HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara statistic dilakukan dengan menggunakan analisis uji parsial (t-test) dan uji simultan (Ftest).
4.4.1 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial.
Tabel 4.5 Hasil Uji t Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 117.859 28.128 4.190 .000 Kualitas_auditor -8.021 4.077 -.263 -1.967 .056 Jenis_opini_audit -6.724 3.957 -.220 -1.699 .097 Log_ukuran_perusahaan 2.199 .863 .361 2.548 .015 Jumlah_komite_audit 7.152 7.043 .142 1.015 .316 Kompleksitas_operasi_p erusahaan 11.991 3.873 .400 3.096 .003
a. Dependent Variable: Audit_delay
Sumber : Diolah dengan SPSS 2015
Hasil uji secara parsial (t), Berdasarkan Tabel 4.5 dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara parsial,
Ukuran perusahaan (X1) terhadap Audit Delay (Y)
H1 : Kualitas auditor (X1) tidak berpengaruh terhadap Audit Delay (Y) pada perusahaan manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di BEI
Nilai t hitung Kualitas auditor (X1) diperoleh sebesar -1,967 dan nilai signifikansi sebesar 0,056. Data t tabel df = jumlah sampel – jumlah variabel yaitu 48-6 maka df = 42 pada tingkat signifikansi 5%, maka nilai t tabel adalah 1,68195. Nilai t hitung < nilai t tabel yang telah ditetapkan atau -1,967<1,68195 dan nilai signifikan untuk uji t yang diperoleh 0,056 > dari tingkat signifikan alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Sehingga H1 ditolak dengan pengertian bahwa kualitas auditor (X1) tidak berpengaruh terhadap Audit Delay (Y).
Jenis opini auditor (X2) terhadap Audit Delay (Y)
H2 : Jenis opini auditor (X2) tidak berpengaruh terhadap Audit Delay (Y) pada perusahaan manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di BEI. Nilai t hitung Jenis opini auditor (X2) diperoleh sebesar -1,699 dan nilai signifikansi sebesar 0,097. Sehingga diperoleh t hitung < t tabel atau -1,699<1,68195 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,097 > dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Sehingga H2 ditolak dengan pengertian bahwa Jenis opini auditor (X2) tidak berpengaruh terhadap Audit Delay (Y).
Ukuran perusahaan (X3) terhadap Audit Delay (Y)
H3 : Ukuran perusahaan (X3) berpengaruh terhadap Audit Delay (Y) pada perusahaan manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung Ukuran perusahaan (X3) diperoleh sebesar 2,548 dan nilai signifikansi sebesar 0,015. Sehingga diperoleh t hitung > nilai t tabel yang telah ditetapkan atau 2,548>1,68195 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh 0,015 < dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Sehingga H3 diterima dengan pengertian bahwa ukuran perusahaan (X3) berpengaruh terhadap Audit Delay (Y).
Jumlah komite audit (X4) terhadap Audit Delay (Y)
H4 : Jumlah komite audit (X4) tidak berpengaruh terhadap Audit Delay (Y) pada perusahan manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di BEI
Nilai t hitung Jumlah komite audit (X4) diperoleh sebesar 1,015 dan nilai signifikansi sebesar 0,316. Sehingga diperoleh t hitung < t tabel atau
1,015<1,68195 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,316 > dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Sehingga H4 ditolak dengan pengertian bahwa Jumlah komite audit (X4) tidak berpengaruh terhadap Audit Delay (Y).
Kompleksitas operasi perusahaan (X5) terhadap Audit Delay (Y)
H5 : Kompleksitas operasi perusahaan (X5) berpengaruh terhadap Audit
Delay (Y) pada perusahaan manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di
BEI
Nilai t hitung Kompleksitas operasi perusahaan (X5) diperoleh sebesar 3,096 dan nilai signifikansi sebesar 0,003. Sehingga diperoleh t hitung > t tabel atau 3,096>1,68195 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,003 > dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Sehingga H5 diterima dengan pengertian bahwa Kompleksitas operasi perusahan (X4) berpengaruh terhadap Audit Delay (Y).
Model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Y = 117.859 - 8,021X1 - 6,724X2 + 2,199X3 + 7,152X4 + 11,991X5 + e Dimana :
X1 : Kualitas auditor X2 : Jenis opini auditor X3 : Ukuran perusahaan X4 : Jumlah komite audit
X5 : Kompleksitas operasi perusahaan α : Konstanta
e : Error (tingkat kesalahan)
Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda tersebut masing-masing variabel menjelaskan bahwa :
1. Konstanta sebesar 117,859 menyatakan bahwa apabila tidak ada variabel bebas maka nilai Audit Delay (Y) adalah sebesar 117,859,
2. Kualitas auditor (X1) memiliki arah hubungan yang negatif sejauh 8,021 terhadap Audit Delay (Y). Dengan asumsi setiap kenaikan pada kualitas auditor (X1) sebesar 1% akan menyebabkan penurunan pada Audit Delay (Y) sebesar 8,021%, dan sebaliknya penurunan pada kualitas audit (X1) sebesar 1% akan menyebabkan pula kenaikan pada Audit Delay (Y) sebesar 8,021%,
3. Jenis opini auditor (X2) memiliki arah hubungan yang negatif sejauh 6,724 terhadap Audit Delay (Y). Dengan asumsi setiap kenaikam pada Jenis opini auditor (X2) sebesar 1% akan menyebabkan penurunan sebesar 8,021%, sebaliknya penurunan Jenis opini auditor (X2) sebesar 1% akan menyebabkan kenaikan Audit Delay (Y) sebesar 8,021%,
4. Ukuran perusahaan (X3) memiliki arah hubungan yang positif sejauh 2,199 terhadap Audit Delay (Y). Dengan asumsi setiap kenaikan Ukuran perusahaan (X3) sebesar 1% akan menyebabkan kenaikan pada Audit Delay (Y) sebesar 2,199%, dan sebaliknya penurunan pada ukuran perusahaan (X3) sebesar 1% akan menyebabkan pula penurunan pada Audit Delay (Y) sebesar 2,199%,
5. Jumlah komite audit (X4) memiliki arah hubungan yang positif sejauh 7,152 terhadap Audit Delay (Y). dengan asumsi setiap kenaikan Jumlah komite audit (X4) sebesar 1% akan menyebabkan kenaikan pada Audit Delay (Y) sebesar 7,152% dan sebaliknya penurunan pada jumlah komite audit (X4) sebesar 1% akan menyebabkan pula penurunan pada Audit Delay (Y) sebesar 7,152%,
6. Kompleksitas operasi perusahaan (X5) memiliki arah hubungan yang positif sejauh 11,991 terhadap Audit Delay (Y). Dengan asumsi setiap kenaikan Kompleksitas operasi perusahaan (X5) sebesar 1% akan menyebabkan kenaikan pada Audit Delay (Y) sebesar 11,991%, dan sebaliknya penurunan pada kompleksitas operasi perusahaan (X5) sebesar 1% akan menyebabkan pula penurunan pada Audit Delay (Y) sebesar 11,991%.
4.4.2 Uji F
Uji F atau uji secara simultan dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara bersama-sama atau pun simultan terhadap variabel terikat, apabila nilai signifikan yang diperoleh kurang dari 0,05.
Tabel 4.6 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 2658.256 5 531.651 3.386 .012b
Residual 6594.994 42 157.024
Total 9253.250 47
a. Dependent Variable: Audit_delay
b. Predictors: (Constant), Kompleksitas_operasi_perusahaan, Kualitas_auditor, Jumlah_komite_audit, Jenis_opini_audit, Log_ukuran_perusahaan
Sumber : Diolah dengan SPSS 2015
Kualitas auditor (X1), Jenis opini auditor (X2), Ukuran perusahaan (X3), Jumlah komite audit (X4) dan Kompleksitas operasi perusahaan (X5) terhadap Audit Delay (Y)
H6 : Kualitas auditor (X1), Jenis opini auditor (X2), Ukuran perusahaan (X3), Jumlah komite audit (X4) dan Kompleksitas operasi perusahaan (X5) terhadap Audit Delay (Y) pada perusahaan manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di BEI.
Uji F pada tabel anova diperoleh nilai F sebesar 3,386 dan nilai signifikan sebesar 0,012 yaitu lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Kualitas auditor (X1), Jenis opini auditor (X2), Ukuran perusahaan (X3), Jumlah komite audit (X4) dan Kompleksitas operasi perusahaan (X5) berpengaruh terhadap Audit Delay (Y) pada perusahaan manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di BEI, maka H6 diterima karena didukung oleh data dan sesuai dengan ekspektasi penelitian.
4.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk menunjukkan seberapa besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel depeden. Nilai koefisien determinasi ini terletak diantara nol dan satu.
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .536a .287 .202 12.531
a. Predictors: (Constant), Kompleksitas_operasi_perusahaan, Kualitas_auditor, Jumlah_komite_audit, Jenis_opini_audit, Log_ukuran_perusahaan
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa terjadi korelasi atau hubungan yang signifikan antara Kualitas auditor (X1), Jenis opini auditor (X2), Ukuran perusahaan (X3), Jumlah komite audit (X4), dan kompleksitas operasi perusahaan (X5) sebagai variabel independen dan Audit Delay (Y) sebagai variabel dependen. Hal ini terlihat dari nilai R sebesar 0,536 atau 53,60%. Nilai Adjusted R Squared diperoleh sebesar 0,202 yang berarti 20,20% variasi atau perubahan dalam Kualitas auditor (X1), Jenis opini auditor (X2), Ukuran perusahaan (X3), Jumlah komite audit (X4), dan kompleksitas operasi perusahaan (X5). Sisanya sebesar 79,80 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini contohnya debt to equity ratio,Laba rugi perusahaan, Return on asset dan lain lain.