4.8.1 Bahan dan alat 1. Kertas 2. Alat tulis
4.8.2 Instrumen penelitian
Instrument penelitian adalah alat-alat yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mempermudah peneliti. Pembuatan instrumen harus mengacu pada variabel peneliti, definisi operasional dan skala pengukuran (sujarweni, 2014). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner untuk variabel independen dan observasi untuk variabel dependen. Jumlah pernyataan dalam kuesioner dari variabel independen akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
1. Kuesioner merupakan bentuk penjabaran variabel yang terlibat dalam tujuan penelitian dan hipotesis. Uji validitas dan uji reliabilitas perlu dilakukan, agar kuesioner yang dibuat lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Berikut penjelasan uji validitas dan reliabilitas sebagai berikut:
a Uji validitas
Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan dalam pengukuran. Valid artinya alat tersebut bisa mengukur apa yang di ukur dalam penelitian. Penelitian ini, peneliti akan melakukan uji validitas terhadap variabel independent yaitu kekerasan verbal orang tua. Jenis pernyataan dengan menggunakan skala likert
menggunakan uji validitas korelasi pearson product moment. Pernyataan valid bila r hitung (r pearson) lebih dari sama dengan r table, sedangkan tidak valid bila r hitung (r pearson) kurang dari r table (Riyanto, 2011).
b Uji reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila dilakukan pengukuran berulang (Saryono, 2013). Penelitian ini, peneliti akan melakukan uji reliabilitas terhadap variabel independent yaitu kekerasan verbal orang tua. Pernyataan reliabel jika jawaban seseorang terhadap suatu pernyataan konsisten atau tidak berubah dari waktu ke waktu (Riyanto, 2011). Jenis pernyataan likert menggunakan uji
Cronbachβs Alpha.. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6, sedangkan
pernyataan tidak reliabel bila nilai Cronbachβs alpha < 0,6
(Riyanto, 2011). 2. Observasi
Obsevasi merupakan suatu pengukuran yang digunakan peneliti untuk mengobservasi peristiwa dan perilaku dari subjek berdasarkan kategori yang sudah ditentukan (Nursalam, 2008). Pelaksanaan observasi agar dengan cermat memperoleh data, diperlukan beberapa alat bantu pendukung pengamatan ini. Alat-alat pada teknik observasi ini antara lain chek list, skalan penilaian (Rating Scale), daftar riwayat kelakuan (Aanecdotal Record), alat-alat mekanik (electronic).
Pada penelitian ini instrumen untuk pengukuran perkembangan kognitif dengan menggunakan adaptasi dari skala Guttman yaitu dengan
jawaban yang tegas βbenar-salahβ. Pengukuran ini dilakukan dengan
bantuan media gambar yang disediakan oleh observer kemudian anak menganalisa gambar tersebut. Proses penilaian berupa checklist yang akan dilakukan oleh observer untuk kemudahan dalam penelitian. 4.8.3 Prosedur pengumpulan data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2011). Dalam malakukan penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara:
1. Peneliti mengurus perizinan surat pengantar penelitian kepada institusi STIKES ICME Jombang.
2. Menyerahkan surat perizinan penelitian dari STIKES ICME Jombang kepada Kepala Sekolah SDN Candimulyo 1.
3. Mengadakan pendekatan kepada responden untuk mendapatkan persetujuan menjadi responden.
4. Menjelaskan kepada calon responden tentang penelitian dan bersedia menjadi responden.
5. Peneliti memberikan kuesioner dan melakukan observasi kepada responden dan memberikan waktu 30 menit untuk mengisi kuesioner. 6. Peneliti mengambil lembar kuesioner dan mengoreksi kuesioner yang
7. Setelah data terkumpul peneliti melakukan editing, cooding, scoring, tabulating, dengan uji korelasi.
8. Penyajian hasil penelitian. 9. Penyusunan laporan penelitian.
4.8.4 Pengolahan data 1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan dataatau setelah data terkumpul (Notoatmodjo, 2010) tersebut :
a. Apakah lengkap, dalam arti semua pertanyaan sudah terisi
b. Apakah jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup jelas atau terbaca.
c. Apakah jawabannya relevan dengan pertanyaannya.
d. Apakah jawaban dari pertanyaan konsisten dengan pernyataan yang lain.
2. Cooding
Cooding merupakan kegiatan code numeric (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting pada pengolahan dan analisa data menggunakan komputer. Biasanya dalam satu buku (code book)untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
1. Responden R1 = Responden 1 R2 = Responden 2
R3 = Responden 3 dan seterusnya
2. Jenis kelamin JK1 = Laki-laki JK 2 = Perempuan 3. Umur responden U1 = 9-10 U2 = 11-12 4. Urutan kelahiran A1 = Anak ke 1 A2 = Anak ke 2
A3 = Anak ke 3 dan seterusnya 5. Lingkungan (yang mengasuh)
L1 = Orang tua L2 = Saudara
L3 = Orang tua (ayah/ibu tiri) dan seterusnya 6. Tingkat pendidikan orang tua
P1 = Tidak tamat SD P2 = Lulus SD/MI P3 = Lulus SMP/MTS P4 = Lulus SMA/MA/SMK
P5 = Lulus perguruan tinggi 7. Pekerjaan orang tua
Pj1 = Tani
Pj2 = Wiraswasta Pj3 = PNS 2) Data khusus
a. Kekerasan verbal orang tua Selalu = SL Sering = SR Jarang = JR Tidak pernah = TP b. Perkembangan kognitif 8. Scoring
Menurut Narkubo dan Achmad (2002) dalam setiawan dan saryono. Dalam setiawan dan Saryono, (2011) Scoring adalah memberikan penilaian atau skor.
9. Tabulating
Tabulating adalah mengelompokkan data atau jawaban-jawaban dengan teratur, kemudian diteliti, dihitung, dijumlahkan, dan disajikan dalam bentuk variabel yang diteliti. Analisa data tersebut diinterpretasikan menggunakan skala kumulatif.
100% : seluruhnya
76%-99% : hampir seluruhnya
50% : setengah responden 26%-49% : hampir dari setengahnya 1%-25% : sebagian kecil dari responden
0% : tidak ada satupundari responden (Arikunto, 2010).
4.8.5 Analisis data
Analisa data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia, kemudian diolah dengan statistic dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian (Sujarweni, 2014). Tahap menganalisa data meliputi:
1. Analisa univariat
Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan yang dilakukan untuk smenganalisa tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2005).
a. Untuk mengetahui kekerasan verbal orang tua dengan menggunakan kuesioner. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan distribusi frekuensi dengan skala ordinal yang bertujuan mengubah data mentah menjadi data yang lebih berarti, dengan rumus :
P = π
π x 100
Keterangan : P : presentasi
N :jumlah skor maksimal jika semua jawaban benar f : jumlah jawaban yang benar
Pernyataan positif Selalu : 4 Sering : 3 Jarang : 2 Tidak pernah : 1 Pernyataan negative Selalu : 1 Sering : 2 Jarang : 3 Tidak pernah : 4
Dengan kriteria penilaian : Tinggi = > 76%
Sedang = 56 β 75% Rendah = < 56% (Nursalam, 2011)
b. Untuk mengetahui perkembangan kognitif anak Menurut Azwar (2012) menggunakan skala Guttman dengan skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah. Pada data normal perkembangan kognitif dibagi menjadi 3 kriteria sebagai berikut : 1) Perkembangan kognitif baik : skor (π + π)
2) Perkembangan kognitif cukup : skor (π β π) β€ skor β€ (π + π)
3) Perkembangan kognitif kurang : skor < (π β π)
π : mean teoritik (rata-rata dari skor maksimum dan minimum)
π : standar deviasi populasi (luas jarak yang dibagi 6 satuan standart deviasi)
Jarak : skor maksimum β skor minimum
Scoring untuk perkembangan kognitif Bener : 1
Salah : 0
Penghitungan criteria perkembangan kognitif adalah sebagai berikut : Jumlah soal : 10 Skor maksimal : 1 x 10 = 10 Skor minimal : 0 x 10 = 0 Jarak : 10 β 0 =10 π : 10 / 6 = 2 : (10-0) : 2 = 5
sehingga dapat disimpulkan : 4) Berat : skor > (π + π)
: skor > (5+2) : skor > 7
5) Sedang : skor (π β π) β€ skor β€ (π + π)
: (5-2) β€ skor β€ (5+2) : 3 β€ skorβ€ (7)
6) Ringan : skor (π β π)
: skor < (5-2) : skor < 3 (Azwar, 2012)
2. Analisa bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dua variabel. Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2005). Untuk mengetahui hubungan antara variabel apakah signifikan atau tidak signifikan atau kebenaran verbal orang tua denagn perkembangan kognitif anak usia sekolah dengan menggunakan Uji Range Spearman.
Harga perhitungan Range Spearman kemudian dibandingkan dengan table. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel apakah signifikan atau tidak signifikan atau kebenaran 0.05 dengan menggunakan korelasi range spearman dengan bantuan salah satu
program komputer dimana nilai p < Ξ± = 0,05 maka ada hubungan kekerasan verbal dengan perkembangan kognitif anak, sedangkan nilai p
> Ξ± = 0,05 maka tidak ada hubungan kekerasan verbal dengan
perkembangan kognitif anak.