Gambar 4.3 Grafik Pengujian Keberhasilan dalam Penerimaan Data GPS dan Pengiriman dengan Media SMS dengan Gangguan
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa data GPS yang didapatkan tetap benar (sesuai dengan format yang diharapkan) dengan gangguan telepon atau gangguan SMS. Selang waktu penerimaan tiap SMS untuk gangguan telepon sama dengan tanpa gangguan yakni sekitar 22 detik (lebih lama 2 detik dari waktu yang diharapkan yakni 20 detik). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh gangguan telepon dari luar sangat minim bahkan tidak mempengaruhi kinerja sistem untuk memperoleh data GPS dengan valid. Untuk gangguan berupa SMS dengan format yang salah akan mempengaruhi jeda waktu penerimaan tiap SMS bervariasi dari 22 detik sampai 40 detik. Hal ini menunjukkan bahwa gangguan SMS dengan format yang salah memberikan pengaruh terhadap waktu pengiriman SMS tetapi data yang diperoleh tetap valid. Hal ini dikarenakan terjadinya antrian pada operator untuk melakukan pengiriman ke tujuan. 0 20 40 60 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 Waktu (detik) Percobaan (ke) Pengujian Keberhasilan Dalam Penerimaan Data GPS dan Pengiriman Dengan Media SMS Dengan Gangguan Gangg uan Telepo n
Percobaan A-6 (Pengujian penyimpanan data posisi pada media MMC)
Percobaan dilakukan dengan mengirim dalam data sembarang yang sudah ditentukan sebelumnya dalam format GPS.
Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa data GPS yang dikirimkan dari ponsel dapat disimpan dengan benar di media MMC. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa sistem dapat menyimpan data yang dikirimkan dengan baik ke dalam MMC.
Percobaan B-1 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GSM untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali)
Pengambilan dilakukan pada parkir timur syahdan, pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan.
Gambar 4.4 Grafik Waktu yang Dibutuhkan Modul GSM untuk Mendapatkan Sinyal 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Waktu (detik) Percobaan (ke) Waktu yang Dibutuhkan Modul GSM Mendapatkan Sinyal
Dari data yang didapatkan, dapat diketahui bahwa waktu inisialisasi sistem berkisar dari 17 detik sampai 22 detik. Dari 20 kali percobaan yang dilakukan, didapatkan rata-rata waktu 19.3 detik.
Percobaan B-2 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start) atau (Hot Start))
Pengambilan dilakukan pada lapangan bola kampus Kijang (lapangan terbuka), pada sore hari dengan keadaan cuaca berawan.
Percobaan B-3 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start) atau (Hot Start))
Pengambilan dilakukan pada parkiran sebelah Utarakampus Syahdan (di antara gedung K 4 lantai dan gedung 1 lantai) dengan kondisi ditengah gedung tinggi dan gedung 1 lantai, pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan.
Percobaan B-4 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm
Start) atau (Hot Start))
Pengambilan dilakukan pada parkiran sebelah Timur kampus Syahdan (di samping gedung H 4 lantai) dengan kondisi disamping dinding gedung tinggi, pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan.
Percobaan B-5 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start))
Pengambilan dilakukan pada parkiran sebelah utarakampus Syahdan (di depan musolah dan dibawah kanopi), pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan.
Percobaan B-6 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start))
Pengambilan dilakukan pada parkiran sebelah timur kampus Syahdan (di balkon gedung H 4 lantai) dengan balkon rendah, pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan.
Percobaan B-7 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start))
Pengambilan dilakukan pada parkiran motor kampus Syahdan (di gedung K 4 lantai dan gedung L 4 lantai), pada siang hari dengan cuaca berawan.
Percobaan B-8 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start))
Pengambilan dilakukan di dalam ruangan lab hardware kampus Syahdan, pada siang hari.
Gambar 4.5 Grafik Waktu yang Dibutuhkan Modul GPS untuk Mendapatkan Sinyal pada Saat Penyalaan Pertama Kali (Cold Start) dan Penyalaan
Berikutnya (Warm Start) di Bawah Kanopi
Dari percobaan B-2 sampai percobaan B-8, dapat dibuktikan bahwa pada saat pertama kali sistem dihidupkan, waktu yang dibutuhkan untuk sistem mendapatkan sinyal GPS akan lebih lama daripada yang kedua kali dan seterusnya. Hal ini disebabkan oleh karena GPS pada saat pertama kali dihidupkan atau disebut dengan istilah cold start akan mencari satelit-satelit yang akan digunakan untuk mendapatkan data posisi, namun pada percobaan berikutnya data satelit-satelit tersebut telah tersimpan sehingga mengurangi waktu dari sistem untuk mendapatkan sinyal GPS atau disebut dengan istilah warm start atau hot start. Dari percobaan yang telah dilakukan dengan mengambil tempat percobaan yang berbeda dan kondisi lingkungan yang juga berbeda, dapat dilihat bahwa kondisi lingkungan atau struktur di sekitar
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu (detik) Percobaan (ke) Waktu yang Dibutuhkan Modul GPS Mendapatkan Sinyal Lapang an Luas Parkir Utara Parkir Timur Dibawa h Kanopi
sangat mempengaruhi sistem. Untuk di ruangan terbuka seperti lapangan luas tanpa ada bangunan tinggi di sekitarnya, waktu yang dibutuhkan untuk inisialisasi relatif lebih cepat daripada di tempat lain yang ada bangunan tinggi di sekitarnya, dan juga apabila ada penghalang di atas, seperti kanopi pada percobaan B-5, waktu yang dibutuhkan untuk inisialisasi akan menjadi lebih lama. Untuk tempat di bawah balkon gedung bertingkat, seperti di lantai dasar gedung bertingkat dan juga untuk tempat di antara gedung bertingkat yang tinggi ternyata sistem tidak dapat menangkap sinyal GPS. Hal ini disebabkan karena sinyal GPS sangat rentan terhadap interferensi atau halangan yang disebabkan oleh struktur lingkungan sekitar GPS receiver.
Percobaan B-9 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start)
Pengambilan dilakukan pada parkiran sebelah Timur kampus Syahdan (di samping gedung H 4 lantai) dengan kondisi disamping dinding gedung tinggi.
Gambar 4.6 Grafik Waktu yang Dibutuhkan Modul GPS untuk Mendapatkan Sinyal pada Saat Penyalaan Pertama Kali (Cold Start)
0 10 20 30 40 50 60 70 1 2 3 4 5 Waktu (detik) Percobaan (Ke)
Waktu Cold Start GPS
Data dari percobaan B-9 dapat membuktikan bahwa cold start membutuhkan waktu rata-rata 47 detik untuk pengambilan di parkiran timur kampus Syahdan. Waktu cold start bisa berubah ubah dikarenakan keadaan cuaca yang berbeda-beda.
Percobaan B-10 (Pengujian lama waktu yang diperlukan untuk melakukan penyimpanan data pada media MMC dengan keadaan awal MMC kosong).
Percobaan penyimpanan dilakukan dengan algoritma perulangan sebanyak 100 kali dengan melakukan penyimpanan data (1 data = 32 byte) ke dalam MMC dengan keadaan MMC awal kosong.
Percobaan B-11 (Pengujian lama waktu yang diperlukan untuk melakukan penyimpanan data pada media MMC dengan keadaan awal MMC terisi file 1,28MB)
Percobaan penyimpanan dilakukan dengan algoritma perulangan sebanyak 100 kali dengan melakukan penyimpanan data (1 data = 32 byte) ke dalam MMC.
Gambar 4.7 Grafik Lama Waktu Penyimpanan Data ke MMC
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 1 2 3 4 5 Waktu (detik) Percobaan (ke) Pengujian Lama Penyimpanan Data ke MMC Kosong Berisi
Dari 5 kali pengujian yang dilakukan diperoleh informasi bahwa waktu yang diperlukan untuk melakukan penyimpanan 100 data ke MMC berkisar di antara 44 sampai dengan 47 detik dengan rata-rata 45,4 detik dengan kondisi MMC awal kosong, sedangkan untuk melakukan penyimpanan dengan MMC berisi data sebanyak 1,28 MB memerlukan waktu rata-rata adalah 166,6 detik. Waktu yang dibutuhkan lebih lama dibandingkan penyimpanan data ke MMC dengan keadaan awal kosong. Hal ini disebabkan oleh lebih lamanya waktu pencarian sektor yang masih kosong untuk menyimpan data.
Percobaan C-1 (Pengujian akurasi kompas digital di tempat dimana kompas dikalibrasi dengan kemiringan 0o) .
Percobaan ini dilakukan di tempat dimana kompas dikalibrasi yakni di dalam Computer Engineering Lab Kampus Syahdan.
Percobaan C-2 (Pengujian akurasi kompas digital di tempat dimana kompas dikalibrasi dengan kemiringan 25o)
Percobaan ini dilakukan di tempat dimana kompas dikalibrasi yakni di dalam Computer Engineering Lab Kampus Syahdan.
Percobaan C-3 (Pengujian akurasi kompas digital bukan di tempat dimana kompas dikalibrasi dengan kemiringan 0o)
Percobaan ini dilakukan di lapangan rumput kampus Kijang.
Percobaan C-4 (Pengujian akurasi kompas digital bukan di tempat dimana kompas dikalibrasi dengan kemiringan 25o)
Gambar 4.8 Grafik Pengujian Akurasi Data Kompas Digital
Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa perbedaan antar data dari kompas digital dengan kompas analog berkisar dari 0o sampai dengan 4,2o untuk keadaan kompas dengan posisi datar baik ditempat kalibrasi atau pengambilan data pada tempat yang tidak dikalibrasi. Untuk data kompas digital dalam keadaan miring (250) dan berada pada tempat kalibrasi atau bukan pada tempat yang dikalibrasi terjadi penyimpangan data kompas berkisar dari 0o sampai dengan 17,4o.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompas digital memiliki akurasi yang tinggi bila diletakkan dengan sudut kemiringan 0o atau datar di tempat dimana kompas dikalibrasi dan tempat kompas tidak dikalibrasi. Kompas digital dengan penggunaan pada posisi miring akan menghasilkan akurasi yang lebih rendah baik ditempat kompas dikalibrasi atau tidak dikalibrasi, tetapi masih dalam batas simpangan yang diperbolehkan (450).
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 Simpangan Sudut(derajat) Sudut Sebenarnya(derajat) Pengujian Akurasi Data Kompas Digital Tpt Kalibrasi dan Datar Tpt Kalibrasi dan Miring Tpt Lain dan Datar Tpt Lain dan Miring
Percobaan C-5 (Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul
client dan modul master dengan posisi yang berubah-ubah ke utara)
Percobaan dilakukan di lapangan rumput kampus kijang dengan cuaca hujan gerimis. Pengambilan data dilakukan setiap perpindahan modul client sejauh 5 meter dan dua kali untuk tiap posisi.
Percobaan C-6 (Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul
client dan modul master dengan posisi yang berubah-ubah ke timur)
Percobaan dilakukan di lapangan rumput kampus kijang dengan cuaca hujan gerimis dengan langit berawan tebal. Pengambilan data dilakukan setiap perpindahan modul client sejauh 5 meter dan dua kali untuk tiap posisi.
Percobaan C-7 (Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul
client dan modul master dengan posisi yang berubah-ubah ke selatan)
Percobaan dilakukan di lapangan rumput kampus kijang dengan cuaca hujan gerimis dengan langit berawan tebal. Pengambilan data dilakukan setiap perpindahan modul client sejauh 5 meter dan dua kali untuk tiap posisi.
Percobaan C-8 (Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul
client dan modul master dengan posisi yang berubah-ubah ke barat)
Percobaan dilakukan di lapangan rumput kampus kijang dengan cuaca hujan gerimis dengan langit berawan tebal. Pengambilan data dilakukan setiap perpindahan modul client sejauh 5 meter dan dua kali untuk tiap posisi.
Percobaan C-9 (Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul
client dan modul master dengan posisi yang berubah-ubah secara random)
Percobaan dilakukan di lapangan rumput kampus kijang dengan cuaca hujan gerimis dengan langit berawan tebal. Pengambilan data dilakukan setiap perpindahan modul client secara acak.
Gambar 4.9 Grafik Pengujian Kalkulasi Jarak
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 5 5 10 10 15 15 20 20 25 25 30 30 35 35 40 40 45 45 50 50 Simpangan Jarak (meter) Posisi Pengambilan Data (meter)