• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pengujian Instrumen

Maksud dari dilakukannya pengujian instrumen adalah untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian meliputi 40 kuesioner yang telah diisi oleh responden. Analisa akan dimulai dengan menguji validitas setelah itu diikuti dengan menguji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu fakta bahwa instrumen, teknik maupun proses digunakan untuk mengukur apakah suatu konsep secara tepat mengukur konsep yang ada (Sekaran, 1992). Dalam melakukan uji validitas, peneliti menggunakan metode Pearson Product Moment untuk menguji construct validity. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa bagus hasil yang dicapai dari penggunaan suatu alat ukur di sesuaikan dengan teori yang digunakan dalam penelitian (Sekaran, 1992:208).

Taraf signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% yang mana tiap butir pertanyaan dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel (Hadi, 1991). Hasil perhitungan untuk mendapatkan nilai r tabel dengan taraf signifikan 95%. Derajat bebas sebesar 100 berasal dari rumus :

55 Db = N - 2

= 100 - 2 = 98

Nilai r tabel yang diperoleh adalah 0,1654 sehingga apabila r hasil > r tabel yaitu 0,1654 maka dapat dinyatakan dengan valid (r hasil > 0,2869). Hasil pengujian validitas terhadap variabel minat dalam penelitian ini terlihat pada table 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6 Uji Validitas responden terhadap minat konsumen Variabel rtabel rhitung Status

Produk 0,497 0,1654 Valid

Harga 0,487 0,1654 Valid

Tempat 0,358 0,1654 Valid

Promosi 0,399 0,1654 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil perhitungan validitas validitas pada tabel diatas menunjukkan semua butir pertanyaan variabel produk, harga, tempat dan promosi terhadap minat dalam status valid. Artinya instrument yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjalankan fungsi ukurnya, sehingga memberi hasil pengukuran yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut. Dengan demikian, maka semua butir pertanyaan tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini.

55

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui kecenderungan (kekonsistensinan) suatu alat ukur dalam memberikan hasil pengukuran. Yang diuji disini adalah pernyataan pada pengukuran sikap konsumen, yang mempunyai opsi san gat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari uji reliabilitas yang dilakukan dapat diketahui bahwa semuanya berstatus handal (reliabel) yang berarti dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Hasil pengukuran keandalan tersebut menghasilk an koefisien alpha sebesar 0, 803.

Uji validtas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 11.5 (Singgih, 2004) seperti dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.7 Uji reliabilitas responden terhadap minat konsumen Cronbach's

Alpha N of Items

.803 5

Sumber : Data primer yang diolah

Teknik yang digunakan dalam mengukur konsistensi internal dalam penelitian ini menggunakan cronbach’a alpha mendekati 1. Apabila reliabilitas < 0.6 dianggap buruk, pada batas 0.7 dapat diterima, dan semakin mendekati 1 (>0.8) dianggap baik (Sekaran, 2000). Bahkan menurut Nunally (1978) dalam Indarti (2002) menyatakan bahwa nilai

55

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji mulikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

a. Uji Multikolinearitas

Mulitikolinearitas merupakan keadaan dimana satu atau lebih variabel bebas dapat dinyatakan sebagai kombinasi dari variabel lainnya atau terjadi tumpang tindih (overlap) diantara variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Model regresi yang baik tentunya tidak ada multikolinier atau adanya korelasi di antara variabel bebas.

Untuk menguji apakah terdapat gejala multikoliniearitas dilakukan dengan melihat apakah VIF (Variance Inflanting Factoring) lebih besar dari 5. Apabila VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikoliearitas dengan variabel bebas lainnya (Singgih, 2004).

Tabel. 4.8 Hasil Pengujian Multikolinearitas Collinearity Statistics

Variabel

Tolerance VIF Keterangan

Produk 0.682 1.466 Tidak terdapat multikolinearitas Harga 0.578 1.729 Tidak terdapat multikolinearitas Tempat 0.658 1.520 Tidak terdapat multikolinearitas Promosi 0.693 1.442 Tidak terdapat m ultikolinearitas Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.8, terlihat bahwa tidak terjadi multikolinearitas diantara variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat (minat).

55

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Singgih, 2000). Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (varians berbeda). Salah satu cara untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitasa adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada gambar grafik tersebut.

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Residual

-3 -2 -1 0 1 2

Regression Standardized Predicted Value

Dependent Variable: Minat Scatterplot

Gambar 4.1 Grafik Hasil Uji Asumsi Regresi Berganda

55

Dari Gambar 4.1, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, regresi pada penelitian ini layak dipakai untuk prediksi kesuksesan sebuah usaha kecil dan mene ngah.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempnuyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Singgih, 2000). Uji normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari Gambar 4.2

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Expected Cum Prob

Dependent Variable: Minat

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

55

Berdasarkan Gambar 4.2, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi pada penelitian ini layak dipakai untuk prediksi faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan sebuah usaha kecil dan menengah.

4. Regresi Berganda variabel minat terhadap produk, harga, tempat dan promosi

Semua variabel tidak ada yang dikeluarkan (removed) atan dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi semua. Angka R (determinan) square adjusted 0,310 (lampiran) yang artinya (determinan) yang artinya 31% dipengaruhi atau dapat dijelaskan oleh variabel pengaruh produk, harga, tempat dan promosi. Sedangkan sisanya 69% (100% - 31%) dipengaruhi oleh variabel lain yang belum terukur. Determinan menggunakan R square adjusted karena variabel bebas lebih dari dua. Untuk melakukan analisis perhitungan regresi berganda maka digunakan program SPSS 12 for windows. Dengan menggunakan uji F yang berfungsi untuk mengetahui populasi tersebut identik atau tidak. Hipotesa untuk uji F adalah sebagai berikut :

Hipotesis :

Ho = Rata-rata populasi identik H1 = Rata-rata populasi tidak identik.

Pengambilan keputusan :

55

- Statistik hitung (F hitung) < Statistik tabel (F hitung) maka Ho diterima

Nilai untuk F hitung adalah sebesar 12.116 (lampiran), sedangkan F tabel dengan menggunakan tingkat signifikan 5% adalah sebesar 2.4675 (tabel statistik). Karena F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak sedangkan untuk signifikansi untuk uji Anova ini sebesar 0.000 atau lebih kecil dari 0.05 atau Ho ditolak. artinya populasi rata-rata dari variabel memang berbeda nyata atau tidak identik, ini merupakan regresi yang baik. Kemudian akan dilihat regresi antara variabel minat dengan variabel bebas (produk, harga, tempat dan promosi). Dibuat persamaan statistik sebagai berikut :

Y = ß + ß1x1 + ß2x2 + ß3x3 + ß4x4 Oleh karena itu untuk regresinya adalah :

Y = 0.820 + 0.294 x1 + 0.223 x2 + 0.032 x3 + 0.177 x4 Dimana : X1 = Produksi X2 = Harga X3 = Tempat X4 = Promosi

Analisis pada regresi :

- Konstanta 0.820 (ß) menyatakan jika variabel independent (produksi, harga, tempat dan promosi) berharga tetap maka minat konsumen akan naik sebesar 2.875.

55

- Koefisien regresi 0.294 produksi (x1) dinyatakan bahwa terdapat kenaikan pada minat beli konsumen jika variabel produksi berharga sebesar 0.294, dengan catatan variabel harga, tempat dan promosi konstan.

- Koefisien regresi 0.223 harga (x2) dinyatakan bahwa terdapat kenaikan pada minat beli konsumen jika variabel harga berharga sebesar 0.223, dengan catatan variabel produksi, tempat dan promosi konstan.

- Koefisien regresi 0.032 tempat (x3) dinyatakan bahwa terdapat kenaikan pada minat beli konsumen jika variabel tempat dinaikan sebesar 0.032, dengan catatan variabel produksi, harga dan promosi konstan.

- Koefisien regresi 0.177 tempat (x4) dinyatakan bahwa terdapat kenaikan pada minat beli konsumen jika variabel promosi dinaikan sebesar 0.177, dengan catatan variabel produksi, harga dan tempat konstan.

Dari beberapa variabel bebas yaitu produks, harga, tempat dan promosi yang sangat mempengaruhi terhadap minat beli konsumen adalah variabel produksi dan harga, hal ini koefisien keduanya besar yaitu masing- masing 0.294 dan 0.223 dengan signifikansi kedua variabel tersebut dibawah 0.05 artinya Ho ditolak dengan demikian kedua variabel memang benar-benar mempengaruhi secara signifikan terhadap minat beli konsumen.

55

Dokumen terkait