada saat gokart melaju pada kecepatan yang cukup tinggi sambil menaiki jalan mendaki, suspensi mampu untuk menahan beban berat tersebut, seimbang pada saat menikung, goncangan dan getaran yang dirasakan pada saat melakukan pengujian tersebut tidak begitu dirasakan oleh pengemudi. Ini lah syarat baik dan aman dari suspensi.

2) Melakukan pemeliharaan yang dilakukan pada rangka dan suspensi seperti :

a) Melakukan pemeriksaan secara berkala pada rangka gokart apabila ada kerusakan atau keretakan untuk segera melakukan perbaikan.

b) Melakukan pengecatan pada rangka gokart agar tidak timbul nya korosi (pengkaratan).

c) Melakukan pengecekan berkala pada shock absorber apabila ada kerusakan langsung diperbaiki

d) Melakukan pengecekan pada dudukan shock absorber apabila terjadi retakan akibat dari tekanan yang telalu kuat segera dilakukan perbaikan.

e) Ganti seal shock absorber apabila terjadi kebocoran oli. Dan ganti shock absorber tersebut.

f) Hindari jalanan yang tidak rata atau berlobang terlalu dalam, yang bisa berakibat shock absorber mendapatkan tekanan yang berlebihan dan dapat mengurangi kemampuan dalam menerima tekanan dan getaran.

g) Agar lebih awet, bersihkan as (poros) pastikan tidak ada debu atau kotoran yang mengeras.

h) Periksa secara berkala karet shock bagian atas dan bawah, kalau sudah longgar atau oblak harus diganti. Kalau tidak diganti maka bisa membuat hidrolik di dalamnya jadi bocor.

i) Selanjutnya pastikan juga baut harus selalu bersih, karena kalau karatan mengurangi daya ayun suspensi.

3) Suspensi bagian depan menggunakan suspensi motor supra x 125cc. Dan suspensi bagian belakang menggunakan suspensi motor vario 110cc. Spesifikasi pada masing-masing bagian tersebut pada suspensi supra x 125cc adalah

Tipe Suspensi Depan : Teleskopik

Tipe Suspensi Belakang : Lengan Ayun dengan Suspensi Ganda. Spesifikasi pada suspensi vario 110 cc adalah

Tipe Suspensi Depan : Teleskopik

Tipe Suspensi Belakang : Lengan Ayun dengan Suspensi tunggal.

5.2 Saran

Untuk kesempurnaan dalam pembuatan rangka gokart dan sistem suspensi , penulis menganjurkan hal-hal yang penting sebelum melakukan pengerjaan gokart ini pada masa yang akan datang diantaranya adalah :

1) Sebelum melakukan pengerjaan pembuatan alat ini, sebaiknya pembaca menyiapkan terlebih dahulu gambar kerja per bagian rangka dan menganalisa bagian-bagian yang dipasangi sistem suspensi.

2) Sempurnakan letak dan pemasangan suspensi bagian belakang terhadap struktur rangka.

3) Mengganti atan memodifikasi suspensi bagian depan agar waktu berbelok , roda tidak terangkat.

4) Menganalisa bagian roda gokart , agar waktu berbelok putaran roda tidak jauh dalam memutar.

Dokumen terkait