Topik: Konsistensi Normal
1. TUJUAN
Setelah melakukan pratikum, mahasiswa dapat menentukan banyaknya air yang dibutuhkan untuk mencampur semen dalam konsistensi normal.
2. TEORI SINGKAT
Konsistensi normal merupakan kondisi ideal dimana campuran air dan semen tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental. Konsistensi normal dihitung dengan membagi berat air pencampur dengan berat semen yang dinyatakan dalam persen.
3. BAHAN DAN ALAT A. Bahan
1. Semen portland 350 gram 2. Air murni
B. Alat
1. Vicat Apparatus set 2. Sarung tangan karet 3. Mesin pengaduk (Mixer)
4. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram 5. Sendok semen
6. Spatula 7. Stop watch
8. Glas ukur kapasitas 150 ml/200 ml
4. LANGKAH KERJA
a.
Masukkan air sebanyak ± 25 % dari berat semen kedalam mixer.b. Masukkan semen sebanyak 600 gram kedalam tromol yang telah diberi air. c. Diamkan selama 30 detik.
49
d. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (140 ± 5) rpm selama 30detik.
e. Hentikan mesin pengaduk selama 15 detik, sementara itu bersihkan pasta yang menempel pada dinding mixer.
f. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (285 ± 10 ) rpm selama 1 menit.
g. Bentuklah pasta semen dengan tangan seperti bola, kemudian lemparkan enam kali dari satu tangan ketangan yang lain dengan jarak kira-kira 15 cm. h. Pegang bola pasta dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri memegang
cincin konik, kemudian masukkan bola pasta kedalam cincin dengan menekan sampai cincin penuh dengan pasta.
i. Kelebihan pasta diratakan dengan spatula yang digerakkan dalam posisi miring sehingga permukaan atas pasta sama rata dengan permukaan cincin.
j.
Letakkan cincin konik dibawah jarum fikat ø10 mm serta sentuhkan jarum dengan bahagian tengah permukaan pasta.k. Jatuhkan jarum dan catat penurunan yang berlangsung selama 30 detik.
5. TUGAS
Hitung Konsistensi Normal dengan rumus dibawah ini :
Lakukan pengujian sampai didapat permukaan jarum vikat (10 ± 1)mm
6. ANALISIS
50
Topik : Waktu Pengikatan
1. TUJUAN
Setelah melakukan pratikum mahasiswa dapat menentukan waktu pengikatan awal dan pengikatan akhir dari semen portland.
2. TEORI SINGKAT
Pengikatan semen merupakan pengerasan sesaat sertelah semen bereaksi dengan air dan mengalami proses hidrasi. Pengikatan awal adalah keadaan dimana semen mulai mengeras. Dan waktu yang diperlukan sejak semen bereaksi dengan air sampai mulai mengeras disebut waktu pengikatan awal. Sedangkan waktu pengikatan akhir adalah waktu yang dibutuhkan semen dari saat mulai bereaksi dengan air sampai pasta semen mengeras.
3. BAHAN DAN ALAT
A. Bahan
1. Semen portland 350 gram 2. Air murni (suling)
B. Alat
1. Gelas ukur Kapasitas 250 ml 2. Alat ficat
3. Sarung tangan plastik 4. Mesin pengaduk (Mixer)
5. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram 6. Sendok semen
7. Spatula 8. Stop watch
4
. LANGKAH KERJA
a. Masukkan air kedalam mangkok pengaduk sebanyak yang didapatkan untuk konsistensi normal.
51
b. Masukkan semen sebanyak 600 gram kedalam Bejana yang telah diberiair,diamkan selama 30 detik.
c. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (145 ± 5) rpm selama 30 detik.
d. Hentikan mesin pengaduk selama 15 detik,sementara itu bersihkan pasta yang menempel pada dinding mixer.
e. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (285 ± 10 ) rpm selama 1 menit.
f. Bentuklah pasta semen dengan tangan seperti bola, kemudian lemparkan enam kali dari satu tangan ketangan yang lain dengan jarak kira-kira 15 cm sebanyak 6 kali.
g. Pegang cincin dengan tangan kiri dan bola pada tangan kanan, masukkan bola kedalam cincin melalui lubang yang besar, sehingga cincin berisi penuh dengan pasta.
h. Kelebihan pasta pada lobang besar diratakan dengan spatula yang digerakkan dalam posisi miring terhadap permukaan cincin.
i. Letakkan pelat kaca pada lubang besar balikkan, kemudian kelebihan pasta pada lobang kecil diratakan dan dilicinkan.
j. Letakkan cincin konik dalam ruang lembab selama 30 menit,tanpa gangguan.
k. Ambil dari ruang lembab dan letakkan dibawah jarum vikat ø1 mm dan kontakan jarum di bahagian tengah pasta.
l. Jatuhkan jarum setiap 15 menit sekali sampai mencapai penurunan 25 ± 1mm, setiap menjatuhkan jarum. catat penurunan yang berlangsung selama 30 detik.
m . Pengikatan Akhir
Pengikatan akhir akan terjadi apabila jarum tidak membekas pada permukaan pasta semen lagi bila dijatuhkan seperti pekerjaan di atas.
52
5. TUGAS
Selesaikan tabulasi yang dibutuhkan untuk pengikatan awal dan akhir. Buatlah grafik penurunan terhadap waktu.
6. ANALISIS
Simpulkan hasil pratikum dan bandingkan dengan standar yang ada.
CONTOH TABEL PEMERIKSAAN WAKTU IKAT
NO. PENGAMATAN WAKTU PENURUNAN (menit) PENURUNAN (mm) KETERANGAN1
302
453
604
755
9053
Topik : Kuat Tekan Mortar Semen
1. TUJUAN
Diharapkan setelah melakukan pratikum ini, mahasiswa dapat menghitung kekuatan tekan dari adukan semen portland.
2. TEORI SINGKAT
Pengujian kuat tekan mortal semen dilakukan unyuk mengetahui seberapa besar nilai kuat tekan yang dimiliki oleh jenis semen yang diuji.Kuat tekan didefinisikan sebagai perbandingan antara beban yang diberikan dengan luas penampang contoh mortal yang diuji, yang dinyatakan dalam kg/cm²
3. BAHAN DAN ALAT
a. Bahan
1. Semen portland 2. Air murni ( suling )
3. Pasir Ottawa (standar) sebanyak 1½ kg.
b. Alat
1. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram 2. Mesin pengaduk (Mixer)
3. Spatula
4. Sendok semen
5. Mesin penekan (tekan)
6. Cetakan ( kubus 5 x 5 x 5 cm ) 7. Pemadat plastik
4. LANGKAH KERJA
54
b. Masukka air pencampur sebanyak 50% dari berat semen kedalam tromol pengaduk.
c. Masukkan semen sebanyak 500 gram kedalam tromol. d. Masukkan pasir 1,5 kg ( 3 x semen ).
e. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan ( 145 ± 5 ) rpm selama 30 detik.
f. Hentikan mesin pengaduk, pindahkan kecepatan 285 ± 10 putaran per menit selama 30 detik.
g. Adukan dibiarkan selama 90 detik. h. Pencetakan benda uji.
i. 30 detik setelah selesai pengadukan, masukkan mortal kedalam cetakan kubus 5 x 5 x 5 cm.Cetakan diisi dalam 2 lapis dimana setiap lapis dipadatkan 32 kali dalam waktu ±10 detik dengan mutu tumbukan seperti pada gmbar, waktu pencetakan tidak boleh lebih dari 2 menit. j. Ratakan permukaan mortar, kemudian masukkan masukkan dalam
ruang lembab selama 24 jam.
k. Buka cetakan dan rendam mortar dalam air bersih kemudian periksa kekuatan mortal dengan umur 3 hari dan 7 hari.
5. TUGAS
Hitung kekuatan tekan mortar dengan rumus :
kgf/Cm
27. ANALISIS
Simpulkan hasil pratikum dan bandingkan dengan standar yang ada serta laporkan.55
Topik : Kehalusan Butir Semen Portland
1. TUJUAN
Diharapkan setelah melakukan pratikum ini, mahasiswa dapat menghitung kehalusan semen portland, dan dapat menyimpulkan hasil pengujian apakah memenuhi syarat atau tidak.
2. TEORI SINGKAT
Kecepatan hidrasi daqn kekuatan pasta semen dipengaruhi oleh kehalusan butir semen. Makin halus butir semen makin cepat reksinya dengan air. Kehalusan butiran semen akan memberikan sifat kohesif yang lebih besar, sehingga dapat mengurangi terjadinya bleding pada adukan beton.
3. BAHAN DAN ALAT
a. Bahan
Semen portland 300 gram
b. Alat
1. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram 2. Ayakan standar dengan Ø 0,09 mm 3. Kuas halus Ø ¼''
4. LANGKAH KERJA
1. Timbang semen sebanyak 100 gram. 2. Masukkan dalam ayakan 0,09 mm.
3. Semen yang tertinggal diatas ayakan di tekan dan disapu secara perlahan-lahan dengan kuas halus.
4. Sisa semen yang tertinggal di atas ayakan Ø 0,09 mm dikeluarkan dan ditimbang.(a gram ).
56
5. TUGAS
Hitung kehalusan semen dengan rumus :
6. ANALISIS
Simpulkan hasil pratikum dan bandingkan dengan standar 0013 / SII / 1981. Dan menurut PUBI , maksimum 10% berat yang tertingga
57
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
AGREGAT BETON
TUJUAN :
Setelah mempelajari pengetahuan agregat ini anda dapat :1. Memahami pengertian,sifat fisyk dan mekanik agregat yang baik untuk bahan pembentuk beton.
2. Mengetahui jenis dan Golongan Agregat beton.
3. Menerapkan Syarat mutu agregat sebagai bahan pembentuk beton sesuai standar(SNI)