• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat pengumpul data yang benar-benar valid atau dapat diandalkan dalam mengungkap data penelitian, maka kedua angket yang digunakan dalam penelitian ini akan disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat kisi-kisi angket yang di dalamnya menguraikan aspek masing-masing variabel menjadi beberapa sub aspek atau indikator.

2. Berdasarkan kisi-kisi tersebut, langkah selanjutnya adalah menyususn pernyataan atau butir-butir item. Bentuk pernyataan untuk pengungkap angket variabel Y adalah dalam bentuk pernyataan positif dan pernyataan negatif .

3. Setelah butir-butir pernyataan dibuat, kemudian dilakukan penimbangan dengan maksud untuk mengetahui tingkat kebaikan isi, konstrik, redaksi, dan kesesuaian antara butir pernyataan dengan aspek yang diungkap. 4. Setelah melalui konsultasi dilakukan uji coba angket kepada beberapa

siswa untuk mengetahui keberadaan alat ukur secara empiris, yaitu reliabilitas dan validitas dari angket tersebut.

Berikut akan dipaparkan langkah-langkah melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sedangkan menurut Sugiono (Riduwan, 2006: 97) jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid

49

sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang sebenarnya harus diukur.

Langkah-langkah dalam uji validitas instrument angket adalah sebagai berikut:

a. Memberikan nomor pada angket yang masuk

b. Memberikan skor pada setiap bulir sesuai dengan bobot yang telah ditentukan, yakni dengan menggunakan alat ukur ordinal dengan skala Likert.

c. Menjumlahkan skor setiap responden d. Mengurutkan jumlah skor responden

e. Mencari koefisien korelasi skor tiap bulir item dengan skore total dengan rumus Product Moment Correlation yang dikemukakan oleh Karl Pearson yaitu:

  

 



 

  2 2 2 2 . Y Y n X X n Y X XY n rxy (Siregar, 2004: 210) Keterangan: xy

r = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y n = Jumlah responden

XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden

X = Jumlah skor X

Y = Jumlah skor Y

 

2

X = Kuadrat jumlah skor X

 

2

Y = Kuadrat jumlah skor Y

f. Membandingkan besarnya nilai hitung rxy terhadap nilai tabel r dengan kriteria kelayakan sebagai berikut :

50

xy

r > rtabel berarti valid atau sebaliknya.

Setelah harga rhitung diperoleh, kemudian didistribusikan ke dalam rumus Uji t sebagai berikut:

2 1 2 r n r thitung    (Siregar, 2004: 211) Dimana : t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) dan derajat kebebasan (dk = n-2)

Kaidah keputusan = Jika, thitung > ttabel berarti valid, sebaliknya thitung < ttabel berarti tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Instrumen penelitian telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas tersebut diuji. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2006: 178).

Uji reliabilitas menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

11 r =              

2 2 1 1 t b k k  

51

(Suharsimi Arikunto, 2002:171) Keterangan

r1 1 : Reliabilitas Instrumen

K : Banyaknya Bulir pertanyaan atau banyaknya Soal

2

b : Jumlah Varians Bulir 2

t

 : Varians Total

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut:

a. Membuat daftar distribusi nilai untuk setiap item angket dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Memberikan nomor pada setiap angket yang masuk,

2) Memberikan nomor pada setiap item sesuai dengan bobot yang telah ditentukan yakni kategori 5 skala Likert,

3) Menjumlahkan skor untuk setiap responden dan kemudian jumlah skor tersebut dikuadratkan,

4) Menjumlahkan skor yang ada pada setiap item dari setiap jawaban yang diberikan responden. Total dari setiap jumlah skor setiap item harus sama dengan total skor dari setiap responden,

5) Mengkuadratkan skor-skor jawaban dari tiap-tiap responden untuk setiap item, dan kemudian menjumlahkannya.

b. Menghitung koefisien r untuk uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha, dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

1) Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah varians item

2

b  dengan rumus: 2  =

 

n n x x

2 2 (Suharsimi Arikunto, 2002:171)

52

2) Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mendapatkan varians total,

3) Mengkonsultasikan nilai r dengan r product moment untuk mengetahui apakah instrumen angket yang digunakan reliabel atau tidak. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: apabila r11 < rtabel, maka instrumen tidak reliabel. Dalam hal lain instrumen reliabel.

Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasinya digunakan distribusi

(Tabel r) untuk α = 0,05 atau α = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n - 2). Kemudian membuat keputusan membandingkan r11 dengan rtabel

Kaidah keputusan = Jika r11 > rtabel berarti reliabel, sebaliknya Jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel G. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data penunjang digunakan studi dokumentasi, menurut

Riduwan (2006: 77) mengatakan bahwa “dokumentasi adalah ditujukan intuk

memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian”.

Studi dokumentasi ini bersumber dari dokumen yang dimiliki Sekolah Menengah Kejuruan Merdeka Soreang dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti mengenai kompetensi siswa dan kesiapan kerja siswa.

2. Wawancara

Riduwan (2006: 74) wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada sumber data yang ada di lokasi untuk mengetahui gambaran kompetensi siswa serta kaitannya terhadap tingkat kesiapan kerja siswa Teknik

53

Kendaraan Ringan. Wawancara ini dilakukan kepada ketua Prodi jurusanTeknik Kendaraan Ringan.

3. Angket

Angket yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai permasalahan yang diteliti. Riduwan (2006: 71) mengemukakan “angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang

lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan

pengguna”.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik

dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√ ).

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk Skala Likert. Penyebaran angket dilakukan kepada siswa Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Merdeka Soreang yang telah melaksanakan Uji Kompetensi.

Adapun langkah-langkah dalam menyusun angket adalah sebagai berikut: 1) Menyusun objek respondennya

2) Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan angket 3) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban 4) Menetapkan skala pemberian skor untuk setiap item pernyataan.

Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor daftar pernyataan menggunakan Skala Likert dengan ukuran ordinal seperti pada tabel 3.5. skala Likert tersebut yaitu : Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Kurang Setujudan Tidak Setuju.

54

Tabel 3. 5 Kriteria Penilaian Y

(Kontribusi kompetensi siswa Terhadap Kesiapan Kerja Siswa)

Alternatif Jawaban Pernyataan (Item) Positif Negatif Sangat Setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 2 Ragu-ragu(R) 3 3 Kurang Setuju (KS) 2 4 Tidak Setuju (TS) 1 5

5) Melakukan Uji Coba Angket

Sebelum pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan angket yang akan digunakan terlebih dahulu diuji cobakan, pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket. H. Teknik Analisis Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini meliputi tiga hal sebagai berikut:

1. Perhitungan Persentase

Perhitungan persentase digunakan untuk mengetahui gambaran variabel penelitian, melalui perhitungan frekuensi skor jawaban responden pada setiap alternatif jawaban angket, sehingga diperoleh persentase jawaban setiap alternatif jawaban dan skor rata-rata.

Interpretasi skor rata-rata jawaban responden dalam penelitian ini menggunakan rumus interval sebagai berikut:

Sesuai dengan skor alternatif jawaban angket yang terentang dari 1 sampai 5, banyak kelas interval ditentukan sebanyak 5 kelas, sehingga diperoleh panjang kelas interval sebagai berikut:

55

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden seperti tampak pada tabel 3.6:

Tabel 3. 6

Kriteria Analisis Data Deskripsi Rentang Kategori Skor Penafsiran 1,00 – 1,8 Sangat Rendah 1,9 – 2,7 Rendah 2,8 – 3,6 Sedang 3,7 – 4,5 Tinggi 4,6 – 5,8 Sangat Tinggi

Sumber: diadaptasi dari skor kategori Likert.

2. Uji Persyaratan Analisis Data

Uji persyaratan pengolahan data untuk uji hipotesis meliputi uji normalitas dan linieritas. Tujuan dari dilakukannya uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Dalam uji normalitas data, penulis menggunakan bantuan SPSS 21, data dapat dikatakan normal jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas lebih dari α (P value (Sig.) > 0,05).

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi (Sudjana, 1992 : 466). Pengolahan data untuk uji normalitas dan uji linieritas dibantu dengan menggunakan SPSS 21. Data dapat dikatakan model regresi linear jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas lebih dari α (P value (Sig.) > 0,05).

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya menggunakan skala ordinal, yaitu skala yang didasarkan pada ranking diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya (Riduwan, 2006: 84). Pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval, maka terlebih dahulu data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval, yaitu dengan menggunakan method of succesive interval (MSI).

56

3. Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Analisis ini didasari oleh hubungan fungsional atau sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Maka dalam penelitian ini, dengan analisis regresi dapat mengetahui apakah ada kontribusi pelaksanaan Prakerin (X) terhadap kesiapan kerja siswa (Y). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

bX a

Y^   (Siregar, 2004: 197) Keterangan:

Y = Kesiapan kerja siswa X = Kompetensi siswa

a = Nilai konstanta Y jika X = 0

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan. Dengan ketentuan:

b

=

 

 

  

  2 2 . . . X X n Y X XY n

a

= n X b Y

 .

(Siregar, 2004: 206) 4. Koefisien Determinasi (KD)

Koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y, sehingga diketahui besarnya persentase kontribusi variabel kompetensi siswa (variabel X) terhadap kesiapan siswa

57

memasuki dunia kerja (variabel Y). Koefisien determinasi dapat diketahui dengan rumus yang dikemukakan Riduwan (2010: 139) yaitu:

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi r = koefisien Korelasi 100% = konstanta

5. Rancangan Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk uji signifikansi yang berfungsi untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap variabel Y. Pengujian ini apakah variabel kompetensi siswa berkontribusi secara signifikan terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja.

Kriteria pengujian :

P value (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. P value (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

Ho : Kompetensi Siswa tidak berkontribusi secara signifikan terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja.

Ha : Kompetensi Siswa berkontribusi secara signifikan terhadap kesiapan

siswa memasuki dunia kerja. .

69

BAB V

Dokumen terkait