BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
5.2 Pengujian Perangkat
Pengujian perangkat dilakukan dengan pengecekan pada masing-masing perangkat yang dirancang serta pengujian komponen penunjang lainnya. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat yang dirancang.
5.2.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler AVR ATMega8535
Pengujian rangkaian mikrokontroler AVR ATMega8535 meliputi pengujian PORT dan pengujian rangkaian reset.
5.2.1.1Pengujian PORT
Pengujian terhadap PORT bertujuan untuk melihat apakah hasil masukan/keluaran PORT sesuai dengan konfigurasi yang diberikan. Proses pengujian PORT diimplementasikan dengan cara berikut:
1. Mengkonfigurasi PORTC.2 sebagai keluaran. Kemudian program LED
flip-flop (hidup-mati) ditanam pada mikrokontroler. Setelah itu pena yang digunakan oleh I/O, dihubungkan ke sebuah LED.
2. Mengkonfigurasi PORTA.0 sebagai masukan analog lalu menghubungkannya dengan tegangan Vout sensor suhu. Mikrokontroler kemudian ditanam dengan program pembacaan nilai threshold sensor suhu, yakni apabila nilai tegangan Vout sensor suhu lebih lebih besar dari
nilai threshold, maka mikrokontroler akan menghidupkan LED pada PORTC.2. Setelah itu sensor suhu didekatkan dengan panas yang dihasilkan solder.
Pengujian PORT menunjukkan hasil sebagai berikut:
1. LED yang dihubungkan dengan PORTC.2 pada mikrokontroler berjalan sesuai dengan program (hidup-mati) yang ditanam.
2. LED yang dihubungkan dengan PORTC.2 hidup ketika suhu yang dideteksi oleh sensor suhu di atas threshold.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa PORT yang digunakan sebagai I/O berfungsi sesuai dengan konfigurasinya.
5.2.1.2Pengujian Rangkaian Reset
Pengujian terhadap rangkaian reset bertujuan untuk melihat keadaan sistem setelah penekanan tombol reset. Proses pengujian rangkaian reset
diimplementasikan dengan cara menanam program yang dapat menghidupkan 4 buah LED secara bergantian selama masing-masing 1 detik. Lalu tombol reset ditekan saat program sedang dijalankan.
Hasil pengujian terhadap rangkaian reset menunjukkan bahwa program kembali ke program awal setelah tombol reset ditekan. Hal ini menunjukkan bahwa rangkaian reset bekerja dengan baik.
5.2.2 Pengujian LCD
Pengujian LCD pada proyek ini dimaksudkan untuk mengecek apakah data yang dibutuhkan dapat diproses dan ditampilkan hasilnya pada LCD
sehingga dapat diketahui jika ada kesalahan pada data yang dihasilkan. Berikut ini merupaka potongan listing program pengujian LCD:
lcd_init(16); lcd_clear(); lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("Selamat Datang..."); delay_ms(1000);
Hasil pengujian dari program tersebut menempatkan cursor pada awal LCD dan menampilkan tulisan “Selamat Datang...”.
5.2.3 Pengujian Komunikasi Serial RS232
Komunikasi RS232 merupakan hal yang penting pada perancangan alat ini. Hal ini disebabkan karena setiap akitivitas pemantauan akan diinformasikan melalui SMS yang menggunakan komunikasi serial USART.
Pengujian dilakukan dengan 2 cara yakni pengujian pengiriman data antar sistem dengan PC dan pengujian pengiriman SMS dari software Teraterm pada PC yang dihubungkan dengan modem GSM Wavecom M1306B Q2406B.
Hasil pengujian pertama sesuai dengan program yang ditanam ke dalam mikrokontroler yaitu mengirimkan data listing perintah untuk mengirimkan SMS dengan format teks yakni sebagai berikut:
AT+CMGF=”085265768503”
sms berhasil, recky.. →
Pada pengujian kedua, modem GSM Wavecom berhasil mengirimkan SMS ke nomor 085760621963 seperti yang terlihat pada Gambar 5.1. Respon dari Wavecom berupa “+CMGS: 212” dan diakhiri dengan respon “OK” yang menandakan bahwa SMS telah berhasil dikirim.
Gambar 5.1 Respon Pengiriman SMS
5.2.4 Pengujian Rangkaian Sensor Suhu
Pengujian rangkaian sensor suhu bertujuan untuk melihat perubahan nilai tegangan Vout terhadap kenaikan suhu. Pengujian diimplementasikan dengan cara menghubungkan sensor suhu pada kanal ADC0 (PORTA.0). LCD dihubungkan pada bandar B. Hasil pengujian ini akan terlihat pada LCD dengan menampilkan suhu yang telah dikonversi oleh ADC. Lalu keluaran (Vout) sensor suhu dihubungkan dengan voltmeter digital dan dilanjutkan dengan menghitung nilai tegangan awal sensor suhu. Kemudian, solder didekatkan ke rangkaian sensor suhu lalu melihat hasil tegangan keluaran pada voltmeter dan LCD setelah dipanaskan selama 20 detik-30 detik.
Hasil pengujian terhadap sensor suhu menunjukkan bahwa sensor suhu dapat mendeteksi kenaikan dan penurunan suhu.
5.2.5 Pengujian Rangkaian RTC
Pengujian rangkaian RTC bertujuan untuk melihat apakah RTC dapat bekerja dengan baik. Pengujian diimplementasikan sesuai dengan hardware yang telah dirancang yakni menghubungkan pena SCL dan SDA pada RTC masing-masing ke bandar C (PORTC) pena 0 dan 1. Untuk menampilkan data yang diterima dari RTC, maka LCD dihubungkan ke bandar B. Data RTC akan tampil pada LCD berupa tanggal dan jam.
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa rangkaian RTC dapat bekerja dengan baik.
5.2.6 Pengujian Rangkaian Pendeteksi Pergantian Catu Daya
Pengujian rangkaian pendeteksi pergantian catu daya bertujuan untuk melihat apakah sistem dapat mendeteksi catu daya mana yang sedang digunakan oleh sistem, apakah arus berasal dari catu daya utama atau catu daya cadangan (baterai). Pengujian diimplementasikan dengan memasang sebuah saklar ON/OFF pada catu daya utama. Keluaran AC 12 V dihubungkan ke relay. Kontak NC dihubungkan ke pena PORTD.2 (INT0). Untuk melihat aktivitas interupsi, maka data ditampilkan ke LCD yang dihubungkan ke bandar B. Ketika saklar ON/OFF dipindahkan dari keadaan ON menjadi OFF, yang berarti sumber catu daya berpindah dari catu daya utama ke catu daya cadangan, maka sumber interupsi eksternal PORTD.2 (INT0) aktif. Hal ini mengakibatkan logika yang diterima oleh PIND.2 berubah dari 0 menjadi 1. Kemudian sistem akan menjalankan rutin interupsi yaitu menghidupkan LED hijau pada PORTC.2, menampilkan tulisan
“C.DAYA 1 OFF” selama 1,5 detik dan diikuti dengan tulisan “krm sms CD1 OFF” pada LCD selama 5 detik.
Ketika saklar ON/OFF dipindahkan dari keaadan OFF menjadi ON, maka sumber catu daya kembali menjadi sumber catu daya utama, sehingga sumber interupsi eksternal PORTD.2 (INT0) aktif yang mengakibatkan logika PIND.2 kembali berubah dari 1 menjadi 0. Kemudian sistem akan menjalankan rutin interupsi. Dalam pengujian ini, rutin interupsi yang dilakukan yaitu mematikan LED hijau pada PORTC.2, menampilkan tulisan “C.DAYA 1 ON” selama 1,5 detik dan diikuti dengan tulisan “krm sms CD1 ON” pada LCD selama 5 detik.
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat mendeteksi pergantian catu daya dengan program interupsi eksternal.
5.2.7 Pengujian Rangkaian Push Button
Pengujian rangkaian push button bertujuan untuk melihat kemampuan rangkaian sebagai sinyal input. Pengujian diimplementasikan dengan cara menjadikan 4 push button sebagai input pada program yang dibuat dengan switch case. Push button pertama akan menghidupkan LED pada PORTC.2, push button ke-2 akan mematikan LED pada PORTC.2, push button ke-3 akan menjalankan program hidup mati LED dengan waktu konstan 5 ms untuk setiap hidup dan mati, dan push button ke-4 akan menjalankan program LED mati selama 1 s dan hidup selama 1 ms secara bergantian.
Setelah program dijalankan, hasil pengujian menunjukkan bahwa masing-masing push button menjalankan program yang telah ditanamkan ke dalam mikrokontroler.
5.2.8 Pengujian Rangkaian Motor Servo
Pengujian rangkaian motor servo bertujuan untuk melihat kemampuan motor servo untuk menggerakkan wadah pakan. Pengujian diimplementasikan sesuai dengan design perencanaan yang telah dirancang sebelumnya.
Pengujian diawali dengan memasukkan pakan ikan (pelet) ke dalam wadah pakan dengan volume yang tidak terlalu penuh. Program yang ditanamkan ke dalam mikrokontroler yakni menggerakkan motor servo dari 90o ke 180o sebanyak5 kali.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa rangkaian motor servo bekerja dengan baik.
5.2.9 Pengujian Secara Keseluruhan
Pengujian keseluruhan sistem dilakukan setelah semua rangkaian dan perangkat lunak diintegrasikan menjadi satu sistem. Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa perancangan sesuai dengan target awal pembuatannya. Hasil pengujian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Sistem dapat memberi pakan ikan (pelet) sesuai dengan jadwal yang diatur sebelumnya.
2. Sistem dapat mendeteksi pergantian catu daya dari catu daya utama ke baterai dan sebaliknya.
3. Sistem dapat mendeteksi perubahan suhu di atas atau di bawah normal. 4. Sistem dapat mengirimkan SMS setelah terjadinya aktivitas-aktivitas di
Prosedur pengujian dilakukan sebagai berikut: 1. Pengujian terhadap pemberian pakan
- Mengatur jadwal pemberian pakan mulai dari pilihan pertama yaitu satu kali pemberian pakan.
- Mengatur waktu real dari sistem dengan nilai waktu yang tidak jauh dari jadwal yang sudah diatur sebelumnya.
- Melihat respon ketika waktu real sama dengan jadwal yang juga telah diatur sebelumnya.
- Menekan tombol reset untuk mengetahui apakah data jadwal yang sudah diatur sebelumnya berhasil dimasukkan ke dalam EEPROM. - Pengujian juga dilakukan untuk 2 pilihan jadwal yang lain.
2. Pengujian terhadap pendeteksian catu daya
- Pengujian dilakukan ketika pengaturan jadwal dan waktu real telah selesai dilakukan.
- Memindahkan saklar ON/OFF ke posisi OFF. - Memindahkan saklar ON/OFF ke posisi ON.
- Melihat respon dan tindakan yang dilakukan oleh sistem tersebut untuk setiap posisi OFF dan ON.
3. Pengujian terhadap pendeteksian suhu
- Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan sebagian badan sensor ke dalam air panas dan air dingin (es) secara bergantian untuk mengetahui apakan sistem dapat mendeteksi perubahan suhu serta
mengeluarkan badan sensor dari air panas dan air dingin (es) untuk melihat apakah sistem dapat mendeteksi suhu kembali normal.
- Melihat respon dan tindakan yang dilakukan oleh sistem tersebut.
4. Pengujian terhadap pengiriman SMS
- Nomor Handphone yang dimasukkan ke program adalah milik
- Melihat respon ketika sistem telah melakukan aktivitas seperti: selesai memberi pakan, mendeteksi perpindahan catu daya, mendeteksi suhu yang berada di atas normal.