• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian secara parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen. Statistik uji yang digunakan pada pengujian parsial adalah uji t. Nilai tabel yang digunakan sebagai nilai kritis pada uji parsial (uji t) sebesar 2.060 yang diperoleh dari tabel t pada  = 0.05 dan derajat bebas 25 untuk pengujian dua pihak. Nilai statistik uji t yang digunakan pada pengujian secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.15 Uji Parsial (Uji t)

Nilai statistik uji t yang terdapat pada tabel 4.15 selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai ttabel untuk menentukan apakah variabel yang sedang

diuji berpengaruh signifikan atau tidak.

a) Pengaruh Pemberian Kredit Secara Parsial Terhadap Profitabilitas

Untuk menguji pengaruh pemberian kredit terhadap profitabilitas maka diperlukan pengujian statistik secara parsial dengan langkah-langkah sebagai berikut : Coefficientsa 3.403 .401 8.476 .000 -4.6E-009 .000 -.203 -1.436 .163 -.326 .063 -.731 -5.182 .000 (Constant) X1 X2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Y a.

a. Merumuskan hipotesis statistik

H0 : 1 = 0 : Menunjukan bahwa pemberian kredit secara parsial tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk.

Ha : 1≠ 0 : Menunjukan bahwa pemberian kredit secara parsial

berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk.

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi tersebut adalah sebesar α = 0.05 atau 5 % dengan derajat kebebasan (df= n-k-1) df= 28-2-1= 25, dimana nilai ttabel pengujian

dua arah sebesar 2.060. c. Mencari nilai thitung

Dari keluaran software SPSS 18, seperti terlihat pada tabel 4.15 diperoleh nilai thitung variabel pemberian kredit sebesar -1.436.

d. Menentukan daerah penerimaan penerimaan atau penolakan hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan :

Jika thitung > ttabel, atau thitung < -ttabel maka H0 ditolak (signifikan)

Jika -ttabel≤ thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima (tidak signifikan)

Maka hasil yang diperoleh dari perbandingan thitung dengan ttabel adalah

negatif ttabel < thitung < ttabel (-2.060< -1.436 < 2.060), sehingga pada tingkat

kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima Ho sehingga Ha ditolak yang berarti pemberian kredit secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan Ho sebagai berikut :

Daerah Penola ka n Ho Da era h

Penolaka n Ho Da era h Penerima a n Ho

0

t0,975;25= 2,060

-t0,975;25= -2,060 thitung= -1,436

Gambar 4.8

Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t Pemberian Kredit Terhadap Profitabilitas

e. Pengambilan keputusan hipotesis

Berdasarkan gambar 4.8 diatas dapat dilihat bahwa Ho diterima, karena thitung sebesar -1.436 berada pada daerah penerimaan Ho, yang berarti

bahwa pemberian kredit secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk.

b) Pengaruh Risiko kredit Secara Parsial Terhadap Profitabilitas

Untuk menguji pengaruh risiko kredit terhadap profitabilitas maka diperlukan pengujian statistik secara parsial dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis statistik Hipotesis kedua

H0 : 2 = 0 : Menunjukkan bahwa risiko kredit secara parsial tidak

berpengaruh terhadap variabel profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk.

Ha : 2≠ 0 : Menunjukkan bahwa risiko kredit secara parsial berpengaruh

terhadap variabel profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk.

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi tersebut adalah sebesar α = 0.05 atau 5 % dengan derajat kebebasan (df= n-k-1) df= 28-2-1= 25, dimana nilai ttabel pengujian

dua arah sebesar 2.060. c. Mencari nilai thitung

Dengan bantuan software SPSS 18, seperti terlihat pada tabel 4.15 diperoleh nilai thitung variabel risiko kredit sebesar -5.182.

d. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan :

Jika thitung > ttabel, atau thitung < -ttabel maka H0 ditolak (signifikan)

Jika -ttabel≤ thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima (tidak signifikan)

Maka hasil yang diperoleh dari perbandingan thitung dengan ttabel adalah

thitung < negatifttabel (-5.182 < -2.060), sehingga pada tingkat kekeliruan

5% diputuskan untuk menolak Ho sehingga Ha diterima yang berarti variabel risiko kredit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan Ho sebagai berikut :

Daera h Penola ka n Ho Da era h

Penola ka n Ho Daera h Penerima a n Ho

0

t0,975;25= 2,060

-t0,975;25= -2,060

thitung= -5,182

Gambar 4.9

Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas

e. Pengambilan keputusan hipotesis

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa Ho ditolak, karena thitung

sebesar -5.182 berada pada daerah penolakan Ho, yang berarti bahwa risiko kredit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk.

134

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pemberian kredit dan risiko kredit terhadap tingkat profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk, maka pada bagian akhir dari penelitian ini penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

1. Pemberian kredit yang dilakukan PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk rata-rata mengalami peningkatan setiap triwulannya. Bila dilihat dari perkembangannya, risiko kredit pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk cenderung meningkat tiap triwulannya.

2. Selama periode tahun 2004-2010 rata-rata return on assets PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk cenderung stagnant. Ini disebabkan perkembangan ROA yang cenderung fluktuatif yang tidak terlalu ekstrem sehingga perubahannya pun hanya sedikit. Namun demikian bila dilihat dari perkembangnnya, return on assets PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), (Persero), Tbk pada tahun 2004-2010 secara triwulan cenderung mengalami penurunan.

3. Pemberian kredit hanya memberikan kontribusi/pengaruh sedikit terhadap tingkat profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk. Hal ini disebabkan karena pada saat pemberian kredit meningkat NPL pun

cenderung meningkat. Karena besarnya pemberian kredit belum tentu menambah besarnya penghasilan atau pendapatan laba yang diperoleh. Makin besarnya dana yang disalurkan makin besar pula risiko yang dihadapi oleh bank.

4. Risiko kredit memberikan kontribusi/pengaruh cukup besar terhadap tingkat profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk. Meningkatnya risiko kredit diduga akan menurunkan tingkat profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk.

5. Pemberian kredit dan risiko kredit berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk. Pengaruh pemberian kredit dan risiko kredit terhadap profitabilitas memiliki pengaruh yang besar artinya profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk, begitu tergantung pada pemberian kredit dan risiko kredit.

5.2 Saran

Saran yang dapat dijadikan masukan dan kritik dari penulis kepada pihak PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk, yaitu :

1. PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk harus mempertahankan kegiatan pemberian kredit kepada nasabah yang relatif mengalami peningkatan tiap tahunnya secara triwulan. Dengan cara mempertahankan tingkat likuiditas bank BNI yang sudah baik.

2. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan pemberian kredit kepada nasabah, hal ini dimaksudkan agar risiko kredit dapat di minimalisir, yaitu dengan cara lebih ketatnya dalam melakukan pengawasan kredit, melakukan

perbaikan dalam analisis pemberian kredit dengan melakukan pelatihan- pelatihan, memilih sektor industri nasabah dengan lebih teliti. Ini dimaksudkan agar feedback dari pemberian kredit tersebut dapat terlihat sehingga profitabilitas perusahaan mengalami peningkatan.

3. PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk dalam mengatasi risiko kredit yang mengalami peningkatan di saat keadaan ekonomi dan keuangan yang tidak stabil sebaiknya berani untuk sedikit menurunkan suku bunga kredit. Dengan sedikit menurunkan suku bunga kredit maka akan memperingan beban angsuran pinjaman perusahaan ke perbankan sehingga dapat mengurangi kredit bermasalah dan risiko kredit dapat teratasi.

4. PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk harus bisa lebih meningkatkan profitabilitasnya. Yaitu, dengan cara lebih bisa meningkatkan, memilah-milah sasaran untuk yang menjadi debitur dan memilih sektor industri nasabah dengan lebih teliti. Seperti debitur yang memiliki rencana untuk memulai usaha yang sudah terstruktur dan jelas. Hal ini perlu diperhatikan karena agar proses pengembalian bunga pinjaman mengalami kelancaran. Dengan hasil memperoleh keuntungan dari kredit yang dipinjamkan pada debitur tersebut dengan lancar dan tanpa hambatan.

136

Ali, Khizer., Muhammad Farhan Akhtar., & Prof. Hafiz Zafar Ahmed. (2011).

Bank-Specific and Macroeconomic Indicators of Profitability - Empirical Evidence from the Commercial Banks of Pakistan. International Journal of Business and Social Science, Vol. 2 No. 6 : April 2011

Astuty, Widia. (2007). Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank. Jurnal Ichsan Gorontalo Volume 2, No. 1 Februari-April 2007, ISSN : 1907-5324.

Cooper, Donald. R., & Schindler, Pamela. S. (2006). Business Research Methods

(9th ed). International Edition : Mc Graw Hill.

Damodar. N, Gujarati. (2003). Basic Econometrics. Singapore : Mc Graw Hill. Hasan, M.Iqbal. (2008). Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta : PT.Bumi

Aksara.

Husein, Umar. (2005). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Idroes, Ferry. N., & Sugiarto. (2006). Manajenen Risiko Perbankan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Kasmir. (2002). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2010). Manajemen Perbankan. Jakarta : Rajawali Pers.

Narimawati, Umi. (2007). Riset Manajemen SDM. Jakarta : Agung Media.

Narimawati, Umi. (2008). Teknik-teknik Analisis Multivariat untuk Reset Ekonomi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Narimawati, Umi., Sri Dewi, A., & Lina, Ismawati. (2011). Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi : Genesis.

Nazir, Mochamad. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nazir, Mochamad. (2006). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Rosidah, Euis., & Rini Muflihah. (2009). Pengaruh Biaya Dana Bank Dan Penyaluran Kredit Terhadap Rentabilitas. Jurnal Akuntansi FE Unsil

Volume 4, No.1 2009, ISSN : 1907-99580.

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (pendekatan kuantitatitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Supangat, Andi. (2007). Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Triandaru, Sigit., & Totok, Budi. Santoso. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba Empat.

Dokumen terkait