• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.9 Pengujian Koefisien Jalur

Menguji kebermaknaan (test of significance) setiap koefisien jalur yang telah dihitung, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, serta menguji perbedaan besarnya pengaruh masing-masing variabel eksogenus terhadap variabel endogenus, dapat dilakukan dengan langkah kerja berikut: 3. Nyatakan hipotesis statistik (hipotesis operasional) yang akan diuji.

Ho :� = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel eksogenus (Xu) terhadap variabel endogenus (Xi).

H1 :� ≠ 0, artinya terdapat pengaruh variabel eksogenus (Xu) terhadapvariabel endogenus (Xi).

Dimana u dan i = 1, 2, …, k

4. Gunakan statistik uji yang tepat, yaitu: Untuk menguji setiap koefisien jalur:

�= �����

��� − ����(�,�,…,�)���� � − � − �

dimana: i = 1, 2, …, k

k = Banyaknya variabel eksogenus dalam sub-struktur yang sedang diuji t = Mengikuti tabel distribusi t, dengan derajat bebas = n – k – 1

Kriteria pengujian:

• Untuk menguji koefisien jalur secara keseluruhan atau bersama-sama: �= (� − � − �) (� � �(�,�,…,�)) ��� − ��( �,�,…,�)� dimana: i = 1, 2, …, k

k = Banyaknya variabel eksogenus dalam sub-struktur yang sedang diuji

t = Mengikuti tabel distribusi F snedecor, dengan derajat bebas (degrees of freedom) k dan n – k – 1

Kriteria pengujian :

Ditolak Ho jika nilai hitung F lebih besar dari nilai tabel Fhit>Ftabel(k, n-k-1)

• Untuk menguji perbedaan besarnya pengaruh masing-masing variabel eksogenus terhadap variabel endogenus.

�= ����� − �����

��� − ����(,�,…,�)�(���+ ���−��� � − � − �

Kriteria pengujian:

Ditolak Ho jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel thit>ttabel(n-k-1) 5. Ambil kesimpulan, apakah perlu trimming atau tidak.

Apabila terjadi trimming,maka perhitungan harus diulang dengan menghilangkan jalur yang menurutpengujian tidak bermakna (no signifikan).

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti diketahui bersama, perwujudan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat, seperti tertuang dalam Undang – Undang No 7 Tahun 1996 tentang pangan. Dalam hal ini pemerintah menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian, dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah dan mutunya, aman, bergizi, beragam, merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Sedangkan masyarakat berperan dalam menyelenggarakan produksi dan penyediaan, perdagangan dan distribusi serta sebagai konsumen yang berhak memperoleh pangan yang aman dan bergizi. Dengan demikian sistem ketahanan pangan yang terdiri dari sub sistem ketersediaan, distribusi dan kewaspadaan pangan yang akan mencakup seluruh komponen bangsa.

Ketersediaan pangan merupakan salah satu sub sistem utama dalam sistem ketahanan pangan, yang menjelaskan tentang jumlah bahan pangan yang tersedia di suatu wilayah. Ketersediaan pangan dapat diwujudkan melalui produksi dalam negeri ataupun daerah. Pemasukan dari luar negeri atau luar daerah dan cadangan yang dimiliki daerah yang bersangkutan.

Ketahanan pangan masyarakat bergantung pada ketersediaan pangan yang cukup dan berkelanjutan sepanjang waktu, oleh sebab itu situasi ketersediaan pangan perlu diketahui secara periodik. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan ketersediaan pangan, kebutuhan dan cadangan bahan pangan. Tujuan dari pemantauan ketersedian, kebutuhan dan cadangan pangan adalah untuk memantau ketersediaan dibandingkan

tingkat kebutuhan akan pangan masyarakat. Sehingga informasi ini dapat menjadi acuan bagi institusi yang bersangkutan dalam usaha perumusan kebijakan dan memecahkan masalah ketersediaan pangan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengusul judul “FAKTOR – FAKTOR PENGARUH KETERSEDIAAN BERAS KABUPATEN SERDANG BEDAGAI MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR”.

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan judul permasalahan ini, yang menjadi masalah adalah bagaimana mengetahui hubungan ketersediaan beras dengan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Untuk hal tersebut diatas, salah satu cara yang dapat dilaksanakan adalah dengan menggunakan analisa jalur. Serta mengidentifikasi variabel – variabel yang mendukung dalam penelitian ini adalah Ketersediaan Beras (Y) , Produksi Beras (X1), Kebutuhan Beras (X2) dan Luas Lahan (X3).

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan ketersediaan beras di Kabupaten Serdang Bedagai selama rentang waktu antara 2014 sampai 2015. Dan juga penulis ingin mengetahui apakah ada dampak yang signifikan terdapat pada faktor – faktor yang mempengaruhi ketersediaan beras tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberikan atau menambah wawasan bagi penulis, terutama dalam penerapan ilmu yang didapat selama didunia perkuliahan, dengan menyatukan materi dan objek permasalahan yang dijadikan sebagai materi pembahasan.

2. Memberi sumbangan pemikiran pada pihak Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara khususnya Kabupaten Serdang Bedagai yang berkepentingan dalam ketersediaan beras.

3. Hasil penelitian inidiharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan dan referensi bagi pihak yang berkepentingan.

4. Melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah:

1. Studi Kepustakaan

yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan dengan cara membaca buku-buku referensi dan bahan – bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini telah dilakukan oleh penulis dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari instasi yang ada di Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian disusun dan kemudian disajikan dalam bentuk angka – angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang gambaran data tersebut.

Data penelitian dianalisis adalah menggunakan analisis jalur. Analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisa hubungan sebab – akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung atau juga dapat dikatakan bahwa analisis jalur merupakan kepanjangan dari analisis regresi berganda.

Dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan model persamaan satu jalur. Pada model persamaan satu jalur ini, hubungan pertamanya sama dengan regresi berganda, yaitu variabel bebas yang terdiri dari lebih dari satu variabel bebas dan variabel tergantungnya satu atau lebih dari satu variabel.

Model diagram jalur berdasarkan paradigma hubungan variabel:

Diagram jalur tersebut terdiri atas persamaan struktural yaitu X1, X2, X3,.., Xk disebut

sebagai variabel eksogen dan Y sebagai variabel endogen. Adapun rumus persamaan jalurnya dapat dituliskan sebagai berikut:

�= ���

���+������+������+⋯+������

Dimana koefisien jalur dari variabel – variabel tersebut akan dicari nilai dan pengaruhnya masing – masing terhadap variabel terikat dengan menggunakan aplikasi AMOS dan SPSS

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN

Dokumen terkait