• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN

C. Pengujian Hipotesis

a. Rumusan Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah:

Ho = Tidak ada pengaruh positif minat baca terhadap prestasi belajar AKD I.

Ha = Ada penga ruh positif minat baca terhadap prestasi belajar AKD I.

b. Persamaan regresi linier sederhana.

Berdasarkan hasil pengujian persamaan regresi dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Y = -20,932 + 0,916 X. Artinya, harga koefisien regresi (b) bernilai positif, hal tersebut berarti setiap pertambahan 1 satuan variabel minat baca maka variabel prestasi belajar juga akan mengalami pertambahan sebesar 0,916. Dengan kata lain semakin tinggi minat baca mahasiswa terhadap mata kuliah AKD I, maka prestasi belajar juga semakin tinggi.

c. Menentukan koefisien korelasi antara variabel minat baca dengan prestasi belajar AKD I.

Hasil perhitungan diperoleh korelasi antara variabel minat baca dengan prestasi belajar adalah sebesar 0,501. Artinya, hubungan variabel minat baca dengan variabel prestasi belajar adalah positif. Kategori derajat hubungan kedua variabel terkategorikan cukup kuat. Sedangkan pengaruh minat baca mahasiswa terhadap prestasi belajar AKD I dapat diketahui melalui koefisien determinasi, yaitu r2 = 0,5012 = 0,251. Hal ini berarti bahwa variabel prestasi belajar AKD I sebesar 25,1% ditentukan oleh variabel minat baca mahasiswa, melalui persamaan regresi Y = -20,932 + 0,916 X dan sisanya 74,99% ditentukan oleh faktor lain.

d. Menguji signifikansi koefisien korelasi dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df = n-2 (80-2) =78.

Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,603, sedangkan nilai t tabel pada df = 78 sebesar 1,665. Hal ini berarti nilai t hitung > t tabel (2,603 > 1,665). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh positif dan signifikan minat baca terhadap prestasi belajar AKD I (lampiran 6, hal 100). 2. Hipotesis Kedua

Hipotesis penelitian ini adalah:

Ho = Tidak ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar AKD I

Ha = Ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar AKD I.

b. Mencari persamaan regresi linier sederhana.

Berdasarkan hasil pengujian persamaan regresi dapat disusun sebagai berikut: Y = -20,932 + 1,555 X. Artinya, harga koefisien regresi (b) bernilai positif, hal tersebut berarti setiap pertambahan 1 satuan variabel disiplin belajar maka variabel prestasi belajar juga akan mengalami pertambahan sebesar 1,555. Dengan kata lain semakin tinggi disiplin belajar mahasiswa terhadap mata kuliah AKD I, maka prestasi belajar juga semakin tinggi.

c. Menentukan koefisien kor elasi antara variabe l disiplin belajar dengan prestasi belajar AKD I.

Hasil perhitungan diperoleh korelasi antara variabel disiplin belajar dengan prestasi belajar adalah sebesar 0,648. Artinya, hubungan variabel minat baca dengan variabel prestasi belajar adalah positif. Kategori derajat hubungan kedua variabel terkategorikan cukup kuat. Sedangkan pengaruh disiplin belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar AKD I dapat diketahui melalui koefisien determinasi, yaitu r2 = 0,6482 = 0,420. Hal ini berarti bahwa variabel prestasi belajar AKD I sebesar 42% ditentukan oleh variabel disiplin belajar mahasiswa,

melalui persamaan regresi Y = -20,932 + 1,555 X dan sisanya 58% ditentukan oleh faktor lain.

d. Menguji signifikansi koefisien korelasi dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df = n-2 (80-2) =78.

Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 5,086, sedangkan nilai t tabel pada df = 78 sebesar 1,665. Hal ini berarti nilai t hitung > t tabel (5,086 > 1,665) . Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar AKD I (lampiran 6, hal 100). 3. Hipotesis Ketiga

a. Rumusan Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah:

Ho = Tidak ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKD I.

Ha = Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKD I.

b. Mencari persamaan regresi linier sederhana.

Berdasarkan hasil pengujian persamaan regresi dapat disusun sebagai berikut: Y = -20,932 + 1,199 X. Artinya, harga koefisien regresi (b) bernilai positif, hal tersebut berarti setiap pertambahan 1 satuan variabel motivasi belajar maka variabel prestasi belajar juga

akan mengalami pertambahan sebesar 1,199. Dengan kata lain semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa terhadap mata kuliah AKD I, maka prestasi belajar juga semakin tinggi.

c. Menentukan koefisien kor elasi antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar AKD I.

Hasil perhitungan diperoleh korelasi antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar adalah sebesar 0,614. Artinya, hubungan variabel motivasi belajar dengan variabel prestasi belajar adalah positif. Kategori derajat hubungan kedua variabel terkategorikan rendah. Sedangkan pengaruh motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar AKD I dapat diketahui melalui koefisien determinasi, yaitu r2 = 0,6142 = 0,377. Hal ini berarti bahwa variabel prestasi belajar AKD I sebesar 37,7% ditentukan oleh motivasi belajar mahasiswa, melalui persamaan regresi Y = -20,932 + 1,199 X dan s isanya 62,3% ditentukan oleh faktor lain.

c. Menguji signifikansi koefisien korelasi dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df = n-2 (80-2) =78.

Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 3,400, sedangkan nilai t tabel pada df = 78 sebesar 1,665. Hal ini berarti nilai t hitung > t tabel (3,400 > 1,665) . Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKD I (lampiran 6, hal 100). 4. Hipotesis Keempat

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis keempat yang analisisnya menggunakan regresi linier berganda terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Hasil pengujian asumsi klasik adalah sebagai berikut:

a. Heterokedastisitas.

Heterokedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu nilai variabel bebas (Supranto, 2004:68). Untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank dari Spearman.

Hasil analisis pertama diperoleh koefisien korelasi r hitung sebesar 0,084 dengan probabilitas (?) sebesar 0,461. Oleh karena nilai probabilitas (?) = 0,461 > a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas untuk variabel minat baca. Hasil analisis kedua diperoleh koefisien korelasi r hitung sebesar -0116 dengan probabilitas (?) sebesar 0,306. Oleh karena nilai probabilitas (?) = 0,306 > a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas untuk variabel disiplin belajar. Hasil analisis ketiga diperoleh koefisien korelasi r hitung sebesar 0,006 dengan probabilitas (?) sebesar 0,957. Oleh karena nilai probabilitas (?) = 0,957 > a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas untuk variabel motivasi belajar (lampiran 6, hal 101).

b. Multikolinieritas.

Berdasarkan analisis collinearity statistics untuk variabel minat baca didapat koefisien tolerance 0,774, sedangkan VIF (Variance Inflation Factor) untuk variabel minat baca sebesar 1,292. Oleh karena nilai VIF kurang dari 5, maka dapat disimpulkan bahwa variabel minat baca tidak terjadi multikolinieritas. Berdasarkan analisis collinearity statistics untuk variabel disiplin belajar didapat koefisien tolerance

0,764, sedangkan VIF (Variance Inflation Factor) untuk variabel disiplin belajar sebesar 1,309. Oleh karena nilai VIF kurang dari 5, maka dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin belajar tidak terjadi multikolinieritas. Berdasarkan analisis collinearity statistics untuk variabel motivasi belajar didapat koefisien tolerance 0,671, sedangkan VIF (Variance Inflation Factor) untuk variabel motivasi belajar sebesar 1,491. Oleh karena nilai VIF kurang dari 5, maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar tidak terjadi multikolinieritas (lampiran 6 hal 100).

c. Otokorelasi.

Berdasarkan hasil analisis regresi ganda dengan menggunakan uji Watson diperoleh nilai 1,403, sedangkan nilai Durbin-Watson tabel dengan n = 80 dan k = 3 dan tingkat signifikan 0,05 (α = 5%) didapat dl = 1,560 ; du = 1,175. Oleh sebab nilai DW hitung yaitu 1,403 tidak berada dalam interval du dan 4-du (1,715 – 2,285), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi otokorelasi untuk variabel

minat baca, disiplin belajar, dan variabel motivasi belajar (lampiran 6, hal 99).

Tabel. 5.7

Rangkuman Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik Kesimpulan Heteroskedastisitas Tidak Terjadi

Multikolinieritas Tidak Terjadi

Otokorelasi Terjadi

Rumusan hipotesis keempat adalah ada pengaruh positif dan signifikan antara minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar terhadap perstasi belajar AKD I. Berikut ini disajikan langkah-langkah pengujian hipotesis keempat:

a. Rumusan Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah:

Ho = Tidak ada pengaruh positif minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKD I

Ha = Ada pengaruh positif minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKD I.

b. Mencari persamaan regresi ganda

Pengujian regresi berganda ini dikerjakan dengan bantuan komputer program SPSS diperoleh data konstanta (a) sebesar -20,932 sedangkan koefisien regresi X1 (b1) sebesar 0,916, koefisien regresi X2 (b2) sebesar 1,555, dan koefisien regresi X3 (b3) sebesar 1,199. Dari data tersebut dapat disusun dengan persamaan regresi Y = -20,932 + 0,916 X1 + 1,555 X2 + 1,199 X3. Angka koefisien regresi tersebut

menunjukkan bahwa pengaruh ketiga variabel bebas terhadap variabel terikat adalah positif. Artinya, semakin tinggi minat baca, semakin disiplin dalam belajar, dan semakin tinggi motivasi dalam belajar, semakin tinggi pula prestasi belajar AKD I (lampiran 6, hal 100). c. Menentukan koefisien korelasi ganda antara variabel minat baca,

disiplin belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar AKD I. Berdasarkan analisis, selanjutnya diperoleh harga koefisien korelasi ganda (Ry123) sebesar 0,762 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,58. Ini berarti varians yang terjadi pada variabel prestasi belajar AKD I sebesar 58% dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar. Dengan kata lain varians variabel prestasi belajar AKD I sebesar 42% ditentukan oleh varians variabel lain di luar variabel bebas dalam penelitian ini.

d. Menguji signifikansi koefisien korelasi ganda.

Untuk menguji signifikasi harga koefisien korelasi ganda (R) dilakukan dengan uji F dengan mengambil taraf signifikasi 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga Fhitung sebesar = 34,987, sementara Ftabel pada df (3;76) sebesar = 2,725 (Fhitung > Ftabel). Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar AKD I (lampiran 6 hal 99).

Dokumen terkait