• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.4. Pengujian Menggunakan Perhitungan Manual

Langkah langkah dalam menentukan rute terpendek menggunakan algoritman s-dijkstra dilakukan dengan cara melakukan perhitungan ke setiap node tetangga pada graf dan memilih bobot paling rendah langkah langkah perncarian rute terpendek dari node A ke node U dapat dilihat pada Gambar 4.6 – gambar 4.30

(1) Beri jarak ~ (tak hingga) dan label belum terlewati pada masing masing node

(2) Pilih node A sebagai node keberangkatan. Set jarak menjadi 0 (nol).

Gambar 4.8. Iterasi 2

(3) Hitung jarak A ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari Ake B = 0 + 0,5 = 0,5. Ganti jarak pada B menjadi 0,5 Set node A terlewati

Gambar 4.9. Iterasi 3

(4) Hitung jarak ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari B ke C = 0,5 + 3,2 = 3,7. Ganti jarak pada C menjadi 3,7 Dari B ke I = 0,5 + 0,5 = 1. Ganti jarak pada I menjadi 1 Set node B terlewati

Gambar 4.10. Iterasi 4

(5) Jarak terkecil adalah 1 (node I). Set node I node keberangkatan Hitung jarak dari I ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari I ke J = 1 + 2,1 = 3,1. Ganti jarak pada J menjadi 3,7 Dari I ke L = 1 + 3 = 4. Ganti jarak pada L menjadi 4 Set node I terlewati

Gambar 4.11. Iterasi 5

(6) Jarak terkecil adalah 3,1 (node J). Set node J node keberangkatan Hitung jarak dari J ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari J ke F = 3,1 + 8 = 11,1. Ganti jarak pada B menjadi 11,1 Dari J ke M = 3,1 + 2,5 = 5,6. Ganti jarak pada B menjadi 5,6 Set node J terlewati

Gambar 4.12. Iterasi 6

(7) Jarak terkecil adalah 3,7 (node C). Set node C node keberangkatan Hitung jarak dari C ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari C ke D = 3,7 + 22,1 = 25,8. Ganti jarak pada D menjadi 25,8 Set node C terlewati

Gambar 4.13. Iterasi 7

(8) Jarak terkecil adalah 4 (node L). Set node L node keberangkatan Hitung jarak dari L ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari L ke M = 4 + 1,1 = 5,1. Karena 5,1 < 5,5 ganti jarak pada M menjadi 5,1 Dari L ke P = 4+ 3 = 7. Ganti jarak pada P menjadi 7

Set node L terlewati

Gambar 4.14. Iterasi 8

(9) Jarak terkecil adalah 5,1 (node M). Set node M node keberangkatan Hitung jarak dari M ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari M ke N = 5,1 + 1,9 = 7.Ganti jarak pada N menjadi 7 Set node M terlewati

Gambar 4.15. Iterasi 9

(10) Jarak terkecil adalah 7 (node P). Set node P node keberangkatan Hitung jarak dari P ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari P ke Q = 7 + 2,5 = 9,5.Ganti jarak pada Q menjadi 9,5 Set node P terlewati

Gambar 4.16. Iterasi 10

(11) Jarak terkecil adalah 7 (node N). Set node N node keberangkatan Hitung jarak dari N ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari N ke O = 7 + 3,4 = 10,4.Ganti jarak pada O menjadi 10,4

Dari N ke Q = 7 + 0,7 = 7,7. Karena 7,7 < 9,5 ganti jarak pada Q menjadi 7,7 Set node N terlewati

Gambar 4.17. Iterasi 11

(12) Jarak terkecil adalah 7,7 (node Q). Set node Q node keberangkatan Hitung jarak dari Q ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari Q ke R = 7,7 + 1,8 = 9,5.Ganti jarak pada R menjadi 9,5 Set node Q terlewati

Gambar 4.18. Iterasi 12

(13) Jarak terkecil adalah 9,5 (node R). Set node Rnode keberangkatan Hitung jarak dari R ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari R ke V = 9,5 + 1,8 = 11,3.Ganti jarak pada V menjadi 11,3 Set node R terlewati

Gambar 4.19. Iterasi 13

(14) Jarak terkecil adalah 10,4 (node O). Set node O node keberangkatan Hitung jarak dari O ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari O ke K = 10,4 + 7,7 = 18,1.Ganti jarak pada K menjadi 18,1 Dari O ke S = 10,4 + 2,9 = 13,3.Ganti jarak pada S menjadi 13,3 Set node O terlewati

Gambar 4.20. Iterasi 14

(15) Jarak terkecil adalah 11,1 (node F). Set node F node keberangkatan Hitung jarak dari F ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari F ke E = 11,1 + 9,4 = 20,5.Ganti jarak pada E menjadi 20,5 Dari F ke H = 11,1 + 0,9 = 12.Ganti jarak pada H menjadi 12 Set node F terlewati

Gambar 4.21. Iterasi 15

(16) Jarak terkecil adalah 11,3 (node V). Set node V node keberangkatan Hitung jarak dari V ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari V ke U = 11,3 + 1,8 = 13,1.Ganti jarak pada U menjadi 13,1 Dari V ke W = 11,3 + 4,3 = 15,6.Ganti jarak pada W menjadi 15,6 Set node V terlewati

Gambar 4.22. Iterasi 16

(17) Jarak terkecil adalah 12 (node H). Set node H node keberangkatan Hitung jarak dari H ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari H ke G = 12 + 9,7 = 21,7.Ganti jarak pada G menjadi 21,7 Set node H terlewati

Gambar 4.23. Iterasi 17

(18) Jarak terkecil adalah 13,1 (node U). Set node U node keberangkatan Hitung jarak dari U ke node tetangga yang belum terlewati.

Karena tidak ada node tetangga yang belum terlewati, set node U terlewati

Gambar 4.24. Iterasi 18

(19) Jarak terkecil adalah 14,6 (node T). Set node S node keberangkatan Hitung jarak dari T ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari S ke T = 13,3 + 1,3 = 14,6.Ganti jarak pada T menjadi 14,6 Set node S terlewati

Gambar 4.25. Iterasi 19

(20) Jarak terkecil adalah 14,6 (node T). Set node T node keberangkatan Hitung jarak dari T ke node tetangga yang belum terlewati.

Karena tidak ada node tetangga yang belum terlewati, set node T terlewati

Gambar 4.26. Iterasi 20

(21) Jarak terkecil adalah 15,6 (node W). Set node T node keberangkatan Hitung jarak dari W ke node tetangga yang belum terlewati.

Karena tidak ada node tetangga yang belum terlewati, set node W terlewati

Gambar 4.27. Iterasi 21

(22) Jarak terkecil adalah 18,1 (node K). Set node Knode keberangkatan Hitung jarak dari K ke node tetangga yang belum terlewati.

Karena tidak ada node tetangga yang belum terlewati, set node K terlewati

Gambar 4.28. Iterasi 22

(23) Jarak terkecil adalah 20,5 (node E). Set node E node keberangkatan Hitung jarak dari E ke node tetangga yang belum terlewati.

Dari E ke D = 20,5 + 1,8 = 22,3.Karena 22,3 < 25,8 ganti jarak pada D menjadi 22,3

Dari E ke G = 20,5 + 2,3 = 22,8.Karena 22,8 > 21,7 maka jarak pada G tetap 21,7 Set node E terlewati

Gambar 4.29. Iterasi 23

(24) Jarak terkecil adalah 21,7 (node G). Set node G node keberangkatan Hitung jarak dari G ke node tetangga yang belum terlewati.

Karena tidak ada node tetangga yang belum terlewati, set node G Terlewati

Gambar 4.30. Iterasi 24

(25) Jarak terkecil adalah 22,3 (node D). Set node D node keberangkatan Hitung jarak dari D ke node tetangga yang belum terlewati.

Karena tidak ada node tetangga yang belum terlewati, set node D Terlewati

Gambar 4.31. Iterasi 25

(26) Karena semua node sudah terlewati, maka proses pencarian pun dihentikan. Hasil pencarian rute terpendek dari node A ke node U diperoleh 13,1 Km dengan rute A-B-I-L-P-Q-R-V-U.

Tabel 4.2. Perhitungan algoritma dengan node A sebagai sumber dan node U sebagai tujuan.

Tabel 4.2 diatas menunjukan data dari perhitungan setiap iterasi menggunakan algoritma s-dijkstra. Nilai jarak pada sebuah verteks dari ~ berubah menjadi nilai tertentu (bilangan positif) ketika dilakukan perhitungan pada verteks tersebut. Dan nilai tersebut akan tetap sama pada iterasi berikutnya, kecuali jika ditemukan nilai jarak yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai jarak sebelumnya pada node tersebut.

Misalnya pada iterasi ke 6 verteks M bernilai 5,6. Nilai tersebut tidak berubah sampai pada iterasi ke 9 ditemukan jalur yang panjangnya lebih pendek yaitu 5,1. Demikian juga verteks Q pada iterasi ke 10. Sebelumnya bernilai 9,5 namun pada iteasi ke 11 ditemukan lintasan yang panjangnya lebih pendek yaitu 7,7 dan nilai tersebut bertahan hingga perhitungan terhadap semua node selelai dijalankan.

Pada contoh perhitungan manual yang dilakukan adalah dari verteks A menuju verteks U. Pada tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa rute dari node A menuju node U di temukan pada iterasi ke 13 dengan panjang lintasan 11,3.

Setelah ditemukan rute dari node A ke node U maka proses perhitungan tetap dilanjutkan sampai perhitungan dilakukan ke semua node pada graf. Nilai tersebut tetap sama sampai perhitungan terhadap semua verteks selesai dilakukan.

BAB 5 PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi literatur, analisis, perancangan, implementasi, dan pengujian sistem, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Mekanisme pencarian rute terpendek untuk menyelesaikan masalah shortest pathdalam kasus pengangkutan sampah dapat berjalan dengan baik dengan mengimplementasikan algoritma S-Dijkstrasehingga dapat membantu untuk menentukan rute terpendek dalam kasus pengangkutan kontainer sampah.

2. Algoritma S-Dijkstra dipilih karena merupakan salah satu algoritma yang digunakan untuk memecahkan permasalahan lintasan terpendek yang terdapat pada suatu graf.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menemukan jalur terpendek berdasarkan bobot terkecil dari satu titik ke titik lainnya sehingga mempermudah kita dalam mengetahui jarak atau lintasan terpendek dari suatu titik tertentu ke semua titik yang lain.

5.2.Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan dan perbaikan sistem ini selanjutnya adalah diharapkan agar pembaca dapat mengembangkan sistem dengan membandingkan algoritma S-Dijkstra dengan algoritma Dijkstra.

Dokumen terkait