• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUJIAN, SERTIFIKASI DAN KOMISIONING

Pedoman Penyambungan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan ke Sistem Distribusi PLN 49

5. PENGUJIAN, SERTIFIKASI DAN KOMISIONING

Bab ini menjelaskan persyaratan pengujian, sertifikasi dan komisioning hanya untuk peralatan dan fasilitas penyambungan PLT EBT. Pengujian, sertifikasi, dan komisioning unit pembangkit dari PLT EBT yang diusulkan adalah di luar lingkup Pedoman.

Pengujian dan kriteria yang dijelaskan dalam Bab ini diambil dari dokumen IEEE, IEC, UL dan California Model Electric Rule 21 tentang Fasilitas Interkoneksi Pembangkit, serta Standar Pengujian, Sertifikasi dan Komisioning peralatan dari Kementrian ESDM dan PLN yang berlaku.

Pengujian yang dilakukan pada peralatan penyambungan PLT EBT meliputi (i) Pengujian Jenis, (ii) Pengujian Produksi, (iii) Pengujian Komisioning, dan (iv) Pengujian Berkala. Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa kesesuaian dengan standar teknik yang dijelaskan di Bab 4, serta untuk memberikan jaminan bahwa peralatan PLT EBT dan pengoperasian paralel dengan Sistem Distribusi PLN tidak merugikan Sistem Distribusi PLN. Pengujian dilaksanakan dengan asumsi level penetrasi PLT EBT di Sistem Distribusi PLN rendah. Jika level penetrasi PLT EBT meningkat di masa depan, maka diperlukan persyaratan tambahan dan prosedur pengujian yang sesuai.

Bab ini juga memberikan kriteria sertifikasi peralatan penyambungan PLT EBT. Setelah peralatan disertifikasi dengan kriteria yang telah ditentukan, maka instalasi PLT EBT tersebut dapat disambungkan ke Sistem Distribusi PLN. Kecuali disyaratkan dalam Bab ini, PLN tidak perlu mengulang review desain atau menguji ulang peralatan yang telah bersertifikat.

5. 1 Peralatan Penyambungan Bersertifikat & Tidak Bersertifikat

5.1.1 Peralatan Bersertifikat

Uji Jenis harus dilakukan oleh suatu badan pengujian terakreditasi2 yang disetujui oleh PLN untuk menentukan apakah peralatan penyambungan PLT EBT memenuhi spesifikasi guna dipertimbangkan sebagai Peralatan Bersertifikat untuk penyambungan ke Sistem Distribusi. Sertifikasi dapat berlaku untuk sistem pra-paket

(pre-packaged system) atau komponen rakitan yang dimaksudkan untuk fungsi

proteksi dan kontrol.

Uji Jenis dapat dilakukan di pabrik pembuat atau laboratorium pengujian. Ketika peralatan disertifikasi oleh badan pengujian terakreditasi, badan pengujian tersebut paling sedikit memberikan sertifikat kepada produsen dengan informasi berikut pada masing-masing peralatan :

2 Sebagaimana diatur dalam Permen No. 5/ESDM/2014 tentang “Tatacara Akreditasi Dan Sertifikasi Ketenagalistrikan”

5. Pengujian, Sertifikasi dan Komisioning

Pedoman Penyambungan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan ke Sistem Distribusi PLN 50 Administratif :

i. Tanggal efektif Sertifikasi atau nomor seri Sertifikat yang berlaku dan atau bukti lain mengenai Sertifikasi yang kini berlaku;

ii. Nomor model peralatan dari Peralatan Bersertifikasi;

iii. Versi perangkat lunak yang digunakan dalam peralatan, jika digunakan; iv. Prosedur pengujian tertentu (termasuk tanggal atau nomor revisi); dan v. Akreditasi Laboratorium (Nama Laboratorium dan Standar yang digunakan).

Teknik :

i. Kapasitas peralatan (kW atau kWp, kVA, Volt, Ampere, dll.); ii. Arus gangguan maksimum dalam Ampere;

iii. Arus In-Rush dalam Ampere;

iv. Trip point, jika ditentukan oleh produsen/fixed (nilai dan waktu trip) ; v. Trip point dan rentang waktu untuk adjustable (setting);

vi. Nominal faktor daya atau rentangnya jika dapat diatur, dan vii. Jika peralatan mempunyai Sertifikasi Non-Islanding.

Pabrik pembuat peralatan bertanggung jawab memastikan bahwa informasi dalam sertifikasi harus tersedia untuk umum, laboratorium pengujian, atau oleh pihak ketiga.

5.1.2 Peralatan Tidak Bersertifikat

Untuk peralatan tidak bersertifikat, beberapa atau semua pengujian yang dijelaskan dalam Pedoman ini dapat diminta oleh PLN untuk setiap PLT EBT dan atau Fasilitas Penyambungan. Pabrik pembuat atau badan pengujian terakreditasi yang diterima PLN dapat melakukan pengujian ini. Hasil pengujian untuk peralatan tidak-bersertifikat harus diserahkan ke PLN untuk review tambahan. Persetujuan PLN untuk peralatan penyambungan yang digunakan untuk PLT EBT tertentu dan atau Fasilitas Penyambungan, tidak berarti persetujuan PLN untuk penggunaan peralatan yang sama di PLT EBT dan atau Fasilitas Penyambungan lainnya.

5. 2 Uji Jenis

Uji Jenis dilakukan untuk menentukan bahwa peralatan penyambungan PLT EBT memenuhi spesifikasi sebagai Peralatan Bersertifikat. Persyaratan yang dijelaskan dalam Bab ini hanya mencakup masalah yang berkaitan dengan fungsi proteksi dan kontrol peralatan penyambungan PLT EBT dan tidak dimaksudkan untuk mengatasi keselamatan peralatan atau masalah lainnya.

Tabel 5.1 menunjukkan Uji Jenis dan persyaratan untuk sertifikasi peralatan penyambungan untuk tiga jenis teknologi PLT EBT: (i) Generator Sinkron, (ii)

5. Pengujian, Sertifikasi dan Komisioning

Pedoman Penyambungan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan ke Sistem Distribusi PLN 51 Generator Induksi, dan (iii) Inverter. Lembaga pengujian yang terakreditasi harus

menyesuaikan dengan prosedur pengujian dari SNI dan PLN, serta IEEE 1547.1-2005, UL 1741, juga IEC yang diperlukan untuk menguji fungsi kontrol dan proteksi peralatan penyambungan PLT EBT. Uji Jenis untuk respon terhadap frekuensi abnormal harus dilakukan berdasarkan frekuensi nominal sistem tenaga listrik 50 Hz seperti ditunjukkan pada Tabel 4.2. Prosedur pengujian harus mampu mengerjakan pengukuran peralatan penyambungan dengan ketelitian yang tepat sesuai dengan standar teknik yang ditetapkan dalam Bab 4, untuk setiap fungsi Proteksi dan Kontrol. Prosedur pengujian harus disepakati oleh pabrikan dan disetujui oleh PLN. Tabel 5.1: Pengujian Jenis dan Persyaratan untuk Sertifikasi Peralatan Penyambungan

Jenis Pengujian Generator Sinkron Generator Induksi Inverter

Respons terhadap tegangan abnormal

distribusi X X X

Respons terhadap frekuensi abnormal

distribusi X X X

Anti-islanding X X X

Loss of control circuit X X X

Sinkronisasi X 1 1

Reset relay X X X

Hubung Singkat X X X

Faktor Daya X X X

Connection integrity X X X

Surge withstand capability X X X

Distorsi Harmonik X X X Flicker X X X Inrush current X DC injection X DC isolation X X : Diperlukan

1 : Diperlukan untuk semua generator induksi penguatan sendiri, dan inverter yang beroperasi sebagai sumber tegangan ketika terhubung ke Sistem Distribusi.

5. 3 Uji Produksi

Uji Produksi dilakukan untuk memverifikasi pengoperasian peralatan penyambungan yang diproduksi untuk digunakan di lapangan. Standar proteksi tertentu (diatur dalam Bab 4) memungkinkan penyesuaian dari set point, Uji Produksi dilakukan untuk mengkonfirmasi setting pabrikan tentang persyaratan tertentu dari standar. Pada Uji Produksi diasumsikan bahwa Uji Jenis telah memverifikasi kesesuaian peralatan penyambungan dengan standar proteksi. Oleh karena itu, Uji Produksi meliputi hanya (i) respon terhadap tegangan abnormal sistem distribusi, (ii) respon terhadap frekuensi abnormal sistem distribusi, dan (iii) sinkronisasi. Pengujian fungsi proteksi ini harus didasarkan pada setting dan spesifikasi pabrikan. Uji Produksi dapat dilakukan di pabrik atau bagian dari Pengujian Komisioning.

5. Pengujian, Sertifikasi dan Komisioning

Pedoman Penyambungan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan ke Sistem Distribusi PLN 52

5. 4 Uji Komisioning

5.4.1 Umum

Uji Komisioning harus dilakukan setelah peralatan penyambungan terpasang dan siap untuk dioperasikan. Tujuan dari uji komisioning adalah untuk memverifikasi bahwa peralatan penyambungan PLT EBT telah dilengkapi dan dipasang sesuai standar teknik yang ditetapkan dalam Bab 4. Lembaga pengujian yang terakreditasi, yang disetujui oleh PLN, harus melakukan atau mengawasi secara langsung uji komisioning. Dimana pengoperasian peralatan penyambungan terintegrasi dan tergantung pada pengoperasian Sistem Distribusi PLN, uji komisioning harus dikoordinasikan dan disetujui oleh DCC PLN atau Unit PLN yang berwenang. DCC PLN atau Unit PLN yang berwenang, jika diperlukan dapat menyaksikan pengujian komisioning seperti dijelaskan dalam bagian ini. Komisioning di luar peralatan penyambungan diatur tersendiri.

Badan pengujian harus menyiapkan laporan uji komisioning yang berisi hasil semua pengujian dan daftar setting terakhir peralatan. Uji komisioning perlu diulang sampai laporan selesai dan disetujui oleh PLN.

5.4.2 Prosedur Pengujian

Uji komisioning dilakukan berdasarkan prosedur tertulis. Prosedur pengujian disediakan oleh Pabrikan dan harus disetujui oleh pemilik peralatan dan PLN. Prosedur Uji komisioning tertulis harus meliputi:

• Verifikasi dan inspeksi • Uji Fungsi di Lapangan • Uji fungsi cease-to-energized

• Uji fungsi Unintentional islanding, dan • Uji revisi setting

Prosedur ini diringkas sebagai berikut: 5.4.2.1 Verifikasi dan Inspeksi

a. Verifikasi peralatan sambungan dan instalasinya sesuai SPLN. b. Data setting yang dipakai.

c. Inspeksi secara visual pelaksanaan sistem pembumian sesuai SPLN.

d. Inspeksi dan verifikasi secara visual pengoperasian perangkat isolasi, jika diperlukan.

e. Memastikan bahwa polaritas, beban, dan rasio CT dan VT terpasang sudah benar dan sesuai dengan desain.

f. Inspeksi visual, uji kontinuitas, atau uji tahanan isolasi dilakukan untuk memastikan pengawatan dan kontrol sudah sesuai dengan gambar dan persyaratan pabrikan.

g. Menguji perangkat proteksi penyambungan dengan perangkat pemutus terkait (misalnya, kontaktor atau PMT), jika tidak diuji selama Uji Produksi untuk

5. Pengujian, Sertifikasi dan Komisioning

Pedoman Penyambungan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan ke Sistem Distribusi PLN 53 memverifikasi bahwa perangkat pemutus terkait terbuka saat perangkat proteksi

bekerja, sama halnya uji sirkit interlocking antara perangkat proteksi dan pemutus jika tidak diuji selama Uji Produksi.

h. Pada sistem tiga fasa, urutan fasa pada PLT EBT dan Sistem Distribusi harus diperiksa, serta harus dipastikan keduanya sesuai sebagaimana terpasang.

i. Memastikan fungsi semua ketentuan monitoring seperti yang diatur dalam Bab 5. 5.4.2.2 Uji Fungsi di Lapangan

Uji Fungsi di Lapangan adalah Uji Produksi (termasuk dalam 5.3) yang belum dilakukan di pabrik, maka harus dilakukan di lapangan. Uji Produksi harus diulang untuk perubahan dalam perangkat lunak atau perangkat keras peralatan, seperti yang dipersyaratkan dalam Bagian 5.3.

5.4.2.3 Uji Fungsi Cease-to-Energize

Pengujian ini untuk memastikan bahwa Pemutus Beban dapat beroperasi, atau PLT EBT cease to energize terminal output yang terhubung pada semua fasa ke Sistem Distribusi PLN bila kondisi unintended island terjadi, dan tidak dihubungkan kembali untuk waktu tunda tertentu yang diatur dalam Bab 4.

5.4.2.4 Uji Fungsi unintended island

Dalam hal fungsi reverse power atau minimum power digunakan sebagai sarana untuk mencegah unintended island, sistem penyambungan PLT EBT harus diuji untuk memverifikasi fungsi unintended island terpenuhi dan PLT EBT cease to

energize. Pengujian harus dilakukan dengan menyesuaikan output PLT EBT dan

beban lokal, dengan metode signal injection, atau metode lain yang disetujui oleh PLN.

5.4.2.5 Uji Revisi Setting

Verifikasi di lapangan diperlukan jika Setting Fungsi Proteksi (misalnya, respon terhadap tegangan dan frekuensi abnormal) telah diubah setelah Pengujian Produksi (Bagian 5.3). Verifikasi dapat dilakukan dengan (i) menggunakan signals injected ke sirkit pengindera tegangan dan arus, (ii) menerapkan waveforms, (iii) berbagai set

point untuk menunjukkan peralatan trip pada frekuensi dan tegangan Sistem

Distribusi yang diukur, atau (iv) metode lain yang ditentukan oleh prosedur tertulis dari pabrikan.

5. 5 Uji Berkala

Uji berkala dan kalibrasi fungsi proteksi penyambungan terkait harus dilakukan seperti yang ditentukan oleh pabrikan, pada interval yang sesuai dengan SPLN. Pengujian yang ditentukan oleh pabrikan harus dilakukan untuk memverifikasi semua fungsi proteksi penyambungan terkait dan fungsi baterai terkait. Laporan pengujian tertulis atau catatan/log untuk pemeriksaan harus disimpan dengan baik oleh Pengembang.