• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi (R) pada taraf signifikan 5%. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar korelasi antara , kecepatan reaksi kaki, dan daya ledak tungkai dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar.

Dalam penelitian ada tiga buah hipotesis yang diuji. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan satu persatu sesuai dengan urutannya pada perumusan hipotesis. Disamping dilakukan pengujian hipotesis, juga diberikan kesimpulan singkat tentang hasil pengujian tersebut.

a. Ada korelasi yang signifikan kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar.

Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : x1.y = 0

H1 : x1.y  0

Hasil pengujian:

Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi sederhana data kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar, diperoleh nilai r hitung (r) sebesar 0,624 (Pvalue <

0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti, ada korelasi yang signifikan kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila siswi memiliki kecepatan reaksi kaki yang cepat merespon stimulus maka akan diikuti dengan kemampuan lari 100 meter yang cepat pula. b. Ada korelasi yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan lari

100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar.

Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : x2.y= 0

H1 : x2.y  0

Hasil pengujian:

Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi sederhana data daya ledak tungkai dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar, diperoleh nilai r hitung (r) sebesar 0,630 (Pvalue <

0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti, ada korelasi yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila siswi memiliki daya ledak tungkai yang kuat dan cepat maka akan diikuti dengan kemampuan lari 100 meter yang cepat pula.

c. Ada korelasi yang signifikan secara bersama-sama kecepatan reaksi kaki dan daya ledak tungkai dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar.

Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : Rx1.2.y = 0

H1 : Rx1.2.y  0

Hasil pengujian:

Dari hasil analisis data korelasi ganda, diperoleh nilai R hitung (R) sebesar 0,744, dengan F hitung diperoleh sebesar 22,967 (Pvalue <

0,05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, Hal ini berarti ada korelasi yang signifikan secara bersama-sama kecepatan reaksi kaki dan daya ledak tungkai dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar. Nilai koefisien determinasi (R square) yang diperoleh 0,554, hal ini berarti bahwa 55,4% kemampuan lari 100 meter dijelaskan oleh kecepatan reaksi kaki dan daya ledak tungkai, sedangkan sisanya 44,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

Persamaan regresi ganda

Ŷ = a + b1X1 + b2X2 = 7,058 + 0,473 X1 + 0,446 X2

Dari table uji anova atau F tes, ternyata didapat F hitung sebesar 22,967 dengan tingkat signifikan 0,000 karena nilai probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipaki untuk memperediksikan kemampuan lari 100 meter. Untuk menguji signifikansi variabel kecepatan reaksi kaki dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan lari 100 meter sebagai berikut:

Kaidah pengujian signifikansi regresi berganda Jika F hitung > F table, maka signifikan

Jika F hitung < F table, maka tidak signifikan

Hal ini mengandung makna bahwa, apabila siswi memiliki kecepatan reaksi kaki dan daya ledak tungkai yang maksimal, maka akan diikuti dengan kemampuan lari 100 meter yang cepat pula.

B. Pembahasan

Hasil-hasil analisis korelasi sederhana dalam hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang dicapai. Untuk mengambil kesimpulan penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka hasil analisis data yang perlu dibahas sesuai dengan teori-teori yang mendasarinya. Adapun pembahasan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama H0 ditolak dan H1 diterima yaitu; ada korelasi yang

signifikan kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar.

Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berpikir maupun teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Harsono (1988:217), mengatakan bahwa : “Waktu reaksi adalah waktu antara pemberian rangsangan dengan gerak pertama”. Kecepatan reaksi ini dapat dilihat pada lari 100 meter saat melakukan start, dimana bunyi pistol atau tanda start lainnnya sebagai respon terhadap rangsangan tersebut..

Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila siswi memiliki kecepatan reaksi kaki yang cepat, akan menunjang untuk melakukan lari dengan star yang cepat, sehingga dapat melakukan lari 100 meter dengan secepat mungkin sampai ke garis finish.

2. Hipotesis kedua H0 ditolak dan H1 diterima yaitu; ada korelasi yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar.

Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berpikir maupun teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Sajoto (1988:58), mengemukakan bahwa :

Daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. Dalam hal ini dikatakan bahwa daya ledak otot atau daya ledak adalah kekuatan kali kecepatan atau velocity.

Dari pendapat tersebut di atas menyebutkan dua unsur yang penting dalam daya ledak yaitu kekuatan dan kecepatan otot dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan. Daya ledak tungkai dalam kaitannya pada saat melakukan lari 100 meter sangat mendukung karena pola gerak lari cepat memanfaatkan unsure fisik yang kuat dan cepat. Dengan demikian daya ledak tungkai mutlak dimiliki oleh seorang pelari atau siswi karena dengan daya ledak tungkai yang baik seseorang dapat berlari dengan cepat

Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila siswi memiliki daya ledak tungkai yang baik, akan menunjang untuk melakukan lari secepat mungkin dengan mengarahkan kekuatan dan kecepatan tungkai secara maksimal sehingga kecepatan lari yang dapat ditingkatkan.

3. Hipotesis ketiga H0 ditolak dan H1 diterima yaitu; ada korelasi yang signifikan secara bersama-sama kecepatan reaksi kaki dan daya ledak tungkai dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar.

Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berpikir maupun teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian

ini mendukung teori yang ada. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kedua variabel bebas ini secara bersama-sama memberikan korelasi yang nyata terhadap variabel terikat yaitu kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar. Kecepatan reaksi kaki merupakan faktor yang utama dalam melakukan star dan berlari dilintasan, dimana pada saat melakukan gerakan berlari kecepatan reaksi kaki dapat difungsikan untuk merespon rangsangan yang datang dari bunyi pistol atau aba-aba yang diberikan oleh starter. Sedangkan daya ledak tungkai dalam kaitannya pada saat melakukan lari 100 meter sangat mendukung karena pola gerak lari cepat memanfaatkan unsure fisik yang kuat dan cepat. Dengan demikian daya ledak tungkai mutlak dimiliki oleh seorang pelari atau siswi karena dengan daya ledak tungkai yang baik seseorang dapat berlari dengan cepat.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasannya, maka hasil penelitian ini dapat dikesimpulan sebagai berikut:

1. Ada korelasi yang signifikan kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar .

2. Ada korelasi yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar .

3. Ada korelasi yang signifikan secara bersama-sama antara kecepatan reaksi kaki dan daya ledak tungkai dengan kemampuan lari 100 meter siswi SMK Negeri 6 Makassar .

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi para guru penjas, pembina maupun pelatih olahraga atletik, bahwa kiranya dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan lari 100 meter bagi siswi atau atlet yang dibina, hendaknya perlu memperhatikan unsur kondisi fisik yang dapat menunjang gerakan tersebut, seperti kecepatan reaksi kaki dan daya ledak tungkai.

2. Bagi para siswi atau atlet atletik, direkomendasikan bahwa atlet atau siswi perlu membekali diri mengenai pengetahuan tentang pentingnya mengembangkan dan memiliki kemampuan fisik seperti kecepatan reaksi kaki dan daya ledak tungkai guna dapat lebih meningkatkan kemampuan lari 100 meter dengan baik.

3. Bagi mahasiswa yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agara melibatkan variabel-variabel lain yang relevan dengan penelitian ini serta dengan populasi dan sampel yang lebih luas.

Dokumen terkait