• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Pengujian Secara Parsial

4.2. Analisis Verifikatif

4.3.3. Hasil Analisis dan uji Hipotesis

4.3.3.2. Pengujian Parsial

Selanjutnya dihitung secara parsial besarnya kontribusi/masing-masing pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, kemudian dilakukan uji signifikansi untuk masing-masing koefisien tersebut dengan tujuan mendapatkan kesimpulan yang lebih eksak dari hasil penelitian. Pengujian hipotesis dimulai dari uji sub struktur pertama, dan dilanjutkan dengan uji sub struktur kedua (model lengkap).

a. Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Efektivitas kerja

Hipotesis pertama yang akan diuji adalah dampak Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) terhadap Efektivitas Kerja. Diduga bahwa Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat meningkatkan Efektivitas kerja dengan signifikan. Untuk membuktikan hipotesis tersebut dilakukan pengujian terhadap hipotesis statistik berikut.

H01:  = 0 Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) tidak meningkatkan Efektivitas Kerja.

H11: ≠ 0: Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) meningkatkan Efektivitas Kerja.

Hipotesis statistik diatas akan diuji menggunakan uji t dan rangkuman hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.39

Uji Pengaruh Variabel Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Efektivitas kerja

Koefisien Jalur thitung ttabel

db = 22

p-value R2YX Kesimpulan

0.664 4.162 2.07 0,000 0.441 Signifikan

Berdasarkan tabel 4.39 pengujian diatas dapat dilihat nilai thitung sebesar

4.162 dengan nilai signifikansi (p-value) 0,000. Karena thitung (4.162) lebih besar

dibanding ttabel (2,07) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat

untuk menolak H01 dan menerima hipotesis penelitian (H11), sehingga dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa Efektivitas kerja dipengaruhi oleh Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Besarnya kontribusi atau pengaruh Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dalam meningkatkan Efektivitas Kerja adalah 44.1%, sedangkan sisanya 99,5 % merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti.

Gambar 4.54

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Pengaruh Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Efektivitas Kerja

Pada gambar 4.55 dapat dilihat thitung jatuh pada daerah penolakan Ho,

sehingga disimpulkan bahwa Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Kerja.

b. Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Kinerja Pegawai.

Hipotesis kedua yang akan diuji adalah dampak Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) terhadap Kinerja Pegawai. Diduga bahwa Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat meningkatkan Kinerja Pegawai dengan signifikan. Untuk membuktikan hipotesis tersebut dilakukan pengujian terhadap hipotesis statistik berikut.

H02:  = 0 Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) tidak dapat meningkatkan Kinerja Pegawai

H12: ≠ 0: Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat meningkatkan Kinerja Pegawai

Daerah peneriman H0 Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 ttabel=2.07 -ttabel=-2.07 thitung=4.162

Hipotesis statistik diatas akan diuji menggunakan uji t dan rangkuman hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.40

Uji Pengaruh Variabel Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Kinerja Pegawai

Koefisien Jalur thitung ttabel

db = 21

p-value R2

zX Kesimpulan

0.487 2.901 2.08 0,009 0.237 Signifikan

Berdasarkan table 4.40 pengujian diatas dapat dilihat nilai thitung sebesar

2.901 dengan nilai signifikansi (p-value) 0,009. Karena thitung (2.901) lebih besar

dibanding ttabel (2,08) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat

untuk menolak H02 dan menerima hipotesis penelitian (H12), sehingga dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa Kinerja pegawai dipengaruhi oleh Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat meningkatkan Kinerja Pegawai. Besarnya kontribusi atau pengaruh Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dalam meningkatkan Kinerja pegawai adalah 23.7 %, sedangkan sisanya 99.7 % merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti.

Gambar 4.55

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Pengaruh Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pegawai

Pada gambar 4.56 dapat dilihat thitung jatuh pada daerah penolakan Ho,

sehingga disimpulkan bahwa Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

c. Efektivitas Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Hipotesis ketiga yang akan diuji adalah pengaruh Efektivitas Kerja terhadap Kinerja Pegawai. Diduga bahwa Efektivitas Kerja dapat meningkatkan Kinerja Pegawai dengan signifikan. Untuk membuktikan hipotesis tersebut dilakukan pengujian terhadap hipotesis statistik berikut.

H03:  = 0 Efektivitas kerja tidak dapat meningkatkan Kinerja Pegawai

H13: ≠ 0: Efektivitas kerja dapat meningkatkan Kinerja Pegawai

Hipotesis statistik diatas akan diuji menggunakan uji t dan rangkuman hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut.

Daerah peneriman H0 Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 ttabel=2.08 -ttabel=-2.08 thitung=2.901

Tabel 4.41

Uji Pengaruh Variabel Efektivitas kerja Terhadap Kinerja pegawai Koefisien Jalur thitung ttabel

db = 21

p-value R2

zY Kesimpulan

0.409 2.437 2.08 0,024 0.167 Signifikan

Berdasarkan tabel 4.41 pengujian diatas dapat dilihat nilai thitung sebesar

2.437 dengan nilai signifikansi (p-value) 0,024. Karena thitung (2.437) lebih besar

dibanding ttabel (2,08) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat

untuk menerima H13 dan menolak hipotesis penelitian (H03), sehingga dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa Kinerja Pegawai dipengaruhi Efektivitas Kerja. Besarnya kontribusi atau pengaruh Efektivitas Kerja dalam meningkatkan Kinerja Pegawai adalah 16.7 %, sedangkan sisanya 99.8% merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti.

Gambar 4.56

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Pengaruh Efektivitas Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Daerah peneriman H0 Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 ttabel=2.08 -ttabel=-2.08 thitung= 2.437

Pada gambar 4.57 dapat dilihat thitung jatuh pada daerah penolakan Ho,

sehingga disimpulkan bahwa Efektivitas Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

157

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada data-data yang telah diperoleh dengan berbagai penganalisaan yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kualitas Software SIPKD yang sedang berjalan di Pemkot Cimahi menunjukan criteria BAIK. Hal tersebut terlihat pada rekapitulasi dari jawaban responden akan kuesioner yang disebarkan pada umumnya responden dominan memberikan jawaban setuju dan sangat setuju.

2. Tanggapan responden terhadap kualitas Software SIPKD, dikategorikan BAIK berdasarkan hasil dari perhitungan skor aktual yaitu sebesar 80,5 %. 3. Tanggapan responden mengenai Efektivitas Kerja pegawai setelah adanya Software SIPKD, dikategorikan BAIK berdasarkan hasil dari perhitungan skor aktual yaitu sebesar 82,9%.

4. Tanggapan responden mengenai Kinerja pegawai setelah adanya Software SIPKD, dikategorikan BAIK berdasarkan hasil dari perhitungan skor aktual yaitu sebesar 77,5%.

5. Kualitas Software SIPKD secara parsial signifikan dapat meningkatkan dapat meningkatkan Efektivitas Kerja pegawai. Besarnya kontribusi atau pengaruh Kualitas Software SIPKD dalam meningkatkan Efektivitas Kerja

pegawai adalah 44,1 %. Artinya Efektivitas Kerja pegawai dipengaruhi secara dominan oleh Kualitas Software SIPKD.

6. Kualitas Software SIPKD secara parsial signifikan memberikan pengaruh terhadap Kinerja Pegawai di Pemkot Cimahi. Besarnya kontribusi dari Kualitas Software SIPKD terhadap Kinerja Pegawai di Pemkot Cimahi sebesar 23,7 % atau dengan kata lain Kinerja Pegawai dipengaruhi oleh Kualitas Software SIPKD.

7. Efektivitas Kerja pegawai secara parsial signifikan memberikan pengaruh terhadap Kinerja Pegawai di Pemkot Cimahi. Besarnya kontribusi dari Efektivitas Kerja terhadap Kinerja Pegawai sebesar 16,7 % atau dengan kata lain Kinerja Pegawai dipengaruhi oleh Efektivitas Kerja.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat memberikan saran kepada pihak instansi mengenai Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Efektivitas Kerja dan Kinerja Pegawai. Penulis mencoba memberikan saran kepada pihak instansi. Adapun saran yang disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagi Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Hasil penelitian ini memberikan informasi kepada Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) ini sudah berada pada kategori Baik, namun perlu diadakannya lagi pelatihan mengenai

penggunaan Software Sistem informasi Pengelolaan Keuangan Daerah ini karena untuk membuat pegawai lebih memahami lagi tentang penggunaan Software Sistem informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD).

2. Bagi Pegawai Pemkot Cimahi sebagai Operator.

Hasil penelitian ini memberikan informasi kepada pegawai di Pemkot Cimahi sebagai Operator atas efektivitas kerja pegawai ini sudah dikategorikan baik, namun harus ditingkatkan lagi dari faktor semangat bekerja agar meningkatnya kualitas, kuantitas, dan sikap dalam setiap pekerjaan dan hasil penelitian ini atas kinerja pegawai juga sudah dikategorikan baik, tetapi pengetahuan operator menggunakan software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) harus ditingkatkan lagi dalam setiap pekerjan yang berdampak terhadap Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) serta terhadap efektivitas dan kinerja pegawai Pemkot Cimahi sebagai Operator. 3. Bagi Penelitian selanjutnya.

Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar mencantumkan indikator motivasi dan kedisiplinan pegawai dalam bekerja.

1. BUKU

A.A.Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama. Bandung.

Departemen Dalam Negeri. Pengantar Modul Aplikasi SIPKD Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain. Andi Offset. Yogyakarta.

Jonathan Sarwono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta

Pressman, Roger S. alih bahasa oleh LN Harnaningrum. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi Offset. Yogyakarta.

Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi & Contoh Perhitunganya. Agung Media. Jakarta.

Umi Narimawati. 2008. Teknik-teknik Analisis Multivariat Untuk Riset Ekonomi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

2. ONLINE

http://eurojurnals.com/the-impact-of-component-based-development-on- softwarequality-attributes/11 Maret 2011

Nama : Indra

Tempat / Tgl lahir : Bandung, 13 Juni 1988 Jenis Kelamin : Laki - Laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Terusan Holis No.20 RT 001/ RW 010 No Telepon / HP : (022) - 5415137 / 085659953297

Pendidikan : 1. 1994-2000 : SD NEGERI CARINGIN 1 BANDUNG 2. 2000-2003 : SMP NEGERI 21 BANDUNG

3. 2003-2006 : SMA PASUNDAN 1 BANDUNG 4. 2006-2011 : Jenjang Studi Strata 1 (S1)

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Bandung, Agustus 2011 Penulis

Indra

Dokumen terkait