• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

2. Korelasi Secara Parsial antara Likuiditas dan Profitabilitas

4.3.4 Pengujian Hipotesis

4.3.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t)

Pengujian Pertumbuhan Aktiva:

Ho : β1= 0 Pertumbuhan aktiva secara parsial berpengaruh tidak signifikan

terhadap struktur modal

Ha : β1= 0 Pertumbuhan aktiva secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal Dengan taraf signifikansi 0,05

Kriteria : Tolak Ho jika t hitung > t tabel, terima dalam hal lainnya Maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

t hitung diperoleh dari nilai koefisien regresi dibagi dengan nilai standar errornya.

t hitung untuk X1 = 1 1 0,946 0, 480 1,970 b se  

Dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil uji hipotesis parsial pertumbuhan aktiva (X1) sebagai berikut:

Coeffici entsa 49.501 50.156 .987 .396 .946 1.970 .423 .480 .664 .097 1.915 .045 .051 .963 (Constant) Pertumbuhan Aktiv a (X1) Risiko Bisnis ROE (X2) Model 1 B Std. Error Unstandardized Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig.

Dependent Variable: Strukt ur Modal (Y) a.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai t hitung untuk pertumbuhan aktiva sebesar 0,480. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tabel distribusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=6-2-1=3, untuk pengujian dua sisi diperoleh nilai t tabel sebesar ± 3,182. Diketahui bahwa t hitung untuk pertumbuhan aktiva (X1) sebesar 0,480 berada di kedua nilai t tabel (-3,182 dan

3,182), maka Ho diterima artinya pertumbuhan aktiva secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Nuril (2010) yang menyatakan bahwa struktur kepemilikan, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan aktiva berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Dengan sifat hubungan yang positif, artinya semakin tinggi nilai pertumbuhan aktiva akan diikuti oleh semakin besarnya struktur modal. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan aktiva yang pesat mengakibatkan perusahaan cenderung akan banyak menggunakan hutang. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial pertumbuhan aktiva (X1) tampak sebagai berikut:

Gambar 4.3

Kurva Uji Hipotesis Parsial X1 terhadap

Daerah Penerimaan H0 Daerah penolakan Ho t tabel= -3,182 0 t tabel = 3,182 t hitung = 0,480 Daerah penolakan Ho

Pengujian Risiko Bisnis:

Ho : β2 = 0 Risiko bisnis secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap

struktur modal

Ha : β2 = 0 Risiko bisnis secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal Dengan taraf signifikansi 0,05

Kriteria : Tolak Ho jika t hitung > t tabel, terima dalam hal lainnya Maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

t hitung diperoleh dari nilai koefisien regresi dibagi dengan nilai standar errornya.

t hitung untuk X2 = 2 2 0, 097 0, 051 1,915 b se  

Dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil uji hipotesis parsial risiko bisnis sebagai berikut:

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai t hitung untuk risiko bisnis sebesar 0,051. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tabel

distribusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=6-2-1=3, untuk pengujian dua sisi

diperoleh nilai t tabel sebesar ± 3,182. Diketahui bahwa t hitung untuk risiko bisnis sebesar 0,051 berada di kedua nilai t tabel (-3,182 dan 3,182), maka Ho diterima artinya risiko bisnis secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap

Coeffici entsa 49.501 50.156 .987 .396 .946 1.970 .423 .480 .664 .097 1.915 .045 .051 .963 (Constant) Pertumbuhan Aktiv a (X1) Risiko Bisnis ROE (X2) Model 1 B Std. Error Unstandardized Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig.

Dependent Variable: Strukt ur Modal (Y) a.

struktur modal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Saidi (2004) dan Laksmi (2010) yang menyatakan bahwa secara parsial, hanya variabel risiko bisnis yang berpengaruh tidak signifikan terhadap stuktur modal. Dengan sifat hubungan yang positif, artinya semakin tinggi nilai risiko bisnis akan diikuti oleh semakin besarnya struktur modal. Hal ini disebabkan karena penggunaan hutang yang besar mengakibatkan risiko bisnis yang akan dihadapi perusahaan semakin tinggi. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial risiko bisnis tampak sebagai berikut:

Gambar 4.4

Kurva Uji Hipotesis Parsial X2 terhadap Y

Daerah Penerimaan H0 Daerah penolakan Ho t tabel= -3,182 0 t tabel = 3,182 t hitung = 0,051 Daerah penolakan Ho

125

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Fluktuasi pertumbuhan aktiva PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang sebagian besar dikarenakan adanya bencana alam. Tetapi pada tahun 2006 pertumbuhan aktiva PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2006 Telkomsel menukarkan peralatan infrastruktur tertentu dengan peralatan baru yang mempengaruhi meningkatnya jumlah aktia yang dimiliki leh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

2. Risiko bisnis (ROE) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun dikarenakan ROE yang diperoleh oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami naik turun. Risiko bisnis PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2008. Hal ini di karenakan meningkatnya biaya administrasi dan biaya keuangan serta terjadinya ekspansi besar-besaran sehingga risiko yang dihadapi oleh PT. Telekomunikasi Indonesia semakin tinggi.

3. Struktur modal PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami penurunan dan peningkatan dari tahun ke tahun. Struktur modal PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2006. Hal ini dikarenakan pemenuhan pinjaman dan penggunaan modal sendiri belum optimal.

4. Berdasarkan hasil analisis secara simultan pertumbuhan aktiva dan risiko bisnis memberikan pengaruh terhadap struktur modal sebesar 21,1% sedangkan sisanya sebesar 78,9% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti diantaranya adalah stabilitas penjualan, leverage keuangan, fleksibilitas keuangan, pajak, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan profitabilitas. Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis secara parsial, pertumbuhan aktiva memberikan pengaruh dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Begitupun dengan risiko bisnis memberikan pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Apabila pertumbuhan aktiva maupun risiko bisnis mengalami kenaikan maka struktur modal akan ikut meningkat.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. PT. Telekomunikasi Indonesia perlu memperhatikan nilai struktur hutang perusahaan dengan tetap mempertimbangkan dampak positif maupun negatifnya. Dalam hal ini PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk perlu mencermati dari struktur hutang yang dimiliki perusahaan serta

pemanfaatannya agar hutang yang dimiliki perusahaan dapat memiliki komposisi yang ideal dengan kemampuan dan tingkat pertumbuhan perusahaan.

2. Bagi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk sebaiknya meningkatkan kemampuan pengelolaan pendapatan yang stabil agar mampu mempertahankan tingkat laba sehingga akan mampu memenuhi kewajiban sebagai biaya tetap. Dengan melakukan pengawasan perubahan tingkat risiko secara berkala untuk memastikan tingkat risiko dapat dikendalikan seperti terjadinya bencana yang dapat mengganggu kegiatan operasional perusahaan.

3. Struktur modal yang merupakan perimbangan antara hutang dengan aktiva yang dimiliki perusahaan, merupakan salah satu faktor penting yang perlu direncanakan secara cermat oleh manajemen PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Struktur modal yang terlalu tinggi, yang berarti terlalu banyaknya proporsi modal eksternal atau hutang yang digunakan akan berdampak pada meningkatnya biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Di samping itu, dengan terlalu kecilnya struktur modal sering kali berakibat pada hilangnya peluang pasar yang dapat dicapai, karena perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan pasar sebagai akibat kekurangan modal untuk meningkatkan produksinya. 4. Penelitian ini memiliki keterbatasan dimana sebaiknya untuk kedepannya

dapat melengkapi kekurangan-kekurangan dengan menggunakan data dan teori-teori pendukung yang lebih lengkap.

128

Arli Warzuqni Fadhli. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di Bei Tahun 2005-2007. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.

Bambang Riyanto. 2001. Dasar–Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.

Bhaduri, Saumitra N. 2002. Determinants of Corporate Borrowing: Some Evidence from the Indian Corporate Structure, Journal of Economics and Finance, Summer, 26, 2,p. 200.

Brigham F. Eugene dan Joel F. Houston, 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Brigham F. Eugene dan Joel F. Houston, 2006. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Farah Margaretha. 2003. Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur Modal Perusahaan Go Public. Dalam Media Riset Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Universitas Trisakti. No. 3. Hal. 98-115.

Fransisko, Nicolaus. 2005. Cara Mudah Menyajikan dan Memahami Laporan Keuangan Neraca Lajur. Jakarta: PT Grasindo.

Gitman, Lawrence J. 2009. Principles of Manajerial Finance. 12nd edition. Pearson International Edition.

J Supranto. 2005. Ekonometri, Buku Kesatu. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Jonathan Sarwono. 2006. Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14. Yogyakarta. C.V Andi Offset.

Laksmi Indri Hapsari. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008 (Studi Kasus Pada Sektor Automotive And Allied Product). Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang

Lukas Setia Atmaja. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: CU Andi Offset.

M Mamduh Hanafi. 2005. Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, Yogyakarta: BPFE.

Morri, Giacomo dan Fabio Cristanziani. 2009. What determines the capital structure of real estate companies? An analysis of the EPRA/NAREIT Europe Index. Journal of Property Investment & Finance. Vol. 27 No. 4.

Nuril Hidayati. 2010. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aktiva, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan yang masuk Dalam Kelompok Jakarta Islamic

Indeks Masa tahun 2005-2007. Avalaible:

http://digilib.uinsuka.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=digilib- uinsuka--nurilhiday-3841

Saidi. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEJ Tahun 1997-2002. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.11,No.1,Maret 2004.

Suad Husnan. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alpabeta.

Sundjaja Ridwan S dan Inge Barlian, 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Klaten: PT. Intan Sejati.

Sutojo, Siswanto, dan Fritz Kleinsteuber. 2004. Manajemen Keuangan Bagi Eksekutif Non-Keuangan. Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan,. Yogyakarta: Ekonisia.

Umi Narimawati. 2008. Teknik-Teknik Analisis Multifariat Untuk Riset Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, Jr. 1995. Prinsip-Prinsip Manjaemen Keuangan. Edisi Kesembilan. Jakarta: Salemba Empat.

Weston, Fred, J dan Thomas E Copeland. 1997. Manajemen Keuangan Jilid 2. Jakarta:Binarupa Aksara

Yuke Prabansari dan Hadri Kusuma. 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Public Di Bursa Efek Jakarta. Sinergi Edisi Khusus on Finance.

Data Pribadi

Nama : Melani Karlina

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 30 Mei 1988 Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Rancasawo No.130 Rt. 03 Rw.19 Ciwastra-Bandung 40286

Pendidikan Formal

1. SD Negeri Rancasawo 01 Tahun 1994-2000

2. SMP Negeri 48 Bandung Tahun 2000-2003

3. SMA Negeri 25 Bandung Tahun 2003-2006

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, Agustus 2011

Dokumen terkait