• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Hipotesis .1 Analisis Regresi Berganda .1 Analisis Regresi Berganda

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.5 Pengujian Hipotesis .1 Analisis Regresi Berganda .1 Analisis Regresi Berganda

Regresi berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Metode yang digunakan untuk melakukan analisis regresi berganda adalah metode enter. Pengujian dengan regresi berganda ditunjukkan dalam tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 4.18

Sumber : Data diolah peneliti (2016)

Berdasarkan tabel 4.18 diatas, maka analisis statistik deskriptif adalah sebagai berikut:

1. Variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independen, yaitu kepribadian dan demografi.

2. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan (removed)

3. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Tabel 4.19

Hasil Analisis Regresi

Kepribadian dan Demografi Terhadap Minat Berwirausaha

Sumber : Data diolah peneliti (2016)

Dari hasil regresi yang didapat maka dapat dibuat persamaaan regresi berganda sebagai berikut :

Y = 18,376+0,689X

1+0,201X

Persamaan regresi tersebut mempunyai arti sebagai berikut:

1. Koefisien regresi kepribadian bernilai positif sebesar 0,689, hal ini menunjukkan kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat, sehingga adanya peningkatan intensitas kepribadian akan meningkatkan minat berwirausaha.

2. Koefisien regresi demografi bernilai positif sebesar 0,201, hal ini menunjukkan demografi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat, sehingga adanya peningkatan kepribadian akan meningkatkan minat berwirausaha.

4.5.2 Koefisien Determinan (R 2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005:83).

Tabel 4.20 Model Summary

Sumber : Data diolah peneliti (2016)

Berdasarkan tampilan output model summary pada tabel 4.20 dapat dilihat bahwa:

1. Besarnya adjusted R (koefisien determinasi yang telah disesuaikan) adalah 0,522. Nilai ini menunjukkan bahwa 52,2% tingkat minat berwirausaha dapat dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel independen yaitu kepribadian dan demografi.

2. R = 0,744 berarti hubungan antara variabel kepribadian (X1), dan demografi (X2) terhadap minat berwirausaha (Y) sebesar 74,4%. Artinya hubungannya cukup erat.

3. Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 2,947. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

Dari hasil estimasi seperti yang tersaji pada Tabel 4.20 di atas terlihat bahwa nilai Adjusted R Square adalah 0,744 atau 74,4%. Ini berarti secara keseluruhan variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi minat berwirausaha para wirausaha pada Pujasera Simpang 7 Medan sebesar 74,4%. Dengan kata lain hanya sebesar 25,6% minat berwirausaha dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.

4.5.3 Uji Serempak atau Simultan (Uji F)

Uji serempak atau disebut juga uji simultan atau uji F bertujuan untuk menguji hipotesis pertama yaitu mengetahui pengaruh atau tidak secara signifikan variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (Pembilang) = k – 1 df (Penyebut) = n – k Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah n adalah 32 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2 2. df (penyebut) = 32 – 3 = 29

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 20.0,

kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%, dengan kriteria

uji sebagai berikut :

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α= 5% Ha ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α= 5%

Tabel 4.21 Hasil Uji F

Sumber : Data diolah peneliti (2016)

Dari uji ANOVA (Analysis of Variance) atau uji F didapat Fhitung sebesar 17,929 dengan tingkat signifikasi 0,000, dan nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel

yakni 3,33, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain Fhitung > Ftabel

(10,372 > 3,33). Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansinya (0.000) < 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (kepribadian dan demografi) secara serempak adalah signifikan terhadap minat berwirausaha.

4.5.4 Uji Parsial (Uji t)

Berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan program SPSS 20.0 maka diperoleh hasil regresi antara karateristik individu dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan yang dapat dilihat pada tabel 4.22, berikut :

Tabel 4.22

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Sumber : Data diolah peneliti (2016)

Berdasarkan Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Kepribadian (X1)

Nilai t

hitung variabel effort adalah 2,842 dan nilai t

tabel 1.694 maka t

hitung > t

tabel(2,842 > 1.694) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepribadian berpengaruh positif dan signifikan (0.08 < 0.05) secara parsial terhadap minat berwirausaha pada Pujasera Simpang 7 Medan.

2. Demografi (X2) Nilai t

hitung variabel upah adalah 0,779 dan nilai t

tabel 1.694 maka t

hitung < t

tabel

(0,779 < 1.694) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel demografi berpengaruh negatif dan tidak signifikan (0,442 > 0.05) secara parsial terhadap minat berwirausaha pada Pujasera Simpang 7 Medan.

4.6 Pembahasan

Penelitian ini menguji kepribadian dan demografi terhadap minat ebrwirausaha pada Pujasera Simpang 7 Medan. Secara keseluruhan, hasil pengujian dengan menggunakan program statistik SPSS membuktikan bahwa hipotesis yang dirumuskan dapat diterima. Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara kepribadian dan demografi terhadap minat berwirausaha dapat dibuktikan.

4.6.1 Pengaruh Kepribadian Terhadap Minat Berwirausaha

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif signifikan antara kepribadian dengan minat berwirausaha dengan tingkat signifikansi jauh dibawah 0,05 (sebesar 0,08), ini menunjukkan hipotesis dapat diterima, artinya bahwa kepribadian berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Dengan demikian berarti semakin tingginya kepribadian seorang wirausaha maka akan sangat membantu mencapai produktivitas usaha secara optimal. Melalui hasil uji signifikansi parsial juga dapat dilihat bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel kepribadian maka akan meningkatkan minat sebesar 0,689.

4.6.2 Pengaruh Demografi Terhadap Minat Berwirausaha

Pengaruh antara demografi terhadap minat ebrwirausaha juga dapat dibuktikan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang ntidak signifikan antara demografi dengan minat berwirausaha dengan tingkat signifikansi diatas 0,05 (sebesar 0,442), ini menunjukkan hipotesis dapat ditolak, artinya bahwa demografi berpengaruh negatif terhadap minat berwirausaha. Dengan demikian berarti demografi yang ada tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap minat yang dihasilkan oleh para wirausaha. Melalui hasil uji signifikansi parsial juga dapat dilihat bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel demografi maka akan meningkatkan minat berwirausaha sebesar 0.201.

4.6.3 Pengaruh Kepribadian dan Demografi Terhadap Minat Berwirausaha Berdasarkan pengujian koefisien determinasi bahwa hubungan antara kepribadian dan demografi sebesar 74,4% yang artinya mempunyai hubungan cukup erat. Dan didapat juga adjusted R Square sebesar 0,522, yang berarti 52,2% tingkat minat berwirausaha dapat dijelaskan oleh kepribadian dan demografi.

BAB V

Dokumen terkait