• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI LINGKUNGAN KERJA FISIK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERCETAKAN KANISIUS YOGYAKARTA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KONTRIBUSI LINGKUNGAN KERJA FISIK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERCETAKAN KANISIUS YOGYAKARTA SKRIPSI"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

i

KONTRIBUSI LINGKUNGAN KERJA FISIK, TINGKAT

PENDIDIKAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERCETAKAN

KANISIUS YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Monika Sihotang

NIM: 081324030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Ini Untuk:

Allah Bapa, Putera, Dan Roh Kudus Yang Slalu Ada Di  Setiap Langkahku Dan 

BUnda  Maria Yang  Mendoakanku  Dengan Penuh Kasih 

Persaudaraan Suster Fransiskanes Santa Elisabeth Medan (FSE). 

Semua keluarga,  Khususnya  Ibu  Sorta Uli  Tumanggor yang selalu 

memberikan semangat, dan  mendoakan dengan penuh Cinta kasih 

Serta

 

semua

 

orang

 

tercinta

 

yang

 

ada

 

di

 

sekelilingku…

 

Yang tak terlupakan: Almamaterku Universitas Sanata

(5)

v

MOTTO

KETIKA KEADAAAN TIDAK SEPERTI YANG ENGKAU INGINKAN, KETAHUILAH TUHAN MEMILIKI RENCANA UNTUKMU.

JIKA ENGKAU PERCAYA PADA-NYA, IA AKAN MEMBERIMU BERKAT-BERKAT BESAR.

KETIGA POHON MENDAPATKAN APA YANG MEREKA INGINKAN. TETAPI TIDAK DENGAN CARA SEPERTI YANG MEREKA BAYANGKAN.

KITA TIDAK SELALU TAHU APA RENCANA TUHAN BAGI KITA. KITA HANYA TAHU BAHWA JALANNYA BUKANLAH JALAN KITA,

TETAPI JALANNYA ADALAH YANG TERBAIK.

IA MEMBUAT SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA, BAHKAN IA MEMBERIKAN KEKEKALAN DALAM HATI MEREKA. TETAPI MANUSIA TIDAK

DAPAT MENYELAMI PEKERJAAN YANG DILAKUKAN ALLAH DARI AWAL SAMPAI AKHIR. (PENGKOTBAH 3:11)

SEBAB AKU INI MENGETAHUI RANCANGAN-RANCANGAN APA YANG ADA PADA-KU MENGENAI KAMU, DEMIKIANLAH FIRMAN TUHAN, YAITU RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA DAN BUKAN RANCANGAN KECELAKAAN,

UNTUK MEMBERIKAN KEPADAMU HARI DEPAN YANG PENUH HARAPAN. (YEREMIA 29

dan akhir semuanya…

(6)
(7)
(8)

viii ABSTRAK

KONTRIBUSI LINGKUNGAN KERJA FISIK, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS

KARYAWAN PERCETAKAN KANISIUS YOGYAKARTA

Monika Sihotang 081324030 PendidikanEkonomi

Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan UniversitasSanata Dharma

Yogyakarta 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi Lingkungan kerja fisik, tingkat pendidikan dan kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan Bagian Produksi Percetakan Kanisius Yogyakarta

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif. Populasi dari penelitian ini adalah semua karyawan yang bekerja di bagian produksi percetakan kanisius Yogyakarta yang berjumlah 60 orang. Sampel diambil dengan teknik Sampling Jenuh. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda.

(9)

ix ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF PHYSICAL ENVIRONMENT, LEVEL OF EDUCATION AND FINANCIAL COMPENSATION TOWARD THE EMPLOYES’ PRODUCTIVITY OF KANISIUS PUBLISHING COMPANY

YOGYAKARTA

Monika Sihotang 081324030

The Department of Economic Education Faculty of Education and Art Teaching

Sanata Dharma University Yogyakarta

2012

This study aims to know whether there is a contribution of physical environment, level of education, and financial compensation toward the productivity of the employee in production office of the Kanisius Publishing Company in Yogyakarta.

This research is an explanative research. The population of this research were 60 employees who work in the Office Kanisius Publishing Company. Samples were taken by Saturated sampling techniques. Data were collected by using questionnaires, observation, and documentation. Data were analyzed by using multiple regression analysis.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul :

“KONTRIBUSI LINGKUNGAN KERJA FISIK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KAYAWAN DI PERCETAKAN KANISIUS YOGYAKARTA .”

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan berterima kasih pada :

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

3. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen pembimbing pertama, yang dengan sabar dan penuh perhatian memberi dorongan dan arahan kepada penulis.

(11)

xi

6. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto terima kasih bimbingannya selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

7. Ibu Titin dan seluruh pihak administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma, staf dan karyawan UPT Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

8. Percetakan Kanisius Bagian Produksi Yogyakarta, yang telah memberikan izin dan dukungan kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan penyebaran kuesioner.

9. Dewan Pemimpin Umum Persaudaraan Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE), yang memberikan kesempatan, kepercayaan dan perhatian serta dukungan kepada penulis selama kuliah sampai dengan menyelesaikan skripsi ini.

10. Para Suster FSE komunitas St. Yohannes Bosco Yogyakarta yang selalu mendukung, memberi perhatian dan mendoakan saya selama perkuliahan sampai dengan menyelesaikan skripsi saya.

11. Silvester Erwin Terisno yang bersedia mendukung, menyemangati dan bertukar pendapat dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Bapakku di surga Alm. Dempuan Sihotang dan Ibundaku Sorta Uli Tumanggor untuk kasih sayang, Dukungan, doa, kepercayaan yang terus mengiringi langkahku dalam menjalani hidup ini.

13. Buat kakak, abang, adik, Kel.Yanti, Kel Tolap, Henni, Srinur, Sanlina, Ripma, Sanggam, Sanggup, Bang Muhammad, terimakasih atas Doa, dukungan, cinta selama perkuliahan sampai dengan menyelesaikan skripsi saya.

14. Teman teman mahasiswa IPPAK USD, secara khusus angaktan 2008 yang saling mendukung dan saling membantu dalam pergulatan selama perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi ini.

15. Buat kakak tingkat dan adik tingkat, terimakasih untuk senyum sapanya selama ini.

(12)
(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Defenisi Operasional ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Produktivitas ... 11

(14)

xiv

1. Pengertian Lingkungan kerja Fisik ... 15

2. Indikator - Indikator Lingkungan Kerja Fisik ... 16

C. Pendidikan ... 17

1. Pengertian Pendidikan ... 17

2. Pentingnya Pendidikan ... 18

D. Pemberian Kompensasi ... 21

1. Kompensasi ... 21

2. Tujuan Kompensasi ... 26

3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi ... 28

E. Hasil Penelitian Yang Relevan... 30

F. Kerangka Berpikir ... 32

G. Hipotesis ... 34

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 37

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

E. Variabel Indikator, Defenisi Operasional dan Pengukurnya ... 38

1. Variabel Indikator ... 38

2. DefenisiOperasinal ... 39

3. Pengukuran ... 41

F. Data yang Dicari ... 52

(15)

xv

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 55

I. Teknik Analisis Data ... 60

1. Uji Prasyarat ... 60

2. Uji Asumsi Klasik ... 62

3. Pengujian Hipotesis ... 68

4. Uji F ... 70

5. Analisis Koefisien determinasi ... 71

J. Uji Asumsi Klasik ... 50

K. Regresi Berganda ... 54

L. Uji Hipotesa ... 55

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan... 72

B. Visi, Misi Perusahaan... 74

C. Personalia Organisasi Penerbit - Percetakan Kanisius ... 76

BAB V. ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Responden Jenis kelamin, Umur, Pendapatan ... 83

2. Deskripsi data Lingkungan Kerja Fisik, Tingkat Pendidikan ,Kompensasi dan Produktivitas ... 87

A. Uji Prasyarat ... 90

1. Uji Normalitas ... 90

2. Uji Liniearitas ... 91

B. Uji Asumsi Klasik ... 93

(16)

xvi

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 104

BAB VI : KESIMPULAN ,KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 115

B. Keterbatasan penelitian ... 116

C. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118 LAMPIRAN

1. Lampiran 1:

• Kuesioner Penelitian

• Rekapitulasi Hasil perhitungan kuesioner

2. Lampiran 2: Ijin

• Tabel Data Penilaian Kinerja Produktivitas Kerja Karyawan

• Jumlah Pendapatan Karyawan

• Tabel Data Inventaris Mesin Produksi

3. Lampiran 3:

• Tabel nilai – nilai R produc tmonen (uji validitas,reliabilitas

• Hipotesa

4. Lampiran 4:

• Surat Pengantar izin penelitian

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan dalam era globalisasi serta persaingan semakin padat maka mau tidak mau perusahaan harus mampu bersaing untuk meningkatkan diri menjadi perusahaan yang kompetitif, agar perusahaan dapat berdiri dan sanggup mempertahankan kelangsungan hidupnya bila ada dukungan dari berbagai sumber daya yang dimilikinya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan terdiri dari sumber daya modal, sumber daya fisik, sumber daya teknologi dan sumber daya manusia,

Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang tidak dapat diabaikan dan merupakan aset utama suatu organisasi yang menjadi perencanaan dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi, bahkan menempati posisi yang amat strategi dalam mewujubkan tersedianya barang atau jasa, karena manusia adalah mahluk yang mempunyai pikiran yang mampu mengoperasikan alat teknologi yang semakin canggih sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

(18)

Faktor internal meliputi sifat, sistem nilai, minat, motivasi kerja, disiplin kerja, prestasi kerja, pendidikan, ketrampilan, pengalaman kerja, dan kepuasan kerja. Faktor eksternal meliputi gaji, jaminan sosial, lingkungan kerja, gaya kepemimpinan, hubungan industrial, sarana produksi, manajemen, kesempatan kerja dan teknologi. Oleh karena itu untuk bisa mencapai produktivitas yang tinggi, seorang pimpinan perusahaan harus mengetahui dan memahami faktor-faktor tersebut.

Ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan namun peneliti hanya mengambil tiga faktor saja yang sangat mendukung dan meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang tinggi, tampak dari hasil penilain mereka di peroleh dari HRD. Adapun pertimbangan yang sangat mendasar bahwa ketiga faktor tersebut di atas sangat cocok dengan kondisi perusahaan tersebut saat ini dan dinilai merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap kualitas kerja karyawan.

(19)

menampilkan kenerja yang baik dengan penuh kreativitas. Sedangkan pada faktor kompesasi, penulis yakin bahwa pemberian kompensasi kepada karyawan dalam bentuk financial langsung maupun tidak langsung mempengaruhi semangat kerja karyawan karena pemberian gaji, bonus, dan lain-lain akan mendorong mereka untuk menampilkan kinerja terbaik mereka sehingga produktivitas kerja lebih baik.

Berkaitan dengan ini, penulis berinisiatif mengkaji Produktivitas kerja karyawan di Bagian produksi yang di pengaruhi oleh Lingkungan kerja fisik, Tingkat pendidikan dan kompensasi. Kriteria yang digunakan dalam penilaian kualitas SDM pada objek penelitian terkait berlandaskan pada kriteria pencapaian sumber daya manusia (SDM), yang meliputi: penciptaan lingkungan fisik yang menunjang, tingkat pendidikan formal karyawan dan kompensasi.

Elemen pertama dalam penciptaan SDM terletak pada peranan Lingkungan kerja yang kondusif. lingkungan kerja meliputi ketersediaan fasilitas penunjang produksi percetakan. Lingkungan kerja yang dimaksudkan adalah lingkungan yang kondusif bagi seorang pekerja atau karyawan supaya memiliki semangat kerja yang lebih baik sehingga dapat menimbulkan rasa aman dan semangat bagi karyawan, kenyamanan letak tata ruang kerja, kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, peralatan kerja dan keamanan (Widyastuti, 2006:126).

(20)

kerangka formal dan informal. Tingkat pendidikan karyawan menentukan tingkat produktivitas karyawan melalui instrumentasi kecakapan berbasis keahlian khusus. Pendidikan formal sebagai salah satu komponen pembentuk produktivitas karyawan terbentuk melalui hal-hal pengalihan ilmu dari sumber autentik kepada target belajar dalam standarisasi tertentu (Siagian, 1984: 175). Elemen terakhir terkait dengan kompensasi. kompensasi bertujuan untuk memotivasi agar karyawan bekerja lebih baik dan menghasilkan produk yang berkualitas. Apabila karyawan menerima kompensasi dengan wajar, maka mereka akan berusaha untuk mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan perusahaan. menurut bentuknya, kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu kompensasi finansial dan non-finansial.

Dalam kompensasi finansial terdapat kompensasi finansial langsung yang meliputi gaji, upah, bonus, komisi, pembagian laba, pemberian keuntungan serta opsi saham, sedangkan pada kompensasi finansial tidak langsung terdapat sistem asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi tenaga kerja, pensiun, liburan, hari besar serta cuti hamil, delegasi khusus, pengakuan, rasa pencapaian, kebijakan - kebijakan yang supportif, atasan yang kompeten, rekan kerja dan lingkungan kerja yang nyaman.

(21)

dipahami sebagai sebuah kemapanan struktur operasional dan sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan keseimbangan antara input dan output

Berdasarkan poin-poin permasalahan tersebut, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul: Kontribusi Lingkungan Kerja Fisik, Tingkat Pendidikan Karyawan, dan Kompensasi Terhadap Produktivitas kerja Karyawan Bagian Produksi Percetakan Kanisius Yogyakarta.

B. Pembatasan Masalah

(22)

C. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka peneliti merumuskan sebagai berikut

1. Seberapa besar dan signifikan kontribusi lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan?

2. Seberapa besar signifikan kontribusi tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan?

3. Seberapa besarnya signifikan kontribusi kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan?

4. Seberapa besar kontribusi lingkungan kerja fisik, tingkat pendidikan karyawan dan kompensasi secara bersama-sama (simultan) terhadap produktivitas karyawan ?

D. Definisi Operasional

Penelitian berjenis eksplanatif (penjelasan) ini menggunakan pendekatan relasi dependensi dan independensi antara variabel. Relasi ini mencakup serangkaian variabel yang terintegrasi ke dalam hubungan-hubungan satu arah. Hubungan tersebut dilukiskan dalam diagram berpikir: relasi (Xn) berkonstribusi terhadap variabel (Y), dimana variable (Xn) berperan sebagai variabel bebas, sedangkan variabel (Y) beperan sebagai variabel terikat.

(23)

Bagan I : Kerangka Alur Berpikir dalam Proses Analisa

Pendekatan diagramatik tersebut mendeksripsikan sebuah hubungan korepondensi satu arah yang mencakup relasi-relasi antara lingkungan fisik (X1), tingkat pendidikan (X2) kompensasi (X3) terhadap produktivitas kerja ( Y)

1. Produktivitas

Produktivitas adalah Karyawan Mampu mencapai Target yang telah di tentukan oleh perusahan Integritas (sikap dan kepribadian), Costumer service Orientasi (Orientasi pelanggan), Relationship Building (Membangun relasi), Achievement Orientation (kemauan untuk mencapai sesuatu yang ditargetkan) Consern For Order ( fokus pada tugas yang diberikan), Savety Awarenes (memperhatikan keselamatan & keamanan kerja), Team Work (mampu bekerjasama dalam tim). Jadi, berdasarkan penilaian perusahaan tersebut di atas, penulis menyimpulkan bahwa pencapaian tujuh target itu merupakan hasil produktivitas mereka, karena

X1

Y X2

(24)

produktivitas karyawan tidak hanya dlihat dari hasil produksi yang nyata seperti buku melainkan dari keselurahan pencapaian penilaian di atas. 2. Lingkungan fisik

Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan yang kondusif bagi karyawan yang berupa letak tata ruang kerja, kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, peralatan kerja dan keamanan 3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal terakhir yang dimiliki oleh para karyawan yang bekerja dalam perusahaan tersebut. Tingkat pendidikan dapat diklasifikasikan menurut tingkat pendidikan formal yang terprogram dalam kurikulum pendidikan nasional. Jenjang pendidikan tersebut terbagi ke dalam jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi.

4. Kompensasi

(25)

E. Tujuan penelitian

Dengan melihat rumusan masalah diatas maka peneliti mengadakan penelitian dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan

2. Mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan

3. Mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan

4. Mengetahui seberapa besar kontribusi lingkungan kerja fisik, tingkat pendidikan karyawan dan kompensasi jika ada, terhadap produktivitas kerja karyawan ?

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi pengelola Organisasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan masukan bagi pengelola organisasi dalam upaya mengembangkan organisasi dan peningkatan kinerja.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

(26)

3. Bagi penulis

(27)

11   

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Produktivitas

Menurut Sulistiyani (2003:199), Produktivitas menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil yang diperoleh di dalam proses produksi Menurut Mangkuprawira (2007:102), produktivitas adalah rasio output dan input suatu proses dalam periode tertentu. Input terdiri dari tenaga kerja, dan biaya produksi. Sedangkan out put terdiri dari produk penjualan, pendapatan, dan kerusakan produk. Menurut Nugroho (2002:77), produktivitas mencakup konsep dasar yaitu produktivitas kerja, yang meliputi daya guna (efisiensi) dan hasil guna (efektivitas). Daya guna menggambarkan tingkat sumber daya manusia, modal dan alam yang diperlukan untuk menghasilkan sesuatu, sedangkan hasil guna menggambarkan akibat dan kualitas dan hasil yang diusahakan. Menurut Suhartono (2002:150), Input dari produktivitas terdiri atas manajemen, tenaga kerja, modal, tempat, serta waktu, sedangkan output produktivitas meliputi barang dan jasa.

Masukan (input) Proses Keluaran (output)

Bagan II.1 Proses Transformasi (Suhartono, 2002:150). Produktivitas

(28)

Menurut Handoko (1993: 256), ada dua faktor yang mempengaruhi produktivitas , yaitu:

1. Faktor dalam diri karyawan.

a. Faktor psikis, seperti: bakat, kemampuan yang dimiliki, kepribadian, kecerdasan dan minat.

b. Faktor Fisik, seperti; kesehatan, jenis kelamin dan usia. 2. Faktor di luar diri karyawan

a. Gaji

b. Kondisi kerja c. Hubungan kerja

d. Kebijakan perusahaan mengenai kenaikan pangkat

Menurut Sumarsono (2003:64), ada enam faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah:

1. Pendidikan

Pada umumnya, seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki produktivitas yang tinggi.

2. Disiplin kerja

(29)

3. Ketrampilan

Ketrampilan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. Ketrampilan karyawan dapat ditingkatkan melalui kursus, latihan dan lain lain.

4. Sikap atau Etika Kerja

Sikap seseorang / kelompok organisasi dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang dalam kelompok itu sendiri maupun kelompok lain. Disamping faktor etika kerja juga berperan penting artinya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

5. Tingkat Penghasilan

Dengan penghasilan yang cukup, karyawan akan terpacu untuk bekerja dengan baik, sehingga produktivitas dapat tercapai.

6. Teknologi

Kemajuan teknologi yang canggih dapat mendukung tingkat produktivitas dan mempermudah manusia melakukan tugasnya.

Menurut Ravianto (1985:44), dalam rangka mencapai efisiensi perusahaan, dituntut adanya produktivitas karyawan. Bertolak dari kebutuhan tersebut, perusahaan akan mengusahakan peningkatan produktivitas yaitu melalui beberapa cara, yaitu :

1. Peningkatan Pendidikan dan Latihan

(30)

secara vertikal berarti memperdalam pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu

Perbaikan penghasilan dan sistim pengupahan yang dapat menjamin kesejahteraan keluarga. Kesejahteraan keluarga merupakan prasyarat utama dalam membangun rumah tangga yang ideal. Kesejahteraan keluarga meliputi aspek ketercukuoan kebutuhan dasar (Konsumsi, Sandang dan Papan). Selain itu, kebutuhan sekunder yang mencakup kebutuhan gaya hidup dan dekoratif manusia juga sangat tergantung pada besar-kecilnya penghasilan yang diperoleh.

2. Pemilihan teknologi dan sarana sarana pelengkap untuk berproduksi

Produktivitas kerja seseorang juga dipengaruhi oleh penggunaan sarana produksi. Sarana produksi berperan penting dalam penciptaan iklim kerja yang efisien secara biaya maupun waktu. Penggunaan teknologi yang mutakhir dapat membantu pelaksanaan produksi, yang nantinya secara jangka panjang akan berpengaruh terhadap kualitas produksi

3. Peningkatan kapabilitas manajerial perusahaan

(31)

4. Kesempatan untuk berkembang

Kesempatan untuk berkembang sangat diharapkan oleh semua orang, dengan demikian semangat serta kreatifitas akan terpacu dan produktivitas mutu hasil kerjanya cenderung akan lebih baik. Kesempatan berkembang tersebut diberikan sesuai bidang, tingkat pendidikan, serta ketrampilan yang dimiliki melalui jabatan.

5. Pengukuran produktivitas kerja

Ukuran produktivitas kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah keluaran per unit dibagi dengan jumlah jam kerja.

B. Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

1. Pengertian Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan kerja di dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan, karena lingkungan kerja dalam perusahaan berhubungan langsung dengan para karyawan yang melaksanakan proses produksi didalam perusahaan yang bersangkutan. Perencanaan lingkungan kerja yang baik akan dapat menghasilkan lingkungan kerja yang memuaskan bagi karyawan perusahaan, sehingga produktivitas kerja karyawan perusahaan tersebut dipertahankan dalam jangka waktu yang lama

(32)

berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Faktor-faktor tersebut meliputi penerangan, kebersihan, sirkulasi udara, pewarnaan ruangan, keamanan dan kebisingan lingkungan. Definisi lain mengenai lingkungan fisik dalah segenap faktor fisik yang bersama-sama merupakan suatu suasana fisik yang meligkupi suatu tempat kerja. (Gie, 2000: 210).

Definisi lain mengenai lingkungan fisik adalah kondisi tempat karyawan bekerja yang mencakup: teknik penerangan, suhu udara, suara kebisingan, penggunaan warna dan ruang gerak yang diperlukan (Mangkunegara, 2005:105) .

Berdasarkan ketiga definisi yang dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bawah lingkungan fisik adalah keseluruhan lingkungan fisik berupa unsur penunjang non-teknis (suhu, pencahyaan dan pewarnaan) yang melingkupi sebuah tempat kerja.

2. Indikator Indikator Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

Menurut Widyastuti (2006:126), kondisi lingkungan kerja fisik dapat dilihat dari berbagai indikator yang mencakup:

(33)

b. Kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, terkait dengan suhu udara. Kurangnya sirkulasi udara dalam ruangan dapat mengakibatkan karyawan merasa gerah sehingga tidak dapat berkonsentrasi dalam menjalankan pekerjaannya. Sehubungan dengan itu, didalam ruangan suhu udara harus tetap terjaga sehingga karyawan merasa nyaman dalam bekerja.

c. Penerangan, terkait dengan pengaturan pencahayaan dalam ruangan kerja. Kurangnya cahaya atau penerangan di ruangan kerja dapat menggangu kelancaran kerja karyawan. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam menjalankan suatu pekerjaan.

d. Peralatan kerja, terkait dengan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, misalnya perangkat komputer, atau alat alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan.

e. Keamanan dan ketenangan lingkungan kerja, terkait dengan pelaksanaan pekerjaan. suasana yang kurang mendukung, biasanya akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

C. Pendidikan

(34)

adalah jenjang pendidikan formal yang berhasil diselesaikan, yaitu SD. SLTP, SLTA, Diploma & Sarjana.

1) Pengertian Pendidikan

Beberapa defenisi pendidikan menurut para ahli yaitu: a. Siagian (1984:175)

Pendidikan adalah keseluruhan proses teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah disepakati.

b. Husnan (1984 :77)

Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk didalamnya peningkatan kegiatan mencapai tujuan.

Berdasarkan definisi diatas, dapat diuraikan kesimpulan bahwa pendidikan terkait dengan segala teknik atau metode yang telah tersitematisasi dalam sebuah standar pencapaian tertentu dalam rangka menciptakan kualitas sumber daya manusia manusia yang mendukunng tercapainya tujuan sebuah instansi atau organisasi.

Pendidikan menurut Soelaiman (1992: 65), dapat dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu:

1) Pendidikan formal

(35)

berlangsung dari taman kanak kanak sampai perguruan tinggi, (Zahara, 1981:58).

2) Pendidikan non - Formal

Pendidikan non-formal adalah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan tertentu dan aturan tertentu. kegiatan ini dilaksanakan diluar kegiatan persekolahan (Zahara, 1981:51). Dalam hal ini tenaga pengajar, fasilitas, cara penyampaian dan waktu yang dipakai serta komponen lainnya disesuaikan dengan keadaaan peserta didik agar mendapat hasil yang memuaskan.

3) Pendidikan Informal

Pendidikan Informal adalah proses yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar dan pada umumnya tidak teratur dan sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati, seperti didalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan pasar, atau didalam pergaulan sehari-hari (Zahara, 1981:58).

(36)

jenjang pendidikan formal yang telah dicapai pekerja, misalnya SD, SMP,SMA, dan Diploma/S1.

4) Pentingnya Pendidikan

Pendidikan adalah syarat yang paling pokok dalam memegang fungsi-fungsi dan dianggap sebagai suatu investasi human capital. Dalam pendidikan investasi tersebut ditanamkan dalam sumber daya manusia yang bersangkutan sebagai tenaga kerja. Asumsi dasar Human Capital adalah bahwa seseorang dapat meningkatkan penghasilan melalui peningkatan pendidikan (Simanjuntak,1986:59). Hubungan antara tingkat pendidikan dan pendapatan dimungkinkan melalui produktivitas yang tinggi dan karenanya akan meningkatkan penghasilan yang lebih tinggi pula (Simanjuntak,1985:66).

(37)

D. Kompensasi

1. Kompensasi

Salah satu cara untuk memperoleh, memelihara, dan mempertahankan karyawan yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan adanya pemberian kompensasi. Menurut Tulus (1996:141), Kompensasi atau balas jasa adalah pemberian penghargaan langsung maupun tidak langsung finansial maupun non finansial yang adil dan layak kepada karyawan atas sumbangan dalam pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan Menurut Handoko (2000:155), kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.

Perusahaan diharapkan dapat melakukan pengaturan kompensasi dengan baik karena mempunyai arti penting bagi karyawan dan perusahaan. kompensasi tersebut digunakan karyawan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan sebagai penghargaan atas harkat dan martabat manusia.

(38)

Menurut Sofyandi (2008:158-160), Kompensasi dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu;

a) Kompensasi langsung (Direct compensation)

Adalah suatu balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan karena telah memberikan prestasinya demi kepentingan perusahaan. Kompensasi ini diberikan karena berkaitan secara langsung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Misalnya, gaji Insentif atau Bonus, dan tunjangan Jabatan.

b) Kompensasi tidak langsung ( Indirect compensation)

Adalah Pemberian kepada karyawan sebagai tambahan yang didasarkan kepada kebijakan pimpinan dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan: misalnya Tunjangan hari raya, tunjangan pensiun, tunjangan kesehatan, dan fasilitas fasilitas pelayanan yang diberikan perusahaan.

Faktor -faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi: 1) Adanya permintaan dan penawaran tenaga kerja. 2) Kemampuan dan ketersediaan perusahaan membayar 3) Serikat Buruh atau organisasi karyawan

4) Produktivitas Kerja atau prestasi kerja karyawan 5) Biaya Hidup atau living cost

6) Posisi atau jabatan karyawan

(39)

Menurut Sudarsono (1994:140), penghasilan atau imbalan yang diterima karyawan atau pekerja sehubungan dengan pekerjaannya dapat digolongkan dalam tiga bentuk yaitu:

a. Upah atau gaji dalam bentuk uang

Upah atau gaji terdiri atas gaji kotor dikurangi potongan penghasilan, seperti dana pensiun, asuransi kesehatan, sumbangan wajib, pajak pendapatan. Gaji bersih yang sering disebut juga sebagai Take Home Pay.

b. Tunjangan dalam bentuk natura.

Tunjangan dalam kebutuhan natura biasanya diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk komoditas kebutuhan pangan, yang meliputi kebutuhan sehari-hari, seperti sandang, pangan dan papan. Pemberian tunjangan natura bersifat insidental, yaitu ketika terjadinya inflasi ekonomi besar-besaran.

c. Fringe benefit

Fringe benefit adalah berbagai jenis benefit (keuntungan) diluar gaji yang diperoleh karyawan sehubungan dengan pekerjaanya.

Bentuk bentuk Fringe benefit yaitu: asuransi kesehatan, upah lembur, cuti dan lain lain.

(40)

memelihara dan mempekerjakan sejumlah orang dengan berbagai

sikap perilaku yang positif dan produktif bagi perusahaan (Siagian, 1995: 25).

Menurut Hariandja (2007:245), tinjauan pengelolaan sistem kompensasi didalam organisasi adalah untuk menarik dan mempertahankan sumber daya manusia karena organisasi memerlukannya untuk mencapai sasaran. Tujuan diadakan pemberian kompensasi yaitu:

1) Untuk menarik pegawai yang berkualitas

2) Untuk mempertahankan pegawai agar tetap bekerja di perusahaan

3) Untuk memotivasi kinerja karyawan agar jadi lebih baik lagi 4) Untuk membangun komitmen karyawan dalam upaya

meningkatkan kompensasi organisasi secara keseluruhan dan untuk menciptakan disiplin kerja.

(41)

Kompensasi merupakan terminologi luas yang berhubungan dengan imbalan finansial (financial reward) yang diterima oleh orang orang melalui hubungan kepegawaian mereka dalam sebuah organisasi. dalam kompensasi meliputi (Simamora,2004 : 445).

a. Insentif.

Insentif adalah tambahan kompensasi diatas atau diluar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Program insentif terdiri dari dua jenis:

1) Program insentif individu yang memberikan kompensasi menurut penjualan, produktivitas, atau penghematan biaya yang dapat di hubungkan dengan karyawan tertentu.

2) Program insentif kelompok yang mengalokasikan kompensasi kepada sebuah kelompok karyawan (berdasarkan departemen, divisi, atau kelompok kerja) karena melampaui standar standar probabilitas, produktivitas, atau penghematan biaya yang sudah ditentukan sebelumnya.

b. Tunjangan

Contoh tujuangan yaitu: asuransi kesehatan dan biaya, liburan yang ditanggung oleh perusahan, program pensiun dan lain -lain.

(42)

2. Tujuan Kompensasi

Menurut Hasibuan (2000:120), Perusahaan memberikan kompensasi untuk beberapa tujuan,yaitu;

a. Membangun Ikatan kerja sama

Dengan pemberian kompensasi akan terjalin ikatan kerja sama antara pengusaha dan karyawan harus mengerjakan tugas tugasnya dengan baik, sementara pengusaha wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati

b. Kepuasan kerja

Dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan fisik, status social, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

c. Pengadaan efektif

Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang berkualitas untuk perusahaan akan lebih mudah.

d. Motivasi

Jika kompensasi yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi karyawannya.

e. Stabilitasi Karyawan

(43)

f. Disiplin

Dengan pemberian kompensasi yang cukup besar maka karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan-perturan yang berlaku

g. Pengaruh Serikat buruh

Dengan pemberian kompensasi yang baik, pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.

h. Pengaruh pemerintah

Jika kompensasi yang diberikan sesuai dengan undang undang maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan

Definisi lainnya mengenai tujuan pemberian kompensasi dikemukakan oleh (Handoko,2000:156), meliputi beberapa hal di bawah ini :

a. Memperoleh personalia yang berkualiats

Tingkat kompensasi yang relatif tinggi kadang diperlukan untuk menarik para pelamar yang cakap kedalam organisasi walaupun sudah bekerja diperusahaan lain.

b. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang

(44)

c. Menjamin keadilan

Administrasi pengupahan dan penggajian diusahakan memenuhi prinsip keadilan atau konsistensi eksternal dan internal. Konsistensi eksternal berhubungan dengan kompensasi yang ada di perusahaan bila dibandingkan dengan kompensasi yang berlaku di luar perusahaan. sedangkan konsistensi internal berhubungan dengan kompensasi yang ada pada perusahaan.

d. Menghargai perilaku yang diinginkan

Kompensasi hendaknya mendorong perilaku yang diinginkan.Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, dan tanggung jawab dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang efektif.

e. Mengendalikan biaya biaya

Program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak. Tanpa struktur pengupahan yang sistematik organisasi dapat membayar kurang atau lebih kepada karyawannya.

3. Faktor Faktor yang mempengaruhi kompensasi

Besar kecilnya kompensasi yang diberikan dipengaruhi oleh beberapa fakto rmenurut Martoyo (2000:127), factor-faktor tersebut adalah :

a) Dana organisasi

(45)

prestasi kerja karyawan. Semakin tinggi prestasi kerja karyawan, semakin besar pula keuntungan perusahaan dan dana yang terhimpun untuk kompensasi bertambah, maka pelaksanaan kompesasi dapat berjalan dengan baik begitu pula sebaliknya.

b) Serikat karyawan

Serikat karyawan merupakan simbol kekuatan dari karyawan dalam menuntut perbaikan nasib dan serikat kerja karyawan merupakan wadah perhimpunan para pekerja yang perlu mendapatkan perhatian dari pihak manajemen atau pimpinan organisasi, terutama dalam rangka peningkatan dedikasi karyawan terhadap pihak perusahaan

c) Produktivitas kerja

Produktivitas kerja merupakan salah satu tolak ukur dalam menentukan tingkat imbalan yang diberikan. Dalam hal ini, pemberian kompensasi diberikan berdasarkan presatasi kerja karyawan yang diukur menurut standar tertentu.

d) Biaya hidup

(46)

e) Pemerintah

Fungsi pemerintah untuk melindungi warganya dari tindakan sewenang-wenang perusahaan dalam penetapan kompensai, karena itu pemerintah ikut menentukan upah minimum, jumlah jam kerja karyawan, dan batas umur bagi karyawan pria ataupun wanita, dewasa ataupun anak anak pada batas umur tertentu.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Skripsi : Ignasia Sely Soaputty.2010. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Masa Kerja Dan Persepsi Karyawan Tentang Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Penelitian ini di lakukan pada Karyawan Bagian Produksi PT Nirmala Tirta Putra Wonogiri. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: Ada pengaruh tingkat pendidikan karyawan, masa kerja karyawan dan persepsi karyawan terhadap Produktivitas Kerja

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Terdapat 50 responden yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan tehnik analisis data yang digunakan adalah produc moment dan sperman rank.

(47)

produktivitas kerja karyawan(nilai probabilitas =0,076 > =0,05), (3) tidak ada pengaruh persepsi karyawan tentang lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan (tingkat signifikansi 0,476 > = 0,05)

2. Skripsi : Oey Ananda Ayu Tresnawati Witono.2010. Pengaruh Kompensasi Dan Sikap Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan.peneltian ini di lakukan pada Karyawan Bagian Produksi PT Deltomed Laboratorium Wonogiri. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh Kompensasi dan sikap kerja terhadap produktivitas karyawan Bagian Produksi PT Deltomed Laboratorium Wonogiri.

Dalam penelitian ini, jumlah sampel sebanyak 88 responden. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Probability sampling (random sampling) dengan tehnik proportional stratified random sampling. data primer diperoleh melalui kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan.Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan berganda.

(48)

F. Kerangka Berpikir

Bagan II : 2 Kerangka alur berpikir dalam proses analisa

1. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang dibebankan Nitisemito (1982:183), Lingkungan kerja merupakan suatu lingkungan dimana, karyawan tersebut bekerja dan melaksanakan tugas sehari hari yang meliputi pelayanan perusahaan terhadap karyawan, kondisi kerja karyawan, dan hubungan antara karyawan didalam perusahaan yang bersangkutan lingkungan kerja dapat digolongkan secara umum dalam dua golongan yakni lingkungan fisik (fasilitas kerja, gedung) dan lingkungan sosial) hubungan sesama karyawan, hubungan antara bawahan dan atasan). Lingkungan kerja yang baik tentunya akan mendukung kelancaran kerja karyawan. kelancaran Lingkungan kerja Fisik

(X1)

Tingkat Pendidikan (X2)

Tingkat penghasilan (X3)

(49)

kerja karyawan akan menyebabkan karyawan bekerja dengan optimal dan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

2. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan Pendidikan merupakan keseluruhan proses, teknik dan keseluruhan metode belajar mengjar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbagan perusahaan dalam menerima karyawan.

Orientasi perusahaan biasanya menghasilkan keuntungan yang maksimal.Untuk memenuhi tujuan perusahaan tersebut, perlu adanya peningkatan produktivitas kerja bagi karyawan.sehebat hebatnya teknologi yang berkembang saat ini, kemampuan sumber daya manusia tetaplah yang utama dalam semua kegiatan perusahaan. Peusahaan biasanya cenderung memilih karyawan yang memiliki pendidikan tinggi dari pada karyawan yang tingkat pendidikan rendah.

Pendidikan bagi karyawan dimaksudkan untuk, menyesuaikan dengan kebutuhan kebutuhan atas sikap, tingkah laku,ataupun ketrampilan sesuai dengan tuntutan perubahan. Orang yang sudah berpendidikan tinggi tentunya akan lebih mudah memahami dan mempelajari pengetahuan pengetahuan lainyang semakin lama semakin berkembang untuk diterapkan ditempat mereka bekerja.

(50)

seorang karyawan, akan membantu dalam pekerjaanya, sehingga akan meningkatkan produktivitas kerjanya

3. Pengaruh pemberian kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan

Kompensasi adalah unsur yang terpenting bagi karyawan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dan dapat meningkatkan taraf hidup karyawan sehingga dengan adanya kompensasi akan sangat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.

Pemberian kompensasi kepada karyawan memberikan arti penting bagi karyawan itu sendiri, karena kompensasi merupakan bentuk penghargaan dan nilai tersendiri dari pihak perusahaan terhadap karyawan.kompensasi berupa gaji dapat menjadi salah satu faktor pendorong seseorang untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Kepuasan karyawan atas gaji yang diterima dapat mendorong semangat karyawan dalam bekerja.

G. Hipotesis

(51)

1. Diduga Ada Kontribusi yang Signifikan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

2. Diduga Ada Kontribusi yang Signifikan Tingkat Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

3. Diduga Ada Kontribusi yang Signifikan Tingkat Penghasilan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

(52)

36   

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksplanatif, yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan

gambaran yang lebih jelas tentang produktivitas kerja serta untuk

mendapatkan penjelasan secara ilmiah menurut pendekatan statistik yang

sesuai mengenai tingkat kontribusi masing masing variabel bebas, yaitu oleh

Lingkungan kerja fisik, tingkat pendidikan, Kompensasi terhadap tingkat

produktivitas karyawan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Percetakan Kanisius bagian produksi

Yogyakarta Jalan Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55011.Motif-motif

primer dalam pelaksanaan penelitian ini berbasis pada orientasi akademis

maupun personal penulis. Orientasi akademis mencakup nilai-nilai

ketercakupan produktivitas dalam sebuah lembaga percetakan ditinjau dari

segi produksi Sedangkan tujuan personal karyawan mencakup

keterjangkauan jarak tempuh dan waktu peneliti serta ketersediaan dana.

2. Waktu Penelitian

(53)

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi di Percetakan

Kanisius.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah lingkungan kerja fisik, tingkat pendidikan, dan

kompensasi.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 60 orang. Jumlah ini

adalah keseluruhan karyawan yang bekerja pada bagian produksi

percetakan Kanisius-Yogyakarta.

2. Sampel

Jumlah sampel penelitian dalam penelitian berjumlah 60 orang. Jumlah

sampel penelitian dalam penelitian ini disesuaikan dengan jumlah populasi

(54)

E. Variabel Indikator, Definisi Operasional dan pengukurannya

1. Variabel Indikator

Tabel III.2

Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur

Kontribusi lingkungan kerja fisik, Tingkat Pendidikan

dan kompensasi, Terhadap Produktivitas karyawan

Variabel Penelitian

Indikator Data yang dicari

Lingkungan

Kebersihan dan kerapian

lingkungan , kenyamanan dan

fentilasi udara , penataan

peralatan, penerangan, tingkat

kebisingan, luar ruangan, sarana

dan prasarana , fasilitas dan

perlengkapan

kompensasi yang

diterima oleh

Pemberian Tunjangan pada hari

raya, Penambahan jumlah gaji,

(55)

karyawan Tunjangan pensiun, pemberian

seragam dan pengadaan biaya

operasional transportasi

Integritas (sikap dan kepribadian)

(Costumer service Orientasi),

(Orientasi pelanggan)

(Relationship Building

(Membangun relasi), Achievement

Orientation, (kemauan untuk

mencapai sesuatu yang

ditargetkan), Consern For Order

( fokus pada tugas yang

diberikan), Savety Awarenes

(memperhatikan keselamatan &

keamanan kerja), Team Work

( mampu bekerjasama dalam tim)

Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012

2. Defenisi Oprasional

Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan variabel dalam penelitian

maka perlu dijelaskan identifikasi antara masing-masing variabel dalam

(56)

a. Lingkungan Fisik (X1)

Lingkungan kerja fisik adalah persepsi karyawan terhadap kondisi

kerja yang meliputi: letak tata ruang kerja, kelancaran sirkulasi udara

dan temperatur, kebersihan, penerangan, peralatan kerja dan

keamanan.

b. Tingkat Pendidikan (X2)

Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal

terakhir yang dimiliki oleh para karyawan yang bekerja dalam

perusahaan tersebut. Tingkat pendidikan dapat diklasifikasikan

menurut tingkat pendidikan formal yang terprogram dalam kurikulum

pendidikan nasional. Jenjang pendidikan tersebut terbagi ke dalam

jenjang pendidikan dasar, menengah, diploma dan sarjana.

c. Kompensasi (X3)

Kompensasi adalah besarnya jumlah kompensasi yang diterima

karyawan dari perusahaan atas balas jasa, kompensasi yang diterima

antara lain: Tunjangan pada hari raya, Tunjangan khusus, Lembur,

Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian, Bantuan

pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan

25 Tahun Berkarya

d. Produktivitas (Y)

Integritas (sikap dan kepribadian), Costumer service Orientasi

(Orientasi pelanggan), Relationship Building (Membangun relasi),

(57)

ditargetkan), Consern For Order ( fokus pada tugas yang diberikan),

Savety Awarenes (memperhatikan keselamatan & keamanan kerja),

Team Work (mampu bekerjasama dalam tim) Jadi, berdasarkan

penilaian perusahaan tersebut di atas, penulis menyimpulkan bahwa

pencapaian tujuh target itu merupakan hasil produktivitas mereka,

karena produktivitas karyawan tidak hanya dlihat dari hasil produksi

yang nyata seperti buku melainkan dari keselurahan pencapaian

penilaian di atas.

3. Pengukurannya

Indikator yang diperoleh dari beberapa variabel tersebut diubah

dalam daftar pertanyaan (kuesioner) dengan bentuk pertanyaan tertutup.

Teknik pengukuran yang dipergunakan adalah dengan menggunakan

skala likert. Penilaian atas jawaban-jawaban yang diberikan oleh

responden diukur dengan tingkat 1 s.d 5, tingkat jawabannya adalah

sebagai berkut:

Tabel III.3

Skoring Berdasarkan Skala Likert

S Kriteria Jawaban Skor

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Cukup(C) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

(58)

Setelah indikator-indikator dari setiap variabel diukur dengan

menggunakan skala likert kemudian dibuatkan tabel distribusi frekuensi

dengan mengkategorikan data ke dalam kelas menurut tingkatannya

karena masih merupakan data mentah.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah

karena belum disusun dengan cara apapun, sehingga proses olah data

belum dapat dilakukan. Oleh karena itu, data mentah perlu disajikan

dalam bentuk tabel yang berisi data yang telah digolong-golongkan ke

dalam kelas-kelas menurut urutan tingkatannya beserta jumlah individu

yang termasuk dalam masing-masing kelas, yang disebut tabel distribusi

frekuensi.

Pembuatan tabel distribusi frekuensi menggunakan acuan PAP

(Penilaian Acuan Patokan) tipe II. (Masidjo, 1995 : 157) yaitu:

Tabel III.4

Distribusi Frekuensi Menggunakan Acuan PAP (Penilaian Acuan Patokan) Tipe II

Skor Penilaian

81% - 100% Sangat mendukung

66% - 80% Mendukung

56% - 65% Cukup

46% - 55% Tidak mendukung

Dibawah 46% Sangat tidka mendukung

(59)

1. Lingkungan Kerja fisik

Dalam penelitian ini menggunakan tiga kategori untuk

mendeskripsikan data setiap variabel dengan melihat acuan PAP II,

sebagai berikut:

Status Sosial Ekonomi Nilai Huruf

66% - 100% Mendukung

56% - 65% Netral

< 56% Tidak Mendukung

Selanjutnya, Lingkungan kerja fisik dihitung berdasarkan skor dari

masing-masing item pertanyaan yaitu :

Jumlah sampel : 60

Jumlah butir/item : 12 Pertanyaan

Jumlah skor alternatif jawaban : 5

Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 12 x 5 = 60

Skor terendah yang mungkin dicapai : 12 x 1 = 12

Langkah selanjutnya adalah menentukan skor dengan cara:

Tabel III. 3

Skor Distribusi Frekuensi

Tingkat Kompetensi

Kategori Skor Tertinggi Rentang skor

66%-100% Mendukung 66%x 60=39,6

(dibulatkan menjadi 40)

40-60

(60)

Kategori lingkungan kerja fisik dapat digolongkan menjadi

tiga, yaitu: lingkungan keraj fisik mendukung, netral, dan tidak

mendukung. Ketiga kategori lingkungan kerja fisik tersebut

masing-masing dijelaskan sebagai berikut

a). Lingkungan kerja fisik :

Lingkungan kerja fisik ditandai dengan kondisi kerja meliputi:

letak tata ruang kerja, kelancaran sirkulasi udara dan temperatur,

kebersihan, penerangan, peralatan kerja dan keamanan. Ketiga

kategori lingkungan fisik tersebut masing-masing dijelaskan sebagai

berikut:

1) Lingkungan Kerja Fisik Mendukung

Lingkungan kerja fisik Mendukung artinya Responden

merasa terdukung dan merasa puas dalam bekerja untuk

berproduktivitas dengan adanya dukungan lingkungan fisik yang

ada dibagian Produksi seperti berupa letak tata ruang kerja,

Pewarna ruangan, Tingkat kebisingan, Luas ruangan kelancaran

sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, peralatan

kerja dan keamanan.

2) Lingkungan Kerja Fisik Netral

Lingkungan kerja fisik Netral artinya bahwa responden

merasa cukup dengan lingkungan fisik yang ada disekitar mereka

berkerja seperti berupa peralatan kerja, letak tata ruang kerja,

(61)

sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, dan

keamanan.

3). Lingkungan kerja fisik tidak mendukung

Lingkungan kerja fisik tidak mendukung artinya bahwa

segala sesuatu yang ada dilingkungan kerja tidak mendukung dan

tidak mempengaruhi semangat kerja mereka serta kurang puas

dengan alat alat serta situasi dilingkungan mereka bekerja, untuk

berproduktivitas seperti dengan adanya peralatan kerja, letak tata

ruang kerja, Pewarna ruangan, Tingkat kebisingan, Luas ruangan

kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan,

dan keamanan.

2. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan dapat diklasifikasikan menurut tingkat

pendidikan formal yang terprogram dalam kurikulum pendidikan

nasional. Jenjang pendidikan tersebut terbagi ke dalam jenjang

pendidikan dasar, menengah, diploma dan sarjana. Skala penilaian

untuk masing-masing level pendidikan berada pada rentang penilaian

1-5, dimana skor yang berikan SD =1, SLTP = 2,SMA= 3, Diploma=

4,Sarjana= 5.

3. Kompensasi

Kompensasi ditandai dengan jumlah kompensasi yang diterima

dari perusahaan atas balas jasa yang diberikan maka kompensasi yang

(62)

Lembur, Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian,

Bantuan pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan

Penghargaan 25 Tahun Berkarya

Deskripsi data kompensasi dalam penelitian ini dilakukan dengan

berpedoman pada penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dan disajikan

dalam tabel berikut

Tabel III. 4

Pedoman Penilaian Acuan Patokan Status Sosial Ekonomi

Nilai Huruf

81% - 100% Sangat Tinggi

66 % - 80% Tinggi

56% - 65% Sedang

46% - 55% Rendah

0% - 45% Sangat Rendah

Sumber : acuan PAP tipe II (Masidjo, 1995 : 157)

Dalam penelitian ini menggunakan tiga kategori untuk mendeskripsikan

data setiap variabel dengan melihat acuan PAP II, sebagai berikut:

Status Sosial Ekonomi Nilai Huruf

66% - 100% Tinggi

56% - 65% Sedang

< 56% Rendah

Selanjutnya, kompensasi dihitung berdasarkan skor dari

masing-masing item pertanyaan yaitu :

Jumlah sampel : 60

(63)

Jumlah skor alternatif jawaban : 5

Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 12 x 5 = 60

Skor terendah yang mungkin dicapai : 12 x 1 = 12

Tabel III. 5

Skor Distribusi Frekuensi

Tingkat Penguasaan Kompetensi

Kategori Skor Tertinggi Rentang skor

66%-100% Tinggi 66%x 60=39,6

(dibulatkan menjadi 40)

40-60

56%-65% Cukup 56% x 60 = 33,6

(dibulatkan menjadi 34)

34 – 39

<56% Rendah < 34 < 34

Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012

Kategori kompensasi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

kompensasi Tinggi, Sedang, Rendah. Ketiga kategori Kompensasi tersebut

masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

Ketiga kategori kompensasi tersebut masing-masing dijelaskan sebagai

berikut:

a) Kompensasi tinggi

Kompensasi tinggi artinya bahwa responden sangat puas dengan

adanya kompensasi yang mereka terima sehingga membantu untuk

meningkatkan perekonomian serta semakin semangat dalam bekerja

seperti adanya: Tunjangan pada hari raya, Tunjangan khusus, Lembur,

(64)

pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan

25 Tahun Berkarya

b). Kompensasi sedang

Merupakan kompensasi yang diterima oleh karyawan adalah

jumlah nya masih pas - pasan tanpa membantu perekonomian mereka

ke yang lebih baik dan kompensasi mereka terima seperti: Tunjangan

pada hari raya, Tunjangan khusus, Lembur, Jaminan kesehatan,

Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian, Bantuan pernikahan, Dana

pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan 25 Tahun

Berkarya

c). Kompensasi rendah adalah

Segala sesuatu yang diterima oleh responden merasa kurang puas

dan bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga

mereka kompensasi yang mereka terima: Tunjangan pada hari raya,

Tunjangan khusus, Lembur, Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan,

Bantuan Kematian, Bantuan pernikahan, Dana pensiun, penghargaan

masa kerja dan Penghargaan 25 Tahun Berkarya

4. Produktivitas

Produktivitas ditandai dengan mampu mencapai target dengan

memenuhi 7 syarat yang telah ditentukan di percetakan kanisius di

bagian produksi yaitu Integritas (sikap dan kepribadian), Costumer

(65)

(Membangun relasi), Achievement Orientation (kemauan untuk

mencapai sesuatu yang ditargetkan) Consern For Order ( fokus pada

tugas yang diberikan), Savety Awarenes (memperhatikan keselamatan &

keamanan kerja), Team Work ( mampu bekerjasama dalam tim)

Dari poin poin diatas skor penilaian antara 1- 4. Adapun skala

penilaian tingkat produktivitas diberikan berdasarkan kebijakan standar

penilaian yang diterapkan pada percetakan Kanisius - Yogyakarta.

Kriteria pengukuran Produktivitas berdasarkan Penilaian Acuan Patokan

(PAP) II :

Tabel III. 6

Pedoman Penilaian Acuan Patokan

Status Sosial Ekonomi Nilai Huruf

81% - 100% Sangat Tinggi

66 % - 80% Tinggi

56% - 65% Sedang

46% - 55% Rendah

0% - 45% Sangat Rendah

Sumber : acuan PAP tipe II (Masidjo, 1995 : 157)

Dalam penelitian ini menggunakan tiga kategori untuk

mendeskripsikan data setiap variabel dengan melihat acuan PAP II,

sebagai berikut:

Status Sosial Ekonomi Nilai Huruf

66% - 100% Tinggi

56% - 65% Sedang

(66)

Selanjutnya, Produktivitas dihitung berdasarkan skor dari

masing-masing penilain produktivitas

Jumlah sampel : 60

Skor Distribusi Frekuensi

Tingkat Penguasaan Kompetensi

Kategori Skor Tertinggi Rentang skor

66% - 100% Tinggi 66%x 28 =18,48

(dibulatkan menjadi 18)

18 - 28

56% - 65% Cukup

56% x 28 = 15,68

(dibulatkan menjadi 16)

16 - 17

< 56% Rendah < 16 < 16

Sumber: Data Sekunder, diolah tahun 2012

Kategori Produktivitas kerja dapat digolongkan menjadi tiga,

yaitu: kompensasi Tinggi, sedang, Rendah. Ketiga kategori

Pemberian kompensasi tersebut masing-masing dijelaskan sebagai

berikut:

Ketiga kategori produktivitas tersebut masing-masing dijelaskan

(67)

a) Produktivitas tinggi

Produktivitas tinggi apabila mampu memenuhi 7 kriteria dan

memperoleh skor 4 dari setiap poin yang telah ditentukan oleh

percetakan kasius secara khusus dibagian Produksi dan kriteria

yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: Integritas (sikap dan

kepribadian), Costumer service Orientasi (Orientasi pelanggan),

Relationship Building( (Membangun relasi), Achievement

Orientation (kemauan untuk mencapai sesuatu yang ditargetkan)

Consern For Order ( fokus pada tugas yang diberikan), Savety

Awarenes (memperhatikan keselamatan & keamanan kerja), Team

Work ( mampu bekerjasama dalam tim)

b). Produktivitas sedang

Produktivitas sedang apabila responden hanya mampu

melaksanakan setengah - setengah dari 7 kriteria dan mampu

memperoleh skor 2 dari 4 setiap poin yang telah ditentukan oleh

percetakan kanisius secara khusus dibagian produksi dan kriteria

yang telah ditentukan adalah: Integritas (sikap dan kepribadian),

Costumer service Orientasi (Orientasi pelanggan), Relationship

Building (Membangun relasi), Achievement Orientation (kemauan

untuk mencapai sesuatu yang ditargetkan) Consern For Order (

fokus pada tugas yang diberikan), Savety Awarenes

(memperhatikan keselamatan & keamanan kerja), Team Work (

(68)

c) Produktivitas rendah

Produktivitas rendah apabila responden tidak mampu

melaksanakan7 kriteria dan memperoleh skor 1 dari setiap poin

yang telah ditentukan oleh percetakan kanisius secara khusus

dibagian produksi dan kriteria yang telah ditentukan adalah:

Integritas (sikap dan kepribadian), Costumer service Orientasi

(Orientasi pelanggan), Relationship Building (Membangun relasi),

Achievement Orientation (kemauan untuk mencapai sesuatu yang

ditargetkan) Consern For Order (fokus pada tugas yang diberikan),

Savety Awarenes (memperhatikan keselamatan & keamanan kerja),

Team Work ( mampu bekerjasama dalam tim)

F . Data Yang Dicari

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian lapangan secara

langsung. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara menyebar

angket.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari

objek yang diteliti. Data sekunder dari penelitian ini adalah data jumlah,

produktivitas karyawan, gaji karyawan gambaran umum perusahaan yang

(69)

G. Tehnik Pengumpulan Data

1) Kuesioner

Yaitu metode pengumpulan data dengan membuat daftar

pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada responden untuk diisi

sesuai dengan keadaan responden sebenarnya, melalui cara ini

dimaksudkan untuk memperoleh data primer yaitu: (lingkungan Fisik

dan Perlengkapan peralatan yang mendukung.

Tabel III.8

Kisi-kisi Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur

Kontribusi Lingkungan kerja fisik dan Tingkat Pendidikan, Kompensasi, Terhadap Produktivitas kerja karyawan

Nama

Variabel Indikator

No Item

1.Kebersihan dan kerapian

2.Kenyamanan dan fentilasi

udara

3.Sirkulasi udara

4.Penataan peralatan

5.Penerangan

6.Tingkat kebisingan

7.Luas ruangan

8.Agilitas fisik

9.Pewarna ruangan

(70)

Kompen sasi

1. Kepuasan dalam

pemberian kompensasi

2. Tunjangan pada hari raya

3. Penambahan jumlah gaji

13

14

15

1.Pemberian tunjangan atas

kebutuhan pangan (beras) 16

1.Pemberian jaminan

kesehatan yang layak

2.Partisipasi dalam program

jamsostek

3.Program Asuransi atas

meninggalnya karyawan

4.Ketepatan waktu dalam

menyelesaikan pekerjaan

atas dasa stimulasi asuransi

5.Pemberian tunjangan pada

masa pensiun

6.Kenyaman dalam

pelaksanaan tugas atas dasar

17 1.Sarana dan prasarana

2.Fasilitas dan perlengkapan

3.Tingkat aksesibilitas sarana

produksi

Identitas responden

Tingkat pendidikan terakhir

1. SD

2. SMP

3. SMA

4. DIII

(71)

pemberian program asuransi

dan kompensasi

7.Pemberian biaya pengadaan

d an pembuatan seragam

8.Pengadaan biaya operasional

transportasi

23

24

Dalam penelitian ini penulis mencari data yang diperlukan untuk

penelitian dengan menggunakan teknik kuesioner Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

b. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan dan dokumen

yang telah ada. Melalui cara ini dimaksudkan untuk memperoleh data

karyawan tentang gaji, penilaian produktivitas karyawan dan gambaran

perusahaan

H. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas

instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan atau dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

(72)

Analisa yang digunakan dalam uji validitas dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan korelasi Product Moment sesuai dengan

pendapat Pearson (Arikunto, 2006: 170) pada setiap butir alat ukur dengan

skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir dan kemudian dibantu

dengan SPSS guna pengelompokkan data. Rumus yang digunakan adalah

(Arikunto, 2002 : 144-146)

]

Nilai koefisien r diperhitungkan pada signifikansi 5%. Apabila

hasil perhitungan koefisien nilai r menunjukkan lebih besar atau sama

dengan taraf 5%, maka item tersebut dinyatakan valid. Keputusan uji

validitas apabila r hitung > r tabel, maka Ho ditolak, artinya butir pertanyaan

yang diuji valid dan apabila r hitung < r tabel, maka Ho diterima, artinya butir

pertanyaan yang diuji tidak valid

Dari hasil pengujian instrument penelitian di ketahui bahawa n=

(73)

0,05: 60. Adalah 0,254. Hasil pengukuran validitas untuk variabel

Lingkungan Kerja Fisik dan kompensasi di peroleh hasil sebagai berikut

Tabel III .9

Hasil Pengujian Validitas Lingkungan Kerja Fisik dan Kompensasi

No item

Butir

Pertanyaan

R- hitung R-tabel Keterangan

1 Lingkungan Fisik 0.349 0,254 Valid

2 Lingkungan Fisik 0,388 0,254 Valid

3 Lingkungan Fisik 0,529 0,254 Valid

4 Lingkungan Fisik 0,513 0,254 Valid

5 Lingkungan Fisik 0,371 0,254 Valid

6 Lingkungan Fisik 0,591 0,254 Valid

7 Lingkungan Fisik 0,464 0,254 Valid

8 Lingkungan Fisik 0,387 0,254 Valid

9 Lingkungan Fisik 0,435 0,254 Valid

10 Lingkungan Fisik 0,423 0,254 Valid

11 Lingkungan Fisik 0,405 0,254 Valid

12 Lingkungan Fisik 0,538 0,254 Valid

(74)

Tabel Tabel III .9 menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan pada

variabel Lingkungan, kerja fisik dan kompensasi dari 24 item pertanyaan

tersebut adalah Valid. Pengambilan Kesimpulan ini dilakukan dengan

membandingkan nilai     dengan    .dengan Jumlah data (n)

sebanyak 60 responden dan derajat keyakinan (α) =5% atau 0.05, maka

diperoleh bahwa semua nilai     sebesar 0,254. Dari hasil perhitungan

diperoleh     semuanya menunjukkan angka yang lebih besar dari

pada (   0,254). dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua

butir pertanyaan Variabel Lingkungan kerja Fisik dan pemberian

Kompensasi adalah Valid.

2. Pengujian Reliabilitas instrumen

Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

suatu alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan. Instrumen dalam

penelitian ini berbentuk skala bertingkat, oleh sebab itu rumus Alpha dari

Cronbach akan digunakan untuk menguji reliabilitas instrument. Adapun

rumus Alpha adalah sebagai berikut (Arikunto, 2002 : 171)

⎟⎟

rH = Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya item pertanyaan atau banyaknya soal

∑σ2

b = Jumlah varians butir

σ2

1 = Varians total.

Pertanyaan akan diuji reliabilitasnya apabila nilai r alpha > r tabel.

Gambar

Tabel III.2
Tabel III.3
Tabel III.4
Tabel III. 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2) Permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi atas SKPD dan STPD sebagaimana dimaksud pada ayat

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dapat meningkatkan pertumbuhan

Saran yang yang dapat diberikan : pada pemeliharaan itik lokal perlu diberikan probiotik bakteri asam laktat setiap 7 hari sekali untuk menghemat biaya pakan dan

Sumber data tambahan (sekunder), yaitu sumber data di luar kata- kata dan tindakan yakni sumber data tertulis. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai pembangunan transportasi kereta api di wilayah Jawa bagian Barat tepatnya di Keresidenan Batavia

kolum B boleh dijelaskan sebagai benar pada tingkat keyakinan (level of confidence) 95%. Nilai ‘sig’ perlulah sentiasa diterjemah terlebih dahulu sebelum melihat kepada

Penelitian pertama yang menjadi rujukan penulis adalah penelitian dalam bentuk skripsi yang dilakukan oleh Evi Andriyani mahasiswi Ilmu Komunikasi

pengurangan (persentase siswa yang dites) antara kelompok tindakan dan kelompok kontrol, dan tidak ada perbedaan dalam angka pra-tes antara mereka yang dites dan tidak dites. –