• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.2. Pengujian Sistem

Pada tahap ini, sistem yang telah diimplementasikan akan diuji sesuai dengan batasan-batasan yang telah dibuat sebelumnya. Sistem akan menguji proses enkripsi dan dekripsi pada file citra dengan resolusi yang berbeda-beda untuk mengetahui waktu proses enkripsi dan dekripsi serta perbesaran data cipherimage hasil enkripsi dan juga data asli setelah didekripsi kembali. Kriteria dalam melakukan pengujian sistem adalah sebagai berikut:

1. File citra yang akan dilakukan proses enkripsi maupun dekripsi berekstensi .jpg.

2. File citra yang akan dilakukan proses enkripsi maupun dekripsi memiliki batas resolusi 500x500.

3. Sistem akan menyimpan public key dan private key hasil pembangkitan kunci dengan format .cipherkey, .prkey

4. Sistem akan menghitung Real Running Time masing-masing proses dalam satuan miliseken (ms).

5. Sistem ini diuji dengan Personal Computer dengan spesifikasi processor Intel Core i3-2348M CPU @ 2.30 GHZ, Memory 2 GB RAM, 64-bit.

4.2.1. Pengujian Pembangkit Kunci

Dalam proses ini user akan membangkitkan public key dan private key dari algoritma LUC untuk mengenkripsi dan mendekripsi kunci MDTM cipher. Namun, sebelumnya user diminta untuk memasukkan kunci MDTM cipher yang akan digunakan. Kunci yang dimasukkan tampak dalam gambar 4.5 dibawah ini yaitu “diahmustika” dan “2 3 1 4”.

Gambar 4.5.Tampilan input kunci MDTM Cipher

Selanjutnya, user akan membangkitkan public key dan private key secara acak dengan menekan tombol generate.Public key yang dihasilkan berada pada textbox e dan private key yang dihasilkan berada pada textboxt d. Hasil pembangkitan kunci ditunjukkan pad gambar 4.6 di bawah ini.

Gambar 4.6.Tampilan membangkitkan kunci

Secara manual proses pembangkitan kunci dilakukan dengan cara berikut:

1. Pilih bilangan prima p dan q, dimana p ≠ q. Pada sistem bilangan prima yang dibangkitkan adalah p = 43 dan nilai q = 3.

2. Mengitung nilai n dengan rumus n = p x q, maka n = 73 x 3 = 129.

3. Menghitung nilai t = (p-1) x (q-1) x (p + 1) x (q + 1), maka t = 42 x 2 x 44 x 4

= 14784.

4. Memilih secara acak sebuah bilangan bulat e, dimana 1 < e < t. Nilai e yang dipilih secara acak oleh sistem adalah 41.

5. Menghitung R(n) = LCM(p-1, q-1, p+1, q+1), maka R(n) = LCM(42, 2, 44, 4)

= 924.

6. Menghitung nilai d, sehingga hasil dari e.d mod R(n) =1. Setelah dihitung, maka nilai d = 293.

Dari pengujian pembangkitan kunci, maka public key yang dihasilkan yaitu e adalah 41, dan private key yang dihasilkan yaitu d adalah 293. Selanjutnya kedua kunci tersebut dapat disimpan dengan ekstensi file .prkey.

4.2.2. Pengujian Proses Enkripsi

Dalam proses ini, user akan melakukan proses enkripsi terhadap citra yang telah dimasukkan. Citra yang akan dienkripsi menggunakan kunci dari algoritma MDTM cipher dan menghitung real running time dalam milisekon selama proses itu berlangsung, setelahnya user juga akan mengenkripsi kunci MDTM cipher yang digunakan untuk mengenkripsi citra dan menyimpan hasil enkripsi tersebut, baik cipher image maupun cipher key

.

4.2.2.1. Pengujian Enkripsi File Citra dengan Algoritma MDTM Cipher

Pengujian enkripsi file citra akan dilakukan pada citra dengan ekstensi .jpg dan resolusi yang berbeda-beda dengan maksimal resolusi 500x500. Pengujian dilakukan dengan beberapa citra yang beresolusi sama dan diambil rata-rata real runningtime-nya. Proses enkripsi citra ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.7.Tampilan pop up input citra

Dari gambar sebelumnya, klik tombol input image maka akan muncul pop up untuk mencari citra yang diinginkan. User dapat menjelajah file mana yang akan diuji.

Citra yang dapat dipilih harus memiliki ekstensi .jpg.

Gambar 4.8.Tampilan enkripsi citra

Dari gambar 4.8 di atas dapat dilihat proses enkripsi dari sebuah citra berkestensi .jpg dengan resolusi 200x145 menghasilkan sebuah cipher image dengan

real running time sebesar 25751.2021 milisekon atau setara dengan 25.751 detik.

Selanjutnya user dapat menyimpan cipher image yang dihasilkan dari proses enkripsi dengan mengklik tombol save cipher image, maka po up untuk menyimpan cipher imageakan muncul yang ditunjukkan pada gambar 4.9 di bawah ini.

Gambar 4.9.Tampilan pop up save cipher image

Dari gambar 4.9 di atas, user dapat menyimpan cipher image yang telah dihasilkan di media penyimpanan. Cipher image yang dihasilkan akan memiliki ekstensi .jpg.

4.2.2.2. Pengujian Enkripsi Kunci MDTM dengan Algoritma LUC

Pengujian ini dilakukan untuk mengenkripsi kunci MDTM yang digunakan untuk mengenkripsi file citra. Kunci MDTM tersebut akan diubah terlebih dahulu kedalam karakter ASCII kemudian selanjutnya dilakukan perhitungan sehingga dihasilkan cipher key. Proses enkripsi kunci MDTM menggunakan public key sebagai kunci.

Hasil proses enkripsi ditunjukkan pada gambar 4.10 di bawah ini.

Gambar 4.10.Tampilan proses enkripsi kunci MDTM

Dari gambar 4.10 di atas dapat dilihat proses enkripsi dari kunci MDTM.

Kunci MDTM yang telah dimasukkan sebelumnya yaitu “diahmustika” dan “2 1 3 4”

dapat terenkripsi dengan baik menghasilkan cipher key“79 105 97 59 109 117 7 116 105 125 97 111 107 32 51 32 112 32 100”. Sama seperti cipher image yang dapat disimpan, cipher key juga dapat disimpan bersaman dengan private key dengan mengklik tombol save.Cipher key yang disimpan akan memiliki ekstensi .cipherkey, yang ditunjukkan pada gambar 4.11 di bawah ini.

Gambar 4.11.Tampilan pop up save cipher key

Dari gambar 4.11 di atas dapat dilihat bahwa user dapat menyimpan cipher key di media penyimpanan dan menghasilkan sebuah file dengan ekstensi .cipherkey Setelah user mengklik tombol save maka secara otomatis sistem akan menampilkan pop up untuk menyimpan private key yang ditunjukkan pada gambar 4.13 di bawah ini.

Gambar 4.12.Tampilan pop up save private key

Gambar 4.12 menunjukkan pop up untuk menyimpan private key.Private key yang telah dibangkitkan oleh sistem, dapat disimpan di media penyimpanan dengan ekstensi .prkey.

4.2.3. Pengujian Proses Dekripsi

Dalam proses ini, user akan melakukan proses dekripsi terhadap cipher image yang telah dimasukkan. Cipher image yang akan didekripsi menggunakan kunci dari algoritma MDTM cipheryang terlebih dahulu didekripsi menggunakan private key algoritma LUC dan menghitung real running time dalam milisekon selama proses itu berlangsung, kemudian menyimpan hasil dekripsi tersebut, yaitu citra asli.

4.2.3.1. Pengujian Dekripsi Cipher Key dengan Algoritma LUC

Pengujian ini dilakukan untuk mendekripsi cipher key yang selanjutnya akan digunakan untuk mendekripsi file citra. Proses dekripsi cipher key

menggunakanprivate key sebagai kunci. Hasil proses dekripsi cipher key ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.13.Tampilan proses dekripsi

Pertama sekali, user harus meng-import cipher key yang ingin didekripsi beserta private key yang akan digunakan untuk proses dekripsi itu sendiri. User mengklik tombol import, maka sistem akan menampilkan pop up untuk memilih cipher key dengan ekstensi .cipherkey serta pop up untuk memilih private key dengan ekstensi .prkey yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.14.Tampilan pop up memilih cipher key

Dari gambar 4.14 dapat dilihat pop up untuk memilih cipher keyyang akan didekripsi. Cipher key yang dipilih adalah file dengan nama “kuncicoba.cipherkey”.

Selanjutnya user mengklik tombol open maka cipher key akan ditampilkan pada textbox yang ada pada sistem.

Gambar 4.15.Tampilan pop up memilih private key

Dari gambar 4.15 dapat dilihat pop up untuk memilih private key yang akan digunakan dalam proses dekripsi. Private key yang dipilih adalah file dengan nama“kuncicoba.prkey”. Selanjutnya user mengklik tombol open maka private key akan ditampilkan pada textbox yang ada pada sistem.

Gambar 4.16.Tampilan dekripsi cipher key

Dari gambar 4.16 dapat dilihat bahwasanya cipher key dapat terdekripsi dengan baik. Cipher key “79 105 97 59 109 117 7 116 105 125 97 111 107 32 51 32 112 32 100” dengan private key “293” dapat terdekripsi kembali menjadi kunci MDTM yaitu “diahmustika” dan “2134” yang dapat digunakan untuk mendekripsi cipher image menjadi citra asli kembali.

4.2.3.2. Pengujian Dekripsi Cipher Image dengan Algoritma MDTM Cipher

Pengujian dekripsi cipher imageakan dilakukan pada cipher image yang dienkripsi sebelumnya.Pengujian dilakukan dengan memasukkan cipher image ternkripsi dengan ekstensi .jpg dengan resolusi yang berbeda-beda dan memiliki resolusi maksimum 500x500. Proses dekripsi cipher image ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.17.Tampilan pop up inputcipher image

Dari gambar 4.17 di atas dapat dilihat pop up yang akan muncul ketika tombol input cipher image diklik. User dapat memilih cipher image mana yang akan didekripsi dengan batasan yang telah disebutkan yaitu berekstensi .jpg dan maksimum resolusi 500x500..Cipher image yang dipilih adalah file dengan nama “c4 200.jpg”.

Selanjutnya user dapat mengklik tombol open dan cipher image akan ditampilkan pada picture boz yang ada pada sistem.

Gambar 4.18.Tampilan dekripsi cipher image

Dari gambar 4.18 dapat dilihat bahwa setelah user mengklik tombol dekripsi cipher image maka sistem akan melakukan proses dekripsi cipher image dengan menggunakan kunci MDTM yang telah terdekripsi sebelumnya. Dapat dilihat bahwa citra yang sebelumnya terenkripsi dapat kembali lagi dengan baik melalui proses dekripsi. Hasil proses dekripsi tersebut menunjukkan real running time sebesar 27113.298 milisekon atau setara dengan 27.113 detik dan memiliki ekstensi .jpg. Citra yang telah didekrispi dapat disimpan kembali dengan mengklik tombol save.

Penyimpanan citra tersebut ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

Gambar 4.19.Tampilan pop up menyimpan citra asli

Dari gambar 4.19 dapat dilihat bahwa, user dapat menyimpan kembali citra yang telah didekripsi.Citra tersebut dapat disimpan dalam media penyimpanan dengan ekstensi .jpg.

4.2.4. Analisis Proses Enkripsi Citra Digital Berwarna

Pada pengujian ini dilakukan analisa terhadap file yang telah dienkripsi dari segi real running time dan perbesaran cipher image dari beberapa cipher image dengan resolusi yang berbeda-beda.Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Pengujian Enkripsi pada Citra Digital Berwarna

Citra Asli Cipher Image Waktu Enkripsi (ms)

1-100.jpg beberapa citra dengan piksel yang sama dan mencatat rata-rata real running time-nya.

Rata-rata realrunning time dari proses enkripsi citra disajikan dalam sebuah tabel

kemudian hasilnya ditampilkan dalam sebuah grafik yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Tabel 4.2 Running Time Proses Enkripsi File Citradengan Resolusi Berbeda

Real Running Time (milisekon)

Gbr 1 Gbr 2 Gbr 3 Gbr 4 Gbr 5 Rata-rata

Dokumen terkait