• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

F. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Penelitian ini menggunakan Regresi Linier Berganda, dilakukan dengan menggunakan Metode Enter. Dimana semua variabel dimasukkan untuk mencari

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen melalui meregresikan Anggaran penjualan, Kapasitas mesin, Tenaga kerja, Stabilitas bahan baku, Modal kerja, Fasilitas gudang, sebagai variabel independent dan Anggaran Produksi sebagai variabel dependen.

Untuk memperoleh kesimpulan dari analisis ini maka terlebih dahulu dilakukan pengujian hipotesis yang dilakukan secara menyeluruh atau Simultan (uji F) dan secara parsial (uji t). Setelah melewati beberapa pengujian maka data telah siap untuk diolah SPSS. Sesuai dengan lampiran maka tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam pengujian hipotesis ini adalah :

1. Pengujian Variabel Secara Persial (t)

Pengujian variabel independen secara parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor-faktor individual (Anggaran penjualan, Kapasitas mesin, Tenaga kerja, Stabilitas bahan baku, Modal kerja, Fasilitas gudang) terhadap Anggaran produksi. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel independent memiliki pengaruh signifikan terhadap anggaran produksi.

Tabel IV.14 Hasil Pengujian Hipotesis secara Parsial (t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -2.092 3.050 -.686 .496 X1 .199 .104 .160 1.919 .061 .480 1.191 X2 .950 .145 .724 6.533 .000 .478 2.094 X3 -.129 .112 -.149 -1.153 .255 .351 2.852 X4 .407 .119 .549 3.430 .001 .229 4.373 X5 -.176 .164 -.119 -1.078 .287 .480 2.083 X6 .-318 .103 -.346 -3.091 .006 .467 2.141 a. Dependent Variable: PRODUKSI

Suber : Pengolahan data hasil penelitian 2010

Berdasarkan tabel IV.14 diatas dapat disimpulkan Ho dapat diterima jika t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel). Berdasarkan tabel distribusi t-student dapat dilihat rumus sebagai berikut :

df = n-k-1 0,025 = 51-6-1 0,025 = 44 0,025 = 2,015

Gambaran umum hasil analisa regresi dengan metode enter dapat dilihat pada tabel berikut.

Unstandardized Coefficient

thitung ttabel Keterangan

B (Constant) XI X2 X3 X4 X5 X6 -2.092 0.199 0.950 -0.129 0.407 -0.176 -0.318 - 1.919 6.533 -1.153 3.430 -1.078 -3.091 - 2,015 2,015 2,015 2,015 2,015 2,015 - Ha ditolak Ha diterima Ha ditolak Ha diterima Ha ditolak Ha ditolak Sumber : Pengolahan Data Hasil Penelitian, 2010

Untuk menganalisa masing-masing variabel independen (bebas) tersebut, maka dibuat formulasi hipotesis sebagai berikut:

H1 : Anggaran Penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap Anggaran Produksi

Hasil pengujian menunjukkan bahwa koefisien anggaran penjualan sebesar 0.199 yang berarti ada hubungan yang negatif antara anggaran penjualan terhadap anggaran produksi. Hal ini menunjukkan bahwa anggaran penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi.

Berdasarkan statistik dihasilkan uji t sebagai berikut: t t abel sebesar 2,015

t hitung sebesar 1.919

t hitung < t tabel, maka H1 ditolak

Sedangkan untuk variabel anggaran pejualan diketahui nilai signifikannya adalah 0.061 (besar dari α=5% atau 0.05). berdasarkan asumsi diatas jika sig > 0.05 maka model ini ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa anggaran pejualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi. Hal ini disebabkan

karena karyawan bagian produksi PT. Andalas Agrolestari kurang memahami tentang anggaran penjualan.

Anggaran produksi, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang. Semakin besar jumlah yang akan dijual, akan mendorong semakin besar juga jumlah unit yang akan diproduksikan. Sebaliknya, semakin kecil jumlah yang akan dijual, akan mendorong semakin kecil pula jumlah unit yang akan diproduksikan (Munandar, 2001 : 94).

H2 : Kapasitas Mesin berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi.

Hasil menunjukkan bahwa koefisien kapasitas mesin sebesar 0.950 yang berarti ada hubungan positif antara kapasitas mesin dengan anggaran produksi. Semakin tinggi kapasitas mesin maka anggaran produksi juga akan semakin tinggi. Untuk uji t diperoleh hasil sebagai berikut:

t t abel sebesar 2,015 t hitung sebesar 6.533

t hitung > t tabel, maka H2 diterima

Sedangkan untuk variabel kapasitas mesin diketahui nilai signifikannya adalah 0.000 (kecil dari α=5% atau 0.05). berdasarkan asumsi diatas jika sig < 0.05 maka model ini diterima.

Mesin-mesin dan peralatan untuk proses produksi dipakai secara stabil dan teratur dari bulan-kebulansepanjang tahun. Ini berarti bahwa mesin dan peralatan tersebut tidak pernah dipaksa untuk bekerja dengan kapasitas penuh pada

bulan-bulan tertentu (karena perusahaan menurunkan produksinya). Penggunaan mesin dan peralatan secara teratur semacam ini akan menghemat biaya pemeliharaan dan biaya reparasinya (Munandar, 2001 : 101).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kapasitas mesin dalam suatu perusahaan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan perusahan tersebut, karena dengan kapasitas mesin yang maksimal maka hasil produksi juga akan maksimal.

H3 : Tenaga Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Anggaran Produksi

Hasil pengujian menunjukkan bahwa koefisien tenaga kerja sebesar 0.129 yang berarti ada hubungan yang negatif antara tenaga kerja terhadap anggaran produksi. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi.

Berdasarkan statistik dihasilkan uji t sebagai berikut: t t abel sebesar 2,015

t hitung sebesar -1.153

t hitung < t tabel, maka H3 ditolak

Sedangkan untuk variabel tenaga kerja diketahui nilai signifikannya adalah 0.255 (besar dari α=5% atau 0.05). berdasarkan asumsi diatas jika sig > 0.05 maka model ini ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semua tenaga kerja akan terus dipakai sepanjang tahun, ini berarti tidak ada tenaga kerja yang pada bulan-bulan tertentu terpaksa dikeluarkan dari perusahaan, karena perusahaan menurunkan jumlah produksinya, dan tidak

akan ada pula tambahan kebutuhan tenaga kerja pada bulan-bulan tertentu karena perusahaan meningkatkan jumlah produksinya (Munandar, 2001 : 100-101).

H4 : Stabilitas Bahan Baku berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi.

Hasil menunjukkan bahwa koefisien bahan baku sebesar 0.407 yang berarti ada hubungan positif antara bahan baku dengan anggaran produksi. Semakin tingi bahan baku maka anggaran produksi juga akan semakin tinggi. Untuk uji t diperoleh hasil sebagai berikut:

t t abel sebesar 2,015 t hitung sebesar 3.430

t hitung > t tabel, maka H4 diterima

Sedangkan untuk variabel bahan baku diketahui nilai signifikannya adalah 0.001 (kecil dari α=5% atau 0.05). berdasarkan asumsi diatas jika sig < 0.05 maka model ini diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa bahan baku berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi.

Menurut Munandar (2001 : 101-102), jumlah produksi yang selalu sama dari bulan-kebulan juga memungkinkan perusahaan untuk :

1. Mengadakan perencanaan pembelian bahan mentah dan bahan pembantu dengan stabil dan teratur, sehingga dapat menjalin hubungan yang tetap dengan para supplier bahan mentah dan bahan pembantu yang bersangkutan. Hal ini akan memungkinkan perusahaan memperoleh berbagai fasilitas seperti pembelian secara kredit, memperoleh potongan pembelian (discount) dan sebagainya.

2. Produksi yang teratur dari bulan-kebulan juga akan menyebabkan terjalinnya hubungan yang baik dengan lembaga-lembaga keuangan. Hal ini akan memungkinkan perusahaaan memperoleh berbagai fasilitas keuangan, terutama fasilitas dibidang perkreditan.

Dengan demikian, stabilitas bahan baku berpengaruh terhadap anggaran produksi karena stabilitas bahan baku menentukan suatu produksi dalam perusahaan.

H5 : Modal Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Anggaran Produksi

Hasil pengujian menunjukkan bahwa koefisien modal kerja sebesar -0.176 yang berarti ada hubungan yang negatif antara modal kerja terhadap anggaran produksi. Hal ini menunjukkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi.

Berdasarkan statistik dihasilkan uji t sebagai berikut: t t abel sebesar 2,015

t hitung sebesar -1.078

t hitung < t tabel, maka H5 ditolak

Sedangkan untuk variabel modal kerja diketahui nilai signifikannya adalah 0.287 (besar dari α=5% atau 0.05). berdasarkan asumsi diatas jika sig > 0.05 maka model ini ditolak.

Bila perusahaan memiliki modal kerja yang terbatas, akan cenderung menetapkan persediaan barang jadi dalam jumlah kecil, sedangkan bila perusahaan memiliki modal kerja yang cukup, akan memberikan kemungkinan perusahaan menetapkan persediaan barang jadi dalam jumlah besar (Munandar,

2001 : 97). Hasil ini menunjukkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi, karena modal kerja yang mereka miliki sudah mencukupi dan tidak perlu penembahan modal lagi.

H6 : Fasilitas Gudang berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi.

Hasil menunjukkan bahwa koefisien fasilitas gudang sebesar -0.318 yang berarti ada hubungan negatif antara fasilitas gudang dengan anggaran produksi. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas gudang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi. Untuk uji t diperoleh hasil sebagai berikut:

t t abel sebesar 2,015 t hitung sebesar -3.091

t hitung < t tabel, maka H6 ditolak

Sedangkan untuk variabel fasilitas gudang diketahui nilai signifikannya adalah 0.006 (kecil dari α=5% atau 0.05). berdasarkan asumsi diatas jika sig > 0.05 maka model ini ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa fasilitas gudang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi.

Munurut Munandar (2001 : 95), bila fasilitas penyimpanan yang tersedia kecil, maka akan cenderung ditetapkannya jumlah persediaan barang jadi yang kecil, sedangkan bila fasilitas penyimpanan yang tersedia cukup, akan memberikan kemungkinan penetapan jumlah persediaan barang jadi yang besar. Jadi, fasilitas gudang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi karena fasilitas penyimpanan yang tersedia sudah cukup besar.

2. Pengujian Variabel Secara Simultan (F)

Untuk mengetahui apakah variabel independent secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen dengan melakukan uji ANOVA atau F-test. Tabel IV.16. Hasil Pengujian Hipotesis secara Simultan (F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 204.743 6 34.124 21.094 .000a

Residual 71.178 44 1.618 Total 275.922 50

a. Predictors: (Constant), X6, X3, X1, X5, X2, X4 b. Dependent Variable: PRODUKSI

Sumber : Pengolahan data hasil penelitian 2010

Berdasarkan tabel IV.16 hasil regresi menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 21,094

F tabel sebesar 2.313

F hitung > F tabel, maka H7 diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel anggaran penjualan, kapasitas mesin, tenaga kerja, stabilitas bahan baku, modal kerja, fasilitas gudang, secara bersama-sama (simultan) berpengaruh singnifikan terhadap variabel anggaran produksi karena nilai F hitung 21,094 > F tabel 2,313

Dengan nilai signifikan probilitas sebesar 0,000a berada dibawah 0,05. Hal ini menunjukkan variabel anggaran penjualan, kapasitas mesin, tenaga kerja, stabilitas bahan baku, modal kerja dan fasilitas gudang, berpengaruh terhadap

anggaran produksi dengan tingkat kesalahan 0%. Karena angka ini kecil dari α = 5% atau P value < 0,05. Maka ini layak digunakan (signifikan).

3. Koefisien Determinasi R2

Nilai R2 digunakan untuk mengetahui seberapa baik suatu model yang diterapkan dapat menjelaskan variabel dependennya. Apabila R2 bernilai 0 maka dapat dikatakan bahwa tidak ada variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh hubungan tersebut, namun jika R2 benilai 1 maka dapat dikatakan bahwa semua variasi variabel dependen dapat dijelaskan. dengan demikianR2 benilai 0-1. berikut ini adalah tabel hasil perhitungan R2 dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.

Tabel IV.17. Hasil Koefisiensi Determinasi R2

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .861a .742 .707 1.27188 1.490 a. Predictors: (Constant), X6, X3, X1, X5, X2, X4

b. Dependent Variable: PRODUKSI

Sumber : Pengolahan Data Hasil Penelitian, 2010

Berdasarkan tabel IV.17 diperoleh nilai R sebesar 0,861 dan R Square sebesar 0.742 atau 74,3%. hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan keeratan secara bersama-sama antara variabel dependen dengan variabel independen yang cukup kuat karena R lebih besar dari 0,5 (R > 0,5) dan dianggap mendekati angka 1. Nilai R Square sebesar 0,742 atau 74,2% artinya anggaran produksi dipengaruhi oleh faktor-faktor Individual (anggaran penjualan, kapasitas mesin,

tenaga kerja, stabilitas bahan baku, modal kerja, fasilitas gudang). Sedangkan sisanya sebesar 25,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap perilaku etis auditor, dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi parsialnya. Dengan bantuan program SPSS 16, maka hasil koefisien korelasi parsial sebagai berikut:

Tabel IV.18 Hasil Koefisien Korelasi Parsial Unstandardized

Coefficient

thitung ttabel Keterangan

B (Constant) XI X2 X3 X4 X5 X6 -2.092 0.199 0.950 -0.129 0.407 -0.176 -0.318 - 1.919 6.533 -1.153 3.430 -1.078 -3.091 - 2,015 2,015 2,015 2,015 2,015 2,015 - Ha ditolak Ha diterima Ha ditolak Ha diterima Ha ditolak Ha ditolak Sumber : Pengolahan data hasil penelitian 2010

Berdasarkan tabel IV.18 dapat dilihat bahwa variabel kapasitas mesin (X2), dan variabel stabilitas bahan baku (X4) memiliki koefisien parsial paling besar 0,950 (95%) dan 0,407 (40,7%) dibandingkan variabel anggaran penjualan (X1) yang mempunyai koefisien korelasi 0,199 (19,9%), variabel tenaga kerja (X3) yang mempunyai koefisien parsial -0,129 (12,9%), variabel modal kerja (X5) yang mempunyai koefisien korelasi -0,176 (17,6%) dan variabel fasilitas gudang yang mempunyai koefisien korelasi -0,318 (31,8%).

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Tujuan penelitian ini adalah unutuk menguji faktor-faktor individual (anggaran penjualan, kapasitas mesin, tenaga kerja, stabilitas bahan baku, modal kerja, fasilitas gudang) dalam yang mempengaruhi anggaran produksi pada PT. Andalas Agrolestari Kabupaten Kuansing. Hasil penelitian terhadap model dan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Secara umum hasil pengujian validitas dan reabilitas item pertanyaan penelitian telah memberikan hasil yang baik. Koefisien reliabilitas menunjukkan nilai crobanbach Alpha berkisar 0,843-0,789. Pengujian validitas terhadap seluruh item pertanyaan dengan menggunakan korelasi pearson menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dinyatakan valid.

2. Normalitas rata-rata jawaban responden yang menjadi data dalam penelitian ini dilihat dari Normal Probability Plot yang menunjukkan bahwa seluruh jawaban responden terdistribusi secara normal.

3. Dari hasil penyelesaian model penelitian ini, semua varaibel dapat digunakan untuk analisis data lebih lanjut, yaitu anggaran penjualan, kapasitas mesin, tenaga kerja, stabilitas bahan baku, modal kerja, fasilitas gudang.

4. Menurut parsial pengujian hipotesis pertama menunjukkan nilai thitung 1,919< ttabel 2,015. Hasil ini menunjukkan bahwa anggaran pejualan tidak berpengaruh

2

secara signifikan terhadap anggaran produksi. Hal ini disebabkan karena karyawan bagian produksi PT. Andalas Agrolestari kurang memahami tentang anggaran penjualan.

5. Menurut parsial pengujian hipotesis kedua menunjukkan nilai thitung 6,533 > ttabel 2,015. Hasil ini menunjukkan bahwa kapasitas mesin berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kapasitas mesin dalam suatu perusahaan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan perusahan tersebut, karena dengan kapasitas mesin yang maksimal maka hasil produksi juga akan maksimal.

6. Menurut parsial pengujian hipotesis ketiga menunjukkan nilai thitung -1,153< ttabel 2,015. Hasil ini menunjukkan bahwa tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap anggaran produksi karena kurangnya pemahaman karyawan PT. Andalas Agrolestari terhadap anggaran produksi.

7. Menurut parsial pengujian hipotesis keempat menunjukkan nilai thitung 3,430> ttabel 2,015. Hasil ini menunjukkan bahwa bahan baku berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi. Dengan demikian, stabilitas bahan baku berpengaruh terhadap anggaran produksi karena stabilitas bahan baku menentukan suatu produksi dalam perusahaan.

3

8. Menurut parsial pengujian hipotesis kelima menunjukkan nilai thitung -1,078< ttabel 2,015. Hasil ini menunjukkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi.

9. Menurut parsial pengujian hipotesis keenam menunjukkan nilai thitung -3,091< ttabel 2,015. Hasil ini menunjukkan bahwa fasilitas gudang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran produksi.

10. Variabel independent yang paling bepengaruh terhadap anggaran produksi adalah Kapasitas Mesin dengan nilai koefisen korelasi parsial 0,950 (95%), dan stabilitas bahan baku dengan nilai koefisien korelasi parsial 0,407 (40,7%). Sedangkan variabel anggaran penjualan , tenaga kerja, modal kerja dan fasilitas gudang tidak memiliki pengaruh karena koefisien korelasi parsialnya menunjukkan angka negatif.

11. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan semua variabel independent (anggaran penjualan, kapasitas mesin, tenaga kerja, stabilitas bahan baku, modal kerja, fasilitas gudang) berpengaruh terhadap anggaran produksi terlihat pada F hitung 21,094 > F tabel 2,313.

4

B. SARAN

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan beberapa saran yang layak dipertimbangkan bagi perusahaan yang diteliti dan untuk peneliti selanjutnya.

1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, perusahaan hendaknya meningkatkan anggaran penjualan, tenaga kerja, modal kerja dan fasilitas gudang agar kelangsungan anggaran produksi berjalan dengan baik.

2. Selain faktor tersebut masih ada faktor lain yang harus dipertimbangkan oleh peneliti selanjutnya yang tidak dibahas pada penelitian ini. Seperti sifat proses produksi, jenis dan mutu barang yang diproduksi dan sifat dari barang yang diproduksi apakah barang baru atau barang lama.

3. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas area survey, tidak hanya di wilayah kuansing, tetapi di padang bahkan seluruh Indonesia.

4. Penelitian selanjutnya juga bisa memperluas obyek penelitian, tidak hanya masalah faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran produksi tetapi juga faktor penghambat anggaran produksi.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur`anul Karim, Surat An-Nisa, Ayat 29. , Al-Baqarah, Ayat 11.

Ahmad, Komarudin. 2007. Akuntansi Manajemen: Dasar-dasar Konsep Biaya dan

Pengambilan Keputusan. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ahyari, Agus. 2002. Manajemen Produksi: Perencanaan Sistem Produksi. Yogyakarta: BPFE UGM.

Aliminsyah dan Padji.2005. Kamus Istilah Akuntansi. Bandung: Yrama Widya.

AR, Nursalim. 2005. Pengantar Kemampuan Berbahasa Indonesia Berbasis Kompetensi. Edisi Revisi. Pekanbaru: Infinite.

Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI. Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. 2005. Anggran Perusahaan. Yogyakarta : BPFE

UGM

Christina, Ellen, et, al. 2001. Anggaran Perusahaan: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Harahap, Sofyan Syafri, 2001. Budgeting: Penganggaran, Perencanaan Lengkap. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Jusuf, Al Haryono. 2002. Dasar-dasar Akuntansi, Akademi Akuntansi. Yogyakarta: YKPN.

Kusuma, Hendra. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Andi, ed. Mulyadi, 2000. Akuntansi Biaya.Edisi Ke Lima. Yogyakarta:Aditya Media.

Munandar, M. 2001. Budgeting: perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,

Pengawasan Kerja. Yogyakarta: BPFE UGM.

Rangkuti, Freddy. 2007. Manajemen Persediaan. Edisi Ke Tujuh. Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Reksohadiprojo, Sukanto. 2001. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE UGM.

Sawir, Agus. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Shim, Jae K. dan Joel G. Siegel. 2001. Budgeting: Pedoman Lengkap Langkah-langkah

Penganggaran. Jakarta: Erlangga.

Sinuraya, S.2000. Cost Accounting. Edisi Revisi. Medan: CV. Joehandi.

Soekartiwi, 2003. Teori Ekonomi Produksi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan ke-5,: Alfabeta, Bandung. Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Suyadi, Prawira Sentono. 2000. Manajemen Operasi: Analisis dan Studi Kasus. Edisi Ke Dua. Jakarta: Bumi Aksara.

Tampubolon, Manahap P. 2004. Manajemen Operasional: Operations Management. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Triyatno Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis dan Uji Statistik. Yogyakarta. MediaKom.

Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian: Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Umar, 2003, Metode penelitian bisnis, Yogyakarta.

Usman, dkk, 2006. Pengantar Statistika, Edisi ke-2: Bumi Aksara, Jakarta.

Welsch, Hilton dan Gordon. 2000. Anggaran: Perencanaan dan Pengendalian Laba

Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

_________. 2000. Anggaran: Perencanaan dan Pengendalian. Laba Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat.

Winardi. 2000. Azas-azas Manajemen, Bandung: Alumni

Zuhri, M. Syaifudin. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi pada

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I.1 Anggaran dan Realisasi Produksi Karet Remahan (Cramb Rubber) pada PT. Andalas Agrolestari Kabupaten

Kuansing…... 5

Tabel IV.1 Data Demografi Responden……….. 61

Tabel IV.2 Statistik Deskriptif………. 62

Tabel IV.3 Hasil Uji Validitas Variabel Anggaran Penjualan (X1). 65 Tabel IV.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kapasitas Mesin (X2)….. 65

Tabel IV.5 Hasil Uji Validitas Variabel Tenaga Kerja (X3)……… 65

Tabel IV.6 Hasil Uji Validitas Variabel Stabilitas Bahan Baku (X4)66 Tabel IV.7 Hasil Uji Validitas Variabel Modal Kerja (X5)………. 66

Tabel IV.8 Hasil Uji Validitas Variabel Fasilitas Gudang (X6)….. 67

Tabel IV.9 Hasil Uji Validitas Anggaran Produksi (Y)…………... 67

Tabel IV.10 Hasil Uji Reliabilitas……….. 68

Tabel IV.11 Hasil Uji Multikolinieritas………. 71

Tabel IV.12 Hasil Uji Autokorelasi………... 72

Tabel IV.13 Hasil Pengujian Hipotesis Regresi………. 74

Tabel IV.14 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial (t)………….. 77

Tabel IV.15 Hasil Analisa Regresi dengan Metode Enter…………. 78

Tabel IV.16 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (F)………. 84

Tabel IV.17 Hasil Koefisiensi Determinasi (R2)……… 85

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik IV.1 Normal Probability Plot……….. 70 Grafik IV.2 Scatterplot………... 73

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II.1 Bentuk Anggaran Produksi Secara Garis Besar…………. 13 Gambar II.2 Model Penelitian……… 32 Gambar III.1 Struktur Organisasi……… 37 Gambar III.2 Proses Produksi Karet Remahan PT. Andalas Agrolestari 42

BI0GRAFI

Irna Sarfina, Lahir di Ranai Kabupaten Natuna pada tanggal 15 November 1987 dari sepasang suami istri Syairul dan (alm) Zariah. Anak kedelapan dari sembilan bersaudara.

Penulis menyelesaikan jenjang pendidikan formal dari SDN 001 Ranai Kabupaten Natuna tahun 2000, kemudian melanjutkan pendidikan di sekolah SLTPN Ranai Kabupaten Natuna dan selesai pada tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis kembali melanjutkan pendidikan di sekolah SMK YPMN Ranai Kabupaten Natuna dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2006. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke UIN SUSKA RIAU Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Selama masa perkuliahan penulis telah melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Air Lengit Kecamatan Kecamatan Bunguran Tengah Kabupaten Natuna pada tanggal 1 Juli 2009 sampai tanggal 31 Agustus 2009.

Pada tahun 2010/2011 telah dapat menyelesaikan tugas akhir untuk mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (SE) dengan judul karya ilmiah “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Dokumen terkait