• Tidak ada hasil yang ditemukan

353. Kesiapan kerja Siswa

G. Teknik Pengolahan Data

1. Pengujian Validitas I nstrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 165), peneliti yang menggunakan instrument pengambilan data yang disusun sendiri mempunyai kewajiban untuk mencobakan instrumennya sehingga apabila digunakan untuk mengumpulkan data instrumen tersebut benar–benar andal. Untuk menentukan keandalan instrumen maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas agar instrumen dapat terbukti valid dan reliabel dan siap untuk digunakan mengambil data. I nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, angket termasuk kedalam instrumen bukan tes. Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 178), tujuan uji coba instrumen bukan tes adalah:

37

“untuk mengetahui tingkat pemahaman responden terhadap instrument, mengetahui ketepatan penyelenggaraan sekaligus mencari pengalaman pelaksanaan dan mengidentifikasi kemungkinan kekurangan sarana penunjang yang masih harus dipersiapkan sebelumnya, dan untuk mengetahui reliabilitas instrumen.”

a. Uji Validitas I si (Con t en t Vali d it y)

Yang dimaksud validitas isi adalah derajat dimana sebuah tes evaluasi mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Untuk mendapatkan validitas isi memerlukan dua aspek penting, yaitu valid isi dan valid teknik sampling. Valid isi mencakup hal-hal yang berkaitan dengan apakah item–item evaluasi menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingun diukur. Sedangkan validitas teknik sampling berkaitan dengan bagaimanakah baiknya suatu sampel item tes merepresentasekan total cakupan isi.

Validitas isi artinya kejituan daripada suatu tes ditinjau dari isi tes tersebut. Untuk menilai apakah suatu tes memiliki validitas isi atau tidak dapat kita lakukan dengan jalan membandingkan materi tes tersebut dengan analisis rasional yang kita lakukan terhadap bahan-bahan yang seharusnya digunakan dalam menyusun tes tersebut.

Kadang-kadang tes validitas isi juga disebut face validity (validitas wajah).walaupun hal tersebut masih meragukan, karena validitas wajah hanya menggambarkan derajat dimana sebuah interpretasi tes tampak mengukur, tetapi tidak menggambarkan secara psikometrik apa yang ingin diusahakan dapat diukur. Proses ini sering digunakan sebagai awal menyaring dalam tes pilihan.

Validitas isi mempunyai peranan penting dan umumnya ditentukan melalui pertimbangan para ahli. “Tidak ada formula matematis untuk menghitung

38

dan tidak ada cara untuk menunjukkan secara pasti. Para ahli menginterpretasi tes atau melakukan perbandingan antara apa yang harus dimasukkan dengan apa yang ingin diukur yang telah direfleksikan menjadi tujuan tes” . (Sukardi, 2009: 33)

I nstrumen penelitian yang kami buat telah diujikan kepada dosen ahli yaitu bapak I mam Muchoyar dan bapak Bambang Sugestiyadi. Menurut bapak I mam Muchoyar menyatakana bahwa instrumen tersebut sudah layak untuk penelitian, sedangkat menurut bapak Bambang Sugestiyadi instrument sedikit diperbaiki dalam hal kesiapan kerja.

b. Uji Validitas I nstrumen

Sebelum instrumen disampaikan pada subjek penelitian, diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen valid dan reliabel. Untuk menguji validitas instrumen digunakan validitas isi (validity content). I nstrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang diinginkan. Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir dengan skor total. Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen yang digunakan taraf signifikas 5% , jika P> 0,05 maka butir instrumen tersebut gugur, dan jika P< 0,05 maka butir instrumen tersebut valid. Dengan demikian untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi product moment yang dikutip dari Suharsimi Arikunto (2002: 146) sebagai berikut:

39

Keterangan :

r = Koefisienvaliditas N = Banyaknya subyek

∑ XY = Jumlah hasil perkalian X dan Y ∑ X = Jumlah X

∑ X2 = Jumlah kuadrat X ∑Y = Jumlah Y

∑Y2 = Jumlah kuadrat Y

Dikatakan valid jika rtidak negatif dan lebih besar dari r tabel. Nilai r tabel dicari dengan tabel korelasi product moment. Untuk mengetahui harga koefisien korelasi yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r product moment (r tabel) pada taraf signifikan 5% dengan N tabel kemudian diperoleh harga r tabel. Dengan demikian maka nilai r hitung lebih besar atau sama dengan dibandingkan r tabel item soal dianggap valid.

Hasil uji validitas dengan menggunakan SPSS 13.0 terhadap 33 responden untuk variabel Pendidikan Karakter sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan Karakter Butir r hitung r tabel Keterangan Butir 1 0,879 0,344 Valid Butir 2 0,777 0,344 Valid Butir 3 0,897 0,344 Valid Butir 4 0,818 0,344 Valid Butir 5 0,280 0,344 Gugur Butir 6 0,901 0,344 Valid Butir 7 0,880 0,344 Valid Butir 8 0,791 0,344 Valid Butir 9 0,780 0,344 Valid Butir 10 0,816 0,344 Valid Butir 11 0,858 0,344 Valid Butir 12 0,803 0,344 Valid Butir 13 0,856 0,344 Valid Butir 14 0,852 0,344 Valid Butir 15 0,818 0,344 Valid

40

Butir 16 0,778 0,344 Valid Butir 17 0,609 0,344 Valid Butir 18 0,613 0,344 Valid Butir 19 0,723 0,344 Valid Butir 20 0,706 0,344 Valid Sumber: Data Primer 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada uji validitas variabel Pendidikan Karakter diketahui tidak semua pertanyaan dalam kuesioner valid. Pertanyaan nomor 5 dinyatakan tidak valid atau gugur karena r hitung lebih kecil dari r tabel, sehingga tidak disertakan dalam angket penelitian yang sesungguhnya.

Hasil uji validitas dengan menggunakan SPSS 13.0 terhadap 33 responden untuk variabel Kesiapan Kerja sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel Kesiapan Kerja Butir r hitung r tabel Keterangan Butir 1 0,627 0,344 Valid Butir 2 0,666 0,344 Valid Butir 3 0,779 0,344 Valid Butir 4 0,711 0,344 Valid Butir 5 0,727 0,344 Valid Butir 6 0,184 0,344 Gugur Butir 7 0,559 0,344 Valid Butir 8 0,708 0,344 Valid Butir 9 0,640 0,344 Valid Butir 10 0,691 0,344 Valid Butir 11 0,674 0,344 Valid Butir 12 0,753 0,344 Valid Butir 13 0,800 0,344 Valid Butir 14 0,645 0,344 Valid Butir 15 0,632 0,344 Valid Butir 16 0,519 0,344 Valid Butir 17 0,667 0,344 Valid Butir 18 0,689 0,344 Valid Butir 19 0,754 0,344 Valid Butir 20 0,611 0,344 Valid Sumber: Data Primer 2013

41

Berdasarkan tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada uji validitas variabel Kesiapan Kerja diketahui tidak semua pertanyaan dalam kuesioner valid. Pertanyaan nomor 6 dinyatakan tidak valid atau gugur karena r hitung lebih kecil dari r tabel, sehingga tidak disertakan dalam angket penelitian yang sesungguhnya.

c. Reliabilitas I nstrumen

Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut realibilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/ mereplikasi proses penelitian tersebut menurut Sugiyono (2006: 377). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010: 221) realibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan berdasarkan besarnya koefisien reliabilitas onstrumen tersebut. Kriteria batas minimal reliabilitas yang digunakan dalam evaluasi ini adalah mengacu pendapat Djemari Mardapi (1999: 3) yaitu minimal 0,7. Dengan demikian batas minimal koefisien realibilitas adalah 0,7. Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen dengan rumus:

42

Butir soal ini dianalisis komputer dengan program SPSS 13.0 kemudian hasilnya dicocokkan dengan menggunakan koefisien yang dikutip dari Suharsimi Arikunto (2002: 245), interpretasi mengenai besarnya koefisien adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Koefisien Reliabilitas

No. Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 Antara 0, 801-1, 00 Sangat tinggi 2 Antara 0, 601- 0, 800 Tinggi

3 Antara 0, 401-0, 600 Cukup 4 Antara 0, 201-0, 400 Rendah

5 Antara 0, 00-0, 200 Sangat rendah Sumber: Data Primer 2013

Hasil uji reliabilitas disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach Alpha Keterangan Pendidikan Karakter 0,971 Reliabel

Kesiapan Kerja 0,943 Reliabel

Sumber: Data Primer 2013

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dari tiga variabel yang diteliti adalah reliabel karena mempunyai nilai Cronbach Alpha 0,971 dan 0,943. Hal ini memenuhi syarat menurut Djemari Mardapi yaitu > 0,7 dan juga termasuk dalam kualifikasi sangat tinggi menurut Suharsimi Arikunto.

Dokumen terkait