BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
3.4 Pengujian Rangkaian Sistem
3.4.7 Pengujian Rangkaian Buzzer
void loop(){
for(pos = 00; pos < 180; pos += 1) {
myservo.write(pos); delay(15 }
for(pos = 180; pos>=1; pos-=1) {
myservo.write(pos);
delay(15);
}
3.4.7 Pengujian Rangkaian Buzzer
Pengujian rangkaian buzzer cukup dilakukan dengan memberikan tegangan +5V DC pada pin input basis transistor rangkaian tersebut. Pada keadaan normal, jika input rangkaian tersebut diberikan +5V DC, maka buzzer akan berbunyi. Dan berlaku sebaliknya, jika tidak diberikan tegangan +5V DC pada input rangkaian tersebut, maka buzzer tidak berbunyi
3.5 Hasil Pengujian Keseluruhan
LDR CUACA ATAP SUHU KIPAS
Siang Hujan Tertutup 40oC Hidup
Siang Tidak Hujan Terbuka 40oC Hidup
Malam Hujan Tertutup 39oC Mati
Malam Tidak Hujan Tertutup 39oC Mati
Gambar 3.1 Tabel Pengujian Keseluruhan
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketika Siang hari hujan atap tertutup, Siang hari tidak hujan Atap terbuka, Malam Hari hujan Atap tertutup, Malam hari tidak hujan atap tertutup dan apabila suhu 40oC Kipas hidup, Tetapi ketika suhu 39oC Kipas mati.
48 BAB IV
PEMBAHASAN DAN PENGUKURAN
4.1 Pengukuran Sistem
Untuk mengetahui kinerja dari sistem monitoring apakah alat bekerja sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilakukan pengukuran terhadap alat tersebut.
Setelah semua rangkaian bekerja dengan secara normal, maka dilakukan pengujian secara keseluruhan.
4.1.1 Pengukuran DHT11 Dengan Pembanding
Semakin tinggi suhu ruangan maka nilai resistansi NTC akan semakin kecil.
Sebaliknya nilai resistansi akan meningkat ketika suhu disekitar sensor menurun.
Selain itu didalamnya terdapat sebuah sensor kelembapan dengan karkteristik resistif terhadp perubahan kadar air di udara. Data dari kedua sensor ini diolah didalam IC kontroller Pengukuran hasil suhu dilakukan dengan tujuan untuk melihat kinerja dari sensor suhu pada ruangan yang digunakan dalam sistem ini adalah modul sensor DHT11
No. Waktu Dht 11 Thermo Hygro
(oC)
1. 13:30 31,3 30,9
2. 14:00 32,0 31,5
3. 14:30 32,0 31,7
4. 15:00 31,9 31,5
5. 15:30 32,4 31,7
6. 16:00 32,0 31,5
7. 16:30 31,8 31,3
Tabel 4.1 Hasil pengukuran DHT 11 dengan alat pembanding
Grafik 4.1 Hasil pengukuran suhu dengan alat pembanding
Pada saat proses pengukuran suhu berlangsung pengiriman data dari receiver ke transmitter berlangsung dengn baik. Pada proses pengukuran suhu dimana suhu melewati batas yang ditentukan. Ketika hal ini terjadi maka sistem akan mengaktifkan relay yang akan menghidupkan kipas
4.1.2Kalibrasi DHT 11
Kalibrasi adalah kegiatanuntuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur. Suatu sensor perlu dilakukan kalibrasi agar pengukurannya sesuai.
No Waktu DHT22 (β) Thermo Hygro (β) Ralat (%)
1 13:30 31.3 30.9 1,3
2 14:00 32.0 31.5 1,6
3 14:30 32.0 31.7 1
4 15:00 31.9 31.5 1
5 15:30 32.4 31.7 2,2
6 16:00 32.0 31.5 1,5
33
32.5
32
31.5 DHT11
Thermo Hygro 31
30.5
30
13.30 14.00 14.30 15.00 15.30 16.00 16.30
7 16:30 31.8 31.3 1,5
Tabel 4.2 Kalibrasi pengukuran suhu dengan thermo hygro
%=πππππ πππππππππ ππππβπππππ πππππππππ ππππ πππππππ πππ
πππππ πππππππππ ππππ π ππ πππππππ πππ x 100%
1. %= ππ,πβππ,π
ππ,π ππππ% = π, π % 2. %32β31,5
31,5 π₯100% = 1,6%
3. % ππβππ,π
ππ,π ππππ% = π%
4. % ππ,πβππ,π
ππ,π ππππ% = π%
5. % ππ,πβππ,π
ππ,π x 100% =2,2%
6. %ππβππ,π
ππ,π ππππ% = π, π%
7. %ππ.πβππ,π
ππ,π ππππ% = π, π%
4.2.1 Pengukuran LDR Module
LDR dan fotodioda memiliki tren respon yang berbeda pada pengukuran dengan variasi jarak sensor-sumber cahaya ini. LDR turun dengan tren yang cukup linier dibandingkan fotodioda. Fotodioda pada jarak yang lebih dekat dengan sumber cahaya cenderung memiliki perubahan yang kecil namun saat jarak 15 cm tegangan turun tajam. Hal ini disebabkan pada jarak yang dekat (< 15 cm) dengan sumber cahaya, fotodioda mengalami saturasi.
Grafik 4.2 pengukuran ldr dengan foto dioda
Cm LDR Foto Dioda Ralat
3 5,0 V 4,8 V 0,2 %
6 4,9 V 4,5 V 0,4 %
9 4,8 V 4,2 V 0,6 %
12 4,7 V 3,9 V 0,8 %
15 4,6 V 3,6 V 1%
18 3,3 V 3,2 V 0,1%
21 3,3 V 2,2 V 1,1%
24 2,9 V 1,9 V 1%
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran LDR dengan alat pembanding
4.2.2 Kalibrasi LDR Module
Dari tabel ,,,, maka hasil persen ralat dapat dihitung
%=πππππ πππππππππβπππππ πππππππ πππ
πππππ πππππππ πππ π πππ%
1. %π,πβπ,π
π,π ππππ% = π, π % 2. %π,πβπ,π
π,π ππππ% = π, π%
3. %π,πβπ,π
π,π ππππ% = π, π%
4. %π,πβπ,π
π,π ππππ% = π, π%
5. %π,πβπ,π
π,π ππππ% = π%
6. %π,πβπ,π
π,π ππππ% = π, π%
7. %π,πβπ,π
π,π ππππ% = π, π%
8. %π,πβπ,π
π,π ππππ% = π%
4.3.1 Pengukuran Sensor Hujan Md0127
Hujan merupakan peristiwa turunnya air atau kristal(hujan/es) dari langit sampai kepermukaan bumi akibat dari penguapan air laut. Hujan adalah parameter, sehingga hujan dapat diukur kuantitasnya. menurut BMKG dalat websitenya curah hujan (mm) adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan pada tempat yang datar,tidak menyerap,tidak meresap dan tidak mengalir. Pengukuran curah adalah mengetahui tinggi air hujan yang menggenangi suatu bidang datar atau tanah padah suatu daerah,
Keterangan Detektor Hujan Sensor Md 0127
Diameter penerima hujan (tutup sensor)
Ringan Ringan
Nilai pertip 4,9 -19 mm 4,8-20 mm
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Sensor hujan dengan Detektor Hujan
4.3.2 Kalibrasi Sensor Hujan Md0127
Kalibrasi adalah kegiatan memastikan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dengan cara pembanding terhadap standar ukur. Pengukuran curah hujan dengan spesifikasi sensor berbeda,harus mencari nilai persamaan terlebih dahulu untuk mendapatkan nilai kalibrasi.
Dari tabel.. makan persen ralat dapat dihitung dengan
%βππ ππ πππππ’ππππ β βππ ππ ππππππππππ
βππ ππ ππππππππππ π₯100%
%4,9β4,8
4,9 π₯100% = 0,1%
53 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan alat hingga pengujian dan pembahasan sistem maka penulis dapat menarik kesimpulan yaitu :
Telah berhasil dirancang sebuah sistem pembuka dan penutup atap otomatis pada pengeringan biji kopi dengan menggunakan mikrokntroller Atmega328, dimana βpada saat ada cahaya kondisi tidak hujan/siang atap terbukaβ, βjika ada cahaya kondisi hujan/malam atap tertutupβ, dari uji coba maka diperoleh bahwa apabila temperature > 40 oC relay akan hidup untuk menghidupkan kipas dan jika < 39 relay mati untuk mematikan Kipas
5.2 Saran
Diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan saran untuk dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu :
1. Diperlukan rancangan yang lebih teliti untuk penyolderan agar rangkaian dapat tidak rusak dan dapat bekerja dengan baik.
2. Diharapkan Untuk kedepanya agar lebih memahami tentang sensor, mikrokontroler dan pengaplikasiannya, fungsi masisng-masing komponen yang digunakan, serta prinsip kerja alat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.andalanelektro.id/2019/10/cara-kerja-dan-karakteristik-sensor-dht11-
arduino-dan-contoh-programnya.html#:~:text=Sensor%20DHT11%20adalah%20salah%20satu,ringkas%
2C%20serta%20harganya%20yang%20terjangkau.
https://www.google.com/search?q=sensor+dht11+adalah&oq=SENSOR+DHT+11&
aqs=chrome.1.69i57j0i10l5j69i60l2.10700j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8 http://saptaji.com/2016/08/10/mengukur-suhu-dan-kelembaban-udara-dengan-sensor-dht11-dan-arduino/
http://id.heko-electronic.org/news/advantages-and-disadvantages-comparison-of-dc-11168016.html
https://www.nyebarilmu.com/tutorial-arduino-mengakses-sensor-hujan/#:~:text=Pengertian.%20Sensor%20hujan%20adalah%20jenis%20sensor%20y ang%20berfungsi,kabel%20jumper%20untuk%20dihubungkan%20ke%20mikrokont roler%20atau%20Arduino.
https://sinaupedia.com/pengertian-motor-servo/#:~:text=Pengertian%20Motor%20Servo%20Adalah%E2%80%A6.%20pixaba y.com.%20Motor%20Servo%20merupakan,pada%20sebuah%20motor%20listrik%2 0dengan%20keakuratan%20yang%20tinggi.
https://blitarjay.blogspot.com/2017/03/sensor-suhu-dan-kelembabpan-dht-11.html https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
http://eprints.umm.ac.id/37347/3/jiptummpp-gdl-abdulqowia-51556-3-bab2.pdf https://www.merdeka.com/sumut/ldr-adalaah-hubungan-jarak-jauh-berikut-arti-selengkapnya-kln.html
Lampiran 1 (Source Code)
Servo myservo1;
digitalWrite(Buzzer,LOW);
pos = 90;
}
else if(a == LOW && data <= 900){
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Kondisi Hujan ");
for( pos = pos; pos >= 0; pos --){
myservo1.write(pos);
myservo2.write(pos);
delay(10);
digitalWrite(Buzzer,HIGH);
}
digitalWrite(Buzzer,LOW);
pos = 0;
}
else if( a == HIGH ){
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Kondisi Gelap ");
for( pos = pos; pos >= 0; pos --){
myservo1.write(pos);
myservo2.write(pos);
delay(10);
digitalWrite(Buzzer,HIGH);
}
digitalWrite(Buzzer,LOW);
pos = 0;
} }
Lampiran 2 (Rangkaian Keseluruhan)
Lampiran 3 ( gambar alat)