• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum

C. Pengujian Hipotetis

Hasil uji homogenitas efikasi diri dengan menggunakan uji levene pada tabel 2.7 diatas menunjukkan nilai signifikan adalah 0,883 nilai signifikansi kedua kelas lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa nilai uji homogenitas post-testefikasi diripada kelas control dan kelas eksperimen homogen.

C. Pengujian Hipotetis

Berdasarkan data postest efikasi dirisiswa di atas maka akan dilakukan uji t satu pihak yang menggunakan independet Sample t-test dengan bantuan program SPSS 20,00 pada taraf signifikansi 0,05 dimana hasil uji t terdapat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.1 Hasil Uji T-test

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of

Means

F Sig. T

Equal variances assumed ,022 ,883 2,558

Equal variances not assumed 2,558

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means Df Sig. (2-tailed) Mean

Difference

Equal variances assumed 38 ,015 4,200

37,966 ,015 4,200

Berdasarkan tabel 3.1 hasil perhitungan uji t satu pihak yang menggunakan independet sample t-test yang menggunakan bantuan program SPSS 20,00 maka diperoleh nilai t-test sebesar 0,015 dan nilai thitung sebesar 2,558dan ttabel sebesar 1.68595 maka nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,558>1.68595) maka dapat diambil kesimpulan Ho di tolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap efikasi diri siswa.

D. Pembahasan

1. Hasil efikasi diri siswa kelas eksprimen dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok.

Pada hasil analisis data instrumen penelitian, ditemukan bahwa nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen sebesar 72,25 dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok hasil rata-rat post-test meningkat menjadi 76,45 sehingga peningkatannya sebesar 4,2 Penelitian pada kelas eksperimen dilakukan 3 kali pertemuan, adapun hal yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pertemuan pertama siswa diberikan pretest kemudian peneliti mengkondisikan siswa untuk siap melaksanakan layanan bimbingan kelompok, untuk menjawab pertanyaan apakah layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan efikasi diri siswa. Setiap pertemuan siswa diberikan layanan bimbingan kelompok dengan tema yang berbeda, pada pertemuan pertama siswa diberikan layanan bimbingan kelompok dengan tema menumbuhkan efikasi diri dengan menggunakan metode diskusi, dan pada pertemuan kedua siswa diberikan layanan bimbingan kelompok dengan tema yakin mengenang orang sukses dengan efikasi diri yang tinggi dengan menggunakan metode diskusi.

2. Hasil efikasi diri kelas control tanpa layanan konseling

Pada kelas control ditemukan bahwa peningkatan efikasi diri siswa di kelas tersebut lebih rendah dari pada kelas eksperimen. Nilai rata-rata pre-test pada kelas control sebesar 69,65 dan setelah diberi kuisioner kembali maka nilai postest menjadi 73,80 sehingga peningkatannya sebesar 4,15. Penelitian pada kelas control ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Adapun hal yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pertemuan pertama merupakan penyebaran pre-test pada kelas control untuk mengetahui efikasi diri awal siswa. Kemudian pada pertemuan selanjutnya membagikan angket post test.

Berdasarkan nilai post-test diketahui hasil rata-rata efikasi diri kelas eksperimen 76,45 dan rata-rata hasil post-test minat baca kelas control adalah 73,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata efikasi diri kelas eksprimen lebih besar dibandingkan dengan kelas control. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t-test nilai diperoleh nilai t-test sebesar 0,005 dengan signifikasi 0,05 pada taraf signifikansi 5% dan nilai t hitung sebesar 2,65 dari hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan efikasi diri atau hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata post-test antara kelas eksprimen dan kelas control atau antar kelas yang menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan yang tidak menggunakan layanan bimbingan kelompok.

Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Bahan yang dimaksudkan dapat juga dipergunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan. Lebih jauh dengan layanan bimbingan kelompok para siswa dapat diajak untuk bersama-sama mengemukakan pendapat tentang sesuatu dan membicarakan topik-topik penting, mengembangkan nilai-nilai yang berhubungan dengan hal tersebut dan mengembangkan langkah-langkah bersama untuk menangani permasalahan yang dibahas di dalam kelompok. Dengan demikian selain dapat membuahkan hubungan yang baik di antara anggota kelompok, kemampuan berkomunikasi antar individu, pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan juga dapat

mengembangkan berbagai situasi dan tindakan nyata untuk mencapai hal-hal yang diinginkan sebagaimana terungkap dalam kelompok.36

Bandura mengatakan bahwa efikasi diri pada dasarnya adalah hasil dari proses kognitif berupa keputusan, keyakinan, atau pengharapan tentang sejauh mana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau tindakan tertentu yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut Bandura, efikasi tidak berkaitan dengan kecakapan yang dimiliki, tetapi berkaitan dengan keyakinan individu mengenai hal yang dapat dilakukan dengan kecakapan yang ia miliki seberapa pun besarnya.

Efikasi diri menekankan pada komponen keyakinan diri yang dimiliki seseorang dalam menghadapi situasi yang akan datang yang mengandung kekaburan, tidak dapat diramalkan dan sering penuh dengan tekanan. Gist dan Mitchell mengatakan bahwa efikasi diri dapat membawa pada perilaku yang berbeda diantara individu dengan kemampuan yang sama karena efikasi diri mempengaruhi pilihan, tujuan, pengatasan masalah dan kegigihan dalam berusaha.37

36

Abu Bakar M. Luddin, Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik,.., hal. 11.

37

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas membuktikan bahwa ada pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terhadap efikasi diri siswa di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Dari hasil uji t-test diperoleh nilai t-test sebesar0,005 pada taraf signifikan α= 0,05, dan nilai thitung(2,558sehingga nilai thitung lebih besar dibandingkan ttebel (2,558 >1,68595), sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi terdapat pengaruh antara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan efikasi diri siswa.

B. Saran- Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada beberapa pihak diantaranya:

1. Bagi Sekolah

Rekomendasi kepada kepala sekolah agar memfasilitasi segala sarana dan prasarana dalam kegiatan bimbingan dan konseling, seperti ditetapkannya jam khusus untuk guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan layanan kepada seluruh siswa. Kemudian bagi guru BK sebaiknya memaksimalkan kemampuan yang dimiliki dan lebih memperhatikan siswa.

2. Bagi Siswa

Agar siswa dapat senantiasa mengembangkan potensi diri, sehingga menjadi pribadi yang lebih baik lagi, lebih dapat menghargai pendapat orang lain, menghargai diri sendiri, mengerti tujuan hidup agar terarah dan

mengetahui apa yang akan dilakukan dan mengoptimalkan seluruh kemampuan yang dimiliki.

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian tentang bimbingan dan konseling, disarankan untuk dapat melakukan penelitian pada permasalahan siswa secara lebih mendalam. Agar dapat menambah khazanah penelitian ilmiah konsep diri siswa dan menambah ilmu yang bermanfaat dan pengalaman untuk peneliti sendiri.

Dokumen terkait