• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

1) Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Adapun kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:

Apabila t hitung positif (+) maka :

 jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak, H1 diterima

 jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima, H1 ditolak

Apabila t hitung negatif (-) maka:

 jika nilai t hitung > t tabel maka H0 diterima, H1 ditolak

98

a. Uji Hipotesis Untuk Variabel X1 (Struktur Modal)

Adapun hipotesis yang akan diuji adalah :

 H0 ; β1 > 0, struktur modal berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan.

 H1 ; β1 < 0, struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Nilai t hitung dicari dengan menggunakan dua cara yaitu:

Cara pertama perhitungan manual, yaitu dengan menggunakan rumus persamaan sebagai berikut:

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17 windows adalah sebagai berikut :

99 Tabel 4.11 Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.568 .650 3.952 .001 Struktur Modal -.251 .384 -.146 -.655 .519 Kebijakan Dividen .033 .019 .373 1.669 .108

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Sumber:Hasil Pengolahan Data

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel berdasarkan tingkat signifikansi

(α) = 5% = 0,05/2 = 0,025 dan derajat kebebasan pembilang = k dan derajat

kebebasan penyebut = n-k-1. Jadi, pembilang = 2 dan derajat penyebut = 27-2-1 = 24, maka t tabel diperoleh sebesar 2,064.

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui thitung < ttabel (-0,655 < -

2,064). Artinya H0 berada di daerah penerimaan dan H1 ditolak, menjelaskan

bahwa struktur modal berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh positif yang tidak signifikan menandakan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namun pengaruhnya sangat lemah. Dalam arti lain tinggi rendahnya struktur modal tidak menjadi alas an nilai perusahaan itu baik atau buruk.

Hasil yang diproleh ini sesuai dengan teori penghubung yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Selain itu, hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Masdar Mas’ud dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang

100

Mempengaruhi Struktur Modal dan Hubungannya terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta” yang menyimpulkan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan positif terhadap struktur modal dan penelitian Werner R. Murhadi yang berjudul “Hubungan Capital Expenditure, Risiko Sistematis, Struktur Modal, Tingkat Kemampulabaan Terhadap Nilai

Perusahaan”, yang menyatakan bahwastruktur modal memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hanya saja terjadi perbedaan taraf signifikansi atau tidaknya.

ttabel = -2,064 thitung = -0,655

Gambar 4.6

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Parsial Pada Uji t

Variabel Struktur Modal (X1)

b. Uji Hipotesis Untuk Variabel X2 (Kebijakan Dividen)

. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah :

 H0 ; β1 > 0, struktur modal berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan.

 H1 ; β1 < 0, struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

101

Cara pertama perhitungan manual, yaitu dengan menggunakan rumus persamaan sebagai berikut:

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17 windows adalah sebagai berikut : Tabel 4.12 Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.568 .650 3.952 .001 Struktur Modal -.251 .384 -.146 -.655 .519 Kebijakan Dividen .033 .019 .373 1.669 .108

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

102

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel berdasarkan tingkat signifikansi

(α) = 5% = 0,05/2 = 0,025 dan derajat kebebasan pembilang = k dan derajat

kebebasan penyebut = n-k-1. Jadi, pembilang = 2 dan derajat penyebut = 27-2-1 = 24, maka t tabel diperoleh sebesar 2,064.

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui thitung < ttabel (1,669 <

2,064). Artinya H0 berada diterimadan H1 ditolak, menjelaskan bahwa kebijakan

dividen berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh positif yang tidak signifikan menandakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namun pengaruhnya sangat lemah. Dalam arti lain besar kecilnya kebijakan dividen yang dibagikan tidak menjadi alas an nilai perusahaan itu baik atau buruk.

Hasil yang diproleh ini sesuai dengan teori penghubung yang di utarakan Gordon-Lintner melalui teori bird in the hand bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga saham.

Selain itu, hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sri Hasnawati dengan judul “Analisis Kebijakan Dividen

Terhadap Nilai Perusahaan Public Di Bursa Efek Jakarta” yang hasilnya kebijakan

dividen secara positif mempengaruhi nilai perusahaan. Serta penelitian Intan

Rahmawati yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividend dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan- Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004” menghasilkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

103

thitung = 1,669 ttabel = 2,064

Gambar 4.7

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Parsial Pada Uji t

104

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan data yang ada, mengenai pengaruh struktur modal dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan semen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2002-2010, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perkembangan struktur modal pada perusahaan semen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2002 sampai dengan 2010 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2006 sampai dengan 2010 struktur modal terus mengalami penurunan karena terjadinya krisis global yang berkepanjangan sehingga perusahaan sulit untuk memperoleh dana. Para investor urung menginvestasikan modal karena tingginya risiko yang dihadapi pada saat krisis keuangan dan perbankan pun bertindak lebih hati-hati dalam memberikan pendanaan kepada perusahaan karena risiko kredit macet yang semakin besar, sehingga berdampak pada struktur modal perusahaan semakin menurun.

2. Kebijakan dividen perusahaan pada perusahaan semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2002 sampai dengan 2010 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2003 terjadi penurunan dan tahun 2003 perusahan semen sama sekali tidak membagikan dividennya, hal ini dikarenakan kebijakan

105

perusahaan yang memilih untuk tidak membagikan dividen dan menahannya untuk biaya perusahaan setelah terjadi krisis ekonomi pada tahun 2002. Penurunan juga terjadi pada tahun 2006 dan tahun 2007 dikarenakan awal terjadinya krisis yang melanda Indonesia sehingga perusahaan mengabil kebijakan untuk memilih menurunkan dividen yang dibagikan dan mengalokasikannya untuk memenuhi beutuhan perusahaan.

3. Nilai perusahaan pada perusahaan semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2002 sampai dengan 2010 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2005 dan tahun 2008 mengalami penurunan . Penurunan yang terjadi pada tahun 2005 signifikan hal ini dikarenakan dampak awal krisis keuangan global. Begitupula yang terjadi pada tahun 2008 perusahan semen mengalami penurunan nilai perusahaan, hal ini dikarenakan terjaadinya krisis ekonomi global yang sangat berdampak pada perusahaan-perusahaan di Indonesia termasuk perusahaan semen.

4. Secara parsial struktur modal berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai korelasi negatif menunjukan bahwa hubungan antara struktur modal dan nilai perusahaan tidak searah, maksudnya jika semakin besar atau naik struktur modal maka nilai perusahaan akan menurun. Hubungan yang terjadi antara struktur modal dengan nilai perusahaan adalah hubungan yang tidak signifikan. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kecenderungan hubungan positif yang sangat lemah antara struktur modal dengannilai perusahaan, namun tidak signifikan.

106

5. Secara parsial kebijakan dividen berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara kebijakan dividen dan nilai perusahaan searah, artinya jika jika kebijakan dividen meningkat maka nilai perusahaan akan meningkat. Hubungan yang terjadi antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan adalah hubungan yang tidak signifikan. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kecenderungan hubungan positif yang sangat lemah antara kebijakan dividen dengannilai perusahaan, namun tidak signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian, analisis dan pembahasan yang telah penulis lakukan, maka penulis ingin memberikan saran bagi semen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2002-2010, yaitu sebagai berikut :

1. Sebaiknya, perusahaan semen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2002-2010 terlebih dahulu memperhatikan variable-variabel yang dianggap mampu memberikan pengaruh dalam menentukan struktur modal. Dengan menganalisis factor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal, perusahaan akan mampu memutuskan besarnya struktur modal yang sesuai sehingga dihasilkan kebijakan struktur modal yang optimal bagi perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal dengan modal minimal yang menghasilkan nilai perusahaan maksimal.

2. Selain itu manajemen perusahaan harus menjaga rasio hutangnya dengan baik, karena apabila rasio hutang terlalu tinggi akan menyebabkan nilai

107

perusahaan menurun. Untuk itu manajemen perusahaan harus menjaga keadaan struktur modal perusahaan dengan baik dan efisien agar perusahaan mampu melakukan struktur modal yang optimal.

3. Kebijakan pembayaran dividen yang akan dilakukan perusahaan sebaiknya memperhatikan laba yang diperoleh, likuiditas, akses sumber dana, kebutuhan dana pada masa yang akan datang.besaar kecilnya dividen yang diterima berpengaruh terhadap nilai perusahaan di mata investor karena memungkin investor mendapat kesejahteraan dari pembagian dividen. Akan tetapi, kebijakan ini perlu memberikan perhatian lebih untuk modal perusahaan membiayai pembelanjaannya sehingga nilai perusahaan akan naik seiring besarnya modal dan dividen yang diterima.

4. Hubungan antara struktur modal dan nilai perusahaan yang tidak searah menandakan besar kesil nya struktur modal perusahaan akan bearkibat terbalik terhadap nilai perusahaan. Maka dari itu perusahaan harus mengoptimalkan modal sendiri untuk menjalankan perusahaannya, meskipun modal yang berasala dari pinjaman mampu mengurangi pajak akan tetapi risiko peminjaman berdampak buruk terhadap nilai.

5. Hubungan kebijakan dividen dengan nilai perusahaan yang searah pisitif menandakan bahwa kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan. Seringnya perusahaan membagikan dividen membuat suatu perusahaan banyak di minati investor sehingga nilai perusahaan terangkat naik dengan banyaknya investor yang menanamkan modal untuk kelangsungan hidup perusahaan.

108

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rodoni dan Herni Ali. (2010). Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Agus Sartono. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BFEE.

Agus Sartono. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4th ed.). Yogyakarta: BPFE.

Anup Chowdhury dan Suman Paul Chowdhury. (2010). Impact Of Capital

Structure On Firm’s Value: Evidence From Bangladesh. BEH - Business and Economic Horizons, 3(3), 111-122.

Bestari Dwi Handayani. (2008). Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sedang Bertumbuh Yang Berbeda: (Pengujian Agency Theory). Jurnal Bisnis Dan Ekonomi. Volume 6 Edisi 1 April. 100-120.

Brigham, F, Eugene, dan Houston, F, Joel. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Brigham, F, Eugene, dan Houston, F, Joel. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Bambang Riyanto. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada.Yogyakarta: BPFE.

Bambang Riyanto. (2008). Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA.

Chandra,Teddy. (2007).Pengaruh Struktur Modal Terhadap Produktivitas Aktiva, Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan. Arthavidya, 8(2). 201-208. Dewi Astuti. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama,

Penerbit Ghalia Indonesia : Jakarta.

Harmono. (2009). Manajemen Keuangan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Hanafi, Mamduh, M., dan Halim, Abdul, (2005). ”Analisis Laporan Keuangan”, Edisi Kedua, Unit Penerbit Dan Percetakan AMP-YKPN: Yogyakarta. Husein Umar, 2005, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta:

109

I Made Sudana. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik.

Jakarta : Erlangga.

Intan Rahmawati dan Akram. (2007). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan-Perusahaan di BEJ periode 2000 – 2004. Jurnal riset akuntansi aksioma, 6( 1), 31-44.

Lailatul Amanah. (2006) Pengaruh Analisis Struktur Modal Dan Nilai Perusahaan

Yang Di Ukur Dengan Tobins’Q. EKUITAS, 11(2), 255-268.

Lukas Setia Atmaja. (2008). Teori dan Praktik Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: Andi Offset.

Masdar Mas’ud. (2008) Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal dan Hubungannya terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Manajemen dan Bisnis, 7(1), 82-99. Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta : Liberty

Murhadi, Werner R. (2008). Hubungan Capital Expenditure, Risiko Sistematis, Struktur Modal, Tingkat Kemampulabaan Terhadap Nilai Perusahaan.

Manajemen & Bisnis, 7(1), 11- 23.

Rosma Pakpahan. (2010). Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei Tahun 2003-2007. Ekspansi, 2(2), 211- 227.

Sri Hasnawati. (2008). Analisis Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Public Di Bursa Efek Jakarta. FE – Universitas Lampung, 13(2), 312-322. Sri Hermuningsih dan Dewi Kusuma Wardani. (2009). Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Malaysia Dan Bursa Efek Indonesia. Siasat Bisnis, 13(2), 173– 183.

Sri Sofyaningsih. (2011). Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang Dan Nilai Perusahaan. Dinamika Keuangan dan Perbankan, 3(1), 68 – 87.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2010).Metodologi Penelitian Pendidikan.Alfabeta.Bandung.

Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh, Penerbit Ekonisia : Yogyakarta.

110

Teddy Chandra. (2007). Pengaruh sStruktur Modal terhadap Produktivitas Aktiva, Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan. ARTHAVIDYA, 8(2), 201-208. Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan

Karya Ilmiah-Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi Unikom. Bekasi: Genesis.

Werner R. Murhadi. (2008). Hubungan Capital Expenditure, Risiko Sistematis, Struktur Modal, Tingkat Kemampulabaan Terhadap Nilai Perusahaan. Manajemen & Bisnis, 7(1), 11-23.

Yu-Shu Cheng, Yi-Pei Liu dan Chu-Yang Chien. (2010). Capital Structure And Firm Value In China: A Panel Threshold Regression Analysis. African Journal of Business Management. 4(12), 2500-2507.

Dokumen terkait