Gambar 4.4 Menu Bantuan
4.2. Pengujian Sistem
Pada tahap ini akan dilakukan pengujian pada beberapa file dengan kapasitas yang berbeda-beda yaitu file TXT 1 (46854 byte), TXT 2 (239245 byte), DOC 1 (32768 byte), DOC 2 (41472 byte), RTF 1 (152998 byte), dan RTF 2 (452795 byte). Namun pada pengujian ini file yang akan ditampilkan hanya beberapa file. Sebagai perwakilannya adalah file dengan format *.txt, *.doc, dan *.rtf. Kunci pada pengujian akan disimpan dalam format *.key yang telah ditentukan pada program. File yang
telah dikompresi dan enkripsi disimpan dalam format yang telah ditentukan program.
4.2.1. Pengujian proses Kompresi dan Enkripsi
Setelah memilih submenu pengirim maka akan dilakukan proses kompresi dan enkripsi file. Hal yang dilakukan pertama sekali adalah memilih file yang akan diproses. Berikut langkah – langkah untuk memilih file yang akan diproses.
1. Tekan tombol Cari, untuk membuka Open File Dialog dan file teks (*.txt,*.doc,*.rtf) yang akan dikompresi. Form Open File Dialog dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Open File Dialog input file teks
2. Kemudian sistem akan menampilkan lokasi, ukuran dan ekstensi (format) file yang telah dipilih tersebut. Tampilan akan terlihat pada aplikasi seperti pada Gambar 4.6.
50
Gambar 4.6 Tampilan file terpilih
Untuk lebih rinci akan diuji proses enkripsi pada beberapa file yaitu TXT, DOC dan RTF akan ditampilkan sebagai berikut :
a) Proses Kompresi dan Enkripsi File dengan Format TXT (.txt)
Berikut file format TXT dengan nama File TXT 1 yang akan dilakukan kompresi dan enkripsi yang dapat dilihat pada gambar 4.7.
Gambar 4.7 File TXT 1
Setelah file dipilih maka dapat dilakukan proses kompresi dengan menekan tombol Kompresi dan apabila berhasil, maka akan muncul hasil seperti pada gambar 4.8 :
Gambar 4.8 Proses Kompresi File TXT 1
Setelah dilakukan kompresi, maka tahap selanjutnya yaitu melakukan enkripsi dengan terlebih dahulu men-generate kunci matriks seperti gambar 4.9 berikut :
Gambar 4.9 Proses Generate Kunci
Setelah itu kunci disimpan dengan format KEY (.key) seperti pada gambar 4.10 berikut :
52
Gambar 4.10 Proses Penyimpanan Kunci
Selanjutnya dilakukan proses enkripsi dengan menekan tombol Enkripsi. Apabila berhasil maka akan muncul messagebox berhasil dienkripsi seperti pada gambar 4.11 berikut :
Gambar 4.11 Messagebox berhasil dienkripsi
Kemudian akan tampil hasil ukuran file dan lama proses enkripsi seperti gambar 4.12 berikut :
Gambar 4.12 Proses Enkripsi File TXT 1
Selanjutnya simpan hasil dengan format .hlvt untuk file TXT seperti gambar 4.13 berikut :
54
Hasil file akan menjadi seperti gambar 4.14 berikut :
Gambar 4.14 Hasil Enkripsi File TXT 1
Selanjutnya file format TXT dengan nama File TXT 2 yang akan dilakukan kompresi dan enkripsi yang dapat dilihat pada gambar 4.15.
Setelah dikompresi dan dienkripsi maka akan menghasilkan tampilan seperti gambar 4.16 berikut :
Gambar 4.16 Proses kompresi dan enkripsi File TXT 2
Lalu tekan tombol simpan, maka file akan disimpan dengan format .hlvt dan akan mengasilkan seperti gambar 4.17 berikut :
56
Gambar 4.17 Hasil Enkripsi File TXT 2
b) Proses Kompresi dan Enkripsi File dengan Format DOC (.doc)
Berikut file format DOC dengan nama File DOC 1 yang akan dilakukan kompresi dan enkripsi yang dapat dilihat pada gambar 4.18.
Setelah dikompresi dan dienkripsi maka akan menghasilkan tampilan seperti gambar 4.19 berikut :
Gambar 4.19 Proses kompresi dan enkripsi File DOC 1
Lalu tekan tombol simpan, maka file akan disimpan dengan format .hlvd dan akan mengasilkan seperti gambar 4.20 berikut :
58
Gambar 4.20 Hasil Enkripsi File DOC 1
Selanjutnya file format DOC dengan nama File DOC 2 yang akan dilakukan kompresi dan enkripsi yang dapat dilihat pada gambar 4.21.
Setelah dikompresi dan dienkripsi maka akan menghasilkan tampilan seperti gambar 4.22 berikut :
Gambar 4.22 Proses kompresi dan enkripsi File DOC 2
Lalu tekan tombol simpan, maka file akan disimpan dengan format .hlvd dan akan mengasilkan seperti gambar 4.23 berikut :
60
Gambar 4.23 Hasil Enkripsi File DOC 2
c) Proses Kompresi dan Enkripsi File dengan Format RTF(.rtf)
Berikut file format RTF dengan nama File RTF 1 yang akan dilakukan kompresi dan enkripsi yang dapat dilihat pada gambar 4.24.
Setelah dikompresi dan dienkripsi maka akan menghasilkan tampilan seperti gambar 4.25 berikut :
Gambar 4.25 Proses kompresi dan enkripsi File RTF 1
Lalu tekan tombol simpan, maka file akan disimpan dengan format .hlvr dan akan mengasilkan seperti gambar 4.26 berikut :
62
Gambar 4.26 Hasil Enkripsi File RTF 1
Selanjutnya file format RTF dengan nama File RTF 2 yang akan dilakukan kompresi dan enkripsi yang dapat dilihat pada gambar 4.27.
Setelah dikompresi dan dienkripsi maka akan menghasilkan tampilan seperti gambar 4.28 berikut :
Gambar 4.28 Proses kompresi dan enkripsi File RTF 2
Lalu tekan tombol simpan, maka file akan disimpan dengan format .hlvr dan akan mengasilkan seperti gambar 4.29 berikut :
64
Gambar 4.29 Hasil Enkripsi File RTF 2
4.2.2. Pengujian proses Dekripsi dan Dekompresi
Setelah proses kompresi dan enkripsi file telah berhasil, maka akan diperoleh file yang berbeda dengan file aslinya. Untuk mengembalikan file tersebut menjadi seperti semula maka dilakukan proses dekripsi dan dekompresi dengan memilih menu strip penerima. Untuk lebih rinci, berikut akan diuji beberapa file yang telah dikompresi dan enkripsi sebelumnya.
a) Proses Dekripsi dan Dekompresi File dengan Format TXT (.txt)
Berikut merupakan tampilan proses pengujian dekripsi file TXT 1 yang disimpan dengan nama “Enkrip TXT 1.hlvt”. Pertama sekali cari file tersebut dan juga load kunci yang memiliki format .key , lalu lakukan dekripsi dan dekompresi seperti pada gambar 4.27.
Gambar 4.30 Proses Dekripsi Dekompresi File “Enkrip TXT 1”
Lalu simpan pada direktori yang diinginkan maka akan muncul messagebox seperti gambar 4.31 berikut :
66
Hasil dari proses tersebut akan kembali seperti aslinya. Berikut tampilan hasilnya pada gambar 4.32.
Gambar 4.32 Hasil Proses Dekripsi Dekompresi File “Enkrip TXT 1”
Selanjutnya merupakan tampilan proses pengujian dekripsi file TXT 2 yang disimpan dengan nama “Enkrip TXT 2.hlvt”. Pertama sekali cari file tersebut dan juga load kunci yang memiliki format .key , lalu lakukan dekripsi dan dekompresi seperti pada gambar 4.33.
Gambar 4.33 Proses Dekripsi Dekompresi File “Enkrip TXT 2”
Lalu simpan pada direktori yang diinginkan maka akan muncul messagebox seperti gambar 4.34 berikut :
68
Hasil dari proses tersebut akan kembali seperti aslinya. Berikut tampilan hasilnya pada gambar 4.35.
Gambar 4.35 Hasil Proses Dekripsi Dekompresi File “Enkrip TXT 2”
b) Proses Dekripsi dan Dekompresi File dengan Format DOC (.doc)
Berikut merupakan tampilan proses pengujian dekripsi file DOC 1 yang disimpan dengan nama “Enkrip DOC 1.hlvd”. Pertama sekali cari file tersebut dan juga load kunci yang memiliki format .key , lalu lakukan dekripsi dan dekompresi seperti pada gambar 4.36.
Gambar 4.36 Proses Dekripsi Dekompresi File “Enkrip DOC 1”
Lalu simpan pada direktori yang diinginkan maka akan muncul messagebox seperti gambar 4.37 berikut :
70
Hasil dari proses tersebut akan kembali seperti aslinya. Berikut tampilan hasilnya pada gambar 4.38.
Gambar 4.38 Hasil Proses Dekripsi Dekompresi File “Enkrip DOC 1”
Selanjutnya merupakan tampilan proses pengujian dekripsi file DOC 2 yang disimpan dengan nama “Enkrip DOC 2.hlvd”. Pertama sekali cari file tersebut dan juga load kunci yang memiliki format .key , lalu lakukan dekripsi dan dekompresi seperti pada gambar 4.39.
Gambar 4.39 Proses Dekripsi Dekompresi File “Enkrip DOC 2”
Lalu simpan pada direktori yang diinginkan maka akan muncul messagebox seperti gambar 4.40 berikut :
72
Hasil dari proses tersebut akan kembali seperti aslinya. Berikut tampilan hasilnya pada gambar 4.41.
Gambar 4.41 Hasil Proses Dekripsi Dekompresi File “Enkrip DOC 2”
c) Proses Dekripsi dan Dekompresi File dengan Format RTF (.trtf)
Berikut merupakan tampilan proses pengujian dekripsi file RTF 1 yang disimpan dengan nama “Enkrip RTF 1.hlvd”. Pertama sekali cari file tersebut dan juga load kunci yang memiliki format .key , lalu lakukan dekripsi dan dekompresi seperti pada gambar 4.42.
Gambar 4.42 Proses Dekripsi Dekompresi File “Enkrip RTF 1”
Lalu simpan pada direktori yang diinginkan maka akan muncul messagebox seperti gambar 4.43 berikut :
74
Hasil dari proses tersebut akan kembali seperti aslinya. Berikut tampilan hasilnya pada gambar 4.44.
Gambar 4.44 Hasil Proses Dekripsi Dekompresi File “Enkrip RTF 1”
Selanjutnya merupakan tampilan proses pengujian dekripsi file RTF 2 yang disimpan dengan nama “Enkrip RTF 2.hlvd”. Pertama sekali cari file tersebut dan juga load kunci yang memiliki format .key , lalu lakukan dekripsi dan dekompresi seperti pada gambar 4.45.
Gambar 4.45 Proses Dekripsi Dekompresi File “Enkrip RTF 2”
Lalu simpan pada direktori yang diinginkan maka akan muncul messagebox seperti gambar 4.46 berikut :
76
Hasil dari proses tersebut akan kembali seperti aslinya. Berikut tampilan hasilnya pada gambar 4.47.
Gambar 4.47 Hasil Proses Dekripsi Dekompresi File “Enkrip RTF 2”
4.2.3. Pengujian dengan Perhitungan Manual
Berikut adalah file format TXT dengan nama “Halo” yang akan diproses seperti pada gambar 4.48 berikut :
Gambar 4.48 File Halo
a) Kompresi Manual dengan Algoritma Levenstein
Setelah memilih file maka pilih menu pengirim, kemudian pilih tombol kompresi maka akan tampil hasil seperti gambar 4.49
Gambar 4.49 Proses Kompresi File Halo
Proses pertama perhitungan manual dari file teks yang berisikan string “SAYA WINDI” yaitu karakter tersebut diurutkan terlebih dahulu berdasarkan dari karakter yang memiliki frekuensi terbesar ke terkecil. Untuk ukuran String dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 String yang Belum Dikompresi
char ASCII Code ASCII Code (Binary) Bit Frek Bit x Frek
A 65 01000001 8 2 16 I 73 01001001 8 2 16 S 83 01010011 8 1 8 Y 89 01011001 8 1 8 Sp 32 00100000 8 1 8 W 87 01010111 8 1 8 N 78 01001110 8 1 8 D 68 01000100 8 1 8 Total 80
78
Berdasarkan kode ASCII, satu karakter bernilai delapan bit bilangan biner. Sehingga 10 karakter pada string mempunyai nilai biner sebanyak 80 bit. Proses kompresi untuk Levenstein Code dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 String yang Sudah Dikompresi dengan Levenstein Code
n Char Levenstein Code Bit Frek Bit x Frek
0 A 0 1 2 2 1 I 10 2 2 4 2 S 110 0 4 1 4 3 Y 110 1 4 1 4 4 Sp 1110 0 00 7 1 7 5 W 1110 0 01 7 1 7 6 N 1110 0 10 7 1 7 7 D 1110 0 11 7 1 7 Total 42
Dapat dibentuk string bit dari string sebelum dikompresi yaitu “ SAYA WINDI” menjadi string bit “110001101011100001110001101110010111001110” Sebelum ditulis ke sebuah file hasil kompresi dilakukan penambahan padding dan flag bits diakhir string bit. Bit-bit itu dihasilkan dari panjang string bit itu sendiri apakah habis dibagi delapan dan berapa sisanya jika dibagi delapan.
Karena jumlah string bit 42 tidak habis dibagi delapan dan sisanya 2. Maka dapat dibuat padding “000000” dan flagbits nya adalah “110001101011100001110 00110111001011100111000000000000110”. Sehingga total bit seluruhnya setelah penambahan padding dan flag bits adalah 56 bit.
b) Enkripsi Manual dengan Algoritma Hill Cipher
Kunci yang digunakan pada proses enkripsi adalah seperti pada gambar 4.50 berikut.
Gambar 4.50 Kunci Hill Cipher
Untuk melakukan enkripsi dari string yang telah dikompresi, maka string bit tersebut diubah kembali menjadi char seperti pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Kode dari String Bit Kode ASCII (binary) 11000110 10111000 01110001 10111001 01110011 10000000 00000110 Kode ASCII 198 184 113 185 115 128 6
Proses enkripsi dapat silihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Enkripsi Hill Cipher Contoh Kunci
Matriks
Plaintext Hasil perkalian kunci
dengan plaintext Ciphertext Ciphertext
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 4 2 3 6 3 3 3 2 1
80
c) Dekripsi Manual dengan Algoritma Hill Cipher
Proses dekripsi dapat silihat pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Dekripsi Hill Cipher Contoh Ciphertext Hasil perkalian kunci
dengan ciphertext Hasil Akhir Plaintext
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
d) Dekompresi Manual dengan Algoritma Levenstein
Untuk melakukan dekompresi dari plainteks yang telah didekripsi, maka string bit tersebut diubah kembali menjadi kode biner seperti pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Kode dari String Bit Kode ASCII (binary) 11000110 10111000 01110001 10111001 01110011 10000000 00000110 Kode ASCII 198 184 113 185 115 128 6
Maka akan didapatkan string bit “11000110101110000111000110111001011 100111000000000000110”. Kemudian baca flagbits dari string tersebut yaitu ubah delapan bit terakhir dari string menjadi nilai desimalnya yaitu :
11000110101110000111000110111001011 100111000000000000110
Dari hasil terdapat 6 buah padding bits. Selanjutnya hapus flag bits dan padding bits dari string sehingga menjadi “110001101011100001110001101110010111001110”.
Selanjutnya cek dari bit pertama, apabila terdapat pada tabel kode levenstein pada tabel 4.2 maka ubah ke string yang sesuai. Sehingga didapatkan hasil seperti tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7 Hasil Dekompresi
Levenstein Code Char
1100 S 0 A 1101 Y 0 A 1110000 Sp 1110001 W 10 I 1110010 N 1110011 D 10 I
Dari hasil didapatkan string dari file tersebut adalah “SAYA WINDI” sesuai dengan file asli sebelum diproses.