• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Tanpa Merusak pada Pengelasan di Lapangan

Dalam dokumen Spesifikasi Teknis Pipa (Halaman 88-93)

PANJANG PIPA (m)

3.5. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

3.5.2 Pekerjaan Pemasangan Pipa Baja (Steel)

3.5.2.4 Pengujian Tanpa Merusak pada Pengelasan di Lapangan

1. Umum

Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak

Sambungan dengan pengelasan setelah pemasangan

pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus dengan perwarna (dye penetrant test).

Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat dari badan yang berwenang.

Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai

perusahaan pemeriksa yang diusulkan beserta

pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala

pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi. Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan pengelasan di lapangan.

Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.

Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan dengan pengelasan.

Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil pengujian sambungan dengan pengelasan yang dilakukan di lapangan kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan

diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

2. Pemeriksaan Secara Amatan (visual inspection)

Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas dan menguji kembali atas biayanya sendiri.

 Adanya lubang (pit) di permukaan

 Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau lebih

 Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding.

 Adanya tumpang tindih adanya (overlap)  Adanya penguatan berlebihan

Tabel 5.17 Maximum Reinforcement

Ketebalan Dinding (mm) Maximum Reinforcement

(mm)

12,1 atau lebih kecil 3,2

Lebih besar dari 12,7 4,8

 Butiran yang tidak merata (unven beads), dan  Adanya kerusakan akibat nyala (are strike) 3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna

Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi rekomendasi pabrik.

Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas biaya kontraktor sendiri.

Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh

perusahaan pemeriksa yang independen

3.5.3 Pekerjaan Pemasangan Pipa Poly Vinilchloride

3.5.3.1 Umum

Singkatan "Pefice" yang digunakan dalam spesifikasi dalam dokumen ataupun gambar berarti poly vinil cloride.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa, "valve dan Fitting"

Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi.

3.5.3.2 Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian

Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memenuhi syarat harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor bagi keamanan dan kelancaran pekerjaan.

Semua Pipa, "Fitting, dan Valve" harus diturunkan kedalam

galian satu persatu dengan menggunakan derek,

tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai, sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan dalamnya.

Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.

Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve, atau perlengkapan lain dalam penanganannya, kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada Direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang rusak tersebut.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Pipa, valve dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan pada kedudukan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan kerusakan.

Ujung "Spigot" harus diperiksa secara teliti karena bagian ini paling mudah rusak selama penanganannya. Pipa atau "Fitting" rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan oleh Direksi.

3. Pembersihan Pipa dan "Fitting"

Semua lepuhan, gumpalan dan bahan lain yang tak berguna harus disingkirkan dari "bell", ujung spigot setiap pipa dan bagian luar ujung spigot, dan sebelum pipa dipasang bagian dalam "bell" harus diseka sampai bersih, kering dan bebas dari lemak

Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve dan fitting yang telah terpasang harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran. Tindakan pengahan harus berupa pengguna kain pembersih selama

pemasangan dan penyumbatan kedap air semua

bukaan/celah di setiap akhir pekerjaan setiap hari. 4. Pemasangan Pipa

Pipa harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan yang seragam dan menerus sesuai jalur dan gradien yang diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan jadual perletakan yang ditentukan bagi pemasangan. Sebelum menempatkan pipa ke posisinya alignment dan gradien akhir harus dicek dengan peralatan survey.

Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa saat ditempatkan pada jalur pemasangannya. Selama pemasangan, tidak boleh ada sampah, perkakas, kain, atau benda lainnya yang diletakkan/ditinggalkan kedalam pipa.

Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung spirogt harus diletakkan ditengah bell, pipa didorong masuk dan ditempatkan pada jalur dan gradien yang benar.

Pipa harus dimantapkan di tempatya dengan bahan urugan yang dipadatkan merata, kecuali pada bagian bellnya. Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke dalam sambungan.

Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung terbuka pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang disetujui oleh Direksi.

Khususnya pada musim hujan, kontraktor harus melakukan tindakan untuk mencegah air hujan/atau sampah dan benda lainnya yang tidak perlu masuk ke pipa yang telah dipasang, dan jangan sampai pipa tersebut terapung

5. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa diusahakan seminimum mungkin. Bila perlu pemotongan harus dilakukan tegak lurus terhadap sumbu pipa dan rata. Pemotongan harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.

Ujung potongan dan tepian yang kasar harus diperhalus dan dipotong resong (Beviled) dengan alat yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut. Ujung potongan serong harus sama dengan yang dibuat dipabrik. Perkakas bagi keperluan pemotongan pipa dan membuat ujung potongan serong harus sesuai denga rekomendasi pabrik. Tanda kedalaman (garis melingkar yang jelas) harus dibuat diujung spigot pipa yang dipotong dilapangan untuk menandakan kedalaman penetrasi spigot yang benar kedalam sambungan pipa.

3.5.3.3 Jenis Sambungan Pipa Poly Vinil Chloride yang dipakai dalam

Dalam dokumen Spesifikasi Teknis Pipa (Halaman 88-93)

Dokumen terkait