IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.3. Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk menguji dan mengukur serta memastikan apakah setiap komponen-komponen yang telah dirancang dan diimplementasikan ke dalam sistem telah berfungsi dengan baik sesuai pada tahap perancangan.
4.3.1 Pengujian Markeless
Pengujian ini dilakukan pada tampilan halaman utama, scene Kota Matsum, dan scene Kesawan. Dalam setiap scene terdapat setidaknya tiga objek bangunan heritage Kota Medan beserta objek – objek pendukung lainnya. Pengujian dilakukan dengan cara membuka aplikasi Medan Heritage AR. kemudian tunggu sampai saat pembacaan marker dimulai. Contoh pengujian marker dapat dilihatp ada Gambar 4.5.
(a)
(b)
Gambar 4.5. Pengujian marker
Gambar 4.6 bagian (a) merupakan marker berupa logo Universitas Sumatera Utara yang telah didaftarkan di Vuforia, bagian ini diambil melalui kamera external yang telah dihubungkan ke PC. Gambar (b) merupakan citra hasil scandari marker pada bagian (a). Apabila AR Camera menangkap citra yg berpola serupa dengan citra marker yang tersimpan pada dataset, maka sistem akan menampilkan objek 3D ke layar ARCamera. Ukuran dari objek 3D bergantung pada ukuran marker yang telah terdeteksi oleh AR camera.
Pada penelitian ini penulis menampilkan menggunakan sistem deteksi single marker.Yaitu hanya menggunakan satu marker untuk seluruh scene. Hasil pengujian marker yang dilakukan untuk scene pada aplikasi Medan Heritage AR dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3.Hasil pengujian marker
No Scene Marker Tampilan Pengujian Status
1
Scene Open Cv
Berhasil
2 Scene
Kota Matsum
Berhasil
3 Scene Kesawan
Berhasil
4.3.1.1 Pengujian Jarak Pendeteksian
Pengujian jarak dilakukan untuk mengetahui dari jarak berapa saja sistem mampu mendeteksi marker. Pengujian jarak dilakukan hanya pada satu scene saja karena setiap scene memiliki marker yang sama. Pada uji coba jarak, semakin dekat jarak antara kamera dengan marker maka akan mengakibatkan ukuran marker yang terdeteksi kamera semakin besar danukuran model objek juga akan semakin besar karena ukuran obek mengikuti ukuran marker sehingga model 3D objek yang muncul akan melebihi luas layar. Salah satu hasil pengujian jarak dilakukan pada scene kota matsum dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil pengujian jarak pendeteksian
No Jarak Tampilan Uji Coba Hasil Pendeteksian Marker 1.
2,5 m
Terdeteksi dengan baik, dan scene muncul jauh melebihi luas layar.
2. 5 m Terdeteksi dengan baik
scene yang muncul sesuai dengan konsep yang telah ditentukan
3. 7 m Terdeteksi dengan baik, dan scene muncul melebihi luas layar.
Tabel 4.4 merupakan tabel hasil pengujian jarak. Ketika jarak antara kameran dengan markerberjarak 2,5 meter, maka model objek yang muncul akan berukuran besar jauh melebihi luas layar. Apabila jarak antara kameran dengan marker berjarak 5 meter, maka model objek yang muncul akan terlihat jelas dan berukuran sesuai dengan luas layar. Tetapi apabila jarak antara kameran dengan marker berjarak 7 meter maka marker tidak akan terdeteksi oleh AR kamera.
Jadi semakin dekat jarak antara AR kamera dengan marker maka ukuran marker yang ditangkap AR camera juga akan semakin besar dan akan semakin besar pula Model 3D objek yang akan ditampilkan. Begitu juga sebaliknya, semakin jauh jarak antara AR kamera dengan marker maka ukuran marker yang ditangkap AR Camerajuga akan semakin jauh dan akan semakin kecil Model 3D objek yang akan ditampilkan sehingga pada akhirnya marker tidak akan terdeteksi oleh AR kamera.
4.3.1.2 Pengujian Posisi Pendeteksian
Pengujian posisi pendeteksian dilakukan untuk mengetahui posisi yang tepat untuk pendeteksian marker sehingga dapat memunculkan model 3D dengan posisi yang sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu contoh hasil pengujian dilakukan pada scene kota matsum dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil pengujian posisi pendeteksian
No Posisi Tampilan Uji Coba
2. Pendeteksian
Pada sudut ini posisi model pada layar
Tabel 4.5 menunjukkan hasil pengujian posisi pendeteksian marker berdasar kan sudut. Jika pendeteksian dilakukan dengan posisi kamera 90 derajat, maka tampilan model 3D akan terlihat dari atas yang berarti hanya bagian atas saja yang terlihat.Apabila pendeteksian dilakukan dengan posisi kamera 40 derajat, maka model 3D yang ditampilkan akan tampak jelas dan tampilan akan sesuai dengan konsep yang telah ditentukan. Kalau pendeteksian dilakukan dengan posisi kamera lebih dari 10 derajat, maka marker tidak akan terdeteksi oleh AR kamera sehingga tidak dapat memunculkan model3D. Jadi dapat disimpulkan bahwa posisi kamera yang diperlukan untuk menjalan kan aplikasi ini adalah posisi 40 derajat.
Metode yang digunakan untuk menguji sistem ialah frame rate testing. Frame rate testing diperlukan untuk mengetahui jumlah frame yang dapat dihasilkan aplikasi dalam satuan detik. Hasil pengujian frame rate pada PC yang digunakan pada penelitian ini menunjukkan bahwa fps yang dihasilkan masih belum optimal, sehingga animasi bergerak dengan tidak mulus
4.3.2 Frame Rate Testing
Frame Rate Testing menggunakan software FRAPS v3.5.99untuk mengetahui berapa frame rate yang dihasilkan aplikasi. Hasil dari pengujian frame rate dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Hasil Pengujian Frame Rate Testing
Pada software FRAPS v3.5.99 frame rate maksimum untuk suatu aplikasi adalah 60 fps. fps merupakan singkatan dari frame per second, yaitu satuan pengukuran dari frame rate. Semakin besar frame rate yang dihasilkan suatu aplikasi, semakin nyaman pula untuk dilihat oleh mata manusia. Besaran fps dari suatu aplikasi bergantung pada seberapa besar aplikasi tersebut membutuhkan sumber daya komputer, khususnya memory dan kartu grafis.
Dari hasil pengujian, untuk video pembukaan dimulai dari 0 fps dikarenakan aplikasi baru dijalankan. Namun frame rate stabil pada kisaran 24 fps termasuk sedang untuk dijalankan. Untuk menu utama hanya menghasilkan frame rate kecil karena membutuhkan sumber daya yang besar, yaitu hanya di kisaran 13 fps.
Sedangkan untuk scene kesawan, fps pada awalnya cukup tinggi yaitu 33 fps, namun seiring aplikasi berjalan, frame rate turun menjadi 19 fps. Untuk scene kota matsum hanya menghasilkan 18 fps.
16
BAB 5