• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.2. Pengujian dan Hasil Analisis Data

Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan dimana pun.

Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketenteraman pikiran

4.2. Pengujian dan Hasil Analisis Data

4.2.1. Deskripsi Responden

1. Karakter Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentasi

Laki-laki 26 60,47%

Perempuan 17 39,53%

Total 43 100%

Sumber : Data yang diolah, 2019

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi karakteristik responden menurut jenis kelamin diketahui bahwa responden PT. Bank BRI Syariah Surakarta yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 26 orang (60,47%), dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 17 orang (39,53%). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden penelitian di PT. Bank BRI Syariah berjenis kelamin laki-laki. 2. Karakter Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.2

Jumlah Responden Menurut Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah Presentasi

Diploma 5 12%

S1 38 88%%

Total 43 100%

Sumber : Data yang diolah, 2019

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi karakteristik responden menurut pendidikan terakhir diketahui bahwa responden PT. Bank BRI Syariah Surakarta yang pendidikan terakhir S1 sebanyak 38 orang atau sebesar 88% sedangkan pendidikan terakhir diploma yaitu 5 orang atau 12%.

3. Karakter Responden Berdasarkan Divisi/Bagian Karyawan Tabel 4.3

Jumlah Responden Menurut Divisi/Bagian Karyawan Divisi/Bagian Jumlah Presentasi

Pemimpin Cabang 1 2,32%

Micro Marketing Manager 1 2,32%

Marketing Manajer 1 2,32%

Pgs Operation dan Service Manager 1 2,32% Pgs Financing Support Manager 1 2,32%

Reviewer Madya 1 2,32% RJ 2 4,65% Unit Head 2 4,65% AOM 5 11,6% Account Officer 4 9,3% FRO 1 2,32%

Branch Operation Supervisor 1 2,32%

Cs Multi 1 2,32% CS 2 4,65% Teller 2 4,65% Back Office 1 2,32% General Affair 1 2,32% Branch Admin 1 2,32% Financing Administration 2 4,65%

Appraisal & Investigation 2 4,65%

Reporting & Custody 1 2,32%

Penaksir Emas 1 2,32%

Area Support 1 2,32%

49

Mikro Collection Officer 1 2,32%

Resident Auditor 1 2,32%

BQA 1 2,32%

Karyawan magang 3 6,98%

Total 43 100%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi karakteristik responden menurut divisi/bagian diketahui bahwa di PT. Bank BRI Syariah Surakarta memiliki banyak divisi seperti yang disebutkan di atas dengan total pegawai 43 orang dengan kurang lebih 27 bagian.

4.3. Uji Instrumen Penelitian 4.3.1. Uji Kualitas Data

1. Hasil Uji Validitas

Menurut Ghazali (2012) Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuisioner, kriteria soal yang ditanyakan valid apabila r hitung > r tabel atau nilai signifikansi < 0,05. Jika r hitung < r tabel maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Pengujian validitas dilakukan pada tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu Nilai-nilai Islami, Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan di PT. Bank BRI Syariah Surakarta. Teknik yang dipakai yaitu melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Teknik ini membandingkan nilai rhitung dengan rtabel, rtabel dicari pada siginifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 43, df = n-2 maka didapat rtabel sebesar 0,3008.

a. Variabel Nilai-nilai Islami (X1)

Tabel 4.4

Rangkuman validitas instrumen untuk variabel Nilai-nilai Islami (X1) Butir Pertanyaan R hitung R tabel 5% (0,05) Keterangan X1. 1 0,705 0,3008 Valid X1. 2 0,702 0,3008 Valid X1. 3 0,700 0,3008 Valid X1. 4 0,705 0,3008 Valid X1. 5 0,712 0,3008 Valid X1. 6 0,682 0,3008 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Berdasarkan hasil uji validitas variabel Nilai-nilai Islami X1 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Nilai-nilai Islami butir pertanyaan 1 (X1. 1) dengan memahami tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,705 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel nilai-nilai islami butir pertanyaan 1 (X1. 1) dinyatakan valid. 2. Variabel Nilai-nilai Islami butir pertanyaan 2 (X1. 2) dengan indikator

mentaati peraturan yang diberlakukan menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,702 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel nilai-nilai islami butir pertanyaan 2 (X1. 2) dinyatakan valid.

3. Variabel Nilai-nilai Islami butir pertanyaan 3 (X1. 3) dengan indikator memiliki tanggungjawab dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajiban menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,700 > 0,3008 yang

51

berarti r hitung > r tabel, maka variabel nilai-nilai islami butir pertanyaan 3 (X1. 3) dinyatakan valid.

4. Variabel Nilai-nilai Islami butir pertanyaan 4 (X1. 4) dengan indikator memberikan contoh kebaikan kepada karyawan lain menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,705 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel nilai-nilai islami butir pertanyaan 4 (X1. 4) dinyatakan valid. 5. Variabel Nilai-nilai Islami butir pertanyaan 5 (X1. 5) dengan indikator

tolong menolong dengan karyawan lain apabila mengalami kesulitan dalam pekerjaan menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,712 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel nilai-nilai islami butir pertanyaan 5 (X1. 5) dinyatakan valid.

6. Variabel Nilai-nilai Islami butir pertanyaan 6 (X1. 6) dengan indikator bekerja keras secara jujur, optimal dan konsisten menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,682 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel nilai-nilai islami butir pertanyaan 6 (X1. 6) dinyatakan valid. b. Variabel Gaya Kepemimpinan (X2)

Tabel 4.5

Rangkuman validitas instrumen untuk variabel Gaya Kepemimpinan (X2) Butir Pertanyaan R hitung R tabel 5% (0,05) Keterangan X2.1 0,750 0,3008 Valid X2.2 0,758 0,3008 Valid X2.3 0,749 0,3008 Valid X2.4 0,750 0,3008 Valid X2.5 0,754 0,3008 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Berdasarkan hasil uji validitas variabel Gaya Kepemimpinan X2 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Variabel Gaya Kepemimpinan butir pertanyaan 1 (X2. 1) dengan indikator pimpinan mempengaruhi cara pandang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,750 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel gaya kepemimpinan butir pertanyaan 1 (X2. 1) dinyatakan valid.

2) Variabel Gaya Kepemimpinan butir pertanyaan 2 (X2. 2) dengan indikator pemimpin menerapkan pola komunikasi satu arah (atasan ke bawahan) menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,758 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel gaya kepemimpinan butir pertanyaan 2 (X2. 2) dinyatakan valid.

3) Variabel Gaya Kepemimpinan butir pertanyaan 3 (X2. 3) dengan indikator pimpinan selalu memberikan tugas dan kepercayaan lebih menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,749 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel gaya kepemimpinan butir pertanyaan 3 (X2. 3) dinyatakan valid.

4) Variabel Gaya Kepemimpinan butir pertanyaan 4 (X2. 4) dengan indikator pengambilan keputusan diambil pimpinan setelah mendengarkan ide dan pendapat dari karyawan menunjukkan bahwa

53

hasil uji validitas 0,750 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel gaya kepemimpinan butir pertanyaan 4 (X2. 4) dinyatakan valid. 5) Variabel Gaya Kepemimpinan butir pertanyaan 5 (X2. 5) dengan

indikator kondisi lingkungan kerja membuat anda lebih membuka diri untuk mengembangkan bakat dan ketrampilan menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,754 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel gaya kepemimpinan butir pertanyaan 5 (X2. 5) dinyatakan valid.

6) Variabel Gaya Kepemimpinan butir pertanyaan 6 (X2. 6) dengan indikator perusahaan selalu mendukung Anda untuk selalu meningkatkan pengetahuan menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,750 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel gaya kepemimpinan butir pertanyaan 6 (X2. 6) dinyatakan valid.

c. Variabel Kinerja Karyawan

Tabel 4.6

Rangkuman validitas instrumen untuk variabel Kinerja Karyawan (Y) Butir Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan

Y1 0,744 0,3008 Valid Y2 0,715 0,3008 Valid Y3 0,727 0,3008 Valid Y4 0,732 0,3008 Valid Y5 0,732 0,3008 Valid Y6 0,727 0,3008 Valid Y7 0,723 0,3008 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS, 2019

Berdasarkan hasil uji validitas variabel Kinerja Karyawan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Variabel Kinerja Karyawan butir pertanyaan 1 (Y1) dengan indikator tingkat usaha yang maksimal yang Anda curahkan memberikan hasil yang maksimal menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,744 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel kinerja karyawan butir pertanyaan 1 (Y1) dinyatakan valid.

2) Variabel Kinerja Karyawan butir pertanyaan 2 (Y2) dengan indikator selalu mengikuti SOP yang telah ditetapkan perusahaan untuk menghindari kesalahan menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,715 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel kinerja karyawan butir pertanyaan 2 (Y2) dinyatakan valid.

3) Variabel Kinerja Karyawan butir pertanyaan 3 (Y3) dengan indikator selalu mengerjakan tugas sesuai dengan skala prioritas menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,727 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel kinerja karyawan butir pertanyaan 3 (Y3) dinyatakan valid.

4) Variabel Kinerja Karyawan butir pertanyaan 4 (Y4) dengan indikator melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,732 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel kinerja karyawan butir pertanyaan 4 (Y4) dinyatakan valid.

5) Variabel Kinerja Karyawan butir pertanyaan 5 (Y5) dengan indikator berdiskusi dengan teman kerja mengenai pekerjaan yang tidak bisa anda kerjakan sendiri menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,732 > 0,3008

55

yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel kinerja karyawan butir pertanyaan 5 (Y5) dinyatakan valid.

6) Variabel Kinerja Karyawan butir pertanyaan 6 (Y6) dengan indikator karyawan mengutamakan mutu kerja menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,727 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel kinerja karyawan butir pertanyaan 6 (Y6) dinyatakan valid.

7) Variabel Kinerja Karyawan butir pertanyaan 6 (Y6) dengan indikator selalu memeriksa ulang hasil pekerjaan menunjukkan bahwa hasil uji validitas 0,723 > 0,3008 yang berarti r hitung > r tabel, maka variabel kinerja karyawan butir pertanyaan 6 (Y6) dinyatakan valid.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronboach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronboach Alpha > 0,6. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban yang diberikan oleh responden selalu konsisten dari waktu ke waktu. Menurut Arikunto (2006: 276), kriteria besarnya koefisien realibilitas adalah sebagai berikut :

0,80 – 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,60 – 0,80 Reliabilitas tinggi 0,40 - 0,60 Reliabilitas cukup 0,20 – 0,40 Reliabilitas rendah

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas

Pernyataan Cronboach Alpha Keterangan

X.1 0,728 Reliabel

X.2 0,786 Reliabel

Y 0,755 Reliabel

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Berdasarkan hasil uji reliabilitas seluruh variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Hasil uji reliabilitas diatas menunjukkan bahwa variabel Nilai-nilai

Islami (X.1) memiliki nilai Cronboach Alpha 0,728 > 0,6 yang berarti Cronboach Alpha > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa variabel nilai-nilai islami memiliki tingkat koefisien reliabilitas tinggi.

b. Hasil uji reliabilitas diatas menunjukkan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan (X.2) memiliki nilai Cronboach Alpha 0,786 > 0,6 yang berarti Cronboach Alpha > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa variabel gaya kepemimpinan memiliki tingkat koefisien reliabilitas tinggi.

c. Hasil uji reliabilitas diatas menunjukkan bahwa variabel Kinerja Karyawan (Y) memiliki nilai Cronboach Alpha 0,755 > 0,6 yang berarti Cronboach Alpha > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa variabel kinerja karyawan memiliki tingkat koefisien reliabilitas tinggi.

57

4.3.2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji Normalitas memiliki tujuan agar dapat mendeteksi apakah distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian terdistribusi normal atau tidak. Data yang terdistribusi normal dapat dikatakan bahwa profil yang telah mewakili populasi (Enterprise, 2018: 45). Dalam penelitian menggunakan uji Norma Kolmogorov-Smirnov. Pengambilan keputusan dalam uji ini apabila Sig > 0,05 makadata terdistribusi normal.

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Berdasarkan output uji normalitas data dengan kolmogrov smirnov test diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,067 > 0,05, berdasarkan teori data distribusi normal jika nilai sig (signifikansi) > 0,05, maka berdasarkan hasil output diatas dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas atau dapat dikatakan sebaran data penelitian terdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Astuti, 2014: 66). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi, dapat dilihat dari tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat secara ringkas pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Data Primer yang diolah dari SPSS, 2019

a. Hasil uji multikolinearitas diatas menunjukkan bahwa variabel Nilai-nilai Islami (X1) memiliki nilai variance inflation factor (VIF) < 10 yaitu 1,235 < 10 dan nilai tolerance > 0,10 yaitu 0,810 > 0,10 maka dapat dikatakan bahwa variabel Nilai-nilai Islami (X1) tidak terdapat masalah multikolinier dalam model regresi, sehingga memenuhi syarat analisis regresi.

59

b. Hasil uji multikolinearitas diatas menunjukkan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan (X2) memiliki nilai variance inflation factor (VIF) < 10 yaitu 1,235 < 10 dan nilai tolerance > 0,10 yaitu 0,810 > 0,10 maka dapat dikatakan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan (X2) tidak terdapat masalah multikolinier dalam model regresi, sehingga memenuhi syarat analisis regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas (Ghozali, 2012: 137). Heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Hasil penaksiran dapat menjadi kurang, melebihi atau menyesatkan.

Untuk menguji heterokedastisitas adalah dengan melihat pola tertentu pada grafik, jika ada titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu maka terjadi heterokedastisitas. Apabila terlihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas:

Tabel 4.10

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data yang diolah dari SPSS, 2019

Berdasarkan hasil output scatterplot dari uji heteroskedastisitas di atas, terlihat bahwa titik-titik pada gambar terlihat menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Sehingga berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa variabel dependen Kinerja Karyawan (Y) tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

4.3.3. Uji Ketepatan Model 1. (Uji F)

Dasar pengambilan keputusan dalam Uji F pada penelitian ini adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. (Ghozali, 2010: 62) Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

61

a. H0 diterima jika F hitung < F tabel b. H0 ditolak jika F hitung > F table

H0 : seluruh parameter model tidak layak berada di dalam model H1 : seluruh parameter model layak berada di dalam model

Tabel 4.11

Hasil Uji F (Uji Simultan)

Sumber : Data yang diolah dari SPSS, 2019

Tabel, ANOVA digunakan untuk melihat kesesuaian model regresi yang telah dibuat. Berdasarkan hasil output SPSS di atas dapat dilihat bahwa nilai F tabel yang diperoleh dari df1 = 2 dan df2 = 40 dengan tingkat signifikansi 0,05 maka F tabel adalah 3,23, sedangkan nilai F hitung = 10,150. F hitung > F table yaitu 10,150 > 3,23, dengan nilai sig p-value = 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan menerima H1, jadi model regresi yang dibuat dalam penelitian sudah tepat atau terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel nilai-nilai islami dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama atau simultan terhadap kinerja karyawan di PT. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Surakarta.

2. Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)

Uji R2 digunakan untuk mengetahui seberapa jauh proporsi variasi variabel-variabel independen dapat menerangkan dengan baik variabel dependennya (Setiaji, 2004: 29). Nilai R2 mendekati satu yang artinya variabel-variabel independen dalam peneliti memberikan hampir semua informasinya yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependennya.

Tabel 4.12

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber : Data yang diolah dari SPSS, 2019

Tabel model summary adalah ringkasan dari model dimana R square merupakan nilai koefisien determinasi (R2). Dalam hal ini R2 artinya hubungan antara variabel X1 dan X2 terhadap kinerja karyawan di PT. Bank BRI Syariah Surakarta adalah sebesar 0,337 atau 33,7% sedangkan sisanya 66,3% (100% - 33,7%) dipengaruhi oleh variabel – variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.3.4. Uji Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini uji hipotesis menggunkan regresi berganda dimanaakan diuji secara empirik untuk mencari hubungan antara variabel yang melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Hasil uji regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

63

Tabel 4.13

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Sumber : Data yang diolah dari SPSS, 2019

Berdasarkan pengolahan hasil output diatas diperoleh persamaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y= 9591 + 0,511 x1 + 0,287 x2 + e

Adapun interpretasi dari persamaan regresi linear berganda tersebut adalah:

1. Konstanta (a) sebesar 9,591 menyatakan bahwa tanpa adanya variabel nilai-nilai islami dan gaya kepemimpinan, maka rata-rata kinerja karyawan di PT. Bank BRI Syariah Surakarta sebesar 9,591.

2. Nilai koefisien regresi niai-nilai islami (b1) sebesar 0,511 menyatakan bahwa jika variabel niai-nilai islami (b1) bertambah 1 satuan, sementara variabel independen lainnya bersifat tetap maka kinerja karyawan di PT. Bank Bri Syariah Surakarta akan mengalami peningkatan sebesar 0,511.

3. Nilai koefisien regresi gaya kepemimpinan (b2) sebesar 0,287 menyatakan bahwa jika variabel gaya kepemimpinan (b2) bertambah 1 satuan, sementara variabel

independen lainnya bersifat tetap maka kinerja karyawan di PT. Bank BRI Syariah Surakarta akan mengalami peningkatan sebesar 0,287.

Variabel independen yang paling dominan dalam mempengaruhi variabel dependen dapat dilihat pada nilai koefisien regresi. Semakin besar nilai koefisien regresi maka semakin dominan variabel tersebut berpengaruh. Dilihat dari kedua variabel independen diatas, variabel yang memiliki nilai koefisien regresi paling besar adalah variabel niai-nilai islami (b1) dengan nilai sebesar 0,511. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel niai-nilai islami (b1) merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Bank BRI Syariah Surakarta.

4.3.5. Uji Hipotesis (Uji T)

Uji t adalah digunakan untuk menguji apakah pernyataan dalam hipotesis itu benar. Uji t dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen, dengan kriteria pengujian jika t-hitung > t-tabel atau p-value < α = 0,05 maka H0 ditolak dan menerima H1. Adapun prosedurnya sebagai berikut :

H0 = Artinya tidak terdapat pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H1 = Artinya terdapat pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

65

Tabel 4.14 Hasil Uji t

Sumber: Data Primer yang dioleh SPSS, 2019

Berdasarkan tabel coefficient, maka berikut penjelasan pembuktian hipotesis :

1. Hipotesis pertama yang menyatakan H1 nilai-nilai islami berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Bank BRI Syariah Surakarta. Dari tabel diatas diketahui t hitung = 2,539 > t tabel = 2.0195 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,015 < α = 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga variabel nilai-nilai islami berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Bank BRI Syariah Surakarta.

2. Hipotesis kedua yang menyatakan H2 = gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Bank BRI Syariah Surakarta. Dari tabel diatas diketahui t hitung = 2,242 > t tabel = 2.0195 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,031 < α = 0,05, maka H0 ditolak dan H2 diterima. Sehingga variabel gaya kepemimpinan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Bank BRI Syariah Surakarta.

Dokumen terkait