• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Responden

1. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji variable tingkat pendapatan dan jumlah curahan kerja, maka digunakan uji z, karena sampel dalam penelitian ini termasuk sampel besar dengan jumlah 57 responden. Pengujian menggunakan uji z juga dilakukan untuk menguji perbedaan dari setiap variabel.

Untuk mempermudah pengujian dari hipotesis tersebut maka digunakan bantuan uji sign test dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Penggujian sign test menggunakan uji wilcoxon sebagai alternatif untuk menguji signifikansi hipotesis dua sampel yang berkorelasi. Adapun pengujian dari masing-masing hipotesis tersebut adalah :

a) Perubahan Jumlah Pendapatan Keluarga

Hipotesis pertama mengatakan bahwa dalam hal jumlah pendapatan masyarakat sekitar meningkat sesudah menjadi objek wisata rohani. Keadaan ini dapat dibuktikan dengan melihat perubahan jumlah pendapatan masyarakat sekitar sebelum dan sesudah menjadi daerah objek wisata, dengan membaca hasil analisis yang digunakan melalui uji beda Z dengan tingkat kepercayaan 95 %,sebagai berikut : Dengan hipotesis statistik Z wilcoxon lewat perhitungan SPSS diperoleh hasil.

1) Diskripsi Statistik.

Tabel V.4

Statistik deskripsi tingkat pendapatan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation SEBELUM 57 400000 2500000 1.09E6 554803.585 SESUDAH 57 500000 5000000 1.46E6 769164.097 Valid N (listwise) 57

Sumber: Data diolah, 2013

Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata pendapatan per warga di sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran berjumlah ( ) 1.09E6 dengan standar deviasi (S1) sebesar 554803.585 dan setelah menjadi objek wisata rata-rata pendapatan per kepala keluarga sebesar ( ) 1.46E6 dengan standar deviasi (S2) sebesar 769164.097. Dilihat dari rata-rata(Mean), jumlah pendapatan warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebelum dan sesudah menjadi objek wisata, untuk besarnya pendapatan minimum terjadi kenaikan dari 400000 menjadi 500000. Begitupula untuk besarnya pendapatan tertinggi mengalami kenaikan dari 2500000 menjadi 5000000.

2) Ranks

Tabel V.5 Tingkat pendapatan Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks SESUDAH - SEBELUM Negative Ranks 7a 36.57 256.00

Positive Ranks 49b 27.35 1340.00 Ties 1c Total 57 a. SESUDAH < SEBELUM b. SESUDAH > SEBELUM c. SESUDAH = SEBELUM

Tabel ini menunjukan perubahan jumlah pendapatan warga sekitar objek wisata Rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebelum dan sesudah menjadi objek wisata. Ketentuan perubahan pendapatan warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dapat dilihat dari :

a. Meningkat, jika pendapatan per warga sekitar setelah menjadi objek wisata lebih besar dari sebelumnya

b. Tetap, jika pendapatan per warga sekitar setelah menjadi objek wisata sama dari sebelumnya

c. Menurun, jika pendapatan per warga sekitar setelah menjadi objek wisatai lebih kecil dari sebelumnya

Melihat tabel diatas, dari total 57 warga sekitar, terdapat 49 keluarga yang mengalami peningkatan jumlah pendapatan, 7 warga yang mengalami penurunan jumlah pendapatan.dari data di atas dapat diketahui bahwa yang mengalami peningkatan pendapatan semua dari bidang UMKM dan yang paling mencolok adalah bidang UMKM warung makan dan warung souvenir sedangkan sebagian dari bidang UMKM took buah, bengkel, fotocopy, dan penjual pulsa. Sedangkan untuk yang mengalami penurunan pendapatan berasal dari sebagian UMKM warung souvenir dan bengkel lalu ditambah dari bidang UMKM warung jamu dan toko kelontong. Dari hasil ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar masyarakat sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran mengalami peningkatan pendapatan.

3) Test statistic

Tabel V.6

tes statistik tingkat pendapatan Test Statisticsb

SESUDAH - SEBELUM Z -4.430a Asymp. Sig. (2-tailed) .000 a. Based on negative ranks.

Dari hasil run data SPSS, maka dapat dilihat perhitungan perubahan tingkat pendapatan yang ada di dalam masyarakat sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Dengan menggunakan uji beda Z, diperoleh data bahwa Z hitung= -4.430 untuk signifikasi sebesar 0.000 dengan tingkat kepercayaan 95% atau taraf signifikan 5 % (0.05) berarti Ho ditolak, karena probabilitas < 0,005.

Dari analisis uji beda Z diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara pendapatan sebelum dan sesudah adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.

4) Setelah Zhitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis di atas. Oleh karena pengujian menggunakan satu sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah :

a. Terima Ho jika nila statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel)

b. Tolak Ho jika nila statistik hitung (Zhitung) > statistik tabel (Ztabel)

Nilai statistik tabel (Z tabel) diperoleh dari (Z0,5-α) = (Z0,5-0,05)= 0,495. Pada tabel nilai z untuk menyatakan luas didapat angka ztabel

sekitar 1,64. Jadi, z hitung -4.430 > z tabel 1,64 (harga minus (-) tidak diperhitungkan karena harga mutlak),Ho ditolak maka terdapat perbedaan jumlah pendapatan warga sekitar objek wisata Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebelum dan sesudah menjadi objek wisata. Peningkatan jumlah pendapatan ini ditunjukan dengan ( ) Rp 1.09E6 dari pembulatan Rp 1.090.350 menjadi ( ) Rp 1.46E6 dari pembulatan Rp 1.456.140. Peningkatan pendapatan sebelum dan sesudah adanya objek wisata adalah sebesar Rp 1.456.140 - Rp 1.090.350 = Rp 365.790.

b) Perubahan Jumlah Curahan Kerja

Untuk hipotesis kedua mengenai perubahan jumlah curahan kerja dinyatakan dengan kalimat dalam hal jumlah curahan kerja masyarakat sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran meningkat sesudah menjadi objek wisata. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan menggunakan analisis uji beda Z sebagai berikut:

Dengan hipotesis statistik Z wilcoxon lewat perhitungan SPSS diperoleh hasil:

Untuk mengetahui uji hipotesis tentang curahan kerja, dalam penelitian di bidang non- pertanian. Dengan hipotesis statistik Z wilcoxon lewat perhitungan SPSS diperoleh hasil:

1. Deskripsi Statistik

Tabel V.7

Statistik deskripsi jumlah curahan kerja Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Sebelum 57 100 12100 3173.68 3782.126 Sesudah 57 27 20948 4803.42 5519.362 Valid N (listwise) 57

Sumbera; data diolah, 2013

Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata curahan kerja yang dikorbankan berjumlah ( ) 3173.68 dengan standar deviasi (S1) sebesar 3782.126 dan setelah menjadi objek wisata rata-rata curahan kerja yang dikorbankan sebesar ( ) 4803.42 dengan standar deviasi (S2) sebesar 5519.362 Dilihat dari rata-rata (Mean), jumlah rata-rata curahan kerja yang dikorbankan sebelum dan sesudah menjadi objek wisata, untuk besarnya curahan kerja yang di korbankan sebelum menjadi objek wisata minimum mengalami penurunan dari 100 menjadi 27. Sedangkan curahan kerja yang di korbankan sesudah menjadi objek wisata maximum mengalami peningkatan dari 12100 menjadi 20948

2. Sign test

Tabel V.8 sign test curahan kerja Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks sesudah – sebelum Negative Ranks 22a 18.55 408.00

Positive Ranks 35b 35.57 1245.00 Ties 0c Total 57 a. sesudah < sebelum b. sesudah > sebelum c. sesudah = sebelum

Tabel ini menunjukan perubahan jumlah curahan kerja sebelum dan sesudah menjadi objek wisata. Ketentuan perubahan curahan kerja warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dapat dilihat dari:

a. Meningkat, jika jumlah curahan kerja setelah menjadi objek wisata lebih besar dari sebelumnya

b. Tetap, jika jumlah curahan kerja setelah menjadi objek wisata sama dari sebelumnya

c. Menurun, jika jumlah curahan kerja setelah menjadi objek wisata lebih kecil dari sebelumnya

Melihat tabel diatas, dari tota 57 warga sekitar, terdapat 35 keluarga yang mengalami peningkatan jumlah curahan kerja dan 22 keluarga yang mengalami penurunan. Dari hasil ini, dapat

ditarik kesimpulan bahwa ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang UMKM menjadi lebih besar.

3. Test statistic

Tabel V.9

tes statistik curahan kerja Test Statisticsb

sesudah –

sebelum Z -3.333a Asymp. Sig. (2-tailed) .001 a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Dari hasil run data SPSS, maka dapat dilihat perhitungan perubahan tingkat curahan kerja yang ada di masyarakat sekitar objek wissata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Dengan menggunakan uji beda Z, diperoleh data bahwa Z hitung= -3.333 untuk signifikasi sebesar 0.001 dengan tingkat kepercayaan 95% atau taraf signifikan 5 % (0.05) berarti Ho ditolak, karena probabilitas < 0,05.

Dari analisis uji beda Z diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara curahan kerja sebelum dan sesudah adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.

Setelah Zhitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis di atas. Oleh karena pengujian menggunakan satu sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah :

a) Terima Ho jika nila statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel)

b) Tolak Ho jika nila statistik hitung (Zhitung) > statistik tabel (Ztabel)

c) Nilai statistik tabel(Z tabel) diperoleh dari (Z0,5-α) = (Z0,5-0,05)= 0,495. Pada tabel nilai z untuk menyatakan luas didapat angka ztabel sekitar 1,635. Jadi, z hitung-3.333 > z tabel 1,635 (harga minus (-) tidak diperhitungkan karena harga mutlak), Ho ditolak maka terdapat perbedaan jumlah curahan kerja warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebelum dan sesudah menjadi objek wisata. Peningkatan jumlah curahan kerja ini ditunjukan dengan ( ) 3173.68 menjadi ( ) 4803.42. Peningkatan curahan kerja sebelum dan sesudah adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran 4803.42 – 3173.68 = 1629.74

c) Perubahan Jumlah Keluarga Miskin

Pada bagian gambaran umum telah tertera jumlah keluarga sejahtera di Dusun Kaligondang yang disajikan dalam bentuk tabel

Tabel V.10.

No Kriteria Tahun (Keluarga)

1998 2012

1 Jumlah keluarga prasejahtera 56 34 2 Jumlah keluarga sejahtera 1 117 115

Jumlah 173 149

Melalui tabel tersebut dapat diketahui keluarga yang tergolong kurang mampu dan yang mampu. Menurut konsep BKKBN sebuah keluarga disebut miskin atau kurang sejahtera apabila masuk kategori Pra Sejahtera dan Sejahtera 1. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat penurunan jumlah keluarga miskin di kiringan yang tergolong keluarga miskin 173 menjadi 149 keluarga miskin.

2. Pembahasan

a. Pembahasan Terhadap Hasil Uji Hipotesis Pertama (jumlah pendapatan warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran meningkat setelah menjadi objek wisata)

Melihat hasil analisis yang telah disajikan dalam bentuk tabel hasil run data SPSS dengan menggunakan uji wilcoxon, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara pendapatan sebelum dan sesudah adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Dalam pengolahan data tersebut terdapat perbedaan jumlah pendapatan sebelum dan sesudah menjadi objek wisata. Tingkat pendapatan rata-rata keluarga sebelum menjadi objek wisata sebesar Rp 1.09E6/bulan sedangkan rata-rata pendapatan setelah menjadi objek wisata sebesar Rp 1.46E6/bulan. Yang dimaksud E disini adalah Exponen yaitu 10 5. Melalui wawancara langsung dengan responden dan pamong desa setempat maka dapat diketahui beberapa hal yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah pendapatan yang dialami oleh warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2013 antara lain :

1) Dengan melihat data responden pada hasil wawancara maka dapat dilihat pada jumlah usia sebagian besar berada pada usia > 40 tahun – 50 tahun dengan total responden sebanyak 21 orang berprofesi sebagai buruh/petani. Melihat hasil data ini maka dapat disimpulkan bahwa profesi sebagai buruh/petani memiliki peran

yang lebih terhadap warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.

2) Peningkatan jumlah pendapatan masyarakat melalui hasil wawancara dengan responden dapat dilihat pada tabel V.1 dimana pada tahun 1998 jumlah pendapatan warga sekitar objek wisata sebagian besar berkisaran pada angka > Rp 500.000 – Rp 1.000.000 meningkat pada kisaran angka >Rp 1.000.000-Rp 2.000.000.

3) Dengan pernyataan pada point a,b, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan jumlah pendapatan warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.

Peningkatan jumlah pendapatan ini juga tidak lepas dari peran adanya objek wisata rohani yang sudah menjadi icon di Ganjuran. Setelah adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran warga sekitar memiliki beberapa perbedaan yang menuju pada kemajuan dibandingkan sebelum adanya objek wisata.

Beberapa hal tersebut antara lain:

1) Semakin diterimanya objek wisata rohani candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran membuat banyak wisatawan baik lokal maupun luar negri yang datang untuk berziarah dan berdoa semakin bertambah.

2) Warga sekitar, sangat terbantu dengan diakuinya Ganjuran sebagai sebagai objek wisata, mereka dapat mendirikan usaha-usaha kecil yang dapat membantu keadaan ekonomi mereka. profesi sebagai petani dapat dilihat pada tabel V.2 dimana sejumlah 21 orang berprofesi sebagai petani pada tahun 1998 dan menurun menjadi 6 pada tahun 2013. Profesi sebagai petani kecil ini hanya memberikan sumbangsih yang tidak terlalu besar dalam mencukupi kehidupan keluarga. Melalui wawancara kepada warga sekitar dapat diketahui dengan rata-rata penghasilan petani Rp 300.000- Rp 1.5000.000/ 3 bulan atau satu kali masa panen. Maka dapat dikatakan dalam sebulan rata-rata sumbangsih dari sektor pertanian sebanyak Rp 100.000- Rp 500.000. oleh karena itu, dalam hal ini profesi sebagai UMKM lebih menjadi andalan sebagai tulang punggung keluarga. Kebiasaan yang ditemukan melalui wawancara di lapangan yaitu ketika banyak keluarga memiliki pekerjaan misalnya buruh atau tani maka sebagian ada ibu atau bapak yang membantu mencukupi kebutuhan ekonomi yang ada dengan beternak. sebagian ada yang beternak ayam atau bebek dan sebagianbesar beternak kambing atau sapi. Semakin majunya kondisi sosial ekonomi warga sekitar objek wisata Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, semakin besarnya tingkat pendapatan maka tingkat konsumsipun semakin meningkat, hal ini

ditandai dengan adanya usaha-usaha baru yang dibutuhkan warga sekitar objek wisata. Terbukanya usaha baru ini juga membuat warga sekitar objek wisata semakin meningkat pendapatannya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keberadaan Ganjuran sebagai saah satu objek wisata memberikan dampak berupa semakin meningkatnya jumlah pendapatan yang diterima oleh warga sekitar objek wisata Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Hal ini terjadi karena dengan adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran masyarakat sekitar dapat membuka usaha-usaha baru untiuk memperoleh pendapatan dan yang menjanjikan dalam hal ini adalah bidang UMKM.

b. Pembahasan Terhadap Hasil Uji Hipotesis Ke-dua (jumlah curahan Kerja warga sekitar meningkat setelah adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran)

Melihat analisis data yang digunakan, maka dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan jumlah curahan kerja yang dikorbankan yang semula 3173.68 jam /bulan menjadi 4803.42 jam/bulan. Melalui hasil wawancara yang dilakukan, peningkatan jumlah curahan kerja ini dikarenakan mereka menganggap bidang UMKM lebih menjanjikan dalam hal pendapatan yang diperoleh.

Warga sekitar objek wisata lebih memilih menjadi pelaku UMKM sebesar 57 orang. Beberapa alasan dalam menjalani UMKM antara lain :

1) Tersedianya modal lunak dari koperasi sehingga hal ini mempermudah para pelaku UMKM yang kesulitan dalam hal permodalan

2) Peningkatan pendapatan yang dialami setiap pelaku UMKM memberikan sugesti positif bagi para pelaku UMKM lain untuk semakin meningkatkan usahanya.

3) Peningkatan pendapatan juga mampu menarik para pelaku produksi di bidang pertanian untuk kemudian beralih ke bidang UMKM.

Dari data yang diperoleh terdapat perkembangan jumlah UMKM di Ganjuran dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2013 yaitu dari 12 orang menjadi 57 orang. Hal ini terjadi karena dengan diresmikanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran membuat ganjuran menjadi terkenal dan banyak orang yang tahu, sehingga banyak yang datang untuk berdoa dan berziarah ke ganjuran. Dengan begitu banyak masyarakat sekitar yang tertarik untuk menjedi pelaku UMKM karena melihat banyaknya wisatawan yang datang dan bidang UMKM terlihat sangat menjanjikan untuk memperoleh

pendapatan. Peningkatan ini merupakan salah satu bukti bahwa menjadi pelaku UMKM memiliki daya tarik tersendiri bagi warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. c. Pembahasan Terhadap Hasil Uji Hipotesis Ke-tiga (jumlah

keluarga miskin masyarakat sekitar menurun setelah adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran )

Dengan melihat buku mengenai data perkembangan objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan jumlah keluarga miskin masyarakat di sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran yang bergelut di bidang UMKM. Pada tahun 1998 masyarakat sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran memiliki 173 keluarga miskin sedangkan pada tahun 2013 jumlah keluarga miskin mengalami penurunan menjadi 149 keluarga miskin. Melalui wawancara yang telah dilakukan, penurunan ini salah satunya disebabkan oleh semakin menjanjikannya bidang UMKM setelah adanya peresmian Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebagai objek wisata rohani dan semakin bayaknya wisatawan yang datang untuk berziarah ke Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran setiap tahunya.

Adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran ini juga mampu menghidupkan para wanita yang kebanyakan hanya sebagai ibu rumah tangga yang bergantung pada hasil suami, namun dengan adanya pekerjaan sebagai pelaku UMKM yang semakin menjanjikan maka ibu-ibu masyarakat sekitar objek wisata dapat membantu membiayai keperluan rumah tangga bahkan mampu mandiri membiayai keperluan rumah tangga atau menjadi tulang punggung keluarga. Hal ini membuktikan dengan adanya objek wisata yang telah melekat di ganjuran memberikan kontribusi dalam pengembangan kondisi sosial ekonomi yang ada di daerah tersebut. Tingkat kemiskinan masyarakat sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus ganjuran berkurang disebabkan karena bidang UMKM semakin menjanjikan di ganjuran dan banyak wisatawan yang bekunjung untuk berziarah dan berdoa sehingga banyak warga sekitar yang menjadi pelaku UMKM di ganjuran dan meningkatkan pendapatan mereka sehingga dapat terlepas dari kemiskinan.

97

BAB VI

Dokumen terkait