BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL
4.3 Uji Reliabilitas dan Validitas Kuesioner
4.4.2 Pengujian Hipotesis
4.4.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini sesuai dengan paradigma ganda dua variabel independen dan dua variabel dependen (Sugiyono, 2017:12). Sehingga analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh strukstur organisasi (X1), pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali (X2), laporan pertanggungjawaban (X3) pada akuntansi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -,992 2,781 -,357 ,724 X1 ,887 ,135 ,783 6,576 ,000 ,697 1,434 X2 ,860 ,263 ,405 3,268 ,003 ,642 1,557 X3 -,693 ,166 -,515 -4,182 ,000 ,651 1,536 Sumber: Lampiran 11
pertanggungjawaban pusat biaya terhadap pengendalian manajemen (Y1) dan juga digunakan untuk mengetahui pengaruh strukstur organisasi (X1), pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali (X2), laporan pertanggungjawaban (X3) pada akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya terhadap evaluasi penilsaian kinerja manajer produksi (Y2). Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan menggunakan SPSS diperoleh data sebagaimana dalam tabel berikut:
Tabel 4.24 Hasil analisis regresi berganda variabel Y1
Variabel bebas Koefisien Regresi Penyajian Hipotesis Sig. thitung ttabel X1 0,794 4,617 2,048 0,000 X2 1,247 3,718 2,048 0,001 X3 -0,542 -2,568 2,048 0,016 Konstanta= -0,978 Sumber: Lampiran12
Berdasarkan analisis regresi berganda yang pada tabel 4.24, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y1= -0,978+ 0,794x1+1,247x2-0,542x3
Intepretasi dari persamaan regresi diatas adalah sebagai berikut: a. Nilai konstanta sebesar -0,978 menunjukkan bahwa jika nilai
struktur organisasi, pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali, serta laporan pertanggungjawaban dianggap konstan maka pengendalian manajemen sebesar -0.978.
b. Nilai koefisien 0,794 dan 1,247 serta -0,542 menunjukkan jika struktur organisasi, pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali meningkat sebesar satu-satuan dengan tingkat hasil laporan pertanggungjawaban yang mengalami penuruanan sebesar satu-satuan, maka pengendalian manajemen akan meningkat sebesar koefisien tersebut begitu juga sebaliknya.
Tabel 4.25 Hasil analisis regresi berganda variabel Y2
Variabel bebas Koefisien Regresi Penyajian Hipotesis Sig. thitung ttabel X1 0,887 6,576 2,048 0,000 X2 0,860 3,268, 2,048 0,003 X3 -0,693 -4,182 2,048 0,000 Konstanta= -0,992 Sumber: Lampiran 12
Berdasarkan analisis regresi berganda yang ditampilkan pada tabel 4.25, maka persamaan regresi yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y2= -0,992+ 0,887x1+0,860x2-0,693x3
Intrepetasi dari persanaan regresi diatas adalah sebagai berikut: a. Nilai konstanta sebesar -0,992 menunjukkan bahwa jika nilai
struktur organisasi, pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali, serta laporan pertanggungjawaban dianggap konstan maka evaluasi penilaian kinerja manajer produksi sebesar -0,992.
b. Nilai koefisien 0,887 dan 0,860 serta -0,693 menunjukkan jika struktur organisasi, pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali meningkat sebesar satu-satuan dengan tingkat hasil laporan pertanggungjawaban yang mengalami penurunan sebesar satu-satuan, maka evaluasi penilaian kinerja manajer produksi akan meningkat sebesar koefisien tersebut begitu juga sebaliknya.
4.4.2.2 Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur kemampuan model regresi dalam mendeskripsikan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin kecil nilai R² bermakna bahwa kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas (Kuncoro, 2007:84).
Tabel 4.26 Koefisien Determinasi untuk variabel Y1
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,823a ,677 ,640 2,474
Sumber : Lampiran 12
Tabel 4.26, menunjukkan besarnya R Squeare adalah 0,677 yang mendeskripsikan bahwa 67,7% variasi pengendalian manajemen dapat diterangkan secara rinci oleh variabel bebas yakni variabel akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya, sedangkan sisanya sebesar 32,3% dijelaskan karena adanya
penyebab lain di luar model. Sementara itu, hubungan (R) penerapan akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya sebesar 0,823 yang mengidentifikasikan bahwa terdapat korelasi yang sangat baik.
Tabel 4.27 Koefisien Determinasi untuk Variabel Y2
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,862a ,743 ,713 1,942
Sumber : Lampiran 12
Tabel 4.27, menunjukkan besarnya R Squeare adalah 0,743. Nilai ini mengidentifikasikan bahwa 74,3% variasi evaluasi penilaian kinerja manajer produksi dapat diterangkan secara rinci oleh variabel bebas yakni variabel akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya, sedangkan sisanya yakni 25,7% dapat dijelaskan oleh penyebab lain di luar model. Sementara itu, hubungan (R) penerapan akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya sebesar 0,862 yang mengidentifikasikan bahwa terdapat korelasi yang sangat baik.
4.4.2.3 Uji Statistik T (Parsial)
Pengujian t atau parsial digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh dari variabel independen X1, X2, X3 secara parsial terhadap variabel dependen Y1.
1. Pengujian hipotesis H1, dengan kriteria yang digunakan sebagai berikut:
a. Apabila thitung > ttabel atau probabilitas < 0,05 berarti Ha1 diterima atau H01 ditolak artinya struktur organisasi pada akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian manajemen. b. Apabila thitung < ttabel atau probabilitas > 0,05 berarti H01
diterima atau Ha1 ditolak artinya struktur organisasi pada akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian manajemen.
Berdasarkan tabel 4.24, diperoleh pengujian hipotesis struktur organisasi pada akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya memiliki thitung = 4,617 dengan tingkat probilitas sebesar 0,000 sedangkan ttabel = 2,048. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (4,617) lebih besar dari ttabel (2,048) dengan nilai probabilitas kurang dari 0,05 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa variabel struktur organisasi pada akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya mempunyai pengaruh yang positif terhadap pengendalian manajemen. 2. Pengujian hipotesis H2, dengan kriteria yang digunakan
sebagai berikut:
a. Apabila thitung > ttabel atau probabilitas < 0,05 berarti Ha2 diterima atau H02 ditolak artinya pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali dalam akuntansi
pertanggungjawaban pusat biaya berpengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengendalian manajemen. b. Apabila thitung < ttabel atau probabilitas > 0,05 berarti H02
diterima atau Ha2 ditolak artinya pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali dalam akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian manajemen.
Berdasarkan tabel 4.2, diperoleh thitung = 3,718 dengan tingkat probilitas sebesar 0,001 sedangkan ttabel = 2,048. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (3,718) lebih besar dari ttabel (2,048) dengan nilai probabilitas kurang dari 0,05 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa variabel pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali yang terdapat dalam akuntansi pertanggungjawaban biaya mempunyai pengaruh yang positif terhadap pengendalian manajemen. 3. Pengujian hipotesis H3, dengan kriteria yang digunakan
sebagai berikut:
a. Apabila thitung > ttabel atau probabilitas < 0,05 berarti Ha3 diterima atau H03 ditolak artinya laporan
pertanggungjawaban dalam akuntansi
pertanggungjawaban pusat biaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian manajemen.
b. Apabila thitung < ttabel atau probabilitas > 0,05 berarti H03 diterima atau Ha3 ditolak artinya laporan
pertanggungjawaban dalam akuntansi
pertanggungjawaban pusat biaya tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian manajemen.
Berdasarkan tabel 4.24, diketahui nilai thitung dari laporan pertanggungjawaban sebesar -2,568 dengan tingkat probilitas sebesar 0,016 sedangkan ttabel = 2,048. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (-2,568) lebih kecil dari ttabel (2,048) dengan nilai probabilitas kurang dari 0,05 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa variabel laporan pertanggungjawaban dalam akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya tidak mempunyai pengaruh yang positif terhadap pengendalian manajemen.
Selain itu, pengujian ini juga digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh dari variabel bebas X1, X2, X3 secara parsial terhadap variabel terikat Y2.
1. Pengujian hipotesis H4, dengan kriteria yang digunakan sebagai berikut:
a. Apabila thitung > ttabel atau probabilitas < 0,05 berarti Ha4 diterima atau H04 ditolak artinya struktur organisasi pada akuntansi pertanggungjawaban pusat
biaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap evaluasi penilaian kinerja manajer produksi.
b. Apabila thitung < ttabel atau probabilitas > 0,05 berarti H04 diterima atau Ha4 ditolak artinya struktur organisasi pada akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap evaluasi penilaian kinerja manajer produksi.
Berdasarkan tabel 4.25, diperoleh thitung struktur organisasi sebesar 6,576 dengan tingkat probilitas sebesar 0,000 sedangkan ttabel = 2,048. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (6,576) lebih besar dari ttabel (2,048) dengan nilai probabilitas kurang dari 0,05 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa variabel struktur organisasi pada akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya mempunyai pengaruh yang positif terhadap evaluasi penilaian kinerja manajer produksi.
2. Pengujian hipotesis H5, dengan kriteria yang digunakan sebagai berikut:
a. Apabila thitung > ttabel atau probabilitas < 0,05 berarti Ha5 diterima atau H05 ditolak artinya pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali dalam akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya
berpengaruh positif dan signifikan terhadap evaluasi penilaian kinerja manajer produksi.
b. Apabila thitung < ttabel atau probabilitas > 0,05 berarti H05 diterima atau Ha5 ditolak artinya pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali dalam akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap evaluasi penilaian kinerja manajer produksi.
Berdasarkan tabel 4.25, diketahui thitung dari pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali sebesar 3,268 dengan tingkat probilitas sebesar 0,003 sedangkan ttabel = 2,048. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (3,268) lebih besar dari ttabel (2,048) dan nilai probabilitas kurang dari 0,05 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa variabel pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali dalam akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya mempunyai pengaruh yang positif terhadap evaluasi penilaian kinerja manajer produksi.
3. Pengujian hipotesis H6, dengan kriteria yang digunakan sebagai berikut:
a. Apabila thitung > ttabel atau probabilitas < 0,05 berarti Ha6 diterima atau H06 ditolak artinya laporan
pertanggungjawaban pusat biaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap evaluasi penilaian kinerja manajer produksi.
b. Apabila thitung < ttabel atau probabilitas > 0,05 berarti H06 diterima atau Ha6 ditolak artinya laporan
pertanggungjawaban pada akuntansi
pertanggungjawaban pusat biaya tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap evaluasi penilaian kinerja manajer produksi.
Berdasarkan tabel 4.25, diperoleh hasil thitung nya sebesar -4,182 dengan tingkat probilitas sebesar 0,000 sedangkan ttabel = 2,048 . Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (-4,182 <2,048) dan nilai probabilitas kurang dari 0,05 sehingga dapat diperoleh
kesimpulan bahwa variabel laporan
pertangunggjawaban pada akuntansi
pertanggungjawaban pusat biaya tidak mempunyai pengaruh yang positif terhadap evaluasi penilaian kinerja manajer produksi.