• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

D. Uji Hipotesis

2. Pengujian Hipotesis Ke-2

Dari hasil pengujian normalitas data, ditentukan alat uji statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Berdasarkan tingkat penerimaan (α ) sebesar 5% yang umumnya digunakan dalam penelitian, apabila tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis null tidak didukung atau mendukung hipotesis alternative. Selain berdasarkan pada tingkat signifikansi, didukung atau tidak didukungnya hipotesis juga dapat ditentukan dari angka hasil pengolahan data sesuai dengan alat analisis yang digunakan. Alat analisis yang digunakan adalah:

a. Independent Sample t-test

Independent-Samples T Test digunakan untuk menguji apakah dua sampel yang tidak bertalian (independent) berasal dari populasi yang mempunyai mean (ekspektasi) yang sama.

Metode Mann-Whitney (uji U) digunakan untuk menguji dua kelompok sampel independent dimana ukuran kedua sampel tidak harus sama.

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1)Menyusun hipotesis

H0: µ1=µ2, artinya Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada

abnormal return pada perusahaan yang melakukan

merger dan akuisisi berdasarkan firm size.

H1: µ1≠µ2, artinya Terdapat perbedaan yang signifikan pada

abnormal return pada perusahaan yang melakukan

merger dan akuisisi berdasarkan firm size.. 2)Menentukan tingkat signifikansi (α =5%)

3)Menghitung probabilitas (output SPSS) 4)Kriteria pengujian

H0 diterima bila probabilitas > 0,05

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menganalisis ada tidaknya perbedaan abnormal return berdasarkan firm size, metode pembayaran, dan kriteria target firm atas suatu publikasi corporate action yaitu merger dan akuisis. Pada bab ini diuraikan deskripsi data, pengujian hipotesis, serta pembahasannya. Pengolahan data dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007 dan SPSS

for windows 15.0.

A. Deskripsi Data

Data yang di kumpulkan merupakan data sekunder yang di peroleh dari database Pojok BEI FE UNS dan PDPM FE UGM. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Agusty Ferdinand, 2006:231). Proses penyeleksian sampel dimulai dengan mencari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi selama tahun pengamatan 2000 sampai dengan 2008 dari hasil tersebut di peroleh 42 perusahaan yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi.

Tabel IV.1

Jumlah Sampel Per Tahun Merger dan Akuisisi Sampel Penelitian

Tahun Merger dan Akuisisi

Perusahaan yang Merger dan Akuisisi

2000 11 2001 8 2002 4 2003 3 2004 3 2005 4 2006 4 2007 3 2008 2 Jumlah 42

Sumber: Data Laporan Keuangan

Data laporan keuangan perusahaan go public yang di gunakan sebagai data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang berakhir pada periode pembukuan 31 Desember dan telah di audit.

Identifikasi adanya perubahan kepemilikan saham ini tercantum pada laporan keuangan perusahaan pada tahun di saat perusahaan melakukan merger dan akuisisi. Oleh karena itu semua merger dan akuisisi yang di lakukan di asumsikan terjadi pada periode laporan keuangan tahun tersebut.

Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah di lakukan sebelumnya, di peroleh 31 sampel untuk merger dan akuisisi dengan firm size kecil, sedangkan 11 sampel untuk merger dan akuisisi dengan firm size besar. Dan jika dilihat dari metode pembayaran yang di gunakan pada merger dan akuisisi di peroleh 24 sampel untuk merger dan akuisisi dengan metode pembayarannya menggunakan kas, sedangkan 18 sampel untuk merger dan akusisi dengan metode

pembayarannya menggunakan saham. Jika dilihat berdasarkan karakteristik perusahaan target di peroleh 7 sampel untuk merger dan akuisisi dengan target

firrn nya perusahaan publik, 35 sampel untuk merger dan akuisisi dengan target firm nya perusahaan non publik.

B. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini.Tabel deskriptif statistik memaparkan nilai mean, std. deviation,

minimum dan maximum (Duwi Priyatno, 2008:30). Dalam penelitian ini, angka mean digunakan untuk mengetahui dan membuktikan perbedaan abnormal return

yang terjadi dengan adanya aktivitas merger dan akuisisi. Berikut ini statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian:

Tabel IV.2

Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AR 42 -.0367 .1441 .022169 .0397635

MTD 42 0 1 .57 .501

SIZE 42 0 1 .26 .445

TARGET 42 0 1 .14 .354

Valid N (listwise) 42

Sumber : Hasil Olah Data

Hasil statistik deskriptif menunjukkan bahwa variabel abnormal return memiliki nilai minimum sebesar -0,036 dengan nilai maksimum sebesar 0,144. Nilai rata-rata abnormal return sebesar 0,022 dengan standar deviasi sebesar

0,039. Standar deviasi yaitu ukuran penyebaran data dari rata-ratanya. Dari angka-angka tersebut maka dapat di ketahui bahwa terdapat perbedaan abnormal

return diantara perusahaan-perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi.

Variabel dummy metode pembayaran memiliki nilai minimum sebesar sebesar 0 dengan nilai maksimum sebesar 1. Jumlah sampel sebanyak 42 perusahaan, dimana dari keseluruhan sampel 57% perusahaan pengakuisisi menggunakan metode pembayaran kas.

Variabel dummy ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar sebesar 0 dengan nilai maksimum sebesar 1. Jumlah sampel sebanyak 42 perusahaan, dimana dari keseluruhan sampel 74% perusahaan pengakuisisi firm

size nya kecil.

Variabel dummy target perusahaan yang diakuisisi memiliki nilai minimum sebesar 0 dengan nilai maksimum sebesar 1. Jumlah sampel sebanyak 42 perusahaan, dimana dari keseluruhan sampel 86% perusahaan yang menjadi target akuisisi adalah perusahaan non publik.

C. Uji Normalitas Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data guna mengetahui alat analisis apa yang akan di gunakan atau untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Untuk mendeteksi normalitas, dalam penelitian ini digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas dilakukan untuk variabel abnormal return. Level of significant yang digunakan

adalah 0,05. Jika p-value lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal, begitu pula sebaliknya.

Hasil uji normalitas akan berpengaruh terhadap alat analisis yang digunakan. Apabila terdistribusi dengan normal, maka alat analisis yang digunakan adalah independent sample t-test, namun apabila data tidak terdistribusi dengan normal maka alat analisis yang digunakan berupa uji non parametric berupa uji Mann-Whitney (Uji U). Hasil uji normalitas data tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel IV.3

Hasil Uji Normalitas Data Abnormal Return

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

AR N 42 Mean .022169 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation .0397635 Absolute .268 Positive .268 Most Extreme Differences Negative -.161 Kolmogorov-Smirnov Z 1.734

Asymp. Sig. (2-tailed) .005

a Test distribution is Normal. b Calculated from data

Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa variabel abnormal return memiliki p-value 0,005. Nilai tersebut berada dibawah level of significant yang digunakan adalah 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa abnormal return tidak terdistribusi dengan normal. Analisis data selanjutnya menggunakan uji non parametric berupa uji Mann-Whitney (Uji U).

D. Uji Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis ke-1

Hipotesis ke-1 bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan

abnormal return pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi

berdasarkan firm size (ukuran perusahaan).

H0= Tidak terdapat perbedaan abnormal return pada perusahaan yang

melakukan merger dan akuisisi berdasarkan firm size.

H1= Terdapat perbedaan abnormal return pada perusahaan yang

melakukan merger dan akuisisi berdasarkan firm size.

Variabel abnormal return dalam penelitian ini merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Dengan demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Perhitungan abnormal

return ini menggunakan periode jendela, yaitu harga saham mulai -5, saat

pengumuman, sampai +5, kemudian hasilnya dirata-rata selama 11 hari. Sedangkan firm size pada penelitian ini diukur dengan menggunakan total aktiva. Total aktiva yaitu segala sesuatu yang bernilai komersial yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau individu. Untuk membedakan perusahaan besar dan perusahaan kecil maka dilakukan perhitungan, yaitu dengan menjumlahkan total aktiva dari seluruh perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi, kemudian di bagi dengan jumlah perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi, maka akan di peroleh rata-rata. Jika total aktiva di atas rata-rata maka termasuk dalam kategori perusahaan besar dan jika total aktiva

di bawah rata-rata maka termasuk dalam kategori perusahaan kecil (Istinah,2005). Dan digunakan variabel dummy pada penelitian ini, yang mengambil nilai 1 atau 0. Mengambil nilai 1 jika perusahaan besar, dan mengambil nilai 0 jika perusahaan kecil.

Hasil pengujian terhadap hipotesis ke-1 tersaji pada tabel berikut ini: Tabel IV.4

Hasil Uji Hipotesis ke-1

AR

Mann-Whitney U 11.000

Wilcoxon W 507.000

Z -4.563

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .000(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: SIZE Sumber : Hasil Olah Data

Hasil uji deskriptif hipotesis ke-1 menunjukkan bahwa abnormal

return untuk perusahaan kecil memiliki nilai rata-rata sebesar 16,35

sedangkan perusahaan besar memiliki rata-rata abnormal return sebesar 36,00. Hasil uji beda untuk hipotesis ke-1 menujukkan nilai Mann-Whitney U sebesar 11,00 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi berdasarkan ukuran perusahaan. Hipotesis ke-1 terdukung.

2. Pengujian Hipotesis ke-2

Hipotesis ke-2 bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan

abnormal return pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi

berdasarkan karakteristik target yaitu perusahaan publik dan non publik. H0= Tidak terdapat perbedaan abnormal return pada perusahaan yang

melakukan merger dan akuisisi berdasarkan karakteristik target. H1= Terdapat perbedaan abnormal return pada perusahaan yang

melakukan merger dan akuisisi berdasarkan karakteristik target. Karakteristik target pada penelitian ini di bedakan menjadi dua yaitu perusahaan publik dan perusahaan non publik. Dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy (variabel buatan) yang mengambil nilai 1 atau 0. Mengambil nilai 1 jika target nya adalah perusahaan publik, dan mengambil nilai 0 jika target nya adalah perusahaan non publik.

Hasil pengujian terhadap hipotesis ke-2 tersaji pada tabel berikut ini: Tabel IV.5

Hasil Uji Hipotesis ke-2

AR

Mann-Whitney U 95.000

Wilcoxon W 761.000

Z -.467

Asymp. Sig. (2-tailed) .640

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .661(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: TARGET Sumber : Hasil Olah Data

Hasil uji deskriptif hipotesis ke-2 menunjukkan bahwa abnormal

return untuk target perusahaan publik memiliki nilai rata-rata sebesar 23,67

sedangkan target perusahaan non publik memiliki rata-rata abnormal return sebesar 21,14. Hasil uji beda untuk hipotesis ke-2 menujukkan nilai Mann- Whitney U sebesar 95,00 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.661. Uji beda memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return berdasarkan target perusahaan publik dan non publik pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Hipotesis ke-2 tidak terdukung.

Dokumen terkait