BAB III. METODE PENELITIAN
E. Variabel Indikator, Defenisi Operasional dan Pengukurnya
3. Pengukuran
Indikator yang diperoleh dari beberapa variabel tersebut diubah dalam daftar pertanyaan (kuesioner) dengan bentuk pertanyaan tertutup. Teknik pengukuran yang dipergunakan adalah dengan menggunakan skala likert. Penilaian atas jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden diukur dengan tingkat 1 s.d 5, tingkat jawabannya adalah sebagai berkut:
Tabel III.3
Skoring Berdasarkan Skala Likert
S Kriteria Jawaban Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Cukup(C) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Setelah indikator-indikator dari setiap variabel diukur dengan menggunakan skala likert kemudian dibuatkan tabel distribusi frekuensi dengan mengkategorikan data ke dalam kelas menurut tingkatannya karena masih merupakan data mentah.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah karena belum disusun dengan cara apapun, sehingga proses olah data belum dapat dilakukan. Oleh karena itu, data mentah perlu disajikan dalam bentuk tabel yang berisi data yang telah digolong-golongkan ke dalam kelas-kelas menurut urutan tingkatannya beserta jumlah individu yang termasuk dalam masing-masing kelas, yang disebut tabel distribusi frekuensi.
Pembuatan tabel distribusi frekuensi menggunakan acuan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II. (Masidjo, 1995 : 157) yaitu:
Tabel III.4
Distribusi Frekuensi Menggunakan Acuan PAP (Penilaian Acuan Patokan) Tipe II
Skor Penilaian
81% - 100% Sangat mendukung
66% - 80% Mendukung
56% - 65% Cukup
46% - 55% Tidak mendukung
Dibawah 46% Sangat tidka mendukung
1. Lingkungan Kerja fisik
Dalam penelitian ini menggunakan tiga kategori untuk mendeskripsikan data setiap variabel dengan melihat acuan PAP II, sebagai berikut:
Status Sosial Ekonomi Nilai Huruf
66% - 100% Mendukung
56% - 65% Netral
< 56% Tidak Mendukung
Selanjutnya, Lingkungan kerja fisik dihitung berdasarkan skor dari masing-masing item pertanyaan yaitu :
Jumlah sampel : 60
Jumlah butir/item : 12 Pertanyaan
Jumlah skor alternatif jawaban : 5
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 12 x 5 = 60
Skor terendah yang mungkin dicapai : 12 x 1 = 12
Langkah selanjutnya adalah menentukan skor dengan cara:
Tabel III. 3
Skor Distribusi Frekuensi Tingkat
Kompetensi
Kategori Skor Tertinggi Rentang skor 66%-100% Mendukung 66%x 60=39,6 (dibulatkan menjadi 40) 40-60 56%-65% Netral 56% x 60 = 33,6 (dibulatkan menjadi 34) 34 – 39 <56% Tidak Mendukung < 34 < 34
Kategori lingkungan kerja fisik dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: lingkungan keraj fisik mendukung, netral, dan tidak mendukung. Ketiga kategori lingkungan kerja fisik tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut
a). Lingkungan kerja fisik :
Lingkungan kerja fisik ditandai dengan kondisi kerja meliputi: letak tata ruang kerja, kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, peralatan kerja dan keamanan. Ketiga kategori lingkungan fisik tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
1) Lingkungan Kerja Fisik Mendukung
Lingkungan kerja fisik Mendukung artinya Responden merasa terdukung dan merasa puas dalam bekerja untuk berproduktivitas dengan adanya dukungan lingkungan fisik yang ada dibagian Produksi seperti berupa letak tata ruang kerja, Pewarna ruangan, Tingkat kebisingan, Luas ruangan kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, peralatan kerja dan keamanan.
2) Lingkungan Kerja Fisik Netral
Lingkungan kerja fisik Netral artinya bahwa responden merasa cukup dengan lingkungan fisik yang ada disekitar mereka berkerja seperti berupa peralatan kerja, letak tata ruang kerja, Pewarna ruangan, Tingkat kebisingan, Luas ruangan kelancaran
sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, dan keamanan.
3). Lingkungan kerja fisik tidak mendukung
Lingkungan kerja fisik tidak mendukung artinya bahwa segala sesuatu yang ada dilingkungan kerja tidak mendukung dan tidak mempengaruhi semangat kerja mereka serta kurang puas dengan alat alat serta situasi dilingkungan mereka bekerja, untuk berproduktivitas seperti dengan adanya peralatan kerja, letak tata ruang kerja, Pewarna ruangan, Tingkat kebisingan, Luas ruangan kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, dan keamanan.
2. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan dapat diklasifikasikan menurut tingkat pendidikan formal yang terprogram dalam kurikulum pendidikan nasional. Jenjang pendidikan tersebut terbagi ke dalam jenjang pendidikan dasar, menengah, diploma dan sarjana. Skala penilaian untuk masing-masing level pendidikan berada pada rentang penilaian 1-5, dimana skor yang berikan SD =1, SLTP = 2,SMA= 3, Diploma= 4,Sarjana= 5.
3. Kompensasi
Kompensasi ditandai dengan jumlah kompensasi yang diterima dari perusahaan atas balas jasa yang diberikan maka kompensasi yang diterima meliputi: Tunjangan pada hari raya, Tunjangan khusus,
Lembur, Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian, Bantuan pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan 25 Tahun Berkarya
Deskripsi data kompensasi dalam penelitian ini dilakukan dengan berpedoman pada penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dan disajikan dalam tabel berikut
Tabel III. 4
Pedoman Penilaian Acuan Patokan Status Sosial Ekonomi
Nilai Huruf 81% - 100% Sangat Tinggi 66 % - 80% Tinggi 56% - 65% Sedang 46% - 55% Rendah 0% - 45% Sangat Rendah
Sumber : acuan PAP tipe II (Masidjo, 1995 : 157)
Dalam penelitian ini menggunakan tiga kategori untuk mendeskripsikan data setiap variabel dengan melihat acuan PAP II, sebagai berikut:
Status Sosial Ekonomi Nilai Huruf
66% - 100% Tinggi
56% - 65% Sedang
< 56% Rendah
Selanjutnya, kompensasi dihitung berdasarkan skor dari masing-masing item pertanyaan yaitu :
Jumlah sampel : 60
Jumlah skor alternatif jawaban : 5
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 12 x 5 = 60
Skor terendah yang mungkin dicapai : 12 x 1 = 12
Tabel III. 5
Skor Distribusi Frekuensi Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Kategori Skor Tertinggi Rentang skor 66%-100% Tinggi 66%x 60=39,6 (dibulatkan menjadi 40) 40-60 56%-65% Cukup 56% x 60 = 33,6 (dibulatkan menjadi 34) 34 – 39 <56% Rendah < 34 < 34
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012
Kategori kompensasi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: kompensasi Tinggi, Sedang, Rendah. Ketiga kategori Kompensasi tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
Ketiga kategori kompensasi tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
a) Kompensasi tinggi
Kompensasi tinggi artinya bahwa responden sangat puas dengan adanya kompensasi yang mereka terima sehingga membantu untuk meningkatkan perekonomian serta semakin semangat dalam bekerja seperti adanya: Tunjangan pada hari raya, Tunjangan khusus, Lembur, Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian, Bantuan
pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan 25 Tahun Berkarya
b). Kompensasi sedang
Merupakan kompensasi yang diterima oleh karyawan adalah jumlah nya masih pas - pasan tanpa membantu perekonomian mereka ke yang lebih baik dan kompensasi mereka terima seperti: Tunjangan pada hari raya, Tunjangan khusus, Lembur, Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian, Bantuan pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan 25 Tahun Berkarya
c). Kompensasi rendah adalah
Segala sesuatu yang diterima oleh responden merasa kurang puas dan bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka kompensasi yang mereka terima: Tunjangan pada hari raya, Tunjangan khusus, Lembur, Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian, Bantuan pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan 25 Tahun Berkarya
4. Produktivitas
Produktivitas ditandai dengan mampu mencapai target dengan memenuhi 7 syarat yang telah ditentukan di percetakan kanisius di
bagian produksi yaitu Integritas (sikap dan kepribadian), Costumer
(Membangun relasi), Achievement Orientation (kemauan untuk
mencapai sesuatu yang ditargetkan) Consern For Order ( fokus pada
tugas yang diberikan), Savety Awarenes (memperhatikan keselamatan &
keamanan kerja), Team Work ( mampu bekerjasama dalam tim)
Dari poin poin diatas skor penilaian antara 1- 4. Adapun skala penilaian tingkat produktivitas diberikan berdasarkan kebijakan standar penilaian yang diterapkan pada percetakan Kanisius - Yogyakarta. Kriteria pengukuran Produktivitas berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) II :
Tabel III. 6
Pedoman Penilaian Acuan Patokan Status Sosial Ekonomi Nilai Huruf
81% - 100% Sangat Tinggi
66 % - 80% Tinggi
56% - 65% Sedang
46% - 55% Rendah
0% - 45% Sangat Rendah
Sumber : acuan PAP tipe II (Masidjo, 1995 : 157)
Dalam penelitian ini menggunakan tiga kategori untuk mendeskripsikan data setiap variabel dengan melihat acuan PAP II, sebagai berikut:
Status Sosial Ekonomi Nilai Huruf
66% - 100% Tinggi
56% - 65% Sedang
Selanjutnya, Produktivitas dihitung berdasarkan skor dari masing-masing penilain produktivitas
Jumlah sampel : 60
Jumlah butir/item : 7 Penilaian
Jumlah skor alternatif : 4
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 7 x 4 = 28 Skor terendah yang mungkin dicapai : 7 x 1 = 7
Tabel III. 7
Skor Distribusi Frekuensi Tingkat
Penguasaan Kompetensi
Kategori Skor Tertinggi Rentang skor 66% - 100% Tinggi 66%x 28 =18,48 (dibulatkan menjadi 18) 18 - 28 56% - 65% Cukup 56% x 28 = 15,68 (dibulatkan menjadi 16) 16 - 17 < 56% Rendah < 16 < 16
Sumber: Data Sekunder, diolah tahun 2012
Kategori Produktivitas kerja dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: kompensasi Tinggi, sedang, Rendah. Ketiga kategori Pemberian kompensasi tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
Ketiga kategori produktivitas tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
a) Produktivitas tinggi
Produktivitas tinggi apabila mampu memenuhi 7 kriteria dan memperoleh skor 4 dari setiap poin yang telah ditentukan oleh percetakan kasius secara khusus dibagian Produksi dan kriteria yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: Integritas (sikap dan
kepribadian), Costumer service Orientasi (Orientasi pelanggan),
Relationship Building( (Membangun relasi), Achievement Orientation (kemauan untuk mencapai sesuatu yang ditargetkan)
Consern For Order ( fokus pada tugas yang diberikan), Savety Awarenes (memperhatikan keselamatan & keamanan kerja), Team
Work ( mampu bekerjasama dalam tim)
b). Produktivitas sedang
Produktivitas sedang apabila responden hanya mampu melaksanakan setengah - setengah dari 7 kriteria dan mampu memperoleh skor 2 dari 4 setiap poin yang telah ditentukan oleh percetakan kanisius secara khusus dibagian produksi dan kriteria yang telah ditentukan adalah: Integritas (sikap dan kepribadian), Costumer service Orientasi (Orientasi pelanggan), Relationship Building (Membangun relasi), Achievement Orientation (kemauan
untuk mencapai sesuatu yang ditargetkan) Consern For Order (
fokus pada tugas yang diberikan), Savety Awarenes
(memperhatikan keselamatan & keamanan kerja), Team Work ( mampu bekerjasama dalam tim)
c) Produktivitas rendah
Produktivitas rendah apabila responden tidak mampu melaksanakan7 kriteria dan memperoleh skor 1 dari setiap poin yang telah ditentukan oleh percetakan kanisius secara khusus dibagian produksi dan kriteria yang telah ditentukan adalah:
Integritas (sikap dan kepribadian), Costumer service Orientasi
(Orientasi pelanggan), Relationship Building (Membangun relasi),
Achievement Orientation (kemauan untuk mencapai sesuatu yang ditargetkan) Consern For Order (fokus pada tugas yang diberikan),
Savety Awarenes (memperhatikan keselamatan & keamanan kerja),
Team Work ( mampu bekerjasama dalam tim)