HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Penelitian
4.2.4 Pengujian Hipotesis .1 Uji-t .1 Uji-t
Cara pengambilan keputusan uji signifikansi parsial dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitast-statistic dengan nilai tingkat signifikansi � sebesar 5%. Jika nilai probabilitast-statistic≥dari nilai tingkat
signifikansi �, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen tidak signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5%. Namun jika nilai probabilitast-statistic<dari nilai
tingkat signifikansi α, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5% (Gio, 2015:61).
Cara lain pengambilan keputusan dapam penelitian ini adalah dengan membandingkan nilai t-statisticterhadap nilai kritis berdasarkan tabel distribusi t. Sebelum menghitung nilai kritis t, terlebih dahulu dihitung nilai derajat bebas dengan rumus:
Derajat bebas = n – k
Perhatikan bahwa � menyatakan jumlah elemen dalam sampel, sedangkan � merupakan jumlah variabel.Diketahui jumlah elemen dalam sampel penelitian ini sebanyak 57 dan jumlah variabel adalah 9, sehingga derajat bebas adalah
57-9=48. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%, sehingga nilai kritis � dengan derajat bebas 48 dan tingkat signifikansi 5% berdasarkan tabel distribusi � adalah ±2,01063.
Tabel 4.5 Penghitungan t Tabel
Derajat Bebas Tingkat Signifikansi t - Tabel
49 0,05 2,00958
48 0,05 2,01063
47 0,05 2,01174
46 0,05 2,01290
Sumber : Hasil Olahan Mirosoft Excel
Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan uji t adalah (Gio, 2015:61):
Jika | thitung | ≤ | tkritis |, maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika | thitung | ≥ | tkritis |, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 maka diperoleh kesimpulan uji-t sebagaiberikut:
1. Current Ratio
Berdasarkan Tabel 4.4 , diketahui nilai probabilitas variabel Current Ratio adalah 0,5175. Karena nilai probabilitas variabel Current Ratio yaitu 0,5175 lebih besar dari tingkat signifikansi, yaitu 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Current Ratio dengan variabel pertumbuhan laba tidak signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai | thitung |<| tkritis |, yakni |-0,648066 |<|2,01063|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji t.
2. Quick Ratio
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui nilai probabilitas variabel Quick Ratio adalah 0,7882. Karena nilai probabilitas variabel Quick Ratio yaitu 0,7882 lebih besar dari tingkat signifikansi, yaitu 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Quick Ratio dengan variabel pertumbuhan laba tidak signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai | thitung |<| tkritis |, yakni |0,268889|<|2,01063|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji t.
3. Debt to Asset Ratio
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui nilai probabilitas variabel Debt to Asset Ratio adalah 0,1813. Karena nilai probabilitas variabel Debt to Asset Ratio yaitu 0,1813 lebih besar dari tingkat signifikansi, yaitu 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Debt to Asset Ratio dengan variabel pertumbuhan laba tidak signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai | thitung |<| tkritis |, yakni |1,340011 |<|2,01063|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji t.
4. Debt to Equity Ratio
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui nilai probabilitas variabel Debt to Equity Ratio adalah 0,0002. Karena nilai probabilitas variabel Debt to Equity Ratio yaitu 0,0002 lebih kecil dari tingkat signifikansi, yaitu 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Debt to Equity Ratio dengan variabel pertumbuhan laba signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa
nilai | thitung |<| tkritis |, yakni |-3,746378 |<|2,01063|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji t.
5. Inventory Turnover
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui nilai probabilitas variabel Inventory Turnover adalah 0,6663. Karena nilai probabilitas variabel Inventory Turnover yaitu 0,6663 lebih besar dari tingkat signifikansi, yaitu 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Inventory Turnover dengan variabel pertumbuhan laba tidak signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai | thitung |<| tkritis |, yakni |-0,431658 |<|2,01063|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji t.
6. Total Asset Turnover
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui nilai probabilitas variabel Total Asset Turnover adalah 0,0623. Karena nilai probabilitas variabel Total Asset Turnover yaitu 0,0623 lebih besar dari tingkat signifikansi, yaitu 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Total Asset Turnover dengan variabel pertumbuhan laba tidak signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai | thitung |<| tkritis |, yakni |1,871772 |<|2,01063|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji t.
7. Return on Asset
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui nilai probabilitas variabel Return on Asset adalah 0,0470. Karena nilai probabilitas variabel Return on Asset yaitu 0,0470 lebih kecil dari tingkat signifikansi, yaitu 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Return on Asset dengan variabel
pertumbuhan laba signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai | thitung |<| tkritis |, yakni |-1,995102 |<|2,01063|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji t.
8. Return on Equity
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui nilai probabilitas variabel Return on Equity adalah 0,0119. Karena nilai probabilitas variabel Return on Equity yaitu 0,0119 lebih kecil dari tingkat signifikansi, yaitu 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Return on Equity dengan variabel pertumbuhan laba signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai | thitung |>| tkritis |, yakni |2,531657 |>|2,01063|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji t.
4.2.4.2 Uji-F
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui nilai probabilitas dari uji F-statistic adalah 0,008660. Karena nilai probabilitas yakni 0,008660 lebih kecil dari nilai
signifikansi α (0,05), maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
Hal ini berarti Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover, Total Aset Turnover, Return on Asset dan Return on Equity secara bersama-sama(simultan) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba.
4.2.4.3 Uji R2
Koefisien determinasi (R2) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas (Supranto, 2005:158, Gujarati, 2003:212). Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 dan 1. Nilai koefsien determinasi R2yang kecil (mendekati nol) berarti kemampuan variabel-variabel tak bebas secara simultan dalam menerangkan variasi variabel tak bebas amat terbatas. Nilai koefisien determinasi R2yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel bebas.
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui nilai koefisien determinasi (R-squared) sebesar R2=0,070787. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa 7,08% variabel dependen pertumbuhan laba dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen yakni Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover, Total Asset Turnover, Return on Asset dan Return on Equity. Sedangkan sisanya 92,92% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan