• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengujian Deskriptif

Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk meberikan gambaran mengenai data hasil penelitian. Deskripsi data disajikan dengan menggunakan teknik statistik pada masing-masing variabel yang meliputi: nilai rerata (Mean),

median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD), dan kecenderungan skor, pengujian hipotesis 1, 2, 3, dan 4 beserta pengujian persyaratan analisisnya.

a. Deskriptif Variabel Kemampuan diri

Data variabel kemampuan diri diperoleh dari hasil pengisian angket siswa yang digunakan sebagai gambaran kemampuan diri yang dimiliki siswa selama menempuh pendidikan di SMK. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dari jumlah siswa sebanyak 83 orang yang diperoleh dari angket yang terdiri dari 19 butir pertanyaan dengan skala 1-4 maka rentang skor teoretis adalah (19-76). Diketahui bahwa mean = 62,94; median = 65,00; modus = 70,00; standar deviasi = 8,28; skor minimum = 43,00; dan skor maximum = 75,00. Secara lebih rinci hasil perhitungan statistik deskriptif untuk variabel kemampuan diri dapat dilihat pada Lampiran 18. Dengan nilai rata-rata dan nilai standar deviasi, maka selanjutnya adalah mengelompokkan skor tiap subjek ke dalam empat kategori yaitu tinggi, cukup, kurang, dan rendah.

Kategori kecenderungan skor variabel kemampuan diri dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Distribusi Kecenderungan Skor Kemampuan Diri

No Interval Frekuensi Presentase (%) Kategori

1. X ≥ 63 47 56,63 Tinggi

2. 63 > X ≥ 48 32 38,55 Cukup

3. 48 > X ≥ 33 4 4,82 Kurang

4. X < 33 0 0,00 Rendah

Berdasarkan Tabel 7 distribusi kecenderungan skor variabel kemampuan diri secara keseluruhan dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut.

Gambar 4. Diagram Kencendrungan Skor Kemampuan Diri

Berdasarkan Tabel 7 dan Gambar 4 di atas, dapat diketahui bahwa dari sampel 83 siswa kelas XII SMK 1 Sedayu Bantul terdapat sebanyak 47 siswa (56,63%) memiliki kemampuan diri dalam kategori tinggi, 32 siswa (38,55%) memiliki kemampuan diri dalam kategori cukup, dan 4 siswa (4,82%) memiliki kemampuan diri dalam kategori kurang. Berdasarkan ketentuan di atas maka dapat disimpulkan sebagian besar (56,63%) siswa memiliki kemampuan diri dalam kategori tinggi.

b. Deskriptif Variabel Potensi Belajar

Data variabel potensi belajar diperoleh dari hasil pengisian angket siswa yang digunakan sebagai gambaran potensi belajar yang dapat dikembangkan siswa siswa sebagai hasil belajar selama menempuh pendidikan. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dari jumlah siswa sebanyak 83 orang yang diperoleh dari angket yang terdiri dari 20 butir pertanyaan dengan skala 1-4 maka rentang skor teoretis adalah (20-80).

Tinggi 56,63% Cukup 38,55% Kurang 4,82%

Kemampuan Diri

Diketahui bahwa mean = 67,07; median = 70,00; modus = 72,00; standar deviasi = 8,69; skor minimum = 45,00; dan skor maximum = 80,00. Secara lebih rinci hasil perhitungan statistik deskriptif untuk variabel potensi belajar dapat dilihat pada Lampiran 18. Dengan nilai rata-rata dan nilai standar deviasi, maka selanjutnya adalah mengelompokkan skor tiap subjek ke dalam empat kategori yaitu tinggi, cukup, kurang, dan rendah.

Kecenderungan skor variabel potensi belajar dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Distribusi Kecenderungan Skor Potensi Belajar

No Interval Frekuensi Presentase (%) Kategori

1. X ≥ 65 54 65,06 Tinggi

2. 65 > X ≥ 50 27 32,53 Cukup

3. 50 > X ≥ 35 2 2,41 Kurang

4. X < 35 0 0,00 Rendah

Total 83 100

Berdasarkan Tabel 8 distribusi kecenderungan skor variabel potensi belajar dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut.

Gambar 5. Diagram Kencendrungan Skor Potensi Belajar Tinggi 65,06% Cukup 32,53% Kurang 2,41%

Potensi Belajar

Berdasarkan Gambar 5 dapat diketahui bahwa dari sampel 83 siswa kelas XII SMK 1 Sedayu Bantul terdapat sebanyak 55 siswa (65,06%) memiliki potensi belajar dalam kategori tinggi, 26 siswa (32,53%) memiliki potensi belajar dalam kategori cukup, dan 2 siswa (2,41%) memiliki potensi belajar dalam kategori kurang. Berdasarkan ketentuan di atas maka dapat disimpulkan sebagian besar (65,06%) siswa memiliki potensi belajar dalam kategori tinggi.

c. Deskriptif Variabel Kebiasaan Kerja

Data variabel kebiasaan kerja diperoleh dari hasil pengisian angket siswa yang digunakan sebagai gambaran kebiasaan kerja yang dimiliki siswa sebagai hasil belajar selama menempuh pendidikan. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dari jumlah siswa sebanyak 83 orang yang diperoleh dari angket yang terdiri dari 22 butir pertanyaan dengan skala 1-4 maka rentang skor teoretis adalah (22-88). Diketahui bahwa mean = 74,67; median = 76,00; modus = 80,00; standar deviasi = 8,57; skor minimum = 42,00; dan skor maximum = 88,00. Secara lebih rinci hasil perhitungan statistik deskriptif untuk variabel kebiasaan kerja dapat dilihat pada Lampiran 18. Dengan nilai rata-rata dan nilai standar deviasi, maka selanjutnya adalah mengelompokkan skor tiap subjek ke dalam empat kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah.

Kecenderungan skor variabel kebiasaan kerja dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Distribusi Kecenderungan skor Kebiasaan Kerja

No Interval Frekuensi Presentase (%) Kategori

1. X ≥ 70 64 77,11 Tinggi

2. 70 > X ≥ 55 17 20,48 Cukup

3. 55 > X ≥ 40 2 2,41 Kurang

4. X < 40 0 0,00 Rendah

Total 83 100,00

Berdasarkan Tabel 9 distribusi kecenderungan skor variabel kebiasaan kerja dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut.

Gambar 6. Diagram Kencendrungan Skor Kebiasaan Kerja

Berdasarkan Tabel 9 dan Gambar 6 di atas, dapat diketahui bahwa dari sampel 83 siswa kelas XII SMK 1 Sedayu Bantul terdapat sebanyak 64 siswa (77,11%) memiliki kebiasaan kerja dalam kategori tinggi, 17 siswa (20,48%) memiliki kebiasaan kerja dalam kategori cukup, dan 2 siswa (2,41%) memiliki kebiasaan kerja dalam kategori kurang. Berdasarkan ketentuan di atas maka dapat disimpulkan sebagian besar (77,11%) siswa memiliki kebiasaan kerja dalam kategori tinggi.

Tinggi 77,11% Cukup 20,48% Kurang 2,41%

Kebiasaan Kerja

d. Deskriptif Variabel Kompetensi Siswa

Kompetensi siswa dalam penelitian ini diperoleh dari hasil dokumentasi nilai raport pada siswa kelas XII SMK 1 Sedayu Bantul tahun ajaran 2012/2013. Diketahui bahwa mean = 78,98, median = 79,25, modus = 79,25, standar deviasi = 1,75, skor minimum = 73,04, dan skor maximum = 82. Secara lebih rinci hasil perhitungan statistik deskriptif untuk variabel kompetensi siswa dapat dilihat pada Lampiran 18.

Penentuan kecenderungan skor variabel kompetensi siswa seluruh mata pelajaran produktif diperoleh berdasarkan pedoman penilaian di SMK 1 Sedayu Bantul. Pedoman ini digunakan pada semua mata pelajaran. Pengkategorian kecenderungan skor pada mata pelajaran produktif adalah sebagai berikut.

Kompeten = X ≥ 75 Belum Kompeten = X < 75

Berdasarkan acuan pengkategorian nilai di atas, kecenderungan skor variabel kompetensi siswa mata pelajaran produktif dapat dikategorikan sebagai berikut.

Tabel 10. Kecendrungan Skor Kompetensi Siswa Mata Pelajaran Produktif Program Keahlian TITL

No. Standar Nilai Frekuensi Persentase (%) Kualifikasi

1 X ≥75 80 96,39 Kompeten

2 X < 75 3 3,61 Belum Kompeten

Kecenderungan variabel kompetensi siswa secara keseluruhan lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Diagram Kecendrungan Skor Kompetensi Siswa

Berdasarkan Gambar 7 dapat diketahui bahwa dari sampel 83 siswa kelas XII SMK 1 Sedayu Bantul terdapat sebanyak 80 siswa (96,39%) yang memiliki nilai kualifikasi kompeten dan 3 siswa (3,61%) yang memiliki nilai kualifikasi belum kompeten. Berdasarkan ketentuan di atas maka dapat disimpulkan sebagian (96,39%) siswa yang memiliki nilai kualifikasi kompeten.

Dokumen terkait