BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.7 Pengujian Farmakologi
3.7.1 Penentuan Dosis Optimum 2,4-dinitrofenol
Merpati ditimbang beratnya, diukur suhu tubuhnya dengan cara mengukur
suhu rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak tiga kali dan dihitung
Jonerikson Simanjuntak : Pengaruh Penggunaan Vitamin C Pada Khasiat Antipiretik Parasetamol Pada Merpati Jantan (Columba livia), 2009.
pada bagian dada dengan variasi dosis 6, 7 dan 8 mg/Kg BB. Suhu rektal diukur
dengan selang waktu 10 menit. Pengukuran suhu dilanjutkan sampai menit
ke-120. Setiap percobaan dilakukan pengulangan sebanyak enam kali. Hasil
percobaan dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 57.
3.7.2 Pemberian Suspensi CMC sebagai kontrol
Merpati ditimbang beratnya, diukur suhu tubuhnya dengan cara mengukur
suhu rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak tiga kali dan dihitung
suhu rata-ratanya. Kemudian disuntikkan 2,4-dinitrofenol secara intramuskular
pada bagaian dada dengan dosis 8 mg/Kg BB. Suhu rektal diukur dengan selang
waktu 10 menit. Pada menit ke-20 diberikan suspensi CMC secara oral.
Pengukuran suhu dilanjutkan sampai menit ke-120. Setiap percobaan dilakukan
pengulangan sebanyak enam kali. Hasil percobaan dapat dilihat pada lampiran 5
halaman 57.
3.7.3 Pemberian Larutan Vitamin C dosis 50 mg/Kg BB
Merpati ditimbang beratnya, kemudian diberikan larutan vitamin C dosis
50 mg/Kg BB secara oral selama tujuh hari berturut-turut, setelah pemberian
vitamin C hari keenam merpati dipuasakan selama 18 jam. Setelah pemberian
vitamin C hari ketujuh, empat jam kemudian diukur suhu tubuhnya dengan cara
mengukur suhu rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak tiga kali dan
dihitung suhu rata-ratanya. Kemudian disuntikkan 2,4-dinitrofenol secara
intramuskular pada bagaian dada dengan dosis 8 mg/Kg BB. Suhu rektal diukur
dengan selang waktu 10 menit. Pada menit ke-20 diberikan larutan vitamin C
Jonerikson Simanjuntak : Pengaruh Penggunaan Vitamin C Pada Khasiat Antipiretik Parasetamol Pada Merpati Jantan (Columba livia), 2009.
sampai menit ke-120. Setiap percobaan dilakukan pengulangan sebanyak enam
kali. Hasil percobaan dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 59.
3.7.4 Pemberian Suspensi Serbuk Tablet Parasetamol Merek Dagang Dosis 300 mg/Kg BB
Merpati ditimbang beratnya, diukur suhu tubuhnya dengan cara mengukur
suhu rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak tiga kali dan dihitung
suhu rata-ratanya. Kemudian disuntikkan 2,4-dinitrofenol secara intramuskular
pada bagaian dada dengan dosis 8 mg/Kg BB. Suhu rektal diukur dengan selang
waktu 10 menit. Pada menit ke-20 diberikan suspensi serbuk tablet parasetamol
merek dagang dosis 300 mg/Kg BB secara oral. Pengukuran suhu dilanjutkan
sampai menit ke-120. Setiap percobaan dilakukan pengulangan sebanyak enam
kali. Hasil percobaan dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 59.
3.7.5 Pemberian Suspensi Serbuk Tablet Parasetamol Generik Dosis 300 mg/Kg BB
Merpati ditimbang beratnya, diukur suhu tubuhnya dengan cara mengukur
suhu rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak tiga kali dan dihitung
suhu rata-ratanya. Kemudian disuntikkan 2,4-dinitrofenol secara intramuskular
pada bagaian dada dengan dosis 8 mg/Kg BB. Suhu rektal diukur dengan selang
waktu 10 menit. Pada menit ke-20 diberikan suspensi serbuk tablet parasetamol
generik dosis 300 mg/Kg BB secara oral. Pengukuran suhu dilanjutkan sampai
menit ke-120. Setiap percobaan dilakukan pengulangan sebanyak enam kali. Hasil
Jonerikson Simanjuntak : Pengaruh Penggunaan Vitamin C Pada Khasiat Antipiretik Parasetamol Pada Merpati Jantan (Columba livia), 2009.
3.7.6 Pemberian Suspensi Parasetamol Baku Dosis 300 mg/Kg BB Sebagai Pembanding
Merpati ditimbang beratnya, diukur suhu tubuhnya dengan cara mengukur
suhu rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak tiga kali dan dihitung
suhu rata-ratanya. Kemudian disuntikkan 2,4-dinitrofenol secara intramuskular
pada bagaian dada dengan dosis 8 mg/Kg BB. Suhu rektal diukur dengan selang
waktu 10 menit. Pada menit ke-20 diberikan suspensi parasetamol baku dosis 300
mg/Kg BB secara oral. Pengukuran suhu dilanjutkan sampai menit ke-120. Setiap
percobaan dilakukan pengulangan sebanyak enam kali. Hasil percobaan dapat
dilihat pada lampiran 6 halaman 59.
3.7.7 Pengujian Pengaruh Penggunaan Vitamin C dosis 50 mg/Kg BB pada Parasetamol Merek Dagang dosis 300 mg/Kg BB
Merpati ditimbang beratnya, kemudian diberikan larutan vitamin C dosis
50 mg/Kg BB secara oral selama tujuh hari berturut-turut, setelah pemberian
vitamin C pada hari keenam merpati dipuasakan selama 18 jam. Setelah
pemberian vitamin C hari ketujuh, empat jam kemudian diukur suhu tubuhnya
dengan cara mengukur suhu rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak
tiga kali dan dihitung suhu rata-ratanya. Kemudian disuntikkan 2,4-dinitrofenol
secara intramuskular pada bagaian dada dengan dosis 8 mg/Kg BB. Suhu rektal
diukur dengan selang waktu 10 menit. Pada menit ke-20 diberikan suspensi
serbuk tablet parasetamol merek dagang dosis 300 mg/Kg BB secara oral.
Pengukuran suhu dilanjutkan sampai menit ke-120. Setiap percobaan dilakukan
pengulangan sebanyak enam kali. Hasil percobaan dapat dilihat pada lampiran 6
Jonerikson Simanjuntak : Pengaruh Penggunaan Vitamin C Pada Khasiat Antipiretik Parasetamol Pada Merpati Jantan (Columba livia), 2009.
3.7.8 Pengujian Pengaruh Penggunaan Vitamin C dosis 50 mg/Kg BB pada Parasetamol Generik dosis 300 mg/Kg BB
Merpati ditimbang beratnya, kemudian diberikan larutan vitamin C dosis
50 mg/Kg BB secara oral selama tujuh hari, setelah pemberian vitamin C pada
hari keenam merpati dipuasakan selama 18 jam. Setelah pemberian vitamin C hari
ketujuh, empat jam kemudian diukur suhu tubuhnya dengan cara mengukur suhu
rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak tiga kali dan dihitung suhu
rata-ratanya. Kemudian disuntikkan 2,4-dinitrofenol secara intramuskular pada
bagaian dada dengan dosis 8 mg/Kg BB. Suhu rektal diukur dengan selang waktu
10 menit. Pada menit ke-20 diberikan suspensi serbuk tablet parasetamol generik
dosis 300 mg/Kg BB secara oral. Pengukuran suhu dilanjutkan sampai menit
ke-120. Setiap percobaan dilakukan pengulangan sebanyak enam kali. Hasil
percobaan dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 59.
3.7.9 Pengujian Pengaruh Penggunaan Vitamin C dosis 50 mg/Kg BB pada Parasetamol Baku dosis 300 mg/Kg BB
Merpati ditimbang beratnya, kemudian diberikan larutan vitamin C dosis
50 mg/Kg BB secara oral selama tujuh hari, setelah pemberian vitamin C pada
hari keenam merpati dipuasakan selama 18 jam. Setelah pemberian vitamin C hari
ketujuh, empat jam kemudian diukur suhu tubuhnya dengan cara mengukur suhu
rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak tiga kali dan dihitung suhu
rata-ratanya. Kemudian disuntikkan 2,4-dinitrofenol secara intramuskular pada
bagaian dada dengan dosis 8 mg/Kg BB. Suhu rektal diukur dengan selang waktu
Jonerikson Simanjuntak : Pengaruh Penggunaan Vitamin C Pada Khasiat Antipiretik Parasetamol Pada Merpati Jantan (Columba livia), 2009.
BB secara oral. Pengukuran suhu dilanjutkan sampai menit ke-120. Setiap
percobaan dilakukan pengulangan sebanyak enam kali. Hasil percobaan dapat
dilihat pada lampiran 6 halaman 59.