• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.7 Pengumpulan data dan analisa data

4.7.1 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data yang disusun dengan hajat untuk memperoleh data yang sesuai baik data kualitatif maupun data kuantitatif (Nursalam, 2013). Kuesioner dalam penelitian diartikan sebagai daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik dan responden memberikan jawaban sesuai pemahaman. (Hidayat, 2014). Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Dalam metode obsrevasi ini, instrumen yang dapat digunakan antara lain : lembar obervasi,

panduan pengamatan (observasi) atau lembar check list (Hidayat, 2014).

Kuesioner dalam pengukuran self awareness menggunakan kuesioner dengan 20

pernyataan dan kadar gula darah di ukur menggunakan observasi.

Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian, telah terlebih dahulu dilakukan uji coba. Instrumen yang baik harus memenuhi tiga persyaratan dua persyaratan yaitu valid dan reliabel (arikunto, 2010)

a. Uji validitas

Pengujian yang pertama dilakukan adalah pengujian validitas kuesioner. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner disusun sendiri oleh peneliti dilakukan uji validitas dengan rumus r Product moment, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan rumus (Arikunto, 2012):

N x.y  x y

r

xy



N

x

2





x

2



N

y

2





y

2



48

Keterangan:

rxy : Korelasi

N : Jumlah sampel

Valid rxy > rxy tabel

Tidak valid rxy < rxy table

Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa semua butir pertanyaan valid, ini bisa diketahui dengan membandingkan nilai

Pearson Correlation pada skor total dengan nilai r tabel 10 responden =

0,632, dikarenakan semua nilai pearson correlation lebih besar dari r tabel maka hasilnya valid semua.

b. Uji realibilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Untuk mengetahui reliabilitas kuesioner, penelitian ini menggunakan pendekatan pengukuran reliabilitas konsistensi internal dengan menghitung koefisien alpha. Koefisien alpha ini berkisar antara 0 sampai 1. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6.mengetahui reliabilitas digunakan rumus Alpha sebagai berikut (Arikunto, 2012):

49  k

b2



r xy  1  2  t k 1     Keterangan: rxy : Realibilitas

k : Jumlah butir soal

2b : Varian skor setiap butir

2

t : Varian total

Berdasarkan hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha 0,974 lebih besar 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan reliabel atau bisa dipertanggungjawabkan untuk penelitian.

4.7.2 Prosedur penelitian

Dalam melakukan penelitian, prosedur yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Mengurus surat pengantar penelitian ke STIKES ICME Jombang.

2. Meminta izin kepada Direktur Utama RSUD Jombang.

3. Meminta izin kepada kepala Poli Dalam RSUD Jombang.

4. Menjelaskan kepada calon responden tentang penelitian dan bila bersedia

menjadi responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent.

5. Membagikan kuesioner langsung kepada responden pasien DM yang ada di

Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang.

6. Setelah kuisioner selesai dijawab oleh responden, peneliti mengkoreksi

apakah semua kuisioner sudah terjawab oleh responden.

7. Melakukan observasi dengan melihat hasil laboratorium di buku rekam medis

untuk melihat hasil kadar glukosa darah.

50

8. Setelah semua data di kuesioner dan observasi terkumpul, peneliti kemudian

melakukan analisa data.

9. Menyusun hasil penelitian.

4.7.3 Cara Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2014) setelah angket dari responden terkumpul, selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan cara sebagai berikut:

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat dan arti suatu kode dari suatu variabel.

1) Responden Responden 1 = R1 Responden 2 = R2 Responden 3 = R3 2) Umur Umur 30-45 = U1 Umur46-60 = U2 Umur≥ 61 = U3 .

51 3) Jenis Kelamin Perempuan =J1 Laki-laki =J2 4) Tingkat Pendidikan Pendidikan SD = T1 Pendidikan SMP = T2 Pendidikan SMA = T3

Pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi) = T4

5) Pekerjaan Bekerja = P1 Tidak bekerja = P2 6) Komplikasi DM Dengan komplikasi =K1 Tanpa komplikasi =K2 7) Self awareness Selalu = S1 Sering = S2 Kadang-Kadang = S3 Tidak Pernah = S3

8) Regulasi gula darah

Normal = Gd2

Tinggi = Gd1

c. Scoring

Scoring adalah menentukan jumlah score pada lembar kuesioner dan observasi yang telah diisi oleh responden

5. Selalu (S) : Skor 4

6. Sering (SR) : Skor 3

52

7. Kadang-Kadang (KK) : Skor 2

8. Tidak Pernah (TP) : Skor 1

Dengan Kriteria : jika nilai kesadaran diri kurang yang diperoleh

responden dari kuesioner ≤ T Mean dan kesadaran diri baik yang

diperoleh responden dari kuesioner ≥ T Mean (Azwar 2011).

d. Tabulating

Tabulating adalah mengelompokkan data ke dalam satu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang dimiliki. Pada data ini dianggap bahwa data telah diproses sehingga harus segera disusun dalam suatu pola format yang telah dirancang.

Adapun hasil pengolahan data tersebut diinterprestasikan

menggunakan skala kumulatif :

100 % = Seluruhnya

76 % - 99 % = Hampir seluruhnya

51 % - 75 % = Sebagian besar dari responden

50 % = Setengah responden

26 % - 49 % = Hampir dari setengahnya

1 % - 25 % = Sebagian kecil dari responden

0 % = Tidak ada satupun dari responden

(Arikunto, 2010).

2. Analisa Data

a. Analisis Univariate

Analisis univariate dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

53

Variabel independent dan dependent dianalisa menggunakan

presentase frekuensi :

= %

Keterangan :

P = Presentase penilaian variabel self awareness atau variabel kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2.

f = Frekuensi jumlah responden variabel self awareness atau variabel kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2. n = Jumlah responden keseluruhan.

b. Analisis bivariate

Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010), yaitu kriteria

variabel Self awareness dan kadar gula darah pada penderita Diabetes

Mellitus tipe 2.

Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel apakah signifikansi atau tidak dengan kemaknaan 0,05 dengan menggunakan uji

chi square dengan software SPSS 22, dimana  < 0,05 maka ada

hubungan antara Self awareness dengan kadar glukosa darah pada pasien

DM tipe 2 di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang, sedangkan  > 0,05

tidak ada hubungan antara Self awareness dengan kadar glukosa darah

pada pasien DM tipe 2 di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang

Dokumen terkait