• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari grafik diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang menyebar disekitar

5.3. Pengujian Hipotesis

5.3.1 Hasil Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F)

Berikut adalah tabel hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji F :

Tabel 5.4

Hasil Regresi Berganda untuk Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 8.048 10 .805 9.213 .000a Residual 3.756 43 .087 Total 11.804 53

Berdasarkan Tabel 5.4 diatas dapat diketahui bahwa P-value dari F atau tingkat signifikansi adalah sebesar 0.000 < α = 5 %. Dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha

Kesepuluh variabel independen tersebut memberikan nilai R-square (R

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara current ratio (CR), receivable turn over ratio (RTO), fixed assets turn over ratio (FATO), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), operating leverage (DOL), pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap keputusan pendanaan (DER).

2

) sebesar 0.682 atau 68.2 % (dapat dilihat pada lampiran 14). Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara simultan, current ratio (CR), receivable turn over ratio (RTO), fixed assets turn over ratio (FATO), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), operating leverage (DOL), pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh sebesar 68.2 % terhadap keputusan pendanaan atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 68.2 % variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 31.8 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

5.3.2 Hasil Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berikut adalah tabel hasil Pengujian Hipotesis dengan uji t :

Tabel 5.5

Hasil Regresi Berganda untuk Uji t

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.520 .442 -1.176 .246 Current Ratio (CR) -.163 .039 -.613 -4.187 .000

Receivable Turn Over Ratio (RTO) -.025 .020 -.129 -1.243 .220

Net Profit Margin (NPM) 3.789 1.517 .761 2.498 .016

Rasio Struktur Aktiva (RSA) 1.276 .572 .379 2.231 .031

Ukuran Perusahaan (UP) .091 .043 .250 2.134 .039

Degree of Leverage (DOL) -.103 .067 -.137 -1.542 .130

Fixed Asset Turn Over (FATO) .126 .020 .937 6.263 .000

Rasio Pertumbuhan Penjualan (RPP) -.292 .304 -.100 -.961 .342

Return on Equity (ROE) -2.400 1.123 -.699 -2.138 .038

Rasio Pertumbuhan Aktiva (RPA) .243 .310 .080 .784 .438

Dari Tabel 5.5 tersebut dapat dibentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = -0.520 - 0.163 X1 - 0.025 X2 + 0.126 X3 + 3.789 X4 - 0.103 X5 - 2.400 X6 - 0.292 X7 + 0.243 X 8 + 1.276 X9 + 0.091 X Dimana : 10

Y = Keputusan Pendanaan (DER) X1

X

= Current Ratio (CR) 2

X

= Receivable Turn Over Ratio (RTO) 3

X

= Fixed Assets Turn Over ratio (FATO) 4

X

= Net Profit Margin (NPM) 5

X

= Return on Equity (ROE) 6

X

= Degree of Leverage (DOL) 7

X

= Rasio Pertumbuhan Penjualan (RPP) 8

X

= Rasio Pertumbuhan Aktiva (RPA) 9

X

= Rasio Struktur Aktiva (RSA) 10

β1- β10

e = Error

= Koefisien regresi 5.4. Pembahasan

Pengaruh kesepuluh variabel independen tersebut terhadap keputusan pendanaan baik secara simultan maupun parsial diuraikan sebagai berikut :

Kesepuluh variabel independen tersebut memberikan nilai R-square (R2

Hasil uji F (tabel 5.4 halaman 46) menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara current ratio (CR), receivable turn over ratio (RTO), fixed assets turn over ratio (FATO), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), operating leverage (DOL), pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap keputusan pendanaan (DER). Hal ini mengandung arti bahwa current ratio (CR), receivable turn over ratio (RTO), fixed assets turn over ratio (FATO), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), operating leverage (DOL), pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva dan ukuran perusahaan pada perusahaan sektor farmasi dapat dikatakan sangat mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan, terutama menyangkut penggunaan hutang sebagai sumber dana. ) sebesar 0.682 atau 68.2 % (dapat dilihat pada lampiran 14). Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara simultan, current ratio (CR), receivable turn over ratio (RTO), fixed assets turn over ratio (FATO), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), operating leverage (DOL), pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh sebesar 68.2 % terhadap keputusan pendanaan atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 68.2 % variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 31.8 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

Semakin tinggi current ratio (CR), receivable turn over ratio (RTO), fixed assets turn over ratio (FATO), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), operating leverage (DOL), dan pertumbuhan penjualan maka perusahaan dapat menggunakan dana sendiri untuk meningkatkan jumlah modal. Semakin tinggi pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva serta semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin besar jumlah modal yang diperlukan (dalam hal ini hutang perusahaan).

Hasil pengujian terhadap current ratio (CR) dapat dilihat pada tabel 5.5 halaman 48, yaitu nilai thitung sebesar -4.187 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000. Hasil ini membuktikan bahwa current ratio (CR) secara negatif mempengaruhi keputusan pendanaan (Ha diterima dan H0

Hasil pengujian terhadap receivable turn over ratio (RTO) dan fixed assets turn over ratio (FATO) dapat dilihat pada tabel 5.5 halaman 48, yaitu nilai t

ditolak). Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung hipotesa yang telah ditetapkan pada bab tiga (3) bahwa current ratio (CR) memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan (DER). Secara teoritis, hal ini berarti bahwa semakin tinggi current ratio perusahaan maka jumlah modal (dalam hal ini adalah hutang) akan semakin berkurang karena perusahaan memiliki aset lancar yang besar untuk menyediakan dana internal dalam jumlah besar.

hitung RTO sebesar -1.243 dengan tingkat signifikan sebesar 0.220. Hasil ini membuktikan bahwa RTO secara negatif mempengaruhi keputusan pendanaan (Ha diterima dan H0 ditolak). Hasil thitung FATO sebesar 6.263 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000. Hasil ini

membuktikan bahwa FATO secara positif mempengaruhi keputusan pendanaan (Ha diterima dan H0 ditolak).

Hasil pengujian terhadap net profit margin (NPM) dan return on equity (ROE) dapat dilihat pada tabel 5.5 halaman 48, yaitu nilai thitung NPM sebesar 2.498 dengan tingkat signifikan sebesar 0.016. Hasil thitung

Hasil pengujian terhadap operating leverage (DOL) dapat dilihat pada tabel 5.5 halaman 48, yaitu nilai t

ROE sebesar -2.138 dengan tingkat signifikan sebesar 0.038. Dengan demikian hal ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2010) bahwa return on equity (ROE) memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan (DER).

hitung sebesar -1.542 dengan tingkat signifikan sebesar 0.130. Hasil ini membuktikan bahwa operating leverage secara negatif mempengaruhi keputusan pendanaan (Ha diterima dan H0

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung hipotesa yang telah ditetapkan pada bab tiga (3) bahwa operating leverage memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan (DER). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi operating leverage perusahaan, maka jumlah modal yang dibutuhkan perusahaan akan semakin berkurang.

ditolak). Dengan demikian hal ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2010) bahwa operating leverage (DOL) memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan (DER).

Hasil pengujian terhadap rasio pertumbuhan penjualan dapat dilihat pada tabel 5.5 halaman 48, yaitu nilai thitung sebesar -0.961 dengan tingkat signifikan sebesar 0.342. Hasil ini membuktikan bahwa rasio pertumbuhan penjualan (RPP) secara negatif mempengaruhi keputusan pendanaan (Ha diterima dan H0 ditolak). Dengan demikian hal ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2010) 52

bahwa rasio pertumbuhan penjualan (RPP) memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pendanaan (DER).

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung hipotesa yang telah ditetapkan pada bab tiga (3) bahwa pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan (DER). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pertumbuhan penjualan perusahaan, maka jumlah modal yang dibutuhkan perusahaan akan semakin berkurang.

Hasil pengujian terhadap pertumbuhan aktiva dapat dilihat pada tabel 5.5 halaman 48, yaitu nilai thitung sebesar 0.784 dengan tingkat signifikan sebesar 0.438. Hasil ini membuktikan bahwa pertumbuhan aktiva perusahaan secara positif mempengaruhi keputusan pendanaan (Ha diterima dan H0

Hasil pengujian terhadap rasio struktur aktiva dapat dilihat pada tabel 5.5 halaman 48, yaitu nilai t

ditolak). Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung hipotesa yang telah ditetapkan pada bab tiga (3) bahwa pertumbuhan aktiva memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pendanaan (DER). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pertumbuhan aktiva perusahaan, maka jumlah modal yang dibutuhkan perusahaan juga akan semakin meningkat.

hitung sebesar 2.231 dengan tingkat signifikan sebesar 0.031. Hasil ini membuktikan bahwa rasio struktur aktiva secara positif mempengaruhi keputusan pendanaan (Ha diterima dan H0 ditolak). Dengan demikian hal ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2010) bahwa rasio struktur aktiva memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pendanaan (DER). Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung hipotesa yang

telah ditetapkan pada bab tiga (3) bahwa rasio struktur aktiva memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pendanaan (DER). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi rasio struktur aktiva perusahaan, maka jumlah modal yang dibutuhkan perusahaan pun akan semakin meningkat.

Hasil pengujian terhadap ukuran perusahaan dapat dilihat pada tabel 5.5 halaman 48, yaitu nilai thitung sebesar 2.134 dengan tingkat signifikan sebesar 0.039. Hasil ini membuktikan bahwa ukuran perusahaan secara positif mempengaruhi keputusan pendanaan (Ha diterima dan H0

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung hipotesa yang telah ditetapkan pada bab tiga (3) bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pendanaan (DER). Hal ini berarti bahwa semakin besar ukuran perusahaan yang direfleksikan dari total aktiva, maka semakin besar jumlah modal yang dibutuhkan perusahaan.

ditolak). Dengan demikian hal ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2010) bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pendanaan (DER).

BAB VI

Dokumen terkait